SMP - PKn Kelas VIII
93
c. Memberikan rasa keadilan bagi warga negara
Perundang-undangan dibuat untuk menciptakan keadilan karena dengan peraturan terdapat bukti-bukti tertulis untuk
mengatur kehidupan manusia. d.
Menjamin kepastian hukum warga negara Dengan adanya peraturan perundang-undangan ada
kepastian hukum bagi warga Negara untuk melakukan perbuatan karena mengetahui mana yang benar, mana
yang salah dan ada pedoman yang jelas sehingga tidak ragu-ragu dalam melakukan perbuatan.
Keingintahuan
Hak-hak warga negara diatur dalam Undang-Undang. Nah, coba kamu tuliskan hak-hak warga negara Indonesia dalam Undang-Undang Dasar 1945
Bacalah beberapa pernyataan di bawah ini, renungkan di dalam hati kemudian bagaimanakah pendapat kalian
terhadap berbagai pernyataan tersebut? Sangat Setuju, Netral, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju. Jawaban ditulis
pada lembaran kertas.
Latihan Kecakapan Hidup
No. Per nyataan
1. Masyarakat perkotaan tidak memerlukan peraturan perundang-undangan
sebab sebagian besar warga masyarakat telah memahami norma-norma yang berlaku.
2. Dengan adanya peraturan perundang-undangan kehidupan masyarakat
menjadi lebih tertib dan teratur.
SMP - PKn Kelas VIII
94
. a
s a
w e
d g
n a
r o
- g
n a
r o
s a
g u
t n
a k
a p
u r
e m
u t
i b
a b
e s
n a
g n
a d
n u
. 4
n a
g n
a d
n u
- g
n a
d n
u r
e p
n a
r u
t a
r e
p n
a k
u l
r e
p i
d k
a d
i t
h a
l o
k e
s n
a g
n u
k g
n i
l i
D .
k i
a b
n a
g n
e d
a w
s i
s r
u t
a g
n e
m t
a p
a d
h a
d u
s u
r u
g b
a b
e s
. 5
n a
p u
d i
h e
k a
k a
m l
a n
o i
s a
n n
a g
n a
d n
u -
g n
a d
n u
r e
p n
a r
u t
a r
e p
a y
n a
d a
n a
g n
e D
. b
i t
r e
t i
d a
j n
e m
a r
a g
e n
r e
b n
a d
a s
g n
a b
r e
b ,
t a
k a
r a
y s
a m
r e
b .
6 R
P M
n a
p a
t e
t e
K k
u t
n e
b l
a n
e g
n e
m k
a d
i t
4 2
n u
h a
T 1
. o
N U
U t
u r
u n
e M
. R
P M
n a
k u
l r
e p
i d
k a
d i
t a
y n
s u
r a
h e
s a
k a
m .
7 n
a g
n a
d n
u -
g n
a d
n u
r e
p n
a r
u t
a r
e p
i h
u t
a m
e m
b i
j a
w a
r a
g e
n a
g r
a w
p a
i t
e S
. u
k a
l r
e b
g n
a y
l a
n o
i s
a n
. 8
. t
u r
u s
u k
a l
r e
b h
e l
o b
k a
d i
t u
t i
n a
g n
a d
n u
- g
n a
d n
u r
e p
n a
r u
t a
r e
P .
9 n
a r
u t
a r
e p
a k
a m
u r
a b
g n
a y
n a
g n
a d
n u
- g
n a
d n
u r
e p
n a
r u
t a
r e
p a
d a
a l
i b
a p
A .
u l
u h
a d
h i
b e
l t
u b
a c
i d
s u
r a
h a
m a
s a
y n
i s
i g
n a
y a
m a
l n
a g
n a
d n
u -
g n
a d
n u
r e
p .
1 s
u r
a h
k i
l a
b -
k a
l o
b i
d h
e l
o b
k a
d i
t n
a g
n a
d n
u -
g n
a d
n u
r e
p n
a r
u t
a r
e p
n a
t u
r u
a t
a T
. u
k a
l r
e b
g n
a y
n a
u t
n e
t e
k i
a u
s e
s
Produktivitas : Inovasi dan Kreativitas
a. Buatlah kelompok di dalam kelasmu. Tiap - tiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian masing- masing kelompok bertugas mencari buku, koran,
majalah dan sumber lain yang berisi tentang peraturan perundang-undangan b. Catat dan buatlah rekapitulasi pada kertas folio tentang peraturan perundang
- undangan yang didapatkan c. Kaji bersama-sama peraturan perundang-undangan tersebut, berikan
komentartanggapan terhadap peraturan perundang-undangan tersebut d. Presentasikan di depan kelas hasil komentar kamu
e. Kumpulkan kepada guru mata pelajaran Cara pelaksanaannya diserahkan kepada guru yang mengajar.
SMP - PKn Kelas VIII
95
B. Proses Pembuatan Peraturan Perundang-Undangan
1. Proses Penyusunan Undang-undang
Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 20 ayat 1 Undang Undang Dasar 1945, menegaskan bahwa Undang Undang merupakan
produk hukum peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Presiden bersama Dewan Perwakilan Rakyat DPR .
Adapun ketentuan dalam pembuatan undang-undang sebagaimana ditentukan dalam Undang Undang Dasar 1945
ialah sebagai berikut : DPR merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan membentuk undang-undang [Pasal 20
ayat 1]; Hak untuk mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR berada di tangan Presiden [Pasal 5 ayat 1].
Namun demikian, anggota DPR pun mempunyai hak mengajukan usul rancangan undang-undang [Pasal 21 ayat 1];
Sebelum disahkan oleh Presiden, rancangan undang-undang RUU itu harus mendapat persetujuan bersama dari DPR dan
Presiden [Pasal 20 ayat 2; Jika RUU itu tidak mendapat persetujuan bersama, RUU itu tidak boleh diajukan lagi dalam
persidangan DPR masa itu [Pasal 20 ayat 3]; Jika RUU yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden
dalam waktu tiga puluh hari semenjak RUU tersebut disetujui, maka RUU tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib
diundangkan [Pasal 20 ayat 5].
a. Proses Pembentukan Undang-undang dari DPR
Sesuai dengan ketentuan Undang Undang Dasar 1945 pengajuan usul rancangan Undang-Undang dapat berasal dari
DPR, Presiden atau DPD. Prosedur pengajuan usul Rancangan Undang-Undang yang berasal dari DPR, yaitu sebagai berikut.
1 Sekurang-kurangnya 10 {sepuluh} orang anggota dapat
mengajukan usul RUU. Usul RUU tersebut dapat juga diajukan oleh Komisi, Gabungan Komisi, atau Badan
Legislasi dengan memperhatikan pada program legislasi nasional.
SMP - PKn Kelas VIII
96
2 Usul RUU beserta keterangan pengusul disampaikan secara tertulis oleh anggota, pimpinan Komisi, pimpinan
Gabungan Komisi atau Badan Legislasi kepada pimpinan DPR disertai daftar nama dan tanda tangan pengusul serta
nama fraksinya.
3 Dalam Rapat Paripurna berikutnya, setelah usul RUU tersebut diterima pimpinan DPR, ketua rapat
memberitahukan kepada anggota tentang masuknya usul RUU tersebut, kemudian dibagikan kepada seluruh
anggota.
4 Pengusul berhak mengajukan perubahan selama usul RUU tersebut belum dibicarakan dalam Badan Musyawarah.
5 Pengusul berhak menarik usulnya kembali, selama usul RUU tersebut belum diputuskan menjadi RUU oleh Rapat
Paripurna. 6 Pemberitahuan tentang perubahan atau penarikan kembali
usul, harus ditanda tangani oleh semua pengusul dan disampaikan secara tertulis kepada pimpinan DPR,
kemudian dibagikan kepada seluruh anggota.
7 Rapat Paripurna memutuskan apakah usul RUU tersebut secara prinsip dapat diterima menjadi RUU usul dari DPR
atau tidak. Keputusan diambil setelah diberikan kesempatan kepada pengusul untuk memberikan penjelasan
dan kepada fraksi untuk memberikan pendapatnya. Keputusan dapat berupa : persetujuan tanpa perubahan,
persetujuan dengan perubahan, atau penolakan.
8 Apabila disetujui dengan perubahan, DPR menugaskan kepada Komisi, Badan Legislasi, atau Panitia Khusus untuk
membahas dan menyempurnakan RUU tersebut. 9 Setelah disetujui menjadi RUU usul dari DPR, pimpinan
DPR menyampaikan kepada Presiden dengan permintaan agar Presiden menunjuk Menteri yang akan mewakili
Pemerintah. Dalam melak μkan pembahasan RUU tersebut
bersama-sama dengan DPR.
SMP - PKn Kelas VIII
97
Disampaikan secara tertulis kepada Pimpinan DPR
ditanda tangani sekurang- kurangnya 10 orang
anggota DPR RI Dalam Rapat Paripurna
Ketua rapat memberitahukan kepada
para anggota DPR RI Rapat Badan
Musyawarah menentukan waktu pembicaraan
Disampaikan kepada Presiden oleh Pimpinan
DPR dengan permintaan agar Presiden menunjuk
Menteri yang akan mewakili pemerintah
dalam melakukan pembahasan RUU tersebut
bersama-sama dengan DPR
Apabila disetujui dengan perubahan, DPR
menugaskan kepada Komisi, Badan Legislatif, atau Panitia
Khusus untuk membahas dan menyempurnakan RUU
usul dari DPR Rapat paripurna memutus-
kan apakah usul RUU ter- sebut secara prinsip dapat
diterima menjadi RUU usul DPR atau tidak, yang
didahului oleh : - Penjelasan Pengusul
- Pendapat fraksi-fraksi
Disetujui tanpa Perubahan
Pembicaraan di DPR RI - Pembicaraan Tingkat I
- Pembicaraan Tingkat II
Tingkat Pembicaraan RUU dari DPR
PEMBICARAAN TINGKAT I Dalam Rapat Komisi, Rapat Badan
Legislatif, Rapat Panitia Anggaran, atau Rapat Panitia Khusus, bersama-sama
pemerintah dengan cara : 1. tanggapan pemerintah terhadap
rancangan undang-undang yang berasal dari DPR;
2. jawaban pimpinan Komisi, pimpinan Badan Legislatif, pimpinan Panitia
Anggaran, atau Pimpinan Panitia Khusus atas tanggapan pemerintah;
3. pembahasan RUU oleh DPR dan pemerintah dalam rapat kerja
berdasarkan Daftar Inventaris Masalah DIM
PEMBICARAAN TINGKAT II Dalam Rapat Paripurna
dengan cara : a. Pengambilan keputusan, yang didahului
oleh : 1 Laporan hasil pembicaraan Tingkat I
2 Pendapat akhir Fraksi yang disampai- kan oleh anggotanya. Apabila
dipandang perlu, dapat pula disertai dengan catatan tentang sikap
fraksinya. b. Penyampaian sambutan pemerintah.