Urusan Pendidikan Pelayanan Urusan Wajib

BAB II – GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

II - 38 | P a g e KABUPATEN KUTAI BARAT

2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM

2.3.1. Pelayanan Urusan Wajib

2.3.1.1. Urusan Pendidikan

Jumlah sekolah SD, SMP, dan SMA dan yang sederajat pada tahun 2009 masing- masing mencapai 232, 68, dan 33. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk usia kerja pada masing-masing tingkat pendidikan, rasio jumlah penduduk usia kerja terhadap jumlah sekolah untuk SD adalah 95,47 kemudian SMP 136,07 dan SMA 240,82. Hal ini mengandung arti bahwa apabila semua penduduk usia sekolah benar-benar bersekolah, rata-rata satu SD misalnya, mengasuh 95,47 murid. Bila satu sekolah SD terdapat 6 kelas, berarti satu SD rata-rata memiliki sekitar 16 murid per kelas, suatu rasio yang sangat ideal. Tabel 2.27. Jumlah Sekolah, Penduduk Usia Sekolah, dan Rasio Jenis Sekolah 2009 Penduduk Usia sekolah Jumlah Rasio Sekolah Murid Guru 1 2 3 4 5 6 6:2 4:2 3:2 3:4 SDSederajat 232 23,315 2,198 6-12 22,150 95.47 9.47 100.50 10.61 SMPSederajat 68 8,146 574 13-15 9,253 136.07 8.44 119.79 14.19 SMASederajat 33 3,364 418 16-18 7,947 240.82 12.67 101.94 8.05 Jumlah 333 34,825 3,190 6-18 39,350 118.17 9.58 104.58 10.92 Sumber: Kutai Barat dalam Angka 2010 Rasio penduduk usia sekolah untuk SMA terhadap jumlah sekolah menunjukkan angka yang cukup besar yaitu 240,82 orangsekolah. Apabila seluruh penduduk usia sekolah SMA bersekolah, rata-rata setiap sekolah menampung 240an murid. Hanya saja, dari jumlah penduduk usia sekolah SMA, mereka yang bersekolah hanya berjumlah 3.364 murid, tidak mencapai 50. Dari aspek rasio guru terhadap jumlah sekolah, rata-rata untuk satu SD terdapat sekitar 9 guru. Bila dalam satu SD terdapat 6 kelas, jumlah ini sebenarnya sudah mencukupi. Namun, aspek pemerataan antar wilayah memang belum tergambarkan. Rasio SMP dan SMA bila diasumsikan setiap sekolah terdapat 3 kelas, jumlahnya dapat dikatakan ideal. Namun, umumnya untuk SMP dan SMA lebih dari 3 kelas dan kebutuhan guru juga per bidang studi atau kompetensi. Bila demikian, secara umum terlihat adanya kekurangan guru. Bila dikaitkan dengan bidang studi, situasi ini menggambarkan adanya guru yang mengampu lebih dari satu bidang studi atau pelajaran. Rasio jumlah murid terhadap guru menunjukkan bahwa jenjang SMA

BAB II – GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH