9
dalam kandungan. Karena itu pendidikan di keluarga yang mencerahkan dan mampu membentuk karakter anak yang soleh dan kreatif adalah modal penting bagi kesuksesan anak di masa – masa
selanjutnya.
B. Hak-Hak Anak
Anak dilahirkan merdeka, tidak boleh dilenyapkan atau dihilangkan, tetapi kemerdekaan anak harus dilindungi dan diperluas dalam hal mendapatkan hak atas hidup dan hak perlindungan
baik dari orang tua, keluarga, masyarakat. Bangsa dan Negara. Perlindungan anak tersebut berkaitan erat untuk mendapatkan hak asasi mutlak, mendasar dan tidak boleh dikurangi satupun
atau mengorbankan hak yang lainnya untuk mendapatkan hak lain, sehingga anak tersebut akan mendapatkan hak-haknya sebagai manusia seutuhnya bila menginjak dewasa. Dengan demikian
jika anak telah menjadi dewasa, maka anak tersebut akan mengetahui dan memahami mengenai hak dan kewajiban terhadap keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara.
“Pertumbuhan dan perkembangan secara wajar bagi anak memiliki makna yang besar karena dalam pengertian itu terpaut masalah pokok anak. Kesejahteraan anak
lazimnya berhubungan dengan: a.
Pemenuhan Kebutuhan yang bersifat rohaniah bagi anak sehubungan dengan pertumbuhan dan perkembangannya secara wajar melalui asuhan keluarga atau
asuhan orang tuanya sendiri. Misalnya: kesempatan mempereoleh pendidikan, rekreasi dan bermain, serta sosialisasi pada umumnya.
b. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat jasmaniah fisik seperti: cukup gizi,
pemeliharaan kesehatan, dan kebutuhan fisik lainnya. c.
Santunan atau peningkatan kemampuan berfungsi sosial bagi anak-anak miskin, terlantar, cacat dan yang mengalami masalah perebedaan perilaku”
13
. Pemenuhan kebutuhan anak membuat komitmen atas hak asasi seorang anak. Hak asasi
anak adalah hak asasi manusia plus dalam arti kata harus mendapatkan perhatian perhatian khusus dalam memberikan perlindungan agar anak yang baru lahir, tumbuh, dan berkembang
mendapat hak asasi manusia secara utuh. Hak asasi manusia meliputi semua yang dibutuhkan untuk pembangunan manusia seutuhnya dan hukum positif mendukung pranata sosial yang
13
Sumarnonugroho.1984.Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta:Hanindita
10
dibutuhkan untuk pembangunan seutuhnya tersebut. Pembangunan manusia seutuhnya suatu melalui proses evolusi berkesinambungan yang disebabkan oleh kesadaran diri manusia, yang
lebih penting dari proses itu sendiri adalah suatu aktualisasi dari potensi manusia seperti yang terdapat pada individu dan komunitasnya.
“Pengertian hak asasi manusia adalah hak dari setiap manusia yang dibutuhkan untuk pembangunan manusia seutuhnya. Hukum positif adalah pranata sosial yang
dibutuhkan oleh semua manusia untuk melaksanakan hak-hak asasi manusia
14
.” Kebiasaan mendahulukan kepentingan anak timbul dari seleksi kepentingan dan
keserasian kelompok didalam suatu evolusi biologis berlanjut pada bentuk yang lebih luhur dalam pembangunan manusia seutuhnya. Sifat mendahulukan kepentingan anak adalah tingkah
laku alamiah. Hal ini menunjukkan suatu korelasi antara tingkah laku yang bekerja sama dengan kerhidupan bergotong-royong. Dimasyarakat yang homogen pada satu sisi dengan kebiasaan
atau tingkah laku mementingkan diri sendiri atau persaingan dalam masyarakat hitereogen perkotaan dan masyarakat industri disisi lain.
Kebangkitan kesadaran diri dari sesuatu yang didalamnya terdapat proses yang evolusioner. Proses evolusioner dapat mernimbulkan beraneka ragam kebutuhan-kebutuhan baru
dan dimensi baru tentang kebutuhan-kebutuhan lama. Sehingga pada gilirannya menciptakan kondisi bagi suatu bentuk baru pembangunan manusia seutuhnya. Pembangunan yang diterapkan
pada masyarakat miskin . kegiatan pembangunan ini dilakukan dalam rangka untuk memberikan jaminan dan perlindungan anak. pertumbuhan dan perkermbangan anak sampai menjadi orang
dewasa. Mengutamakan pembangunan terhadap hak-hak asasi manusia akan membantu memperjuangkan hak anak. tidak hanya jaminan anak, perlindungan anak, dan ketaatan
menjalankan hak asasi tersebut tetapi juga pada proses pembangunan yang diutamakan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Hak dan kewajiban anak tertuang dalam UU Perlindungan anak : “Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara
wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi4. Setiap anak berhak atas suatu nama
sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan5. Setiap anak berhak untuk
beribadah
14
Abdussalam.2007.Hukum Perlindungan Anak.Jakarta:Restu Agung hal 56
11
menurut agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat
kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan orang tua6. Setiap anak berhak
untuk mengetahui
orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya sendiri7 ayat 1.Setiap anak berhak memperoleh pelayanan
kesehatan dan
jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental,
spiritual, dan sosial8. Setiap
anak berhak
memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan
bakatnya9 ayat 1. khusus bagi anak
yang menyandang cacat juga berhak
memperoleh pendidikan luar biasa,
sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga
berhak mendapatkan pendidikan khusus 9 ayat 2”
15
. Dalam ringkasan undang-undang diatas, orang tua juga memiliki andil dalam pendidikan
anak. hak-hak anak akan dapat diperjuangkan secara maksimal jika orang tua berpartisipasi memperjuangkannya. Akhirnya dasaran akan hak anak bisa diperoleh untuk kehidupan yang
lebih baik. “Dalam konsep O’manique, menyusun sebuah daftar tentang krebutuhan-kebutuhan
fundamental bagi permbangunan manusia seutuhnya, yaitu : pangan, perlindungan, lingkungan fisik yang tidak terancam, keamanan, kesehatan, ilmu pengetahuan,
pekerjaan, kebebasan berpikir, kebebasan berekspresi, kebebasan berkumpul atau berserikat, dan menentukan nasib sendiri
16
”. kerbutuhan-kerbutuhan fundamental tersebut merupakan kerbutuhan mutlak bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak untuk menjadi manusia seutuhnya sebagai orang dewasa yang mempunyai tanggung jawab masa depan keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara secara
mandiri dengan melaksanakan pembangunan hak asasi manusia yang saling mendukung. Diantara konsep O’manique terdapat bagian tentang pembangunan manusia dalam bidang
ilmu pengetahuan, garapan ini bersinggungan langsung dengan pendidikan. Pendidikan merupakan hak yang sangat fundamental bagi anak. Hak wajib dipenuhi dengan kerjasama
paling tidak dari orang tua siswa, lembaga pendidikan, dan pemerintah. Pendidikan akan mampu
15
Undang-Undang Perlindungan Anak op.cit. BAB III Hak dan Kewajiban anak Pasal 4, 5 ,6, 7 ayat 1, 8, 9 ayat 1, 2
16
Abdussalam.op.cit hal.40
12
terealisasi jika semua komponen yaitu orang tua, lembaga masyarakat, pendidikan dan pemerintah bersedia menunjang jalannya pendidikan.
C. Faktor penyebab anak putus sekolah dan Dampaknya pada anak putus sekolah