Sylvia Rabbani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENYUSUN DAN
MENGUJI KONJEKTUR MATEMATIKA SISWA SERTA SELF-CONFIDENCE Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD di Kec. Ciparay. Sekolah ini terakreditasi A “sangat baik”, sehingga peneliti ingin melakukan
penelitian di sekolah ini. Kelas eksperimen dan kelas control memiliki jumlah siswa yang sama yaitu 33 siswa. Pemilihan kelas eksperimen dan kelas control ini
berdasarkan pada karakteristik siswa pada saat peneliti melakukan observasi.
C. Populasi dan Sampel
Telah disebutkan bahwa untuk memperoleh gambaran-gambaran lengkap mengenai obyek yang diteliti memerlukan suatu teknik. Teknik
penelitian yang sangat populer adalah teknik sampling. Suatu penelitian tidak mungkin akan meneliti semua anggota yang berada pada populasi tertentu kalau
jumlah populasinya sangat besar. Dengan teknik sampling peneliti hanya akan meneliti sejumlah sampel yang dianggapnya cukup mewakili representatif yang
mana dalam sample itu sifat-sifat atau gejala-gejala social dianggap sama dengan sifat-sifat atau gejala-gejala pada populasi. Pada penelitian pengambilan sampel
dipilih secara langsung karena permasalahan kurangnya kemampuan menyusun dan menguji konjektur serta rendahnya self confidence ini terjadi di salah satu SD
Negeri di Kecamatan Ciparay. Pada penelitian saya memilih kelas yang sama dengan perlakuan yang berbeda, yakni kelas V A sebagai kelas kontrol dan kelas
V B di salah satu SD negeri di kecamatan Ciparay kabupaten Bandung sebagai kelas Eksperimen. Subyek penelitian adalah kepada siapa penelitian tersebut
ditujukan, atau siapakah responden yang kita pilih. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V A yaitu sebagai kelas kontrol dan kelas V B sebagai kelas
eksperimen yang berlokasi di Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung.
D. Validitas Internal dan Eksternal
1. Validitas internal
Validitas internal adalah sejauh mana hasil sebuah studi penelitian klinis tidak bias. Beberapa karakteristik penelitian mempengaruhi validitas
internal
.
Validitas internal ini adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat dipercaya kebenarannya atau berkenaan dengan derajat akurasi antardesain
Sylvia Rabbani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENYUSUN DAN
MENGUJI KONJEKTUR MATEMATIKA SISWA SERTA SELF-CONFIDENCE Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
penelitian dan hasil yang dicapai. Validitas internal merupakan hal yang esensial yang harus dipenuhi jika peneliti menginginkan hasil studinya bermakna.Validitas
internal mengacu pada kemampuan desain penelitian untuk menyingkirkan atau membuat masuk akal penjelasan alternatif hasil, atau masuk akal dugaan
sementara Campbell, 1957, hlm. 300. Ada banyak faktor yang mempengaruhi masing-masing validitas. Berikut ini akan di bahas faktor-faktor yang
mempengaruhi validitas internal : a.
Perkembangan siswa Perkembangan siswa yang berperan sebagai sample penelitian pasti
memiliki perkembangan dan kematangan yang berbeda-beda. Dengan bertambahnya kematangan pada subjek ini akan berpengaruh terhadap variabel
terikat. Dengan demikian, maka perubahan yang terjadi pada variabel terikat bukan saja karena adanya eksperimen, tetapi juga disebabkan karena proses
kematangan pada subjek yang mendapatkan perlakuan atau eksperimen. b.
Seleksi Selection Dalam memilih anggota kelompok eksperimen dan kelompok kontrol bisa
terjadi perbedaan ciri-ciri atau sifat-sifat anggota kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Kelas eksperimen tergolong kelas yang aktif sedangkan kelas
control cenderung kurang aktif. Untuk tingkat kecerdasan kelas eksperimen dan kelas control relatif sama. Setelah adanya perlakuan pada kelompok eksperimen,
maka besarnya perubahan variabel terikat yang terjadi mendapat gangguan dari variabel keaktifan tersebut. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi pada
variabel terikat bukan saja karena pengaruh perlakuan, tetapi juga karena pengaruh keaktifan.
c. Prosedur Tes Testing
Pengalaman pada pretes dapat mempengaruhi hasil postes, karena kemungkinan para subjek penelitian dapat mengingat kembali jawaban-jawaban
yang salah pada waktu pretes, dan kemudian pada waktu postes subjek tersebut dapat memperbaiki jawabannya. Oleh sebab itu, perubahan variabel terikat
tersebut bukan karena hasil eksperimen saja, tetapi juga karena pengaruh dari pretes.
d. Instrumen Instrumentation
Sylvia Rabbani, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENYUSUN DAN
MENGUJI KONJEKTUR MATEMATIKA SISWA SERTA SELF-CONFIDENCE Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Alat ukur atau alat pengumpul data instrumen pada pretes biasanya digunakan lagi pada postes. Hal ini sudah tentu akan berpengaruh terhadap hasil
postes tersebut. Dengan perkataan lain, perubahan yang terjadi pada variabel terikat, bukan disebabkan oleh perlakuan atau eksperimen saja, tetapi juga karena
pengaruh instrumen. Dari beberapa factor tersebut, maka peneliti harus bisa mengkontrol factor-
faktor tersebut agar tidak mengancam hasil dari penelitian. Cara untuk mengkontrol factor-faktor tersebut dapat dilakukan oleh beberapa cara yang
beragam tergantung kebutuhan dan tergantung tingkat ancaman yang timbul.
2. Validitas eksternal