9
f. Rate of flow atau flow rate adalah volume yang diperoleh dari pengamatan yang lebih kecil dari satu jam, akan tetapi kemudian dikonversikan menjadi volume 1 jam
secara linear. g. Peak hour factor PHF adalah perbandingan volume satu jam penuh dengan puncak
dari flow rate pada jam tersebut, sehingga PHF dapat dihitung dengan rumus berikut: owrate
maksimumfl jam
Volumesatu PHF
= ................................................................2-2
Pada penelitian ini yang digunakan adalah besaran arus flow yang lebih spesifik untuk hubungan masing-masing penggal jalan yang ditinjau dengan kecepatan dan
kepadatan pada periode waktu tertentu.
2.1.2. Kecepatan
Kecepatan menentukan jarak yang akan dijalani pengemudi kendaraan dalam waktu tertentu. Pemakai jalan dapat menaikkan kecepatan untuk memperpendek waktu
perjalanan atau memperpanjang jarak perjalanan. Nilai perubahan kecepatan adalah mendasar tidak hanya untuk berangkat dan berhenti tetapi untuk seluruh arus lalu lintas
yang dilalui. Kecepatan adalah sebagai perbandingan jarak yang dijalani dan waktu perjalanan,
atau dapat dirumuskan sebagai berikut: t
d S
= .................................................................................................2-3 Dengan
S = Kecepatan kmjam; mdt
d = Jarak tempuh kendaraan km; m
t = Waktu tempuh kendaraan jam; detik
Pada penelitian ini kecepatan yang ditinjau adalah kecepatan rata-rata ruang Space Mean Speed
SMS, karena penggunaan waktu tempuh rata-rata memperhitungkan panjang waktu yang dipergunakan setiap kendaraan didalam ruang. Jika waktu tempuh
t
1
,t
2
,t
3
,...,t
n
, diamati untuk n kendaraan yang melalui suatu penggal jalan sepanjang L, maka kecepatan tempuh rata-ratanya adalah,
∑ ∑
= =
= =
n i
i n
i i
t nL
n t
L Vs
1 1
...............................................................................2-4
Dengan Vs
= Kecepatan tempuh rata-rata kmjam;mdt L
= Panjang panggal jalan km;m
10
t
i
= Waktu tempuh dari kendaraan ke i untuk melalui n
= Jumlah waktu tempuh yang diamati.
2.1.3. Kepadatan
Kepadatan didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang menempati panjang ruas jalan atau lajur tertentu, yang umumnya dinyatakan sebagai jumlah kendaraan per
kilometer atau satuan mobil penumpang per kilometer smpkm. Jika panjang ruas yang diamati adalah L, dan terdapat N kendaraan, maka kepadatan k dapat dihitung sebagai
berikut, L
N k
= ................................................................................................. 2-5
Kepadatan sukar diukur secara langsung karena diperlukan titik ketinggian tertentu yang dapat mengamati jumlah kendaraan dalam panjang ruas jalan tertentu, sehingga
besarnya ditentukan dari dua parameter volume dan kecepatan, yang mempunyai hubungan sebagai berikut:
ata ruangratar
kecepa Volume
k tan
= ........................................................... 2-6
Kepadatan menunjukkan kemudahan bagi kendaraan untuk bergerak, seperti pindah lajur dan memilih kecepatan yang diinginkan.
2.1.4. Hubungan Antara Arus, Kecepatan, Dan Kepadatan