Kesetiaan terhadap Konstitusi Sikap Positif terhadap Pelaksanaan UUD 1945 Hasil Amandemen

SMP - PKn Kelas VIII 101 Bagan 2.4 Tingkat Pembicaraan RUU dari Usulan pemerintah di DPR Proses Penyampaian RUU dari Pemerintah kepada DPR, yaitu sebagai berikut : • RUU beserta penjelasanketerangan danatau naskah akademis yang berasal dari Pemerintah disampaikan secara tertulis kepada pimpinan DPR dengan Surat Pengantar Presiden dengan • menyebut juga Menteri yang mewakili Pemerintah dalam melakukan pembahasan RUU tersebut. • dalam Rapat Paripurna berikutnya, setelah RUU diterima oleh pimpinan DPR, ketua rapat • memberitahukan kepada anggotanya tentang masuknya RUU tersebut, kemudian membagikannya kepada seluruh anggota. • Pimpinan DPR menyampaikan RUU beserta penjelasan keterangan, danatau naskah akademis dari pengusul kepada media massa dan Kantor Berita Nasional untuk disiarkan kepada masyarakat. • RUU yang berasal dari Pemerintah dapat ditarik kembali sebelum pembicaraan Tingkat berakhir. PEMBICARAAN TINGKAT I Dalam Rapat Komisi, Rapat Badan Legislatif, Rapat Panitia Anggaran, atau Rapat Panitia Khusus, bersama-sama pemerintah dengan cara : 1. tanggapan pemerintah terhadap rancangan undang-undang yang berasal dari DPR; 2. jawaban pimpinan Komisi, pimpinan Badan Legislatif, pimpinan Panitia Anggaran, atau Pimpinan Panitia Khusus atas tanggapan pemerintah; 3. pembahasan RUU oleh DPR dan pemerintah dalam rapat kerja berdasarkan Daftar Inventaris Masalah DIM PEMBICARAAN TINGKAT II Dalam Rapat Paripurna dengan cara : a. Pengambilan keputusan, yang didahului oleh : 1 Laporan hasil pembicaraan Tingkat I 2 Pendapat akhir Fraksi yang disampai- kan oleh anggotanya. Apabila dipandang perlu, dapat pula disertai dengan catatan tentang sikap fraksinya. b. Penyampaian sambutan pemerintah. SMP - PKn Kelas VIII 102 c Proses Pembentukan Undang-undang dar DPD Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan Rancangan Undang-undang RUU kepada DPR. RUU tersebut berkaitan dengan otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah pemberdayaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan per timbangan keuangan pusat dan daerah. Apabila ada 2 dua RUU yang diajukan mengenai hal yang sama dalam satu Masa Sidang, yang dibicarakan ialah RUU dari DPR, sedangkan RUU yang di-sampaikan oleh DPD digunakan sebagai bahan untuk dipersandingkan.

2. Proses Penyusunan Peraturan Perundang- undangan di Tingkat Daerah

Rancangan Peraturan Daerah Raperda dapat diusulkan oleh Kepala Daerah atau DPRD. Kepala daerah maupun anggota DPRD, mempunyai hak yang sama di dalam penyusunan peraturan daerah Perda. Setelah Raperda diusulkan kepada DPRD kemudian, dibahas oleh DPRD dan kepala daerah untuk mendapat persetujuan bersama. Apabila telah disetujui, maka Raperda tersebut akan ditetapkan oleh kepala daerah menjadi Peraturan Daerah. Untuk melaksanakan Perda dan atas kuasa peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, kepala daerah menetapkan Keputusan Kepala Daerah. Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah yang bersifat mengatur diundangkan dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah. Setelah diundangkan dalam Lembaran Daerah, maka ketentuan tersebut mempunyai kekuatan hukum dan mengikat.