Menur ut sistem politikideologi yang

SMP - PKn Kelas VIII 186

1. Pengertian Kedaulatan

Sebelum kita berbicara masalah kedaulatan terlebih dahulu kita harus memahami apakah tujuan bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Tujuan bangsa Indone- sia tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu: a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. b. Memajukan kesejahteraan umum. c. Mencerdaskan kehidupan bangsa. d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut maka bangsa Indonesia harus memiliki kedaulatan. Apakah kedaulatan itu? Kata kedaulatan berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata daulat daulah artinya kekuasaan dinasti, pemerintahan. Dalam bahasa Inggris kedaulatan disamakan dengan kata “sover- eignty”, yang berasal dari kata Latin Supranitas. Kedaulatan berarti kekuasaan yang tertinggi, atau kekuasaan yang tidak berada di bawah kekuasaan lain. Kedaulatan mempunyai dua pengertian, yaitu kedaulatan ke dalam dan ke luar. Kedaulatan ke dalam adalah kedaulatan suatu negara untuk mengatur segala kepentingan rakyatnya tanpa campur tangan negara lain sedangkan kedaulatan ke luar adalah kedaulatan suatu negara untuk mengadakan hubungan atau kerjasama dengan negara-negara lain untuk kepentingan bangsa dan negara. Menurut Jean Bodin 1530 – 1596 , kedaulatan mempunyai 4 empat sifat pokok yaitu: 1 Permanen, artinya kedaulatan yang tetap ada selama negara tetap berdiri. 2 Asli, artinya kedaulatan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi. 3 Bulattidak dapat dibagi-bagi, artinya kedaulatan itu hanya satu-satunya kekuasaan yang tertinggi. 4 Tidak terbatas, artinya kedaulatan yang tidak ada yang membatasi, sebab apabila terbatas, maka sifat tertinggi akan lenyap. SMP - PKn Kelas VIII 187 Pengertian kedaulatan tidak terpisahkan dari negara sebab negara merupakan organisasi kekuasaan. Siapa yang dianggap memiliki kekuasaan tertinggi dalam negara itulah yang memiliki kedaulatan. Lalu siapakah yang dianggap memiliki kedaulatan atau kekuasaan tertinggi di negara? Jawaban dari pertanyaan tersebut memunculkan berbagai ajaran atau teori mengenai kedaulatan. Kita mengenal teori kedaulatan Tuhan, teori kedaulatan raja, teori kedaulatan negara, teori kedaulatan rakyat dan teori kedaulatan hukum.

a. Teori kedaulatan Tuhan

Menurut teori ini, pemerintah memperoleh kekuasaan yang tertinggi itu dari Tuhan. Penganut teori ini berpendapat, bahwa segala sesuatu yang terdapat di alam semesta adalah ciptaan Tuhan. Demikian pula halnya dengan kedaulatan yang ada pada pemerintah, berasal dari Tuhan. Teori kedaulatan Tuhan dianut oleh para raja yang menyatakan dirinya keturunan dari para dewa. Misalnya: kaisar Jepang, keturunan Dewa Amaterasu Omikami. Raja-raja di Jawa pada jaman Hindu, menyebut dirinya penjelma Wisnu. Penganjur teori kedaulatan Tuhan ialah : Agustinus 354- 430, Thomas Aquino 1225-1274, Fredrich Julius Stahl 1802 – 1861.

b. Teori kedaulatan raja

Menurut teori ini, yang memiliki kedaulatan adalah raja penguasa, bukan lagi Tuhan. Raja merupakan satu-satunya pemegang kekuasaan di negara sehingga dapat berkuasa mutlak. Kehendak negara pada dasarnya adalah kehendak raja yang berkuasa.

c. Teori kedaulatan rakyat

Menurut teori ini pemerintah memperoleh kekuasaan yang tertinggi dari rakyatnya sendiri. Perubahan pandangan ini karena “Renaissance” yang memberi tempat kepada pikiran manusia, sehingga manusia dapat hidup dengan pikirannya yang kritis. Dengan demikian manusia mulai mengingkari, bahwa pemerintah memperoleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan. Pelopor teori kedaulatan rakyat adalah : J.J Reusseau 1712- 1778, Montesquieu 1688-1755, John Locke 1632-1704.