KEGIATA N PRAKTIKUM BATANG

VIII. DAUN A.

TUJUAN 1. Mengamati, mengidentifikasi macam jaringan penyusun monokotil 2. Menamati, mengidentifikasi macam jaringan penyusun daun dikotil 3. Membandingkan ciri-ciri khusus yang terdapat pad jaringan penyusun daun dikotil dan monokotil 4. Mengamati anatomi jaringan penyusun daun yang dihubungkan dengan adaptasi lingkungan tumbuhan

B. WAKTU

1 kali pertemuan

C. TINJAUAN TEORI

Daun merupakan alat yang penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan, sebab disitu terjadi proses fotosintesis yang akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis akan didistribusikan ke seluruh organ untuk pertumbuhan dan perkembangan. Daun tidak seperti organ lain dari tumbuhan karena umumnya bersifat sementara. Untuk fotosintesis diperlukan sinar dan klorofil serta CO 2 dan H 2 O sebagai bahan baku, dengan demikian posisi daun mempengaruhi strukturnya. Selain itu pengaruh lingkungan yang lain seperti ketersediaan air, adanya kadar garam yang tinggi dalam air di sekitar tumbuhan juga berpengaruh terhadap struktur luar dan dalam dari daun. Daun yang lengkap terdiri atas helai daun lamina, tangkai daun petiolus, dan pelepah daun vagina. Bentuk dan ukuran daun tumbuhan berbiji sangat bervariasi. Seperti halnya batang dan akar, daun juga tersusun atas beberapa sistem jaringan yaitu jaringan pelindung, jaringa dasar yang menyusun mesofil daun, jaringan pengangkut. Gambaran penampang melintang beberapa daun yang menunjukkan struktur yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 8.1. 1. Epidermis dan Derivatnya Epidermis daun terdapat di permukaan atas disebut epidermis atas epidermis adaksial atau epidermis ventral maupun di permukaan bawah disebut epidermis bawah epidermis abaksial atau epidermis dorsal. Umumnya epidermis terdiri dari 1 lapis sel, tetapi adapula yang terdiri dari beberapa lapis sel epidermis ganda, multiple epidermis, misalnya pada Ficus, Nerium, dan Piper sebagai hasil pembelahan periklinal protoderm. Jumlah lapisan sel epidermis bagian atas biasanya lebih banyak daripada permukaan bawah. Jumlah epidermis bawah berlapis banyak maka akan terdapat ruang substomata yang besar antara sel penutup dengan jaringan mesofil. Dinding sel epidermis mengalami penebalan yang tidak merata. Dinding sel yang menghadap keluar umumnya berdinding lebih tebal, dapat terdiri dari lignin, tetapi penebalan itu umumnya terdiri dari kutin. Penebalan kutin ini membentuk lapisan kutikula yang tipis atau tebal. Tumbuhan Xerofit umumnya berkutikula tebal. Pada beberapa jenis tumbuhan selain kutikula masih terdapat lapisan lilin diatasnya. Stomata sebagai derivat epidermis bisa terdapat di kedua lapisan daun disebut daun Amfistotik atau salah satu permukaan saja, umumnya di bagian bawah daun Epistomatik. Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya stomata faneropour, tenggelam dibandingkan deretan epidermis stomata Kriptofor atau kadang-kadang berada diatas permukaan epidermis seperti pada daun terapung. Sel-sel epidermis daun tidak mengandung kloroplas kecuali pada sel penutup dan epidermis daun tumbuhan yangh hidup tenggelam dalam air. Stomata berguna sebagai jalan pertukaran gas pada tumbuhan dan sebagai pengatur besarnya transpirasi. Derivat epidermis terdpat di kedua permukaan daun atau salah satu permukaannya yaitu stomata, trikomata, sel litosisi dan sel kipas. 2. Mesofil Mesofil merupakan lapisan jaringan dasar yan terletak antara epidermis atas dan epidermis bawah dan diantara berkas pengakut. Mesofil dapat tersusun atas parenkim yang relatif homogen, atau berdifferensiasi menjadi parenkim palisade jaringan tiang, jaringan pagar dan parenkim sponsa jaringan bunga karang. Sesuai dengan fungsinya, parenkim mesofil merupakan daerah fotosintesis terutama karena mengandung kloroplas. Parenkim palisade merupakan sel-sel yang bentuknya silindris, tersusun rapat berjajar seperti pagar. Parenkim palisade umumnya dijumpai pada lapisan atas daun, menempati sampai ½ hingga 23 mesofil tetapi dapat pula dijumpai pada kedua sisi permukaan daun. Jumlah lapisan palisade dapat 1 lapis atau lebih. Daun yang memiliki parenkim palisade di lapisan atas dan parenkim spongiosa di lapisan bwahnya disebut daun dorsiventral atau bifasial. Apabila parenkim palisade terdapat di kedua sisi atau tidak dijumpai parenkim palisade pada kedua sisinya disebut daun isobilateral atau isolateral atau unifasial. Parenkim sponsa tersusun oleh sel-sel yang bentuknya bervariasi, umumnya tidak teratur, bercabang-cabang, berisi kloroplas dan tersusun sedemikian rupa sehngga membentuk jaringan seperti bunga karang sponsa Pada beberapa jenis tumbuhan, misalnya anggota rumput-rumputan dan anggota monokotil yang lain mesofilnya tidak mengalami differensiasi menjadi parenkim palisade dan sponsa, tetapi, tersusun oleh sel-sel parenkim yang struktur dan ukurannya relatif seragam. 3. Sistem Jaringan Pengangkut Pada daun terletak di dalam tulang daun beserta vena-venanya. Pada penampang melintang daun, berkas pengangkut ini terdiri dari 1 ikatan pembuluh, yang xilemnya terletak menghadap ke permukaan atas daun dan floemnya ke permukaan bawah daun. Pada tulang daun yang lebih kecil atau vena daun, berkas pengangkutnya dapat lebih sederhana dan kadang-kadang tidak sempurna terdiri atas xilem saja misalnya berkas pengnagkut yang menuju hidatoda atau floem saja. Gambar 8.1. Penampang melintang daun berbagai jenis tumbuhan, menunjukkan struktur yang berbeda-beda. A. Daun Quercus, B. Daun Malus purnila C. Daun Avena sativa D. Daun Zea mays E. Daun Pinus sp. Dengan parenkim berbentuk lipatan. Ket. Jb= jaringan bunga karang, Jt=Jaringan tiang, Jp= jaringan pembuluh, Sk=Sel kipas, Tr=Trikoma A-D dikutip dari Eames MacDaniels, 1953 dari Vashista, 1983 Jaringan Tambahan Seperti halnya pada batang, di dalam daun terdapat jaringan atau sel khusus pada tumbuhan tertentu, misalnya kelenjar minyak, saluran getah, sel-sel kristal dll. Umumnya jaringan atau sel itu terletak di dalam mesofil dan dapat merupakan idioblas. Struktur Anatomi Daun dalam Lingkungan Khusus Tumbuhan yang hidup di suatu lingkungan tertentu menunjukkan tipe struktur tertentu pula, sebagai akibat adanya adaptasi terhadap lingkungan khusus tersebut. Daun merupakan organ yang paling terlihat perubahan strukturnya. Oleh karena itu, ada beberapa sifat daun yang perlu diketahui. Tumbuhan beradaptasi terutama pada ketersediaan air. Pada dasarnya tumbuhan xerofit yang menyesuaikan diri dengan keadaan kekurangan air. Mesofit dan Hidrofit tumbuhan yang hidup di air, baik yang mengapung maupun yang terendam dalam air. 1. Daun tumbuhan Xerofit A. Epidermis dapat terssusun atas lebih dari 1 lapis sel B. Stomata tersembunyi dalam suatu cekungan, tipe kriptophor C. Palisade ada pada kedua sisi permukaan daun isobilateral dengan kata lain parenkim palisade lebih berkembang daripada parenkim bunga karang, dan bahkan parenkim bunga karang dapat tidak ada. D. Pada epidermis sering tumbuh trikomata E. Sel-sel epidermis mengalami kutinisasilignifikasi yang tebal 2. Daun Tumbuhan Mesofit A. Palisade biasanya adaxial, dan parenkim bunga karang adaxial daun dorsiventral B. Stomata terletak sama tinggi dengan epidermis yang lain.