WAKTU JARINGAN ANGKUT A. TUJUAN

V. JARINGAN ANGKUT A. TUJUAN

1. Mengamati komponen-kmponen jaringan angkut xilem unsur-unsur vasal 2. Mengamati komponen-kmponen jaringan angkut floem unsur-unsur kibral 3. Mengamati susunan berkas pengangkut dalam organ tumbuhan 4. Mengamati macam-macam tipe berkas pengangkut

B. WAKTU

1 kali pertemuan C. TINJAUAN TEORI Pada tumbuhan berpembuluh, pengangkuta air serta garam-garam mineral maupun hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan pembuluh atau jaringan angkut yang terdiri dari dua kelompok sel yang asalnya sama, namun berbeda bentuk, struktur dinding, serta isi selnya. Kedua kelompok sel itu adalah : Xilem = fungsi utamanya mengangkut air tanah serta zat yang terlarut didalamnya Floem = fungsi utamanya mengangkut zat makanan hasil fotosintesis Baik kelompok xilem maupun kelompok sel floem membentuk berkas atau untai dalam tubuh tumbuhan dan biasanya sejajar dengan sumbu organ yang menjadi tempatnya. Pada batang, berkas xilem umumnya bergabung dengan berkas floem dalam suatu ikatan berkas pembuluh. Kombinasi xilem dan floem itu membentuk sistem jaringan pembuluh yang sinambung di seluruh tubuh tumbuhan, termasuk semua cabang, batang dan akar. Menurut perkembangannya, pada Xilem maupun floem dapat dibedakan bagian primer xilem primer, floem primer dan bagian sekunder xilem sekunder, floem sekunder. Bagian jaringan pembuluh primer berdifferensiasi ketika tubuh primer dibentuk, dan jaringan yang menghasilkannya adalah prokambium. Bagian jaringan pembuluh sekunder merupakan hasil aktivitas kambium pembuluh. Xilem terdiri atas beberapa tipe sel yang berbeda dan masing-masing juga disebut sebagai elemen xilem atau unsur xilem. Bagian elemen xilem adalah unsur vasal trakeapembuluh kayu trakeid, serabut xilem serat trakeid, serabut kayu, dan parenkim xilem parenkim kayu. Sel-sel trakeid umumnya pendek dan diameternya lebih sempit, trakeid yang merupakan buluh yang lebih panjang dan lebar dan mempunyai penebalan yang bermacam-macam misal : cincin, spiral, tangga, jala, dan noktah. Fungsi trakeid dan trakea untuk menyalurkan air. Selain itu dalam xilem masih dijumpai adanya serabut trakeid, parenkim xilem yang berfungsi untuk penguat dan kadang-kadang untuk menyimpan cadangan makanan. Sel parenkim jari-jari empulur dan trakeid pada beberapa konifera berfungsi untuk penyimpanan cadangan makanan dan translokasi benda ergastik. Dinding sel-sel parenkim penyusun xilem ini umumnya menebal dan mempunyai noktah. Jenis sel pada xilem sekunder dan jenis penebalan dinding sekunder pada unsur trakeal dapat dilihat pada Gambar 5.1 dan Gambar 5.2. Floem terdiri atas beberapa tipe sel yang berbeda dan masing-masing juga disebut sebagai elemen floem. Bagian floem adalah unsur kibralunsur tapis sel tapis dan pembuluh tapis, sel pengiringsel pengantar, serabut floem serat floem, serabut sklerenkim dansklereid parenkim floem. Sel tapis dan buluh tapis serta sel pengiring yang berfungsi untuk penguat, dan parenkim floem berfungsi sebagai cadangan makanan. Gambaran penampang melintang dan membujur floem dapat dilihat pada Gambar 5.3. Xilem dan floem di dalam organ tumbuhan selalu berdekatan, bahkan membentuk suatu ikatan pembuluh atau berkas pengangkut. Berkas pengangkut ikatan pembuluh tipe radial : pada akar, letak berkas xilem dan berkas floem bergantian dan berdampingan dan berada pada jari-jari tubuh yang berbeda. Di dalam batang dapat dijumpai berkas pengangkut kolateral, yaitu berkas pengangkut yang mengandung unsur xilem dan floem bersama-sama. Jika letak xilem dan floem berdampingan, umumnya floem di sebelah luas xilem maka disebut tipe kolateral, bila antara xilem dan floem berdampingan langsung tanpa adanya kambium disebut kolateral terbuka. Jika Xilem diapit oleh floem disebut tipe biklateral, susunannya dari luar bisa menjadi floem luar, kambium, xilem, floem dalam, jika xilem dikelilingi oleh floem atau sebaliknya disebut tipe konsentris, bila floem mengelilingi xilem disebut kosentris amfikribal, misalnya pada batang tumbuhan Pterodophyta, sedangkan bila xilem mengelilingi floem disebut konsentris amfikribal, misalnya pada batang tumbuhan Pteridophyta, sedangkan bila xilem mengelilingi floem disebut konsentris amfivasal, misalnya ditemukan pada beberapa dikotil seperti pada ikatan pembuluh medula pada Begonis dan pada monokotil berkambium seperti Agave, Aloe, Liliaceae. Susunan berkas pembuluh dapat dilihat pada Gambar 5.4. Kadang-kadang dijumpai berkas pengankut yang dikelilingi sklerenkim, berkas yang demikian disebut berkas pengangkut fibrovaskuler. Gambar 5.1. Jenis sel pada Xilem Sekunder. Berbagai noktah tampak pada dinding sel. A-C Komponen pembuluh kayu yang lebar; D-F Komponen pembuluh kayu yang sempit; G. Trakeid; H. Serat Trakeid; I. Serat libriform; J. Sel parenkim jari-jari empulur; K. Berkas parenkim aksial Gambar 5.4. bagan yang memperlihatkan berbagai jenis susunan antara xilem dan floem xilem bergaris, floem tidak bergaris

A. Berkas ikatan pebuluh kolateral; B. Berkas bikolateral; C. Berkas

amfikribal; D. Berkas amfivasal; E. Susunan radial

D. ALAT DAN BAHAN

1. Mikroskop majemuk cahaya 2. Gelas benda dan penutup 3. kuas 4. pinset kecil 5. Jarum preprat 6. Pipet tetes 7. Silet 8. Kobokan 9. Pipet tetes 10. Empulur ketela pohon 11. Preparat awetan irisan melintang daun Zea mays daun jagung 12. Preparat awetan irisan melintang batang Zea mays jagung 13. Preparat awetan irisan melintang batang Capsium frustecens cabe

E. KEGIATAN PRAKTIKUM

a. Ambil preparat awetan irisan melintang daun Zea mays daun jagung. Perhatikan bagian tengah, amatilah unsur-unsur penyusun floem yang nampak jelas. Gambarlah penampang melintang sel pengiring, pembuluh tapis sel, dan parenkim floem. Berilah keterangan lengkap b. Ambil preparat awetan irisan melintang batang jagung. Amati di bawah mikroskop, perhatikan susunan xilem dan floemnya. Gambarlah unsur-unsur penyusun floem Gambar pula susunan xilem dan floemnya. Tipe berkas pengankut apakah itu? c. Ambilah preparat awetan irisan melintang batang lombok. Amati di bawah mikroskop. Perhatikan susunan berkas pengangkutnya, bagaiman tipenya? Gambarlah dan berikan keterangan yang lengkap d. Buatlah preparat segar irisan melintang batang lidah buaya dalam air. Kemudian amatilah di bawah mikroskop. Perhatikanlah susunan berkas pengangkutnya Gambarlah dengan jelas dan sebutkan tipe berkas pengangkutnya

VI. AKAR

A. TUJUAN

1. Mengamati, mengidentifikasi macam jaringan penyusun akar primer dan sekunder 2. Mengamati dan membandingkan macam jaringan penyusun akar dikotil dan monokotil 3. Mengamati tipe berkas pengangkut, tipe stele, periderm, dan struktur anomali pertumbuhan sekunder pada akar

B. WAKTU

1 kali pertemuan

C. TINJAUAN TEORI

Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan umumnya berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun ada pula akar yang tumbuh di luar tanah. Akar pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks di ujung akar embrio dalam biji yang berkecambah. Akar embrio dinamakan radikula. Pada Gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran lebih kecil. Sistem akar tersebut dinamakan akar tunggang. Pada monokotil, akar primer tidak lama bertahan dalam kehidupan tumbuhan dan segera mengering. Dari dekat pangkalnya atau di dekatnya akan muncul akar baru yang disebut akar tambahan atau akar adventif. Keseluruhan akar adventif seperti itu dinamakan susunan sistem akar serabut. Dengan demikian berdasarkan asalnya dikenal dua macam akar yaitu : 1. akar primer, yang berasal dari embrio dan akan tetap bertahan sepanjang hidupnya. 2. akar liar adventious root, berasal dari batang, daun. Akar tersebut dapat bersifat permanen dan sementara. Peranan akar adalah untuk menyerap air dan garam-garam dari dalam tanah serta menambatkan tumbuhan pada tanah atau substrat. Selain itu akar juga dapat merupakan organ untuk menyimpan cadangan makanan seperti Daucus, manihot, Dioscorea dan Ipomoea. Peranan akar liar bervariasi, sesuai dengan peranan akarnya, akar liar dapat berfungsi sebagai akar tunjang, akar gantung, akar nifas, akar pelekat, akar pembelit dan sebagai penunjang. Irisan memanjang ujung akar muda menunjukkan 4 daerah pertumbuhan yang batasnya tidak terlalu jelas yaitu : 1. tudung akar, 2. daerah pembelahan sel. 3. daerah pemanjangan pembentangan sel 4. daerah differensiasi sel. Daerah-daerah pertumbuhan ini dapat berhimpitan karena dipengaruhi oleh jenis tumbuhnya serta keadaan lingkungan yang menentukan aktivitasnya. Bila kita perhatikan irisan melintang akar primer lihat Gambar 6.1 akan tampak tiga sisten jaringan pokok, yaitu dari luar ke dalam : sistem jaringan kulit epidermis, sistem-sistem jaringan dasar korteks dan sistem jaringan pengangkut. Penampang menbujur ujung akar dapat dilihat pada Gambar 6.2. a. Epidermis Lapisan terluar akar tersusun dari sel-sel yang rapat satu sama lain tanpa antar sel, berdinding tipis. Namun kadang-kadang dinding sel paling luar berkutikula. Pad akar yang terdedah pada udara dan pada bagian akar dalam tanah yang mempertahankan epidermisnya, dinding luar menebal, dapat berisi lignin dan zat lain. Tebal epidermis biasanya satu lapisan sel, tetapi terdapat perkecualian