14 Selanjutnya, peneliti mengaitkan data nilai moral tersebut dengan prinsip kaidah
dasar moral yang meliputi 1 prinsip hormat, 2 prinsip kerukunan, dan 3 prinsip keadilan.
1. Prinsip hormat mengatakan bahwa setiap orang dalam cara bicara dan
membawa diri harus menunjukkan sikap hormat terhadap oranglain, sesuai dengan derajat dan kedudukannya Suseno, 2003:60.
2. Prinsip kerukunan bertujuan untuk mempertahankan masyarakat dalam
keadaan yang harmonis. Rukun adalah keadan ideal yang diharapkan dapat dipertahankan dalam semua hubungan sosial, dalam keluarga, dalam
rukun tetangga, dan dalam setiap pengelompokkan tetap. Rukun mengandung usaha terus menerus oleh semua individu untuk bersikap
tenang satu sama lain dan untuk menyingkirkan unsur-unsur yang mungkin menimbulkan perselisihan dan keresahan Suseno, 2003:39.
3. Prinsip keadilan mengungkapkan kewajiban untuk memberikan perlakuan
sama terhadap semua orang lain yang berada dalam situasi yang sama dan untuk menghormati hak semua pihak yang bersangkutan. Secara singkat
keadilan menuntut agar manusia tidak mencapai tujuan-tujuan dengan melanggar hak seseorang Suseno, 1987:132.
2.3 Tinjauan Pustaka
Teori sosiologi sastra banyak dipergunakan dalam mengkaji permasalahan yang diangkat pada skripsi. Akan tetapi, penelitian yang menjadikan novel Jasmine
sebagai objek kaian dengan mempergunakan teori sosiologi sastra dan positivism
Universitas Sumatera Utara
15
moral baru pertama kali dilakukan. Setelah peneliti melakukan pencarian di perpustakaan Departemen Sastra Indonesia maupun melalui media internet, peneliti
menemukan adanya penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Adapun penelitian yang relevan dengan mempergunakan teori sosiologi sastra dan membahas aspek
moral sebagai rumusan masalahnya, yaitu diantaranya: 1.
Ginting 2000 dalam skripsinya yang berjudul “Saat untuk Menaruh Dendam dan Saat untuk Menaburkan Cinta Karya Julius R. Siyaranamual:
Analisis Moral”. Novel ini membahas masalah-masalah moral dengan tema kawin paksa karena pergaulan bebas. Peristiwa secara umum berlatar
di seputar kota Jakarta dikisahkan secara kronologis dengan menggunakan alur maju. Nilai-nilai moral yang ingin diungkapkan oleh pengarang,
secara garis besar adalah persoalan manusia dengan diri sendiri, manusia dengan manusia lainnya dalam suatu lingkup sosial hubungan manusia
dengan Tuhannya. Dalam skripsi ini, penulis menemukan adanya kesamaan permasalahan
yang dikaji yaitu masalah nilai moral dalam ruang lingkup sosial, hanya objek kajian yang berbeda.
2. Rahmi 2013 dalam skripsinya yang berjudul “Pesan Moral dan
Motivasi dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabrichara: Tinjauan Sosiologi Sastra”. Dalam skripsi ini dibahas mengenai pesan moral dan
motivasi yang diperoleh pada tokoh Dahlan yang memiliki mimpi sederhana, yaitu dapat memiliki sepatu agar dapat mudah pergi ke
Universitas Sumatera Utara
16
sekolahnya yang berjarak cukup jauh. Kehidupan sederhana tokoh Dahlan diangkat peneliti sebagai pesan moral dan motivasi kepada pembaca.
Skripsi ini sama-sama mengangkat moral sebagai pokok permasalahannya. Dalam skripsi ini, diangkat mengenai pesan moral
berupa petuah dan motivasi, sedangkan penulis mengangkat nilai moral berupa nilia moral kejujuran, kerendahan hati dan sebagainya. Skripsi ini
membantu penulis dalam mendeskripsikan beberapa konsep moral. 3.
Silvia 2013 dalam skripsinya yang berjudul ”Nilai-nilai Moral pada Novel Jermal Karya Yokie Adityo”. Dalam skripsi ini dikaji tentang
tokoh utama seorang anak bernama Jaya yang baik, pendiam, pemalu, pandai, pekerja keras,bertanggung jawab, dan sabar serta mau melakukan
pekerjaanya di Jermal dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Jermal merupakan tempat penjaringan ikan di tengah laut yang berlatar di
perairan Sumatera. Kerasnya kehidupan di tengah laut serta lingkungan yang keras membuat anak tersebut pernah dibuang oleh ayah kandungnya
sendiri. Setelah mengetahui bahwa ayahnya pernah membuangnya, Jermal berusaha mencari ayahnya meskipun sang ayah tidak mau mengakuinya.
Pantang menyerah, kegigihan dalam bekerja dan mau memaafkan sang ayah yang pernah membuangnya, dan sebagainya menjadi nilai moral
yang diangkat dalam skripsi ini. Skripsi ini membahas mengenai nilai moral yang berupa hati nurani, hak
dan kewajiban serta kebebasan dan tanggung jawab. Perbedaannya dengan
Universitas Sumatera Utara
17
penelitian ini, penulis membahas nilai moral dari segi sosial, sedangkan skripsi ini membahas nilai moral tidak hanya nilai moral sosial, tetapi juga
mengkaji moral individual. Skripsi ini membantu penulis dalam mendeskripsikan konsep nilai moral.
4. Hidayah 2012 dalam skripsinya yang berjudul “Nilai-nilai Moral dalam
Novel Negeri Lima Menara karya A.Fuadi”. Dalam skripsi ini, peneliti menganalisis tentang nilai-nilai moral dari segi moral ketuhanan, moral
individu, dan moral sosial. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori sosiologi sastra sebagai alat memecahkan masalah penelitian.
Skripsi ini membahas nilai moral dalam tiga cakupan, yaitu nilai moral ketuhanan, nilai moral individual, dan nilai moral sosial. Perbedaannya,
peneliti hanya mengkaji data nilai moral sosial saja. Skripsi ini mengaitkan data nilai moral dengan prinsip kaidah dasar moral. Prinsip
dasar kaidah moral tersebut juga penulis pergunakan dalam memecahkan permasalahan. Skripsi ini membantu penulis sebagai referensi untuk
memecahkan permasalahan nilai moral sosial dengan mengaitkannya pada prinsip kaidah dasar moral.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan dan mengajarkan nilai- nilai moral bagi masyarakat, salah satunya ialah melalui karya sastra. Karya sastra
diharapkan mampu menjadi suatu media pengajaran bagi masyarakat di samping memberi kenikmatan dalam “menyaksikan” berbagai cerita yang dibangun oleh
pengarang. Cerita yang “diangkat” pengarang bisa berdasarkan pengamatan terhadap keadaan sosial di sekitar pengarang, bisa juga pengalaman pengarang itu sendiri.
Refleksi tindakan sosial di sekitar pengarang kemudian “diangkat” menjadi satu cerita yang memuat ajaran moral di dalamnya.
Watt dalam Endraswara, 2011:23 menyatakan bahwa seni dan sastra adalah refleksi tindakan sosial manusia. Itulah
sebabnya, membaca karya sastra sama halnya sedang memetik ajaran penting dari kehidupan. Keterkaitan sastra dan masyarakat sudah tidak dapat ditawar lagi. Sastra
menjadi potret keadaan sosial yang memuat ajaran dan hiburan karya sastra dalam hidup bermasyarakat. Oleh karena itu, mungkin sekali karya sastra akan mempererat
persaudaraan, kerukunan, dan peran serta manusia sebagai anggota masyrakat. Karya sastra yang baik tidak hanya dapat mencerminkan gambaran kehidupan
manusia dengan berbagai persoalan yang dialami. Menurut Watt dalam Endraswara, 2011:22 karya sastra yang baik memberikan fungsi sebagai: 1 pleasing, yaitu
kenikmatan hiburan. Karya sastra dipandang sebagai pengatur irama hidup sehingga
Universitas Sumatera Utara