21
2. Glinid
Glinid merupakan obat yang kerjanya sama dengan sulfonilurea, dengan penekanan pada meningkatkan sekresi insulin fase pertama. Golongan ini terdiri
dari 2 macam obat yaitu Repaglinid derivat asam benzoat dan Nateglinid derivat fenilalanin. Obat ini diabsorbsi dengan cepat setelah pemberian secara
oral dan diekskresi secara cepat melalui hati.
1,37,38
B. Penambah sensitivitas terhadap insulin
Tiazolidindion resoglitazon dan pioglitazon berikatan pada Peroxisome Proliferator Activated Receptor Gamma PPAR-
, suatu reseptor inti di sel otot dan sel lemak. Golongan ini mempunyai efek menurunkan resistensi insulin
dengan meningkatkan
jumlah protein
pengangkut glukosa,
sehingga meningkatkan ambilan glukosa di perifer.
1,37
C. Penghambat glukoneogenesis
Metformin mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati glukoneogenesis, disamping juga memperbaiki ambilan glukosa perifer.
Terutama dipakai pada penyandang diabetes gemuk.
D. Penghambat Glukosidase Alfa Acarbose
Obat ini bekerja secara kompetitif menghambat kerja enzim alfa glukosidase di dalam saluran cerna sehingga dengan demikian dapat menurunkan
penyerapan glukosa dan menurunkan hiperglikemia postprandial. Obat ini bekerja di lumen usus dan tidak berpengaruh pada kadar insulin. Mekanisme kerja
acarbose merupakan penghambat kuat enzim alpha glukosidase yang terdapat pada dinding enterosit yang terletak pada bagian proksimal usus halus. Secara
klinis akan terjadi hambatan pembentukkan monosakarida intraluminal, menghambat dan memperpanjang peningkatan glukosa darah postprandial, dan
mempengaruhi respons insulin plasma. Sebagai monoterapi tidak akan merangsang sekresi insulin dan tidak dapat menyebabkan hipoglikemia.
1,37,38
Universitas Sumatera Utara
22
E. Insulin
Berdasarkan berbagai penelitian klinis, terbukti bahwa terapi insulin pada pasien hiperglikemia memperbaiki luaran klinis. Insulin selain dapat memperbaiki
status metabolik dengan cepat, terutama kadar glukosa darah, juga memiliki efek lain yang bermanfaat, antara lain perbaikan inflamasi.
1,
Insulin diperlukan pada keadaan : a. Penurunan berat badan yang cepat
b. Hiperglikemia berat yang disertai ketosis c. Ketoasidosis metabolik
d. Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik e. Hiperglikemia dengan asidosis laktat
f. Gagal dengan kombinasi OHO dosis hampir maksimal g. Stres berat infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke
h. Kehamilan dengan DMdiabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makan.
i. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat j. Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
Jenis dan lama kerja insulin
1
Berdasar lama kerja, insulin terbagi menjadi empat jenis, yakni: a. Insulin kerja cepat rapid acting insulin
b. Insulin kerja pendek short acting insulin c. Insulin kerja menengah intermediate acting insulin
d. Insulin kerja panjang long acting insulin e. Insulin campuran tetap, kerja pendek dan menengah premixed
insulin.
Universitas Sumatera Utara
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan uji cross sectional.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di poliklinik rawat jalan di RSUP H.Adam Malik Medan dengan persetujuan Komisi Etik Penelitian FK USU, dilaksanakan mulai bulan
Februari 2014
– Maret 2014, atau hingga subjek penelitian ini tercukupi.
.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi target adalah seluruh pasien diabetes mellitus. Sampel adalah semua populasi penderita diabetes mellitus di poliklinik rawat jalan di RSUP H. Adam
Malik Medan.
3.4 Perkiraan besar sampel
Besar sampel dihitung dengan mempergunakan rumus besar sampel untuk penelitian analitik komparatif numerik tidak berpasangan 2 kelompok.
2 2
2 1
1 2
1 2
2 1
2 Z
Z n
n
Dimana :
2 1
Z
= deviat baku alpha. utk = 0,05 maka nilai baku normalnya 1,96
1
Z
= deviat baku alpha. utk = 0,10 maka nilai baku normalnya 1,282
d
S
= Standar deviasi MPV pada DM tipe2 = 0,735
12
2 1
= beda rerata yang bermakna ditetapkan sebesar 0.15 Maka sampel minimal untuk masing-masing kelompok sebanyak 23 orang.
Universitas Sumatera Utara