1. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan
tingkat kejernihan air kekeruhan, perubahan suhu, dan adanya perubahan warna, bau dan rasa.
2. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan
zat kimia yang terlarut dan perubahan pH. 3.
Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.
Menurut Solihin dan Darsati 1993 pencemaran air dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu;
1. Pencemaran kimia berupa senyawa karbon dan senyawa anorganik.
2. Pencemaran fisika yang dapat berupa materi terapung dan materi tersuspensi,
3. Pencemaran biologi yang dapat berupa mikroba phatogen, lumut dan tumbuh-
tumbuhan air.
2.3.1. Sumber Pencemar
Menurut Davis and Cornwell 1991, sumber bahan pencemar yang masuk ke perairan dapat berasal dari buangan yang diklasifikasikan;
1. Point source discharges Sumber titik, yaitu sumber titik atau sumber
pencemar yang dapat diketahui secara pasti dapat berupa suatu lokasi seperti air limbah industri maupun domestik serta saluran drainase.
2. Non point source sebaran menyebar, berasal dari sumber yang tidak
diketahui secara pasti, pencemar masuk ke perairan melalui run off limpasan dari wilayah pertanian, pemukiman dan perkotaan.
Pada sungai yang menampung air buangan terjadi proses penyerapan dan pelepasan kembali oksigen yang berlangsung secara bersamaan. Selama air mengalir
terjadi proses penyerapan kembali oksigen dari udara dan digunakan untuk mengganti DO yang telah dikonsumsi oleh BOD air buangan Sukadi, 1999.
2.3.2. Beban Pencemar
Beban pencemar polutan adalah bahan – bahan yang bersifat asing bagi alam
atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem sehingga mengganggu peruntukan ekosistem tersebut Effendi, 2003. Sumber
pencemaran yang masuk ke badan perairan dibedakan atas pencemaran yang disebabkan oleh alam polutan alamiah dan pencemaran karena kegiatan manusia
polutan antropogenik. Air buangan industri adalah air buangan dari kegiatan industri yang dapat diolah dan digunakan kembali dalam proses atau dibuang ke
badan air setelah diolah terlebih dahulu sehingga polutan tidak melebihi ambang batas yang diijinkan. Menurut Sugiharto 1987 Air limbah didefinisikan sebagai
kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. Pencemaran dan kerusakan lingkungan
dapat disebabkan karena kegiatan industri Gunalan, 1993. Limbah dari industri dapat membahayakan kesehatan manusia karena dapat
merupakan pembawa suatu penyakit sebagai vehicle, merugikan segi ekonomi karena dapat menimbulkan kerusakan pada bendabangunan maupun tanam
–tanaman dan peternakan, dapat merusak atau membunuh kehidupan yang ada di dalam air
seperti ikan dan binatang peliharaan lainnya, dan dapat merusak keindahan aestetika, karena bau busuk dan pemandangan yang tidak sedap dipandang terutama
di daerah hilir sungai yang merupakan daerah rekreasi Sugiharto, 1987. Apabila suatu limbah yang berupa bahan pencemar masuk ke suatu lokasi perairan sungai
maka akan terjadi perubahan padanya. Perubahan dapat terjadi pada organisme yang hidup dilokasi tersebut juga pada lingkungan perairan itu sendiri yaitu berupa faktor
fisika dan kimianya Suin, 1994.
2.3.3. Self Purifikasi