SELAYANG WATERPARK
Universitas Sumatera Utara
30
BAB 3 ELABORASI TEMA
3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema
Pada dasarnya pemilihan tema Rekreasi adalah untuk menampilkan suatu karakter bangunan yang berfungsi sebagai sebuah sarana olahraga dan wadak
bersosialisasi masyarakat yang ingin berekreasi. Tema ini diharapkan dapat mendukung fungsi seluruh sarana rekreasi maupun olahraga yang dapat
menciptakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung sehingga mau untuk bersantai di tempat ini dan memberikan kesenangan maupun manfaat lainnya yang berkaitan
dengan kegiatan yang ada di dalamnya.
3.2 Deskripsi Tema
Tema yang digunakan dalam proyek Selayang Waterpark ini adalah
Arsitektur Rekreasi. 3.2.1 Arti Kata Arsitektur dan Rekreasi
Pengertian Arsitektur Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia :
Arsitektur :seni bangunan, gaya bangunan misalnya : Gedung – gedung
yang mempunyai sifat khusus
Menurut James C. Snyder, Anthony J. Catanesse, dalam buku Pengantar
Arsitektur, bahwa: Arsitektur : lingkungan buatan yang mempunyai bermacam
– macam kegunaan melindungi manusia dan kegiatan
– kegiatannya serta hak miliknya dari elemen, dari musuh, dan dari kekuatan
– kekuatan adikodrati, membuat tempat, menciptakan suatu kawasan aman yang berpenduduk dalam dunia fana dan
cukup berbahaya, menekankan sosial dan menonjolkan status.
Universitas Sumatera Utara
SELAYANG WATERPARK
Universitas Sumatera Utara
31
Menurut Van Romondt :
Arsitektur adalah ruang atau tempat tinggal manusia dengan tenang dan bahagia.
Pengertian Rekreasi
Menurut Clawson dan Knetsch, rekreasi merupakan kegiatan yang dilakukan pada waktu luang untuk mengembalikan kesegaran fisik.
1
Menurut Harold D.Meyer, Charles K. Brightbill, H. Douglas Sessoms, rekreasi mempunyai 9 ciri-ciri, yaitu :
1. Rekreasi merupakan kegiatan 2. Bentuknya bisa beraneka ragam
3. Rekreasi ditentukan oleh motivasi 4. Rekreasi dilakukan secara rutin
5. Rekreasi benar-benar sukarela 6. Rekreasi dilakukan secara universal
7. Rekreasi merupakan kegiatan yang berguna 8. Rekreasi itu fleksibel
9. Rekreasi merupakan kegiatan sampingan
2
Tipe – tipe tempat dan bangunan rekreasi
3
1. Resortresidential community 2. Theme park
3. Commercial recreational -
Daerah perkotaan yang dibuat alami bangunan untuk rekreasi dengan pemasaran atau tujuan konsumen yang
sudah ada. -
Dapat berupa orientasi pasif dan aktif, contoh health club, arcades, theatres, dan sebagainya.
1
Economics of Outdoor Recreation 1966
2
Community Recreation : A guide to its organization
3
Recreation development handbook
Universitas Sumatera Utara
SELAYANG WATERPARK
Universitas Sumatera Utara
32 4. Suplemental recreational
Fasilitas rekreasi yang ditujukan sebagai tambahan dari fungsi utama sebuah kawasan perumahan, komersil, seperti kolam renang,
golf course, dan sebagainya. Kegunaan rekreasi
4
1. Untuk kesehatan, baik itu kesehatan tubuh maupun pikiran 2. Untuk dapat membentuk atau membangun karakter
3. Sebagai pencegah kriminalitas 4. Sebagai sarana pendidikan moral
5. Untuk hal-hal yang behubungan dengan ekonomi Rekreasi terwujud dari beberapa unsur dan sifat yang melibatkan hal-hal berikut ini:
Ada minat, waktu, tingkat sosial dan keuangan yang mendukung. Ada wadah yang menampung kegiatan rekreasi.
Unsur-unsur penting dari rekreasi itu sendiri adalah; Penyegaran fisik dan mental
Dilakukan pada waktu luang Merupakan kegiatan yang memberikan kegembiraan, kesenangan dan
kepuasan bagi pelaku. Dapat menyalurkan ekspresi seseorang terhadap kegiatan yang menarik
perhatian. 4. Mempertinggi keterampilan dan kreativitas, menambah hal baru dalam
kehidupan. 5. Memenuhi rasa ingin tahubertualang.
4
Wing Haryono, Pariwisata Rekreasi dan Entertainment
Universitas Sumatera Utara
SELAYANG WATERPARK
Universitas Sumatera Utara
33
3.2.2 Tujuan Rekreasi
Tujuan dari kegiatan rekreasi adalah untuk mendapatkan hal-hal yang dianggap dapat memuaskan kebutuhan, antara lain:
Mendapatkan kesenangan dan kepuasan. Memulihkan dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
Memupuk dan mengembangkan keterampilan dan kreativitas. Pembentukan kepribadian.
Menciptakan dan membina hubungan antar manusia. Mengenal dan mempertahankan kelestarian lingkungan hidup.
Membina, mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa.
3.2.3 Jenis-jenis Rekreasi
Menurut Patricia Farrel dalam The Process of Recreation Programming dan Ivor Sally dalam Outdoor Recreation and The Urban Environment, bahwa jenis-jenis
rekreasi yaitu: a. Berdasarkan jenisnya rekreasi dibedakan menurut:
Sifatnya Rekreasi dapat bersifat mendidik, olahraga, tontonan, atau permainan.
Objeknya Aktif, yaitu jika manusia terlibat di dalam objek rekreasi, baik secara
langsung ataupun tidak langsung, seperti: kolam renang, taman- taman kota, dan sebagainya.
Pasif, yaitu jika manusia terlibat di dalam objek rekreasi tersebut seperti film, sandiwara, dan sebagaianya.
Tingkatan umur Biasanya untuk anak-anak, remaja dan dewasa.
Waktu penyelenggaraan Pagi, siang, atau malam.
Universitas Sumatera Utara
SELAYANG WATERPARK
Universitas Sumatera Utara
34 Tempatnya
Kegiatan di luar ruangan outdoor atau di dalam ruangan indoor.
b. Ditinjau dari segi fasilitas, tempat rekrasi mempunyai 2 kategori: Fasilitas khusus yang bersifat spesifik
Fasilitas khusus hanya ada di tempat itu dan jarang ditemukan di tempat lain. Fasilitas spesifik ini yang mendorong masyarakat datang untuk
mengunjunginya. Fasilitas pokok yang harus ada.
5
3.2.4 Pengertian Arsitektur Rekreasi
Arsitektur rekreasi adalah menciptakan sebuah ruang yang berbeda dari kehidupan sehari-hari yang biasanya selalu formal dan penuh keteraturan menjadi
informal sesuai dengan karakteristik perilaku dan psikologis masing-masing pengunjung sesuai dengan tingkat umurnya.
Dalam perancangan arsitektur rekreasi yang harus diperhatikan adalah tidak memaksakan pemuasan estetika sebagai kebutuhan dasar, tetapi lebih
mempertimbangkan keindahan sebagai suatu persyaratan desain yang baik karena ilmu perilaku-lingkungan membentuk teori positif bagi desain arsitektur yakni
dengan menekankan perlunya memperhatikan kepuasan pengguna daripada hanya mempertimbangkan faktor kepuasan bagi yang merancang saja.
6
Dari pengertian diatas, maka berikut ini adalah karakteristik pengunjung sebagai pedoman desain bangunan:
Karakteristik Anak-anak
o
Percaya diri
o
Memiliki rasa ingin tahu
5
Outdoor Recreation and The Urban Environment
6
Arsitektur dan Perilaku Manusia, Joyce Marcella Laurens
Universitas Sumatera Utara
SELAYANG WATERPARK
Universitas Sumatera Utara
35 o
Memiliki motivasi diri
o
Mampu menahan diri
o
Mampu bekerja sama
Dari beberapa karakteristik tersebut maka konsep untuk perilaku anak- anak yaitu tempat yang dapat menarik rasa ingin tahu dan merupakan
tempat yang dapat digunakan untuk saling bekerja sama.
Karakteristik Remaja
o
Berkeinginan mencoba segala hal
o
Keinginan menjelajahi lingkungan sekitar
o
Berfantasi
o
Beraktivitas kelompok
Dari beberapa karakteristik tersebut maka konsep untuk perilaku remaja yaitu tempat yang dapat menarik rasa ingin tahu dan
merupakan tempat yang dapat digunakan secara berkelompok untuk saling bekerja sama.
Karakteristik Dewasa
o Emosional
o Kreatif
Dari karakteristik tersebut makan konsep untuk perilaku dewasa yaitu tempat yang dapat mengendalikan dan menenangkan emosi serta
tempat kreatifitas.
3.3 Interpretasi Tema
Suatu lingkungan binaan selalu mendapatkan sifat dan suasana dari unsur- unsur penyusunnya, karena masing-masing unsur tersebut akan mempengaruhi
lingkungan binaan melalui ekspedisi sifat unsurnya sampai batas tertentu. Oleh karena itu penggunaan setiap unsur harus diperhatikan, bagaimana hubungan dan
ekspresi atau kesan yang ditimbulkan dari paduan unsur-unsur tersebut sehingga sesuai dengan suasana yang diinginkan. Hal-hal yang dapat mendukung suasana
Universitas Sumatera Utara
SELAYANG WATERPARK
Universitas Sumatera Utara
36 rekreatif dari lingkungan binaan yang dibentuk adalah :
Skala Dalam arsitektur menunjukkan perbandingan antara elemen bangunan atau
ruang dengan suatu elemen tertentu. Untuk menciptakan suasana rekreatif maka skala yang digunakan adalah
skala intim dan skala perkotaan. Skala intim dapat memberikan suasana akrab dan dekat dengan sesame
manusia maupun lingkungannya. Sedangkan skala perkotaan membuat manusia merasa memiliki atau kerasan pada lingkungan tersebut.
Disain sebuah ruangan yang menerapkan skala intim akan memberi kesan nyaman terhadap pengguna, dapat menguasai ruang atau merasa menjadi sesuatu
yang penting dalam ruangan tersebut. Menurut teori Camilo, ukuran suatu plaza minimal sama dengan tinggi bangunan utama dengan plaza, sedangkan maksimum
sebaiknya dua kali tingginya. Bila DH = 2, maka perasaan terlingkup enclosed plaza. Menurut Yoshinobu Ashiara, menyebutkan perbandingan antara tinggi
bangunan dan jarak bangunan : DH = 1, ruang terlalu seimbang DH 1, ruang terlalu sempit sehingga terasa tertekan DH 1, ruang terasa agak besar DH 4,
pengaruh ruang sudah tidak terasa. Warna
Penerapan warna dalam kasus disain adalah untuk memberikan pengaruh psikologis terhadap manusia. Dalam arsitektur rekreatif dibutuhkan
penerapan warna yang memberikan kesan yang bermacam-macam selama hal itu tidak memberi gangguan psikologis terhadap pengguna.
Tekstur Tekstur adalah titik kasar atau halus, titik-titik halus atau kasar yang tidak
teratur pada suatu permukaan. Titik-titik ini dapat berbeda dalam ukuran, warna, bentuk, atau sifat dan karakternya. Fungsi tekstur dapat memberi
kesan pada persepsi manusia melalui penglihatan visual dapat menghilangkan kesan monoton.
Universitas Sumatera Utara
SELAYANG WATERPARK
Universitas Sumatera Utara
37 Bentuk
Bentuk adalah jalan untuk mengatur dan mengartikulasikan material di dalam ruangan, sama halnya dengan tata bahasa menyusun kata-kata ke
dalam suatu bahasa. Bentuk juga adalah konsep disain, sedangkan material membentuk ekspresi dari bentukan tersebut. Pemikiran bentuk di balik disain
adalah pemodelan mental yang menjelaskan pemikiran-pemikiran lain untuk memahami penyusunannya. Dari penampilannya bentuk dapat dibagi dalam:
Bentuk yang teratur yaitu bentuk geometris, kotak, kubus, kerucut, piramida dsb.
Bentuk yang lengkung, umumnya bentuk-bentuk alam. Bentuk yang tidak teratur
Adapun sifat atau karakter dari setiap bentuk masing-masing memberikan kesan tersendiri seperti :
Bentuk kubus atau persegi, baik 3 dimensi maupun dua dimensi, memberikan kesan statis, stabil, formal, mengarah kearah monoton dan
massif solid. Bentuk bulat atau bola, memberi kesan tuntas, “bulat”, labil bergerak.
Bentuk segitiga dan yang meruncing memberi kesan aktif, energik tajam dan
mengarah. Adapun maksud dan tujuan rekreasi berdasarkan interpretasi tema adalah untuk
memecahkan masalah perancangan dengan melakukan pendekatan dari susut sifat dan aktivitas rekreasi yang sesuai dengan tuntutan fungsi. Alasan pemilihan tema
adalah : Memudahkan mengaplikasikan sifat rekreasi itu sendiri pada kasus proyek
Untuk mendapatkan suatu wadah dilingkungan binaan yang sesuai dengan
unsur dan nilai rekreasi itu sendiri. Penyelarasan kebutuhan sebagai pemecahan masalah akibat pengguna.
Universitas Sumatera Utara
SELAYANG WATERPARK
Universitas Sumatera Utara
38 Maksud dan tujuan berdasarkan interpretasi :
Menggunakan pemecahan masalah perancangan dengan melakukan pendekatan dari sudut sifat dan aktivitas rekreasi yang sesuai dengan
tuntutan fungsi. Untuk dapat menghasilkan perancangan yang berdasarkan tema yang
relevan dan sinkron sehingga hasil rancangan yang didasari oleh tema ini mengakomodasi segala aktivitas yang sesuai karakteristik rekreasi.
3.4 Keterkaitan Tema dengan Judul