16
Persamaan 2-43 adalah persamaan yang menyatakan hubungan matematis antara arus dan kecepatan. Kondisi arus maksimum V
M
bisa didapat pada saat arus S=S
M
. Nilai S=S
M
bisa didapat melalui persamaan berikut ini, 1
. .
. =
− +
− =
∂ ∂
M M
M M
ff M
S S
D S
Ln S
Ln D
S V
........................... 2-44 .
. =
− −
M M
ff M
D S
Ln S
Ln D
....................................................... 2-45 1
. .
= −
M ff
S Ln
S Ln
....................................................................... 2-46
1 .
−
=
ff
S Ln
M
e S
.................................................................................... 2-47
2.2. Komposisi Lalu Lintas
Didalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997 nilai arus lalu lintas mencerminkan komposisi lalu lintas, dengan menyatakan arus lalu lintas dalam satuan
mobil penumpang smp. Semua nilai arus lalu lintas per arah dan total diubah menjadi satuan mobil penumpang smp dengan menggunakan ekivalensi mobil penumpang
emp yang diturunkan secara empiris untuk tipe kendaraan berikut; • Kendaraan ringan LV termasuk mobil penumpang, minibus, pik-up, truk kecil
dan jeep. • Kendaraan berat HV termasuk truk dan bus.
• Sepeda motor MC.
Ekivalensi mobil penumpang emp untuk masing-masing tipe kendaraan tergantung pada tipe jalan dan arus lalu lintas total yang dinyatakan dalam kendjam. Semua nilai
emp untuk kendaraan yang berbeda ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 2.1. Nilai Emp Untuk Jalan Perkotaan Tak Terbagi
Emp MC
Lebar Jalur Lalu Lintas Wc m Tipe Jalan:
Jalan Tak Terbagi Arus Lalulintas
Total Dua Arah kendjam
HV ≤ 6
6 Dua lajur tak terbagi
22 UD ≥ 1800
1,3 1,2
0,5 0,35
0,4 0,25
Empat lajur tak terbagi 42 UD
≥ 3700 1,3
1,2 0,40
0,25
17
2.3. Kapasitas Jalan
Kapasitas suatu ruas jalan didefinisikan sebagai jumlah maksimum kendaraan yang dapat malintasi suatu ruas jalan yang uniform per jam, dalam satu arah untuk jalan dua
jalur dua arah dengan median atau total dua arah untuk jalan dua jalur tanpa median, selama satuan waktu tertentu pada kondisi jalan dan lalu lintas yang tertentu. Kondisi
jalan adalah kondisi fisik jalan, sedangkan kondisi lalu lintas adalah sifat lalu lintas nature of traffic.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas jalan antara lain: 1. Faktor jalan, seperti lebar lajur, kebebasan lateral, bahu jalan, ada median atau tidak,
kondisi permukaan jalan, alinyemen, kelandaian jalan, trotoar dan lain-lain. 2. Faktor lalu lintas, seperti komposisi lalu lintas, volume, distribusi lajur, dan
gangguan lalu lintas, adanya kendaraan tidak bermotor, gangguan samping, dan lain- lain.
3. Faktor lingkungan, seperti misalnya pejalan kaki, pengendara sepeda, binatang yang menyeberang, dan lain-lain.
Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 MKJI 1997, memberikan metoda untuk memperkirakan kapasitas jalan di Indonesia yaitu dengan rumus sebagai berikut:
cs sf
sp cw
xFC xFC
xFC xF
C C
= .......................................................... 2-48
Dimana : C
= Kapasitas
smpjam Co
= Kapasitas dasar smpjam Fcw
= Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas FCsp = Faktor penyesuaian akibat pemisah arah
FCsf = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping FCcs = Faktor penyesuaian untuk ukuran kota
2.4. Parkir Pada Badan Jalan