9
Mawardi 2005 yang menggunakan rasio CAR, NIM, BOPO, NPL dan ROA. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa NIM mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap return on asset. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliani 2007 menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif signifikan terhadap
ROA, dan LDR berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Berdasarkan hasil penelitian yang berbeda-beda dengan penggunaan rasio
yang berbeda, maka dilakukanlah penelitian terhadap kinerja keuangan dengan menggunakan rasio yang berbeda pula, dimaksudkan agar mengetahui rasio mana
saja yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Penelitian yang dilakukan ini berjudul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
keuangan di perusahaan telekomunikasi dan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” Penelitian ini menggunakan data
sekunder yang berfokus terhadap perusahaan telekomunikasi dan makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan tahun penelitian 2009- 2011.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah current ratio, debt to equity ratio, debt ratio, total asset turnover,
working capital turnover dan net profit margin berpengaruh terhadap return on
investment baik secara simultan maupun secara parsial?”
Universitas Sumatera Utara
10
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah current ratio, debt to equity ratio, debt ratio, total asset turnover, working capital turnover
dan net profit margin
berpengaruh terhadap return on investment baik secara simultan maupun secara parsial pada perusahaan telekomunikasi dan perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode 2009- 2011.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
bagi peneliti, menambah pengetahuan peneliti mengenai current ratio, debt to equity ratio, debt ratio, total asset turnover, working capital turnover
dan net profit margin
dan pengaruhnya terhadap return on investment, 2.
memberikan masukan kepada berbagai pihak mengenai penerapan ROI sebagai alat pengukuran kinerja suatu perusahan,
3. penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi dalam
menyempurnakan penelitian selanjutnya yang sejenis sehingga hasilnya dapat lebih baik dari penelitian yang terdahulu,
4. bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan
pemikiran untuk digunakan sebagai bahan masukan dalam mengambil keputusan dan kemajuan perusahaan, terutama dalam melakukan analisis
laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja Keuangan
2.1.1 Pengertian Kinerja
Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis
keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam
periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Informasi
akuntansi sangat bermanfaat untuk menilai pertanggungjawaban kinerja manajer. Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku
manusia dalam melaksanakan perannya yang dimainkannya dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Kemungkinan yang lain
adalah digunakannya informasi akuntansi bersamaan dengan informasi non akuntansi untuk menilai kinerja manjemen atau pimpinan perusahaan.
Kinerja keuangan perusahaan dapat dikatakan sebagai hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manjemen.
Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya
terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
12
Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1997:503 adalah merupakan kata benda n yang artinya: 1. sesuatu yang
dicapai, 2. prestasi yang diperlihatkan, 3. kemampuan kerja tt peralatan. Kamus istilah akuntansi Aliminsyah 2003:215 mengartikan kinerja
sebagai: “suatu istilah umum yang digunakan untuk sebagai atau seluruh tindakan atau aktivitas dari organisasi pada suatu periode, sering dengan
referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, suatu standar efisiensi, pertanggungjawaban atau
akuntabilitas manajemen dan semacamnya.” Hansen 2000:6 menyatakan bahwa “kinerja adalah tingkatan konsistensi dan kebaikan fungsi-fungsi
poduk.” Helfert 1996:67 menjelaskan bahwa “kinerja perusahaan adalah
hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen.” Pengertian performance sering diartikan sebagai
kinerja, hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja mempunyai makna lebih luas, bukan hanya mengatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana
proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa
yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi Armstrong dan Baron, 1998:15
Universitas Sumatera Utara
13
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2000:32 istilah kinerja sering dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal
yang penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam
mengelola dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi
karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan
hasil yang diharapkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran
keuangan. Kamus besar akuntansi Ardiyos 2010:697 menyatakan bahwa:
Performance measurements ukuran kinerja adalah kuantifikasi
efisiensi suatu perusahaan atau bagian perusahaan dalam melakukan operasi-operasi bisnis selama periode akuntansi.
Misalnya melalui pendekatan penerimaan aktual dengan penerimaan revenue center, yang membandingkan biaya aktual
dengan biaya yang dianggarkan, pusat keuntungan profit center, yang memperhitungkan biaya-biaya dan penerimaan untuk
menghasilkan pendapatan neto, dan pusat investasi investment center
, yang mengevaluasi kinerja bukan hanya semata-mata untuk mempertimbangkan berdasarkan biaya dan penerimaan,
melainkan juga investasi yang dilaksanakan. Dua ukuran pusat investasi adalah Return On Investment ROI dan Residual Income
RI. Performance evaluation
penilaian kinerja adalah pertimbangan kumulatif tentang faktor-faktor yang bersifat subjektif dan
objektif untuk menentukan indikator representatif atau penilaian tentang aktivitas individubadan usaha, atau kinerja yang berkaitan
dengan sejumlah batasan atau standar selama beberapa periode. Faktor-faktor yang dipertimbangkan meliputi derajat pencapaian
penjualan, cara pengukuran item-item, dan standar yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
14
Umar 2002:36 menyatakan bahwa “penilaian atau evaluasi
merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah tercapai, bagaimana perbedaan itu
dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila
dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh.” Dengan demikian pengertian kinerja adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan
perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu Hanafi,
2003:69. Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja
performance perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen untuk mencapai tujuan tertentu
secara efektif dan efisien. Kinerja merupakan indikator dari baik buruknya keputusan manajemen dalam pengambilan keputusan. Manajemen dapat
berinteraksi dengan lingkungan interen maupun eksteren melalui informasi. Informasi tersebut lebih lanjut dituangkan atau dirangkum
dalam laporan keuangan perusahaan. Pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran
tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam melihat organisasi perusahaan dapat diketahui
besarnya tanggung jawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Ukuran untuk melihat kinerja keuangan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
15
diantaranya adalah melalui return on investment ROI. Return on investment
ROI digunakan sebagai ukuran kinerja keuangan dan dijadikan sebagai variabel dependen karena ROI digunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal meliputi faktor-faktor yang terdapat dalam suatu
perusahaan yang terdiri dari manajemen personalia, manajemen pemasaran, manajemen produksi, dan manajemen keuangan.
a. Manajemen Personalia
Berkaitan dengan sumber daya manusia agar dapat didayagunakan seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan secara
manusiawi. b.
Manajemen Pemasaran Berkaitan dengan program-program yang ditujukan untuk
mencapai tujuan perusahaan. c.
Manajemen Produksi Berkaitan dengan faktor-faktor produksi agar barang dan jasa
sesuai dengan yang diharapkan. d.
Manajemen Keuangan Berkaitan dengan perencanaan, mencari, dan memanfaatkan dana
untuk memaksimumkan efisiensi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
16
2. Faktor Eksternal dilihat dari kondisi yang berada dari luar yang
mempengaruhi kondisi perusahaan diantaranya kondisi perekonomian dan kondisi industri.
a. Kondisi perekonomian
Kondisi yang dipengaruhi kebijakan pemerintah, keadaan dan stabilitas politik, ekonomi, sosial, dan lain-lain.
b. Kondisi Industri
Meliputi tingkat persaingan, jumlah perusahaan, dan lain-lain.
Analisis kinerja keuangan perusahaan memiliki sifat-sifat diantaranya yaitu:
a. berfokus pada laporan keuangan karena laporan keuangan merupakan
gambaran dari operasi perusahaan, b.
harus menelaah dampak dari kejadian di masa lampau terhadap perkembangan keuangan perusahaan di masa yang akan datang,
c. memiliki pemahaman dalam sifat akuntansi dan prinsip akuntansi yang
diperlukan dalam menganalis.
2.1.2 Manfaat Penilaian Kinerja Perusahaan
Adapun manfaat dari penilaian kinerja perusahaan adalah sebagai berikut: a.
untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan
pelaksanaan kegiatannya,
Universitas Sumatera Utara
17
b. selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan,
maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan, c.
dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang,
d. memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan
organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya,
e. sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
Penilaian kinerja dimanfaatkan oleh manajemen untuk beberapa hal sucipto, 2003.
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisian melalui
pemotivasian karyawan secara maksimum. Dalam mengelola perusahaan, manajemen menetapkan sasaran
yang akan dicapai dimasa yang akan datang dan didalam proses yang disebut perencanaaan planning. Pelaksanaan rencana memerlukan
alokasi sumber daya secara efisien. Disamping itu pelaksanaan rencana memerlukan pengendalian agar efektif dalam mencapai
sasaran yang telah ditetapkan. Kesesuaian sasaran individu karyawan dengan sasaran perusahaan inilah yang akan memotivasi karyawan
Universitas Sumatera Utara
18
untuk mencapai tujuan organisasi. Pemaksimalan motivasi karyawan dalam mencapai sasaran perusahaan inilah yang merupakan tujuan
pokok penilaian kinerja. 2.
Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan seperti promosi, transfer dan pemberhentian.
Penilaian kinerja akan menghasilkan data yang dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan yang dinilai kinerjanya. Data hasil evaluasi kinerja yang diselenggarakan secara periodik akan sangat membantu manajemen
puncak dalam memilih karyawan yang pantas untuk dipromosikan, penghentian kerja sementara, transfer dan pemutusan hubungan kerja
permanen. 3.
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan
karyawan. Perusahaan mempunyai kewajiban untuk mengembangkan
karyawannya agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan bisnis perusahaan yang senantiasa berubah dan
berkembang. Hasil penilaian kinerja dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan karyawan dan untuk mengantisipasi
keahlian dan keterampilan yang dituntut oleh pekerjaan agar dapat memberikan respon yang memadai terhadap perubahan lingkungan
bisnis dimasa yang akan datang. Hasil penilaian kinerja juga dapat
Universitas Sumatera Utara
19
menyediakan kriteria untuk memilih program pelatihan karyawan yang memenuhi kebutuhan karyawan dan untuk mengevaluasi kesesuaian
program pelatihan karyawan dengan kebutuhan karyawan. 4.
Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka.
Penggunaan wewenang dan konsumsi sumber daya dalam pelaksanaan wewenang ini dipertanggungjawabkan dalam bentuk
penilaian kinerja. Melalui pengukuran kinerja, manajemen atas memperoleh umpan balik mengenai pelaksanaan wewenang dan
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan wewenang yang dilakukan oleh manajemen bawah. Berdasarkan hasil penilaian kinerja
ini manajemen atas memberikan penilaian terhadap kinerja manajemen bawah. Dilain pihak penilaian kinerja ini memberikan umpan balik
bagi manajemen bawah mengenai bagaimana manajemen atas menilai kinerja mereka.
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
Penghargaan dapat digolongkan dalam dua kelompok yaitu penghargaan instrinsik dan penghargaan ekstrinsik. Penghargaan
instrinsik berupa rasa puas diri yang diperoleh seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan telah mencapai
sasaran tertentu. Penghargaan ekstrinsik terdiri dari kompensasi yang diberikan kepada karyawan baik yang berupa kompensasi langsung,
tidak langsung, maupun yang berupa kompensasi non keuangan.
Universitas Sumatera Utara
20
2.1.3 Tujuan Penilaian Kinerja Perusahaan
Tujuan penilaian kinerja perusahaan adalah sebagai berikut: a.
untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera
dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya pada saat ditagih,
b. untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang, c.
untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu, d.
untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur
dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar kembali
pokok hutangnya tepat pada waktunya serta kemampuan membayar dividen secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami
hambatan atau krisis keuangan.
Universitas Sumatera Utara
21
2.2 Laporan Keuangan
2.2.1 Pengertian Laporan
Keuangan
Laporan keuangan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia, 2004:2 Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan
dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan
laporan tersebut, misalnya informasi keuangan industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Melalui laporan keuangan dapat diperoleh informasi-informasi yang penting suatu perusahaan.
a. Informasi tentang sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal
perusahaan. b.
Informasi mengenai sumber-sumber ekonomi, harta atau kekayaan bersih yang timbul dalam aktivitas perusahaan dalam rangka
memperoleh laba. c.
Informasi mengenai hasil usaha perusahaan yang dapat dipakai sebagai dasar untuk menilai dan membuat estimasi tentang kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. d.
Informasi mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban yang disebabkan oleh aktivitas pembelanjaan dan investasi.
Universitas Sumatera Utara
22
e. Informasi penting lainnya yang berhubungan dengan laporan keuangan
seperti kebijakan akuntansi yang diterapkan di perusahaan.
2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus disusun dan disajikan setiap tahun. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari proses akuntansi dapat
menjadi alat dalam mengkomunikasikan data keuangan suatu perusahaan dengan pihak-pihak berkepentingan. Tujuan utama laporan keuangan
menurut Warren 2005:4 adalah “untuk menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi.” Pihak yang berkepentingan tersebut adalah investor,
karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga, dan masyarakat.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, 2004:4 tujuan dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan
dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai ingin menilai apa yang
Universitas Sumatera Utara
23
telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat mengambil keputusan ekonomi;
keputusan ini mungkin mencakup misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau
keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
2.2.3 Keterbatasan Laporan Keuangan
1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya
merupakan intern report laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara dan bukan merupakan laporan akhir. Karena
itu semua jumlah jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likuidasi atau realisasi dimana dalam
laporan ini terkandung pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau manajemen yang bersangkutan.
2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang
kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai mungkin berbeda atau berubah.
3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi
keuangan atau nilai rupiah berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut semakin menurun, dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan unit yang
terjual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan karena naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan
tingkat harga.
Universitas Sumatera Utara
24
4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang
dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat diukur dengan satuan uang.
2.2.4 Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah meneliti hubungan yang ada diantara unsur-unsur dalam laporan keuangan, dan membandingkan unsur-
unsur pada laporan keuangan tahun berjalan dengan unsur-unsur sama tahun yang lalu atau angka pembanding lain serta menjelaskan sebab
perubahannya Dunia, 2005:259. Menurut Stice 2005:775 menyatakan bahwa “analisis laporan keuangan adalah mempelajari hubungan antara
angka-angka dalam laporan keuangan dan tren dari angka-angka tersebut dari waktu ke waktu.” Wild 2005:3 mengemukakan bahwa “analisis
laporan keuangan financial statement analysis adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data
yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dari kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.” Menurut Syamsuddin 2000:37:
“analisis laporan keuangan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio- rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan dimasa lalu, saat ini dan
kemungkinannya dimasa depan.” Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu
manajemen dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perencanaan dan pengendalian perusahaaan. Analisis terhadap laporan keuangan suatu
perusahaan pada dasarnya digunakan untuk mengetahui tingkat
Universitas Sumatera Utara
25
profitabilitas keuntungan dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Tujuan lainnya adalah untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan dengan mengidentifikasi letak masalah. Analisis laporan keuangan penting bagi pihak manajemen, pemegang
saham, kreditur, pemerintah, dan karyawan. a.
Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan karier.
b. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan,
pendapatan, keamanan investasi. c.
Bagi kreditur: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta bunganya.
d. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.
e. Bagi karyawan: penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan
kerja.
2.2.5 Metode dan Teknik Analisa
Analisa-analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan trend
untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknik analisa digunakan
untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari
masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan
Universitas Sumatera Utara
26
dengan alat-alat pembanding lainnya. Tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih
dimengerti. Ada dua metode yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan
keuangan, yaitu analisa horisontal dan analisa vertikal. 1.
Analisa horisontal adalah analisa yang menggunakan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga
akan diketahui perkembangannya. Metode ini disebut metode analisa dinamis.
2. Analisa vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya
meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam
laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Metode ini
disebut metode analisa statis.
2.2.6 Jenis – Jenis Analisa Laporan Keuangan
A. Analisis Common Size
Analisis ini disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan rugi-laba dan neraca menjadi proporsi dari
total penjualan untuk laporan rugi-laba atau dari total aktiva untuk neraca. Cara semacam ini memudahkan pembacaan
data-data keuangan untuk beberapa periode.
Universitas Sumatera Utara
27
Neraca yang sudah dilakukan analisa common size akan tampak dua hal :
distribusi aktivapasiva dan kontribusi tiap pos terhadap aktivapasiva, menunjukkan
pentingnya pos tersebut untuk dianalisa lebih lanjut
B. Analisis rasio
Harahap 2006:297 menjelaskan bahwa “rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos
laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Analisis rasio keuangan merupakan
hal yang penting bagi pihak manajer keuangan perusahaan untuk menilai kinerja yang dicapai yang dapat dijadikan sebagai dasar
dalam pelaksanaan fungsi manajemen dalam hal perencanaan dan pengendalian. Analisis rasio keuangan merupakan suatu alat yang
digunakan untuk mengetahui atau menggambarkan posisi kinerja keuangan perusahaan, yang merupakan perbandingan dari dua
unsur yang sistematis Van Horne, dalam Sawir, 2005:6. Sehingga dapat diketahui posisi keungan perusahaan yang
berkaitan dengan masalah likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan.
Rasio-rasio tersebut di rancang untuk membantu para analisis atau investor dalam mengevaluasi suatu perusahaan
berdasarkan laporan keuangannya. Dalam menganalisa dan
Universitas Sumatera Utara
28
menilai posisi keuangan dan potensi kemajuan perusahaan, faktor utama yang menjadi perhatian penganalisa adalah rasio-rasio
keuangan. 1.
Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera
dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban saat ditagih.
Rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek. Likuiditas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansialnya yang segera harus dipenuhi. Likuiditas akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada
para pemegang saham. Dividen merupakan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas yang tersedia maka dianggap
baiknya likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Tingkat likuiditas yang
tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang baik sehingga akan menambah permintaan akan
saham dan tentunya akan menaikkan harga saham. Harga saham juga akan cenderung mengalami penurunan jika investor
menganggap perusahaan sudah terlalu likuid yang artinya terdapat aktiva produktif yang tidak dimanfaatkan oleh
Universitas Sumatera Utara
29
perusahaan, dan tidak dimanfaatkannya aktiva tersebut akan menambah beban bagi perusahaan karena biaya perawatan dan
biaya penyimpanan yang harus terus di bayar. Ada dua jenis rasio likuiditas yang biasa digunakan,
yaitu rasio lancar dan rasio cepat. Rasio lancar digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Rasio cepat merupakan rasio antara aktiva lancar
sesudah dikurangi persediaan dengan kewajiban jangka pendek dan menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat yang
bias digunakan untuk melunasi kewajiban jangka pendek. Penelitian ini menggunakan rasio likuiditas yang diwakili oleh
current ratio CR yaitu rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk membayar utang yang harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan. Semakin
besar rasio lancar maka likuiditas perusahaan semakin tinggi. 2.
Leverage adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek. Rasio leverage yang tinggi menunjukkan tingginya
risiko bagi pemberi pinjaman untuk memperoleh pembayaran pinjaman. Leverage mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajiban finansialnya yang terdiri dari
Universitas Sumatera Utara
30
utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Leverage dalam penelitian ini diwakili oleh debt ratio DR dan debt to
equity ratio DER.
Debt ratio atau rasio utang total terhadap aktiva total mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditur
terhadap aktiva total yang dimiliki perusahaan. Rasio leverage yang tinggi menunjukkan tingginya resiko bagi pemberi
pinjaman untuk memperoleh pembayaran pinjaman. Semakin tinggi debt ratio menunjukkan resiko keuangan yang dihadapi
perusahaan semakin tinggi, karena utang membawa konsekuensi beban bunga tetap.
DER merupakan rasio yang membandingkan total utang ekuitas. Rasio ini mengukur persentase dari dana yang
diberikan oleh para kreditur. Total utang meliputi kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. DER mencerminkan
kemampuan perusahaan untuk membayar atau memenuhi kewajibannya dengan modal sendiri. DER menunjukkan
hubungan antara jumlah pinjaman yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa
semakin besar struktur modal yang berasal dari utang digunakan untuk mendanai ekuitas yang ada. Rasio DER yang
kecil menunjukkan bahwa perusahaan masih mampu memenuhi kewajibannya kepada kreditur.
Universitas Sumatera Utara
31
3. Rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba. Rasio profitabilitas mencakup rasio yang menunjukkan hubungan laba dengan penjualan dan yang
menunjukkan hubungan laba dengan investasi. Ukuran yang digunakan untuk melihat hubungan laba dengan penjualan
adalah margin laba kotor gross profit margin dan marjin laba bersih net profit margin.
Ukuran yang digunakan dalam hubungan laba dengan investasi adalah tingkat pengembalian ekuitas return on
equity . Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh
net profit margin dan return on investment sebagai variabel
dependennya. Net profit margin atau sales margin digunakan untuk mengukur keuntungan netto atau laba bersih per rupiah
penjualan. Semakin besar angka yang dihasilkan menunjukkan kinerja yang semakin baik.
Return on investment dimaksudkan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk
operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. 4.
Rasio Efektivitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki.
Universitas Sumatera Utara
32
Semakin tinggi tingkat rasio ini menunjukkan semakin efisiensi penggunaan asset dan semakin cepat pengembalian
dana dalam bentuk kas. Rasio efektivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah total aset turnover dan working
capital turnover . Total asset turnover digunakan untuk
mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode atau kemampuan
modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Working capital turnover
digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja netto yang berputar pada suatu
periode siklus kas cash cycle yang terdapat di perusahaan.
2.3 Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan antara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Werdaningtyas
2002 dengan judul penelitian hubungan efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada sektor perbankan yang go public di BEI, menggunakan analisis
regresi time-series cross-section dengan menggunakan variabel MSDN, CAR, BOPO, LDR. Variabel BOPO berpengaruh signifikan negatif, sedangkan CAR
berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja profabilitas perbankan. Variabel MSDN dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja profabilitas
perbankan. Penelitian yang dilakukan oleh Ardi 2005 dengan judul penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan PT. Berdikari United
Universitas Sumatera Utara
33
Livestock. Hasil penelitian ini adalah variabel independen yakni jumlah aktiva
tetap, hutang jangka panjang, dan equity secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan-profitabilitas PT. Berdikari United
Livestock. Penelitian yang dilakukan oleh Kesuma 2005 dengan judul pengaruh penerapan corporate governance terhadap kinerja perusahaan
manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta menunjukkan bahwa kepemilikan manajeril, kepemilikan institusional dan komite audit secara bersama-sama
mempengaruhi kinerja keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Mawardi 2005 dengan judul penelitian analisis faktor-faktor yang mempengarui kinerja keuangan
Bank Umum di Indonesia, menggunakan model analisis logit regression model yang dilakukan pada 56 Bank Umum dengan total asset kurang dari 1 triliun,
menunjukkan ada pengaruh negatif dan signifikan NPL terhadap ROA, pengaruh positif dan signifikan NIM terhadap ROA serta berpengaruh negatif dan signifkan
BOPO terhadap ROA dan tidak berpengaruh modal CAR terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliani 2007 dengan judul faktor yang
mempengaruhi profitabilitas Bank Take Over Pramerger di Indonesia menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, dan LDR berpengaruh
negatif signifikan terhadap ROA.
Universitas Sumatera Utara
34
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama Variabel yang digunakan
Hasil penelitian
Werdaningtyas 2002
Variabel independen: CAR, LDR
Variabel dependen: ROA CAR berpengaruh positif
signifikan terhadap ROA, dan LDR berpengaruh negatif
signifikan terhadap ROA.
Ardi 2005
Variabel independen: aktiva tetap, hutang jangka
panjang, dan equity Variabel dependen:
Kinerja keuangan profitabilitas ROE dan
ROI Aktiva tetap mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan-
profitabilitas, hutang jangka panjang mempunyai pengaruh
tidak signifikan terhadap
kinerja keuangan- profitabilitas,
equity mempunyai pengaruh yang
tidak signifikan terhadap kinerja keuangan-profitabilitas
Kesuma 2005
Variabel independen: Kepemilikan manajeril,
kepemilikan institusional dan komite audit
Variabel dependen: ROI
Kepemilikan manajeril, kepemikikan institusional dan
komite audit secara bersama- sama mempengaruhi kinerja
keuangan.
Mawardi 2005
Variabel independen: CAR, NIM, BOPO, NPL
Variabel dependen: ROA Pengaruh negatif dan
signifikan NPL terhadap ROS, pengaruh positif dan
signifikan NIM terhadap ROA, serta berpengaruh
negatif dan signifikan BOPO terhadap ROA dan CAR tidak
berpengaruh terhadap ROA.
Yuliani 2007
Variabel independen: MSDN, CAR, BOPO,
LDR Variabel dependen: ROA
Variabel BOPO memiliki pengaruh signifikan negatif,
sedangkan variabel CAR signifikan positif terhadap
ROA, variabel MSDN dan LDR tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap ROA.
Universitas Sumatera Utara
35
2.4 Kerangka Konseptual