Selayang Waterpark (Arsitektur Rekreasi)

(1)

Gambar 1. Site Plan Gambar 2. Ground Plan

Gambar 3. Tampak dan Potongan Tapak

Gambar 4. Denah dan Potongan Bangunan Utama Gambar 5. Tampak Bangunan Utama

Gambar 6. Denah dan Potongan Restoran Gambar 7. Tampak Restoran

Gambar 8. Denah dan Potongan Kafetaria Gambar 9. Tampak Kafetaria

Gambar 10. Denah dan Potongan Toilet dan Gym Gambar 11. Tampak Toilet dan Gym

Gambar 12. Rencana Pondasi dan Pembalokan Bangunan Utama Gambar 13. Rencana Pondasi dan Pembalokan Restoran dan Kafetaria Gambar 14. Rencana Pondasi dan Pembalokan Toilet dan Gym

Gambar 15. Rencana Atap Bangunan Utama dan Restoran Gambar 16. Rencana Sanitasi

Gambar 17. Rencana Elektrikal

Gambar 18. Rencana Pencegahan Kebakaran Bangunan Utama Gambar 19. Rencana Pencegahan Kebakaran Restoran

Gambar 20. Rencana Pencegahan Kebakaran Kafetaria

Gambar 21. Rencana Tata Udara Bangunan Utama dan Restoran Gambar 22.Rencana Tata Udara Kafetaria dan Toilet dan Gym Gambar 23. Detail Bangunan


(2)

Gambar 24. Detail Toilet

Gambar 25.Eksterior Bangunan Utama Gambar 26. Suasana Pedestrian Gambar 27. Kolam Utama Gambar 28. Dancing Fountain Gambar 29. Lazy River

Gambar 30. Leisure Pool Gambar 31. Restoran

Gambar 32. Interior Hall Bangunan Utama Gambar 33. Foto Maket


(3)

[1]. Clawson M and Knetsch JLEconomics of Outdoor Recreation. The John Hopkins University Press, Baltimore.1966.

[2]. Data Statistik Kolam Renang Selayang, Sumber: Kolam Renang Selayang, April 2013.

[3]. Digital Library.2013.Waterpark. Available From:

http://digilib.its.ac.id/ITSUndergraduate-3100007030409/1904 (Accessed April 2013).

[4]. Inhabitat.2013. Available From:

http://inhabitat.com/beijing-water-cube-reopens-as-happy-magic-water-park/

(Accessed April 2013).

[5]. Kamus Bahasa Indonesia.2013.Renang.Available

From:http://kamusbahasaindonesia.org/renang (Accessed 04 Mei 2013, 15:45pm).

[6]. Laurens, Joyce Marcella. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: Grasindo 2004.

[7]. Medan Dalam Angka 2012.

[8]. Meyer, Harold D., dan Charles K. Brightbill.Community Recreation: A Guide to Its Organisation.New Jersey:Prentice-Hall Inc, 1964.

[9]. Neufert, Ernst. Data Arsitek Jilid I Edisi 33, Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: PT. Erlangga.1997.

[10]. Neufert, Ernst. Data Arsitek Jilid II Edisi 33, Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: PT. Erlangga.1997.


(4)

[11]. RUTRK-RDTR Kota Medan 2013-2030.

[12]. Snyder C. James, Catanesse J.Anthony. Pengantar Arsitektur. Jakarta:Erlangga.1984.


(5)

BAB 3 ELABORASI TEMA 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema

Pada dasarnya pemilihan tema Rekreasi adalah untuk menampilkan suatu karakter bangunan yang berfungsi sebagai sebuah sarana olahraga dan wadak bersosialisasi masyarakat yang ingin berekreasi. Tema ini diharapkan dapat mendukung fungsi seluruh sarana rekreasi maupun olahraga yang dapat menciptakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung sehingga mau untuk bersantai di tempat ini dan memberikan kesenangan maupun manfaat lainnya yang berkaitan dengan kegiatan yang ada di dalamnya.

3.2 Deskripsi Tema

Tema yang digunakan dalam proyek Selayang Waterpark ini adalah Arsitektur Rekreasi.

3.2.1 Arti Kata Arsitektur dan Rekreasi Pengertian Arsitektur

 Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia :

Arsitektur :seni bangunan, gaya bangunan misalnya : Gedung – gedung yang mempunyai sifat khusus

 Menurut James C. Snyder, Anthony J. Catanesse, dalam buku Pengantar Arsitektur, bahwa:

Arsitektur : lingkungan buatan yang mempunyai bermacam – macam kegunaan melindungi manusia dan kegiatan – kegiatannya serta hak miliknya dari elemen, dari musuh, dan dari kekuatan – kekuatan adikodrati, membuat tempat, menciptakan suatu kawasan aman yang berpenduduk dalam dunia fana dan cukup berbahaya, menekankan sosial dan menonjolkan status.


(6)

 Menurut Van Romondt :

Arsitektur adalah ruang atau tempat tinggal manusia dengan tenang dan bahagia.

Pengertian Rekreasi

Menurut Clawson dan Knetsch, rekreasi merupakan kegiatan yang dilakukan pada waktu luang untuk mengembalikan kesegaran fisik.1

Menurut Harold D.Meyer, Charles K. Brightbill, H. Douglas Sessoms, rekreasi mempunyai 9 ciri-ciri, yaitu :

1. Rekreasi merupakan kegiatan 2. Bentuknya bisa beraneka ragam 3. Rekreasi ditentukan oleh motivasi 4. Rekreasi dilakukan secara rutin 5. Rekreasi benar-benar sukarela 6. Rekreasi dilakukan secara universal

7. Rekreasi merupakan kegiatan yang berguna 8. Rekreasi itu fleksibel

9. Rekreasi merupakan kegiatan sampingan2

 Tipe – tipe tempat dan bangunan rekreasi3

1. Resort/residential community 2. Theme park

3. Commercial recreational

- Daerah perkotaan yang dibuat alami (bangunan untuk rekreasi) dengan pemasaran atau tujuan konsumen yang sudah ada.

- Dapat berupa orientasi pasif dan aktif, contoh health club, arcades, theatres, dan sebagainya.

1

Economics of Outdoor Recreation (1966) 2


(7)

4. Suplemental recreational

Fasilitas rekreasi yang ditujukan sebagai tambahan dari fungsi utama sebuah kawasan perumahan, komersil, seperti kolam renang, golf course, dan sebagainya.

 Kegunaan rekreasi4

1. Untuk kesehatan, baik itu kesehatan tubuh maupun pikiran 2. Untuk dapat membentuk atau membangun karakter

3. Sebagai pencegah kriminalitas 4. Sebagai sarana pendidikan moral

5. Untuk hal-hal yang behubungan dengan ekonomi

Rekreasi terwujud dari beberapa unsur dan sifat yang melibatkan hal-hal berikut ini:  Ada minat, waktu, tingkat sosial dan keuangan yang mendukung.

 Ada wadah yang menampung kegiatan rekreasi.

Unsur-unsur penting dari rekreasi itu sendiri adalah;  Penyegaran fisik dan mental

 Dilakukan pada waktu luang

 Merupakan kegiatan yang memberikan kegembiraan, kesenangan dan kepuasan bagi pelaku.

 Dapat menyalurkan ekspresi seseorang terhadap kegiatan yang menarik perhatian.

4. Mempertinggi keterampilan dan kreativitas, menambah hal baru dalam kehidupan.

5. Memenuhi rasa ingin tahu/bertualang.

4


(8)

3.2.2 Tujuan Rekreasi

Tujuan dari kegiatan rekreasi adalah untuk mendapatkan hal-hal yang dianggap dapat memuaskan kebutuhan, antara lain:

 Mendapatkan kesenangan dan kepuasan.

 Memulihkan dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.

 Memupuk dan mengembangkan keterampilan dan kreativitas.

 Pembentukan kepribadian.

 Menciptakan dan membina hubungan antar manusia.

 Mengenal dan mempertahankan kelestarian lingkungan hidup.

 Membina, mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa.

3.2.3 Jenis-jenis Rekreasi

Menurut Patricia Farrel dalam The Process of Recreation Programming dan Ivor Sally dalam Outdoor Recreation and The Urban Environment, bahwa jenis-jenis rekreasi yaitu:

a. Berdasarkan jenisnya rekreasi dibedakan menurut:  Sifatnya

Rekreasi dapat bersifat mendidik, olahraga, tontonan, atau permainan.  Objeknya

 Aktif, yaitu jika manusia terlibat di dalam objek rekreasi, baik secara langsung ataupun tidak langsung, seperti: kolam renang, taman-taman kota, dan sebagainya.

 Pasif, yaitu jika manusia terlibat di dalam objek rekreasi tersebut seperti film, sandiwara, dan sebagaianya.

 Tingkatan umur

Biasanya untuk anak-anak, remaja dan dewasa.  Waktu penyelenggaraan


(9)

 Tempatnya

Kegiatan di luar ruangan (outdoor) atau di dalam ruangan (indoor).

b. Ditinjau dari segi fasilitas, tempat rekrasi mempunyai 2 kategori:  Fasilitas khusus (yang bersifat spesifik)

Fasilitas khusus hanya ada di tempat itu dan jarang ditemukan di tempat lain. Fasilitas spesifik ini yang mendorong masyarakat datang untuk mengunjunginya.

 Fasilitas pokok (yang harus ada). 5

3.2.4 Pengertian Arsitektur Rekreasi

Arsitektur rekreasi adalah menciptakan sebuah ruang yang berbeda dari kehidupan sehari-hari yang biasanya selalu formal dan penuh keteraturan menjadi informal sesuai dengan karakteristik perilaku dan psikologis masing-masing pengunjung sesuai dengan tingkat umurnya.

Dalam perancangan arsitektur rekreasi yang harus diperhatikan adalah tidak memaksakan pemuasan estetika sebagai kebutuhan dasar, tetapi lebih mempertimbangkan keindahan sebagai suatu persyaratan desain yang baik karena ilmu perilaku-lingkungan membentuk teori positif bagi desain arsitektur yakni dengan menekankan perlunya memperhatikan kepuasan pengguna daripada hanya mempertimbangkan faktor kepuasan bagi yang merancang saja.6

Dari pengertian diatas, maka berikut ini adalah karakteristik pengunjung sebagai pedoman desain bangunan:

Karakteristik Anak-anak o Percaya diri

o Memiliki rasa ingin tahu

5

Outdoor Recreation and The Urban Environment 6


(10)

o Memiliki motivasi diri o Mampu menahan diri o Mampu bekerja sama

Dari beberapa karakteristik tersebut maka konsep untuk perilaku anak-anak yaitu tempat yang dapat menarik rasa ingin tahu dan merupakan tempat yang dapat digunakan untuk saling bekerja sama.

Karakteristik Remaja

o Berkeinginan mencoba segala hal

o Keinginan menjelajahi lingkungan sekitar o Berfantasi

o Beraktivitas kelompok

Dari beberapa karakteristik tersebut maka konsep untuk perilaku remaja yaitu tempat yang dapat menarik rasa ingin tahu dan merupakan tempat yang dapat digunakan secara berkelompok untuk saling bekerja sama.

Karakteristik Dewasa o Emosional o Kreatif

Dari karakteristik tersebut makan konsep untuk perilaku dewasa yaitu tempat yang dapat mengendalikan dan menenangkan emosi serta tempat kreatifitas.

3.3 Interpretasi Tema

Suatu lingkungan binaan selalu mendapatkan sifat dan suasana dari unsur-unsur penyusunnya, karena masing-masing unsur-unsur tersebut akan mempengaruhi lingkungan binaan melalui ekspedisi sifat unsurnya sampai batas tertentu. Oleh karena itu penggunaan setiap unsur harus diperhatikan, bagaimana hubungan dan ekspresi atau kesan yang ditimbulkan dari paduan unsur-unsur tersebut sehingga sesuai dengan suasana yang diinginkan. Hal-hal yang dapat mendukung suasana


(11)

rekreatif dari lingkungan binaan yang dibentuk adalah :  Skala

 Dalam arsitektur menunjukkan perbandingan antara elemen bangunan atau ruang dengan suatu elemen tertentu.

 Untuk menciptakan suasana rekreatif maka skala yang digunakan adalah skala intim dan skala perkotaan.

 Skala intim dapat memberikan suasana akrab dan dekat dengan sesame manusia maupun lingkungannya. Sedangkan skala perkotaan membuat manusia merasa memiliki atau kerasan pada lingkungan tersebut.

Disain sebuah ruangan yang menerapkan skala intim akan memberi kesan nyaman terhadap pengguna, dapat menguasai ruang atau merasa menjadi sesuatu yang penting dalam ruangan tersebut. Menurut teori Camilo, ukuran suatu plaza minimal sama dengan tinggi bangunan utama dengan plaza, sedangkan maksimum sebaiknya dua kali tingginya. Bila D/H = 2, maka perasaan terlingkup (enclosed) plaza. Menurut Yoshinobu Ashiara, menyebutkan perbandingan antara tinggi bangunan dan jarak bangunan : D/H = 1, ruang terlalu seimbang D/H < 1, ruang terlalu sempit sehingga terasa tertekan D/H >1, ruang terasa agak besar D/H >4, pengaruh ruang sudah tidak terasa.

 Warna

Penerapan warna dalam kasus disain adalah untuk memberikan pengaruh psikologis terhadap manusia. Dalam arsitektur rekreatif dibutuhkan penerapan warna yang memberikan kesan yang bermacam-macam selama hal itu tidak memberi gangguan psikologis terhadap pengguna.

 Tekstur

Tekstur adalah titik kasar atau halus, titik-titik halus atau kasar yang tidak teratur pada suatu permukaan. Titik-titik ini dapat berbeda dalam ukuran, warna, bentuk, atau sifat dan karakternya. Fungsi tekstur dapat memberi kesan pada persepsi manusia melalui penglihatan visual dapat menghilangkan kesan monoton.


(12)

 Bentuk

Bentuk adalah jalan untuk mengatur dan mengartikulasikan material di dalam ruangan, sama halnya dengan tata bahasa menyusun kata-kata ke dalam suatu bahasa. Bentuk juga adalah konsep disain, sedangkan material membentuk ekspresi dari bentukan tersebut. Pemikiran bentuk di balik disain adalah pemodelan mental yang menjelaskan pemikiran-pemikiran lain untuk memahami penyusunannya. Dari penampilannya bentuk dapat dibagi dalam:  Bentuk yang teratur yaitu bentuk geometris, kotak, kubus, kerucut, piramida

dsb.

 Bentuk yang lengkung, umumnya bentuk-bentuk alam.  Bentuk yang tidak teratur

Adapun sifat atau karakter dari setiap bentuk masing-masing memberikan kesan tersendiri seperti :

 Bentuk kubus atau persegi, baik 3 dimensi maupun dua dimensi, memberikan kesan statis, stabil, formal, mengarah kearah monoton dan massif (solid).

 Bentuk bulat atau bola, memberi kesan tuntas, “bulat”, labil (bergerak).

 Bentuk segitiga dan yang meruncing memberi kesan aktif, energik tajam dan mengarah.

Adapun maksud dan tujuan rekreasi berdasarkan interpretasi tema adalah untuk memecahkan masalah perancangan dengan melakukan pendekatan dari susut sifat dan aktivitas rekreasi yang sesuai dengan tuntutan fungsi. Alasan pemilihan tema adalah :

 Memudahkan mengaplikasikan sifat rekreasi itu sendiri pada kasus proyek  Untuk mendapatkan suatu wadah dilingkungan binaan yang sesuai dengan

unsur dan nilai rekreasi itu sendiri.


(13)

Maksud dan tujuan berdasarkan interpretasi :

 Menggunakan pemecahan masalah perancangan dengan melakukan pendekatan dari sudut sifat dan aktivitas rekreasi yang sesuai dengan tuntutan fungsi.

 Untuk dapat menghasilkan perancangan yang berdasarkan tema yang relevan dan sinkron sehingga hasil rancangan yang didasari oleh tema ini mengakomodasi segala aktivitas yang sesuai karakteristik rekreasi.

3.4 Keterkaitan Tema dengan Judul

Kawasan ini selayaknya dapat mewujudkan unsur-unsur yang menjadi tema dari proyek ini, yaitu menciptakan ruang yang dapat dengan memfasilitasi seluruh kegiatan yang ada di dalamnya dengan baik dan tepat, efektif dan efisien. Jika hal ini bisa diwujudkan maka diharapkan dapat menciptakan ruang yang nyaman secara jasmani dan rohani,sesuai dengan arsitektur rekreasi yang berfungsi sebagai tempat rekreasi, bagi seluruh manusia sebagai pengguna ruang tersebut. Dampak dari kenyamanan yang tersebutlah yang akan secara tidak langsung menjadi kunci agar ruang tersebut bisa tetap hidup dan memberikan keuntungan bagi manusia dan lingkungan, baik yang berada di dalam maupun di luar ruangan.

3.5 Studi Banding Tema Sejenis

Berikut adalah kasus studi banding yang bertemakan sejenis dengan proyek 3.5.1 Taman Zabeel Dubai


(14)

Taman bermain ini terletak dinatara Dubai Trade Centre an Al Karama. Sheikh Hamdan Bin Rashid Al Maktoum (Deputy Ruler of Dubai, UAE Minister of Finance and Industry, and Chairman of Dubai Municipality), membuka taman Zabeel, taman rekreasi yang pertama di daerah teluk. Taman ini memiliki luas sekitar 47.5 hektar. Sebuah rekreasi baru dan taman hiburan yang terletak di jantung kota Dubai, dan dengan 'tema teknologi modern'. AKC adalah konsultan utama bagi perkembangan tengara. Desain lansekap yang luas meliputi serangkaian taman bertema, sebuah bioskop Imax kompleks di sekitar danau fitur, sebuah teater dengan kapasitas untuk 2000 orang, dua zona menampilkan teknologi futuristik dan pameran energi alternatif, area petualangan dan fasilitas olahraga, labirin dan berperahu danau. Taman, terletak di tiga plot terpisah di utara timur Dubai World Trade Centre, bertujuan untuk meningkatkan pariwisata domestik dan internasional di Dubai. Tiga taman's plot saling berhubungan dengan jembatan penyeberangan. Dh200 juta taman ini terdiri dari beberapa ketentuan termasuk pengadilan makanan, sebuah lapangan cricket, sebuah teater di ruang terbuka dan pusat pameran. Semua tiga zona dihubungkan oleh jalan kereta api ', yang mengangkut pengunjung dari satu zona ke yang lainnya.

Di dalam taman ini terdapat 3 zona yaitu : 1. Zona energi alternative

2. Zona Komunikasi

3. Zona Teknologi.

Terdapat pula Space Maze yang dimodelkan seperti sistem tata surya, dan atraksi berbasis teknologi lainnya. Fasilitas infrastruktur yang ada pada taman ini meliputi :

 Perahu di danau dan restoran tepi danau  Pusat Olahraga

 Galeri atau tempat pameran  Mini Golf


(15)

 Taman untuk skateboard serta BMX  Fasilitas untuk BBQ

 Tempat duduk yang tidak terkena sinar matahari

Gambar 3.2 Suasana Taman Zabeel Dubai 3.5.2 Discovery Science Centre, California


(16)

Discovery Science Center, sebelumnya dikenal sebagai Taco Bell Discovery Science Center, adalah museum sains di Santa Ana, California, dengan lebih dari 100 alat peraga pameran dirancang untuk memicu rasa keingintahuan alami anak.

Discovery Science Center ini memiliki beberapa galeri utama dengan konsep-konsep ilmu pengetahuan, yaitu:

 Eco Challenge: upaya pameran ini untuk mendidik keluarga pada daur ulang dan konservasi lingkungan dengan mengajarkan konsep ramah lingkungan, pembuangan limbah rumah tangga berbahaya, dan bagaimana mengidentifikasi dan memilah daur ulang dari sampah biasa.

 Boeing Rocket Lab: Merupakan pameran permanen, tahap pertama di Galeri Eksplorasi Ruang Angkasa menampilkan simulasi peluncuran roket, pelajaran bahan bakar roket kimia, dan sebuah stasiun udara dan air interaktif roket peluncuran

 .Dino Quest: pameran ini adalah yang pertama dari jenisnya dan seukuran fitur model dinosaurus, quests interaktif dan penggalian arkeologi virtual untuk menemukan dan mengidentifikasi fosil prasejarah.

 Planetary Research Station: Menampilkan animasi globe, stasiun ini memungkinkan pengunjung untuk belajar tentang atmosfer, pola cuaca dan aspek lain dari ilmu bumi.

 Science Summer Camp: Pusat Sains menawarkan kamp musim panas untuk usia sekolah 5-10, didesain untuk siswa agar lebih paham pendidikan ilmiah lebih mendalam.


(17)

(18)

BAB 4 ANALISA

Dalam merancang, bangunan yang dirancang harus memperhatikan tapak, lingkungan, dan manusia. Dalam hal tapak khususnya, analisis yang baik akan memberikan konsep dasar sebuah perancangan arsitektur.

4.1 Analisa Eksisting 4.1.1 Lokasi

Lokasi tapak dan kota dalam region :

Lokasi merupakan batas administrasi secara fisik dan batas imajiner untuk spasial terkait sektor ekonomi dan sosial kebudayaan. Luas wilayah Kecamatan Medan Baru berdasarkan data administrasi adalah 541 Ha.

Kecamatan Medan Baru ini merupakan salah satu wilayah di Kota Medan yang terletak di pusat kota, sehingga aksesibilitas sangat tinggi terhadap kegiatan perkotaan. Dalam perkembangannya kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Baru ini terdiri dari 6 (enam) Kelurahanan.

Gambar 4.1 Peta Kecamatan Kota Medan


(19)

Lokasi site yang teretak di Kelurahan Selayang I merupakan salah satu wilayah di Kota Medan yang terletak di pusat kota, sehingga aksesibilitas sangat tinggi terhadap kegiatan perkotaan.

Gambar 4.2 Lokasi Site Selayang Waterpark

Lokasi Tapak : Jl. Dr. Mansyur 71-D Kecamatan Medan Baru Medan, Sumatera Utara Luas Lahan : 3Ha

KDB : 60% KLB : 1-2 Lantai Kontur : Datar

GSB : Jl. Dr. Mansyur : 7meter

Iklim :Tropis, suhu minimum 23°C – 24,1°C, suhu maksimum 30,6°C – 33,1°C


(20)

4.1.2 Analisa Kondisi dan Potensi Lahan

Gambar 4.3 Kondisi Site SITE

Potensi Utama  Posisi site berada di kota

 Lokasi berada di jalan primer kota Medan

 Berada di kawasan permukiman dan pendidikan

 Memiliki fasilitas transportasi yang lancar dan memadai

 Luas site mendukung, yaitu 2Ha yang dikelilingi oleh lahan kosong

 Transportasi umum lancar dan baik

Masalah

Lokasi sangat berdekatan dengan sarana pendidikan dan juga terletak di jalan primer, yang menyebabkan kemacetan pada saat aktivitas pendidikan selesai yaitu pada siang hari atau

Usulan

Membuat daerah pedestrian bagi anak sekolah agar sirkulasi pejalan kaki terarah dan tidak menyebabkan kemacetan

Keterangan :

: Pemukiman Penduduk

: Bangunan Komersil

: Sarana Pendidikan


(21)

4.1.3 Kondisi Eksisting Lokasi Proyek

Data eksisting pada lokasi proyek Selayang Waterpark adalah sebagai berikut :

 Lokasi Proyek : Jl. Dr. Mansyur no.71D, Kec. Medan Baru, Medan

 Batas-batas Tapak :

Tabel 4.1 Kondisi Eksisting Lokasi Proyek

Utara Timur Barat Selatan

Jl. Dr. Mansyur Rumah Penduduk

Lahan Kosong Sawah

 Luas Lahan : 3Ha

 KLB : 2 Lantai

 KDB : 60%

 GSB : ½n +1

½(12)+1= 7m


(22)

4.1.4 Kondisi Sekitar Site

Kawasan site berbatasan dengan ruang terbuka hijau, sekolah, serta jalan arteri.

Gambar 4.4 Kondisi Sekitar Site

Taman PKK

SMA Dharma Pancasila TK Dharma

Pancasila SMP Dharma Pancasila

Jl. Dr. Mansyur


(23)

4.2 Analisa Sirkulasi

Analisa yang diperoleh dari sekitar lokasi site Selayang Waterpark adalah sebagai berikut :

4.2.1 Sirkulasi Kendaraan

Gambar 4.5 Sirkulasi Site

No. Nama Jalan Keterangan

1. Jalan Dr. Mansyur  Sirkulasi 2 arah

 Tingkat kepadatan tinggi

 Lebar jalan 16 meter

 Dilalui oleh kendaraan umum, becak, kendaraan beroda empat dan dua

 Kemacetan umumnya terjadi pada pukul 08.00 dan pukul 16.00 WIB

2. Jalan Setia Budi  Sirkulasi 2 arah

 Tingkat kepadatan tinggi

 Lebar jalan 16 meter

 Dilalui oleh kendaraan umum, becak, kendaraan beroda empat dan dua

 Kemacetan umumnya terjadi pada pukul 08.00 dan pukul 18.00 WIB


(24)

3. Jalan Jamin Ginting  Sirkulasi 2 arah

 Tingkat kepadatan tinggi

 Lebar jalan 20 meter

 Dilalui oleh kendaraan umum, becak, kendaraan beroda empat dan dua

 Kemacetan umumnya terjadi pada pukul 08.00 dan pukul 16.00 WIB

4.2.2 Sirkulasi Pejalan Kaki

Gambar 4.6 Sirkulasi Pejalan Kaki Sirkulasi Pejalan Kaki Jalan Dr. Mansyur

Pedestrian yang ada di jalan Dr. Mansyur ada dua jenis. Pedestrian bagian depan site tidak disediakannya pedestrian khusus untuk para pejalan kaki.seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.7 Pedestrian Jalan Dr. Mansyur


(25)

Sedangkan pedestrian yang ada pada jalan Dr. Mansur yang merupakan jalan primer mempunyai pedestrian yang lebarnya 1.2 meter yang dilengkapi dengan vegetasi.

Sirkulasi pejalan kaki pada jalan Setia Budi dan Jamin Ginting merupakan pedestrian yang menggunakan bata block yang dapat menjadi resapan air.

Tanggapan :

Jalan pada pedestrian dibuat menggunakan material grass block agar bisa menjadi resapan air.

Tanggapan :

Perlunya diberi lampu sebagai penerangan pada pedestrian ketika malam hari

Gambar 4.8 Pedestrian Jalan Dr. Mansyur


(26)

4.3 Tata Guna Lahan dan Skyline

Lokasi site terletak di sekitar bangunan yang memiliki fungsi pendidikan yaitu Sekolah Dharma Pancasila. Jalan didepan site terdiri dari bangunan yang memiliki fungsi komersil yaitu di Jalan Dr.Mansyur. banyak terdapat toko dan restoran di sepanjang jalan ini.

4.3.1 Tata Guna Lahan

Tata guna lahan pada daerah sekitar lokasi dapat dilihat dari gambar berikut sesuai dengan fungsinya.

Legenda :

: Pemukiman Penduduk : Bangunan Komersil : Fasilitas Pendidikan : Tempat Ibadah

SITE

Gambar 4.9 Pedestrian Jalan Setiabudi

Gambar 4.10 Pedestrian Jalan Jamin Ginting


(27)

Gambar 4.12 Perspektif Tata Guna Lahan Sekitar Site 4.3.2Skyline

Gambar 4.13 Peta Skyline di Lokasi Site Skyline Potongan A - A :

Gambar 4.14 Skyline daerah A Skyline Potongan B :


(28)

4.4 Bulk (Ketebalan Bangunan)

Gambar 4.16 Ketebalan Bangunan

Masalah

Pada keadaan eksisting,

ketinggian

bangunan antara 1-3 lantai.

Usulan

Usulan skyline dengan fluktuasi V landai, dengan menambah bangunan 3 lantai pada daerah B.

Potensi

Tercipta suatu garis langit/skyline yang menjelaskan tinggi bangunan daerah B

Bangunan di sekitar site memiliki KDB 60 % ,dengan ketebalan bangunan yang relatif tipis . Terdapat jarak antara bangunan dengan badan jalan yang cukup signifikan pada bangunan sekitar site. Oleh karena itu ketebalan massa bangunan sekitar site cenderung tidak terlalu padat . Hal ini dapat membantu dalam memberikan kenyamanan jarak visual kearah bangunan bagi pengguna jalan.

Tanggapan

Letak massa bangunan di diposisikan dengan jarak tertentu dari jalan utama untuk menciptakan kenyamanan jarak visual bagi pengguna jalan sekitar


(29)

4.5 Analisa Matahari

Arah matahari sangat mempengaruhi bentuk bangunan, sebab orientasi yang salah akan menyebabkan konsumsi energi dalam bangunan menjadi jauh lebih tinggi.

Gambar 4.17 Analisa Matahari

Barat (Matahari Sore)

Timur (Matahari Pagi)

Tanggapan :

 Pada bagian utara dan selatan dapat diberikan bukaan yang maksimal karena sinar mataharinya cukup dan tidak panas.

 Pada bagian timur diberikan bukaan yang secukupnya karena bukaan pada siang hari dapat membuat ruangan menjadi panas.

 Pada bagian barat sebaiknya diberi bukaan yang sedikit karena pada sore hari matahari akan panas dan silau.

 Pada bagian tengah dapat dijadikan sebagai area sirkulasi ataupun area berkumpul karena cukup terlindung dari sinar matahari sore dan terlindung dari sisi luar.

 Buffer seperti pohon akan sangat membantu untuk mengatasi masalah suhu dari panas matahari dan sinar yang terlalu berlebihan.

 Unsur air dapat menurunkan suhu dan membarikan kesan sejuk pada daerah sekitarnya.


(30)

4.6 Analisa Vegetasi

Di sepanjang jalan Dr. Mansyur ini terdapat banyak vegetasi sebagai peneduh juga sebagai filter di kawasan site ini. Tidak hanya di pedestrian terdapat pepohonan tetapi juga di trotoar tengah jalan diberi pepohonan kecil yang mendampingi lampu jalan.

Vegetasi di Sekitar Site

Gambar 4.18 Denah vegetasi di sekitar site

Gambar 4.19 Pepohonan di tengah trotoar jalan Dr.

Mansyur di depan site

Gambar 4.20 Pepohonan di pinggir jalan Dr. Mansyur

Tanggapan :

Karena sudah adanya vegetasi yang cukup di sekitar site, maka hanya perlu penataan ulang yang baik.


(31)

Vegetasi di dalam site

Gambar 4.21 Vegetasi dalam site

Gambar 4.22 Foto Vegetasi

Tanggapan :

Di belakang site terdapat vegetasi yang tidak terawatt, maka dari itu perlu adanya penataan ulang pada belakang daerah site


(32)

4.7 Analisa View

4.7.1 View Kedalam Site

Gambar 4.23 View kedalam Site

Tanggapan :

View ke bagian ini adalah kolam renang anak-anak.

Tanggapan :

View ke bagian ini adalah kolam utama yang dipakai


(33)

4.7.2 View Keluar Site

Gambar 4.24 View keluar site

Rumah Penduduk Pajus Mansyur

Sawah Sawah

Tanggapan

View ke samping bangunan kurang baik karena merupakan lahan kosong yaitu sawah, tetapi bisa diberi filter dengan menata pepohonan di bagian samping dan belakang bangunan. Bagian depan bangunan merupakan view yang baik karena menghadap ke jalan primer yaitu Jl. Dr. Mansyur.


(34)

4.8 Analisa Pencapaian

Gambar 4.25 Analisa Pencapaian Legenda

: Jl. Setia Budi : Jl. Dr. Mansyur

: Jl. Jamin Ginting

4.9 Analisa Kebisingan

Gambar 4.26 Analisa Kebisingan

Tanggapan

Pencapaian ke lokasi site di jalan Dr. Mansyur ini bisa dicapai dari jalan Jamin Ginting dan jalan Setia Budi.

Tanggapan Utara : Tingkat kebisingan tinggi karena berbatasan dengan jalan Dr. Mansyur

Timur, Barat, dan Selatan : Tingkat kebisingan rendah karena berbatasan dengan sawah


(35)

4.10 Analisa Utilitas

1. Elektrikal

- Sumber arus dari PLN dan dari generator sebagai energi cadangan. Jika arus dari PLN padam, sebelum generator bekerja, digunakan satu daya bebas gangguan Uninterupted Power Supply ( UPS ).

- Penempatan generator di basemen. - Penempatan Shaft Elektrikal pada Core.

Gambar 4.27 Skema Utilitas Elektrikal

2. Plumbing

 Air Kotor

Sebelum dibuang ke saluran pembuangan kota, air kotor harus melewati proses treatment terlebih dahulu.


(36)

 Air Bersih

Sumber air bersih berasal dari PDAM, bila mengalami kerusakan, maka sumur bor akan digunakan sebagai sumber air cadangan.


(37)

 Air Buangan

Sebelum dibuang ke saluran pembuangan kota, air buangan harus terlebih dahulu melalui proses treatment.

Gambar 4.30 Skema Utilitas Air Buangan

4.11 Analisa Jumlah Pengunjung

Dari hasil olah data pengunjung pada kolam renang Selayang, maka diperoleh data sebagai berikut :


(38)

Berikut ini perbandingan dari beberapa tempat rekreasi air di Kota Medan

Tabel 4.3 Data Jumlah Pengunjung Tempat Rekreasi Air No Tempat Rekreasi Rata-rata jumlah

pengunjung/ hari

Rata-rata jumlah pengunjung/

tahun

1. Kolam Renang Selayang

± 200 ±72.000

2. Citra Garden

Waterpark ± 250-400 org

± 73.000-146.000 org

3. Draco Waterpark ± 750 org ± 273.750 org 4. Hairos Waterpark ± 1.000 org ± 365.000 org 5. Kolam renang

deli ±217 org ±79.205 org

Jumlah rata-rata pengunjung tempat-tempat rekreasi tersebut adalah 526 org/ hari atau 192.564 org / tahun. Diasumsikan 50% mengunjungi proyek, Selayang Waterpark yaitu 263 org/hari atau 95.995/ tahun.

Dengan kenaikan rata-rata pengunjung sebanding dengan kenaikan penduduk kota Medan sekitar 2 %, maka proyeksi pertambahan jumlah pengunjung untuk 10 tahun ke depan adalah

Pn = Po (1+r)n

Pn = 280.786 (1+0.02)10 = 342.276/tahun


(39)

Kebutuhan Parkir

• Standar parkir 1 mobil = 2.5 x 5 m (1 mobil diasumsikan memuat 4 orang)

Jumlah parkir roda 4 = 50%(938) = 469

= 469:4

= 117 unit parkir

• Standar parkir 1 motor = 2 x 1 m (1 kereta diasumsikan memuat 2 orang)

Jumlah parkir roda 2 = 50%(938) =469

=469:2

=236 unit parkir

4.12 Analisa Fungsional / Non Fisik

Berikut ini adalah non fisik yang menunjukkan program ruang:

Program Ruang Tabel 4.4 Program Ruang

Fungsi Ruang

Elemen Ruang Unit Standard Sumber Kapasitas Luas

Fasilitas Penerima

• Hall • Ruang

Informasi • ATM Center

1 1 5 0.8 m²/org 4 m²/org 1.5 m²/org NAD NAD NAD 950 orang 2 orang 1 orang 760 m² 8 m² 7.5 m²


(40)

Subtotal = 775.5 m² Sirkulasi 30%= 232.65 m²

Total = 1008m² Fasilitas

Utama

• Kolam Utama • Kolam Loncat

Indah • Kolam

Dewasa • Kolam Anak

• Kolam Rekreasi • Kolam

Gelombang • Lazy River • Lapangan

Badminton • Toilet Pria

• Toilet Wanita

• R. Shower

• R. Ganti • Locker 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 21mx50m 22.4mx15 m 21mx25m 10mx16.6 0m 1.5mx2m 33mx25m L=2m 6.10mx13. 41m

1 wc = 1.8 m²

1 wastafel =0.8m² 1 wc = 1.8 m² 1 wastafel =0.8m² 1.5 m²/org 1.5 m²/org 0.24 m² NAD NAD NAD NAD NAD NAD ASS NAD NAD NAD NAD NAD 950orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 1050 m² 375 m² 525m² 166m² 2850m² 825m² 2500m² 81.8 m² 52m² 52m² 92m² 60m² 9.6m²


(41)

Subtotal = 8638.4 m² Sirkulasi 30%= 2591.52 m²

Total = 11230m²

Musholla • R. Sholat • Tempat Wudhu • Toilet 1 2 2 0.6m²/org 2m²/org 1.5m²/org NAD NAD NAD 50 orang 6 orang 6 orang 30m² 24m² 12m²

Subtotal = 66 m² Sirkulasi 30%= 19.8m²

Total = 86m²

Restoran • Food Court

• Wastafel • Dapur

• Gudang • R. Karyawan • Locker • Kasir • Toilet 1 4 1 1 2 2 1 2 2 m²/meja (1.25mX1. 6m) 1m² 20%dari ruang makan 4m² 0.9m²/org 2m²/org 1m²/org 1 wc = 1.8 m² 1 wastafel =0.8m² NAD ASS NAD ASS ASS NAD NAD NAD 50 meja (200 org )

2orang 10 orang 10 orang 2 orang 2 orang 100m² 8m² 20m² 20m² 4 m² 18m² 40m² 2m² 10.4m²

Subtotal = 222.4 m² Sirkulasi 30% = 66.72m²

Total =289m²

R. P3K • R. Periksa • R. Dokter • R. Perawat • R. Tunggu

1 1 2 1 2 m²/org 9 m² 1.2 m² 0.5 m²/org ASS ASS ASS ASS 3 orang 1 orang 1orang 5 orang 6m² 9m² 2.4m² 2.5m²


(42)

Subtotal = 19.9 m² Sirkulasi 30% = 5.97m²

Total = 25.87m²

Area Komersil

• Mini Market • Retail

1 2

10mx7m ASS ASS

70m² 32m²

Subtotal = 92 m² Sirkulasi 30% =27.6m²

Total =119.6m²

Fasilitas Pengelola

• R. Manajer • R. Kerja Staff • R. Tamu • R. Rapat • R. Istirahat • Locker • Pantry • Toilet 1 1 1 1 1 2 1 2 18m²/org 6.25m²/or g 1.5m²/org 2m²/org 2.5m² 0.4m²/unit 4m² 1 wc = 1.8 m² 1 wastafel =0.8m² NAD NAD ASS ASS NAD NAD ASS NAD 2 orang 25 orang 5 orang 10 orang 25 orang 15 orang 2 orang 36 m² 156.25 m² 7.5 m² 20 m 62.5m² 6 m² 4 m² 4m² 10.4m²

Subtotal = 306.65 m² Sirkulasi 30% = 91.99m²


(43)

Fasilitas Servis

• Gudang • Loading Dock • R. Mesin • R. Panel • R. Trafo • R. Pompa • R. Genset • R. AHU • R. Chiller

1 1 1 1 1 1 1 1 1 ASS ASS ASS ASS ASS ASS ASS ASS ASS 90m² 50m² 50m² 50m² 50m² 50m² 50m² 50m² 50m²

Subtotal = 490 m² Sirkulasi 30% = 147m²

Total = 637m² TOTAL KESELURUHAN BANGUNAN 13794m²

Keterangan :

NAD : Neufert Architect Data ASS : Asumsi Sendiri


(44)

(45)

KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Zoning Ruang Luar

Tata Ruang Luar Kolam Renang Selayang (Lama)

Gambar 5.1 Tata Ruang Luar Kolam Renang Selayang

Keterangan :

Parkir Roda Dua Parkir Roda Empat


(46)

Konsep Ruang Luar Selayang Waterpark (Baru)

Gambar 5.2 Konsep Ruang Luar Selayang Waterpark

Keterangan : A : Parkir roda empat B : Parkir roda dua

C : Pedestrian

A B


(47)

Zoning Ruang Dalam Kolam Renang Selayang (Lama)

Gambar 5.3 Zoning Ruang Dalam Kolam Renang Selayang (Lama)

Keterangan :

: Area Kolam

: Kantor Pengelola : Hall

: Area Pelayanan (Servis) : Food Court


(48)

Konsep Ruang Dalam Selayang Waterpark (Baru)

Gambar 5.4 Konsep Ruang Dalam Selayang Waterpark

Keterangan :

A : Bangunan Utama G : Kolam Rekreasi

B : Kolam Utama H : Kolam Dewasa

C : Kolam Loncat Indah I : Restoran

D : Tribun J : Pirate’s Lagoon

E : Toilet dan Gym K : Octopus Island


(49)

Entrance Kolam Renang Selayang (Lama)

 Entrance berada pada Jalan Dr. Mansyur

 Tidak ada perbedaan tempat antara entrance kendaraan dan entrance pejalan kaki

Jalan Dr. Mansyur

Entrance


(50)

Entrance Selayang Waterpark (Baru)

 Entrance berada pada Jalan Dr. Mansyur

 Entrance kendaraan dan pejalan kaki dipisahkan agar sirkulasi lancar Gambar 5.6 Entrance Selayang Waterpark (Baru)


(51)

Sirkulasi Kolam Renang Selayang (Lama)

Keterangan :

Sirkulasi Kendaraan Roda 4 Sirkulasi Kendaraan Roda 2


(52)

Sirkulasi Selayang Waterpark (Baru)


(53)

Vegetasi Kolam Renang Selayang (Lama)

Vegetasi terdapat di tempat parkir dan juga bagian samping bangunan


(54)

Vegetasi Selayang Waterpark (Baru)

Gambar 5.10 Vegetasi di Selayang Waterpark

 Vegetasi di area parkir ditambahkan agar bisa menjadi peneduh kendaraan

 Vegetasi diletakkan pada area entrance pejalan kaki agar menjadi filter panas matahari

 Vegetasi ditempatkan disekeliling tapak sebagai penghijauan dalam bangunan.


(55)

Konsep utilitas penyediaan air bersih yang dipakai setelah revitalisasi bangunan sama saja dengan sistem penyediaan air bersih yang lama, yaitu dari PDAM Tirtanadi terlebih dahulu disimpan ke reservoir, kemudian disalurkan ke pipa air bersih.


(56)

5.7 Konsep Massa Bangunan

Massa Bangunan Selayang Waterpark

Gambar 5.12 Massa Bangunan Kolam Renang Selayang (Lama) Tribun Kolam

Rekreasi

Kolam Renang Utama dan Tribun Utama

Kolam Renang Rekreasi Tampak Depan Kolam Renang Selayang


(57)

Massa bangunan mengambil bentukan yang sempurna dari segala bentuk yaitu bulat. Dari kesempurnaan bentuk ini dikaitkan dengan psikologis para pengunjung yang akan merasakan bangunan yang informal tetapi tidak melupakan keselarasan dengan massa bangunan yang lain disekitar bangunan tersebut.

Gambar 5.13 Konsep Massa Bangunan Selayang Waterpark Bentuk atap massa bangunan yang berbentuk bulat didukung dengan struktur truss frame yang sebagian atapnya diekspos dengan bentuk strukturnya tersebut.


(58)

Konsep Tapak

Tapak didesain menarik dengan bentuk kolam yang menarik serta ditambahkan air mancur yang berada di lantai mozaik


(59)

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Terminologi Judul

Terminologi judul adalah pembahasan mengenai pengertian dan makna dari sebuah kata judul agar bisa dipahami tujuan ataupun sasarannya.

2.1.1 Arti Kata

Selayang Waterpark mempunyai arti kata masing-masing, yaitu :

Selayang adalah nama kolam renang yang terletak di jalan Dr. Mansyur Medan yang dijadikan proyek untuk direvitalisasikan.

Waterpark (Taman Rekreasi Air) adalah taman hiburan fitur air area bermain, seluncuran air, bantalan splash, spraygrounds (permainan air), sungai malas atau lingkungan rekreasiair lainnya1.

2.1.2 Pengertian Judul

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Selayang Watepark adalah taman rekreasi air atau taman permainan air yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas permainan air.

2.2 Program Kegiatan

Program kegiatan berfungsi untuk menentukan program ruang yang akan dibuat nantinya, berikut program kegiatan untuk Selayang Waterpark.

2.2.1 Kebutuhan Ruang Luar

Hal-hal penting yang harus ada pada saat kita hendak memasuki area kolam renang untuk pertama kali adalah :

 Kemudahan untuk menemukan fasilitasnya

 Jarak kedekatan tempat pemberhentian transportasi umum dengan bangunan

 Kemudahan parkir


(60)

 Keamanan area parkir

 Sistem pengawasan dari entrance

 Kenyamanan akses menuju fasilitas Tabel 2.1 Kebutuhan Ruang Luar Jenis

Kegiatan

Pengguna Fasilitas Aktivitas Kebutuhan Ruang

Kegiatan Penunjang

 Pengunjung

 Pengelola

 Karyawan

Area Parkir

Parkir kendaraan roda dua dan roda empat

 Lapangan parkir roda dua

 Lapangan parkir roda empat

 Pos jaga

 Drop area 2.2.2 Kebutuhan Ruang Dalam

Fasilitas dalam area kolam renang yaitu ruang terbuka dan ruang tertutup.

Fasilitas outdoor ( terbuka), meliputi:

 Fasilitas olahraga prestasi, seperti: Kolam renang, kolam pemanasan

 Fasilitas olahraga rekreasi, seperti:

Kolam rekreasi, kolam gelombang, kolam dewasa, dan kolam anak

 Fasilitas penunjang, seperti:

Ruang ganti, ruang simpan ( locker ), ruang latihan (gym), toilet

 Fasilitas pelengkap, seperti:

Restoran, toko penyewaan peralatan

 Fasilitas pengelola, seperti:

Kantor, ruang pegawai, ruang istirahat pegawai

 Service, seperti:


(61)

Tabel 2.2 Kebutuhan Ruang Dalam Jenis

Kegiatan

Pengguna Fasilitas Aktivitas Kebutuhan Ruang

Kegiatan Utama

Pengunjung  Kolam

Leisure

 Kolam Selancar

 Kolam Gelomba ng

 Kolam Lintasan

 Berenang

 Mandi

 Makan/minu m

 Kolam Renang

 Ruang ganti

 Ruang shower

 Toilet

 Locker

Kegiatan Penunjan g

•Pengunjung • Karyawan

 Kafe

 Restaur ant

 Food court

 Retail

 Recepti onist

 Kasir

 Makan

 Minum

 Nonton

 Belanja

 Administrasi

 Perbaikan alat

 Pengawasan

 Ruang Makan/Minu m

 Area Food Court

 Ruang Display

 Kasir

 Gudang

 Ruang Receptionis t

 Ruang Kasir

 Ruang Alat

 Ruang Pengawas


(62)

Kegiatan Service

•Pengelola •Pengunjung

 Ruang ME

 Ruang AHU

 Ruang P3K

 Pengontrolan

 Pengawasan

 Pengoperasi an

 Perawatan

 Pertolongan

 Ruang Kontrol

 Ruang Panel

 Gudang

 Loading Dock

 Ruang Pasien

 Ruang Periksa

 Ruang Istirahat

 Toilet

2.3 Persyaratan dan Ketentuan Olahraga Renang

Ada beberapa persyaratan dan ketentuan untuk olahraga renang, antara lain:

2.3.1 Persyaratan

Kebutuhan olahraga renang yaitu :

 Kolam Renang

 Berbentuk persegi panjang yang terdiri dari 8 – 10 jalur yang masing

– masing dipisahkan oleh tali lintasan sejajar jalur.

 Dinding kolam harus sejajar, vertikal dan harus dibuat dari bahan padat dengan permukaan yang tidak licin.

 Dalam pertandingan, ketinggian air harus tetap dengan temperatur minimum 240 C, dan parit – parit boleh dibuat pada 4 sisi dinding kolam.

 Pada ujung tempat start terdapat panel sentuhan pengambilan waktu yang langsung berhubungan dengan papan pencatat waktu.


(63)

Pada dasarnya kolam renang adalah bangunan khusus untuk keperluan renang, rendam, atau bermain yang berisi air dalam jumlah banyak yang dikondisikan secara khusus bagi manusia. Dengan batasan ini, kolam ikan, kolam air mancur, danau buatan, dan lain-lain yang tidak memenuhi batasan itu dikecualikan dari bahasan. Walau kelihatannya sederhana, kolam renang bermacam-macam jenis dan variannya. Berikut ini akan dipaparkan berbagai varian kolam renang.

2.4.1 Kolam Konvensional

 Panjang :

Panjang standar kolam renang adalah 50 meter, 25 meter dan 20 meter, namun terdapat juga ukuran lainnya yang digunakan pada sebagian komunitas kecil. Secara umum disepakati bahwa jarak kolam yang dipergunakan harus 100 meter.

 Lebar :

Kolam konvensional secara umum memiliki 4 , 5, 6, 8 atau 10 lintasan tergantung tingkat kompetisi yang dilaksanakan, dengan lebar kolam ideal 50 meter atau 25 meter. Lebar setiap lintasan 2 – 2.5 meter, untuk kompetisi tingkat internasional lebar lintasan biasanya lebih luas.

 Kedalaman :

Cakupan kedalaman untuk kolam konvensional utama adalah sekitar 0.9/1.0 meter hingga 1.8/2.0 meter demgam kolam kompetisi utama lebih dalam dari standar tersebut.

Tingkatan Kolam renang secara umum berdasarkan ketetapan kolam konvensional adalah :

• Kolam Olimpiade

• Kolam Internasional 50 meter • Kolam Nasional 25 meter • Kolam Regional 50 meter • Kolam Regional 25 meter


(64)

2.4.2 Kolam Leisure

Kolam Leisure mempunyai ukuran dan bentuk dan pada umumnya, walaupun tidak sepenuhnya berdasarkan ketentuan umum dengan kedalaman 1.5 m atau kurang. Kolam ini terdiri atas beberapa fitur-fitur, yang paling banyak diminati pengguna adalah air yang beriak, contohnya, ombak tiruan, arus sungai tiruan yang deras, aturan air dan air mancur panas-dan- waterslides.

Gambar 2.1 Kolam Leisure

2.4.3 Kolam Leisure Konvensional

Kolam konvensional leisure, seperti namanya, menyiratkan suatu kompromi. Kolam renang ini dianggap kurang lebih sebagai kolam konvensional di dalam suatu hall kolam leisure. 'Kurang lebih konvensional' hal ini berarti standard normalnya jarak dua sisi adalah 25 m dan terpisah untuk akomodasi.


(65)

2.4.4 Jenis Kolam Berdasarkan Jumlah Kolam

Single Pool (kolam tunggal)

Konstruksi kolam terdiri dari hanya satu kolam dan hanya satu kesisteman. Misalnya: kolam anak, whirlpool, kolam olimpic.

Divided Pool (kolam tunggal tersekat-sekat)

Ada kalanya, kolam tunggal dibagi-bagi atau disekat untuk berbagai keperluan. Misalnya: sebagian sudut dipakai untuk kolam anak, bagian lain untuk kolam dewasa.

Group Of Pools (kompleks kolam-kolam)

Di kompleks kolam publik, banyak kita lihat dalam satu kompleks terdapat sejumlah kolam terpisah. Kesisteman dan mesinnya pun bisa terpisah atau menyatu sesuai kebutuhan. Misalnya: kolam olimpik dikombinasi dengan kolam untuk keperluan loncat indah. Kolam publik memisahkan kolam anak dengan kolam dewasa tidak dengan sekat, melainkan benar-benar dibuat terpisah.2

Gambar 2.3 Jenis Kolam Berdasar Jumlah Kolam Sumber : http://ilmuiman.net/PoolExpert/AJR/Konstruksi2.htm

2.4.5 Jenis Kolam Berdasar Bentuk Kolam

Berdasarkan bentuk kolam, konstruksi kolam dibagi antara lain yang popular


(66)

adalah:

Track/Trek (kolam segaris)

Untuk kolam latihan renang pribadi di lahan sempit.

Rectangle/Square (kolam persegi/kotak)

Populer untuk kolam keluarga dan anak. Juga kolam-kolam standar olimpik, water polo, dan loncat indah.

Blocks (kolam dengan sudut-sudut siku)

Biasanya dibuat karena terkendala lahan atau mengoptimalkan lahan, atau untuk keperluan penyekatan.

Round/Elips (kolam bulat/lonjong) Free Form (kolam bentuk bebas

Bentuk round, elips, dan bentuk bebas biasanya dibuat berdasarkan selera, mengikuti prinsip arsitektur tertentu, atau agar menyatu dengan alam.3

Gambar 2.4 Jenis Kolam Berdasar Bentuk Kolam Sumber : http://ilmuiman.net

Finishing untuk dinding pun kadang tidak konvensional (memakai keramik), tetapi lebih variatif misalnya dengan batu alam. Beberapa bentuk kolam yang populer di Amerika Serikat antara lain adalah seperti dalam sketsa terlampir.


(67)

Indoor (Di dalam ruangan) : *Ground (Di lantai dasar)

*Highrise (Di gedung bertingkat)

Outdoor (Di luar ruangan)

*Garden/natural environment (menyatu dengan taman atau alam) *Concrete environtment (menyatu dengan bangunan-bangunan beton)

Semi Outdoor (Outdoor bertudung)

Terkait dengan lokasi ini, struktur bangunannya pun bisa berbeda-beda, di antaranya adalah jenis-jenis berikut.

Terkait dengan lokasi ini, struktur bangunannya pun bisa berbeda-beda, di antaranya adalah jenis-jenis berikut.

Gambar 2.5 Struktur Kolam Terkait Lokasi Kolam Sumber : http://ilmuiman.net/Pool

2.4.7 Jenis Kolam Berdasar Efek Air

 Natural/Alami (Air tenang/Calm Water dengan suhu sesuai suhu air di lingkungannya).

 Heated/Warm-Water (Air dihangatkan sehingga sesuai suhu tubuh perenang).

 Dengan Special Effect (Air digerakkan dengan efek whirlpool, pantai/ombak buatan, sungai/stream buatan, air mengalir melalui menara/perosotan, dsb).


(68)

2.4.8 Jenis Kolam Berdasar Kelompok Pemakainya

Kolam Pribadi/Private

Dipakai untuk kalangan terbatas, misalnya: kolam keluarga, atau kolam club-eksklusif, khusus anggota.

Kolam Publik

Kolam yang dipergunakan untuk publik secara bebas. Ini pun masih dibagi lagi menjadi yang benar-benar bebas atau atau yang dijaga oleh life-guard.

2. 5 Lokasi

Lokasi menggambarkan posisi pada suatu ruang (dapat ditentukan bujur dan lintangnya). Lokasi suatu benda dalam ruang dapat menjelaskan dan dapat memberikan kejelasan pada benda atau gejala geografi yang bersangkutan secara lebih jauh lagi.

2.5.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Berdasarkan RUTRK, wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan ditetapkan menjadi 5 wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP), yaitu :

Tabel 2.3 Peruntukan Lahan ; Sumber : Badan Pusat Statistik Medan

Wilayah Pembangunan Cakupan Wilayah adm. Kecamatan Pusat Pengembangan Kegiatan Utama

WPP A • Medan Belawan

• Medan Marelan • Medan Labuhan

Belawan • Pelabuhan

• Industri • Permukiman • Rekreasi • Maritim


(69)

• Perdagangan • Rekreasi • Indoor • Permukiman

WPP C • Medan Timur

• Medan

Perjuangan

• Medan Tembung • Medan Area • Medan Denai • Medan Amplas

Aksara • Permukiman

• Perdagangan • Rekreasi

WPP D • Medan Johor

• Medan Baru • Medan Kota • Medan Maimoon • Medan Polonia

Pusat Kota • CBD

• Pusat Pemerintahan • Hutan Kota

• Pusat Pendidikan

• Perkantoran • Rekreasi • Indoor • Permukiman

WPP E • Medan Barat

• Medan Helvetia • Medan Petisah • Medan Sunggal • Medan Selayang • Medan

Tuntungan

Sei Sikambing • Permukiman

• Perkatoran • Perdagangan • Konservasi • Rekreasi • Lapangan Golf • Hutan Kota


(70)

2.5.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Berikut ini adalah tabel Kriteria Pemilihan Lokasi:

Tabel 2.4 Kriteria Pemilihan Lokasi; Sumber : RUTRK Kota Medan

No. Kriteria Lokasi

1. Tinjauan terhadap struktur kota

Berada di kawasan yang mendukung kegiatan yang dilakukan, dekat dengan pusat pendidikan dan permukiman penduduk.

2. Pencapaian lokasi Merupakan sarana rekreasi yang bersifat harian, sehingga pemilihan lokasi sebaiknya tidak terlalu jauh dari perkotaan dan gampang dicapai. 3. Area pelayanan Merupakan sarana rekreasi dengan lingkup

perkotaan.

4. Persyaratan lain Tanah milik pemerintah atau pribadi. Tersedia jaringan utilitas ukuran lahan yang mencukupi baik untuk bangunan dan parkir.


(71)

Lokasi proyek yang terletak di jalan Dr. Mansyur dapat dilihat dari gambar peta lokasi proyek dibawah ini


(72)

2.6 Program Kegiatan

Program kegiatan merupakan aktivitas yang menggambarkan kejadian pergerakan yang ada pada lokasi. Program kegiatan pada proyek ini mencakup :

2.6.1 Deskripsi Perilaku

Perilaku dari pengguna kolam renang Selayang ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 2.5 Deskripsi Perilaku Sumber : Hasil Olah Data Primer

No. Pengguna Alur Kegiatan

1. Pengelola

2. Pengunjung

Kantor Pengelola

Entrance Parkir

Servis

Parkir Entrance

Hall

Hall Locker/T

oilet R. Tunggu

Kolam Renang/ Wahana Permainan Air

Pulang Pulang


(73)

2.6.2 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan yang terjadi pada lokasi site dapat dilihat dari table dibawah ini :

Table 2.6 Deskripsi Kegiatan Sumber : Hasil Olah Data Primer

No. Kelompok Kegiatan Uraian Kegiatan

1. Utama  Membeli tiket masuk

 Berenang

 Bermain wahana permainan air

2. Tambahan  Makan dan minum

 Ibadah

 Jual/beli peralatan renang

 Ruang P3K

3. Pelayanan  Memarkir kendaraan

 Menerima pengunjung

 Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

4. Pengelolaan  Kegiatan administrasi

 Kegiatan pengawasan

 Kegiatan keamanan

Parkir Entrance Locker

Kerja/ Istirahat Pulang


(74)

5. Teknikal  Pemeliharaan

 Perawatan dan kebersihan

 Sanitasi dan plumbing 2.7 Studi Banding Poyek Sejenis

Beberapa studi banding proyek sejenis yang dijadikan perbandingan belajar antara lain:

2.7.1 WaterBoom Lippo Cikarang

Gambar 2.7 WaterBoom Lippo Cikarang Sumber : http://www.waterboomlippocikarang.com/

WaterBoom Lippo Cikarang berada di kompleks perumahan Lippo Cikarang, Cikarang, Kabupaten Bekasi, yang merupakan Taman Rekreasi Air dengan konsep nuansa alam Bali. Di WaterBoom Lippo Cikarang terdapat tiga zona kolam renang, yaitu kolam renang anak-anak, dewasa, dan kolam renang dengan arus seperti sebuah sungai.

Fasilitas wahana wisata yang ada di waterboom lippo cikarang antaralain

 Kolam luncur dewasa

 Kolam luncur anak


(75)

 Kiddle area

 Food court and resto

 Outbound

 Eco-Friendly

 Spa

 Fish Terapi

Beberapa fasilitas pemandangan mereka diantaranya sungai buatan dengan kedalaman sekitar 1,2m, sungai dengan arus yang tidak begitu deras tetapi dilengkapi dengan pohon-pohon yang rindang ditepi sungai buatan.

Gambar 2.8 Papan Luncur di WaterBoom Sumber : http://www.waterboomlippocikarang.com/

Kolam Luncur anak disini kedalam air kurang lebih 30 cm, terdapat dua perahu dikolam seluncur ini dengan nama siba terompah dan keong kompyang, konsep perahu ini seperti perahu keong atau rumah keong, ada juga bukit rimbun dan disana ada prosotan tebing ketika anda menggunakan fasilitas ini anda seperti meluncur dari goa gelap lalu keluar dari selah selah hutan rimbun. anda bosan main air terdapat dua wahana wisata lainnya yaitu eco-frienly dan outbond.4


(76)

2.7.2 Ocean Park

Ocean Park adalah satu-satunya taman air yang berlokasi di daerah Bumi Serpong Damai (BSD). Tempat dapat dikenali dengan mudah oleh cumi-cumi raksasa di atap itu.

Area parkir Ocean Park mampu menangani cukup jumlah kendaraan, termasuk bus. Lobi yang terdiri dari beberapa makanan / minuman warung (food court) dan stan penjual tiket. Sementara wilayah utama itu cukup besar, yang mengandung varietas tidak begitu luas permainan air keluar berbasis, dan Terbang permainan Fox.5

Gambar 2.9 Ocean Park Sumber : www.panoramio.com

Ocean Park adalah salah satu arena bermain terbesar di Asia Tenggara. Dan sudah diakui oleh Word Waterpark Asociation. Ocean Park memiliki fasilitas yang lengkap. Disini sudah disediakan berbagai macam toko yang menjual perlengkapan renang. Dan ada area tempat duduk dimana para pengunjung bisa menikmati sambil bersantai memandangi kawasan Ocean Park yang indah. Area tempat bersantai ini biasa disebut dengan The Plaza. Bukan hanya itu, di Ocean Park juga terdapat beberapa permainan air menarik yang patut kita coba antara lain


(77)

berbagai permainan air menarik lainnya.

Gambar 2.10 Kolam Ombak Ocean Park Sumber : http:/google.com/oceanpark/search

Kolam ombak diaktifkan selama satu jam. Sensasi yang ditimbulkan adalah pengunjung akan merasa seperti benar-benar berenang di pantai, bukan di kolam renang.

2.7.3 Draco Waterpark Medan

DRACO Waterpark hadir dengan konsep berbeda, merupakan Taman rekreasi keluarga dengan petualangan air yang sangat fantastik dan menantang,

dengan tokoh utama yang menjadi Mascot yakni “DRACONIES” si Anak Naga yang

Lincah, Cerdas dan Bersahabat. DRACO Waterpark adalah bagian dari Fasilitas di HERMES PLACE POLONIA (MALL, Foodcenter, Entertainment, Life style..) terlengkap di kota Medan.

DRACO Water Park menawarkan berbagai macam permainan air yang tentunya sangat seru untuk menghabiskan masa liburan bersama keluarga maupun teman-teman.


(78)

Gambar 2.11 Draco Waterpark Medan Sumber : http/:google.com

Draco Waterpark menyediakan seperti Water Swirl Slider, Speed Slider, Splash Slider, Speed Tube dan Speed Spiral.

Gambar 2.12 Suasana Draco Waterpark Medan

Sumber : http://draco-waterpark.blogspot.com/2011/08/draco-waterpark.html

Bagi pengunjung yang hanya ingin menikmati waktu dengan mengapung di air, mengelilingi kolam arus (DracoLazy River) melintasi Goa dan air terjun bisa menjadi pilihan.

DRACO Waterpark dilengkapi oleh fasilitas pendukung antara lain :


(79)

- Menyediakan penyewaan pakaian renang, handuk, locker room dan Ban pelampung.6

2.7.5 Watercube Beijing, China

National Aquatic Center yang dikenal sebagai Water Cube, adalah salah satu yang paling dramatis dan tempat-tempat menarik untuk fitur olahraga untuk Olimpiade Beijing 2008.

Gambar 2.13 Tampak Bird View Watercube Beijing dan Stadion Sumber :http://google.com/searchwatercube

Aquatic Center Nasional Beijing dimulai pada bulan Desember 2003 dalam persiapan untuk Olimpiade 2008 dan empat tahun kemudian.The "Water Cube" adalah bangunan baja berbentuk persegi panjang ditutupi oleh membran terang gelembung biru menyala yang luar biasa untuk melihat tapi juga penting pada tingkat lingkungan. Air Cube terdiri dari 100.000 meter persegi dari ETFE, (Ethylene tetrafluoroethylene) plastik transparan yang unik yang menyerap radiasi matahari dan mengurangi kerugian termal. Ini adalah pertama kalinya EFTE telah digunakan


(80)

di Cina dan merupakan terbesar dan paling kompleks bangunan EFTE dunia yang pernah dibangun.7

Gambar 2.14 Water Cube Indoor Waterpark Sumber : http://inhabitat.com

Setelah sukses luar biasa dari Water Cube di Beijing untuk Olimpiade 2008 , pusat akuatik telah berubah menjadi besar dalam bentuk taman air dalam ruangan yang luar biasa. Daripada hanya membiarkan fasilitas rekor smashing duduk di sana tidak terpakai, pemilik telah mengubah ruang menjadi fantastis Sihir Taman Bahagia Air , lengkap dengan slide, wahana air, kolam ombak, ubur-ubur mengambang dan lain-lain.8


(81)

(82)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan yang dilakukan manusia karena olahraga merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat meningkatkan kondisi fisik manusia baik jasmani maupun rohani dan memberikan kesenangan. Salah satu olahraga yang sering dilakukan masyarakat adalah olahraga renang. Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga.¹

Kebutuhan akan sarana hiburan pada saat ini terutama di kota-kota besar semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan kota tersebut. Selain itu pertumbuhan ekonomi juga mendorong masyarakat semakin menyadari akan kebutuhan sarana hiburan. Dengan meningkatnya ekonomi, seseorang akan sadar bahwa hiburan dan rekreasi perlu untuk mengganti waktunya yang hilang selama ini yang habis dipergunakan untuk aktivitas bekerja sehari-hari. Hal ini tampak ketika hari libur dimana pusat hiburan seperti mall dan kafe ramai dengan pengunjung.

Sehubungan dengan hal tersebut perlu diperbanyaknya sarana-sarana hiburan kota yang dapat dijadikan tempat mereka melepaskan rasa lelah, jemu, dan stres. Sarana rekreasi yang bisa dipergunakan masyarakat tidak hanya sebatas mall, plaza, ataupun kafe saja. kolam renang juga bisa dijadikan tempat rekreasi, bahkan kita juga bisa sekaligus berolahraga dengan aktivitas renang. Maka dari itu banyak manfaat yang diperoleh jika suatu kolam renang dijadikan sarana rekreasi bagi masyarakat.1

Kota Medan mempunyai tempat fasilitas olahraga renang yang salah satunya terletak di Kecamatan Medan Baru. Kolam renang ini bernama Kolam Renang Selayang, yang berlokasi di Jalan Dr. Manyur 71-D. Kolam renang Selayang telah berdiri sejak tahun 1971, yang artinya kolam renang ini telah beroperasi selama 42


(83)

Selayang selama ini banyak dipakai untuk kompetisi-kompetisi renang antara lain :  Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)

 Pekan Olahraga Dan Seni Pondok Pesantren Nasional (POSPENAS)  Kejuaran renang antar Duel Mate

 Kejuaraan renang antar Pelajar SUMUT  Kejuaraan renang Hipicup

 Kejuaraan renang antar RAPSU ( Aceh - Bengkulu)2

Kolam renang selayang saat ini mempunyai fasilitas utama yang terdiri dari kolam renang utama, kolam pemanasan, dan kolam renang rekreasi (kolam renang dewasa dan kolam renang anak-anak). Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, perlu diadakannya perubahan pada Kolam Renang Selayang, mengingat tempat ini masih sering dipergunakan untuk kompetisi-kompetisi renang, dan juga dikarenakan posisinya yang terletak di kawasan pemukiman rumah penduduk, fasilitas pendidikan, serta daerah komersil maka banyak masyarakat yang berminat untuk mengunjungi tempat ini. Maka dari itu Kolam Renang Selayang ini ditambahkan sarana rekreasi yang berfungsi sebagai waterpark, karena selain untuk menambah fasilitas yang ada di Kolam Renang Selayang, juga menambah daya tarik bagi pengunjung sehingga tempat ini mendapat pendapatan yang lebih untuk pemeliharaan fasilitas yang ada di kolam renang Selayang.

1.2Maksud dan Tujuan

Maksud dari Selayang Waterpark ini adalah untuk menambah fasilitas yang ada di Kolam Renang Selayang ini serta menambah daya tarik bagi pengunjung sehingga tempat ini mendapat pendapatan yang lebih untuk pemeliharaan fasilitas yang ada di kolam renang Selayang.

Adapun tujuan dari Selayang Waterpark ini adalah:

 Menciptakan fisik arsitektural bangunan yang mampu mengundang masyarakat untuk beraktivitas didalamnya.


(84)

 Meningkatkan kualitas kolam renang Selayang dengan merencanakan fasilitas yang dapat menampung kegiatan olahraga air, sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilakukan secara efisien.

 Memberi hiburan baru bagi pengunjung dan pengguna kolam renang Selayang dengan adanya fasilitas permainan air yang lebih berkualitas.  Menambah pendapatan untuk pemeliharaan Selayang Waterpark.

1.3 Perumusan Masalah

Masalah perancangan adalah masalah yang harus diberi solusi perancangannya dalam proyek ini. Masalah perancangan yang ada pada proyek Selayang Waterpark adalah :

a. Masalah bangunan  Programming

Bagaimana cara membuat program ruang yang sesuai untuk menampung aktifitas olahraga renang serta rekreasi air yang dapat menyediakan fasilitas berdasarkan kapasitas, ukuran, umur, karakteristik, standar, serta kualitas pelayanan.

 Sirkulasi

Bagaimana merencanakan sirkulasi yang paling efektif dalam bangunan dan luar bangunan yang mendukung kegiatan olahraga dan rekreasi air.  Bentuk bangunan

Bagaimana mendesain bentuk bangunan yang tetap memanfaatkan potensi site yang ada misalnya air ,angin, sinar matahari, vegetasi dimana semua faktor tersebut harus mendukung bangunan dan bukan merugikan bangunan di kemudiannya.

b. Masalah Lingkungan

Bagaimana mewujudkan bentuk desain yang serasi dengan lingkungan setempat.


(85)

Bagaimana merencanakan sistem struktur bangunan yang tepat pada perubahan yang ada.

d. Pengaturan gubahan massa dan komposisi bangunan yang efisien dan efektif menurut sirkulasi proses untuk menciptakan kolam renang yang ideal bagi pengguna dan tanggap lingkungan.

e. Kajian akan ilmu arsitektur, hal ini perlu dilakukan dalam mengkaji kebutuhan -kebutuhan ruang dan fasilitas apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah kolam renang.

f. Penerapkan tema rekreasi pada perancangan bangunan.

1.4 Pendekatan

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan Selayang Waterpark dilakukan berbagai pendekatan desain yaitu:

 Studi Banding

Melakukan pengamatan dan analisa sebagai data pembanding untuk proyek yang direncanakan. Studi banding ini dapat memberikan gambaran lebih jelas pada proyek yang direncanakan mengenai ukuran-ukuran serta detail yang diperlukan.

 Survey Lapangan

Melakukan pengamatan langsung ke lokasi yang dipilih untuk mengetahui keadaan tapak yang sebenarnya serta mengenal potensi yang dapat dimanfaatkan dan permasalahan yang harus dihadapi.

 Studi Literatur

Dilakukan studi literatur melalui buku-buku maupun internet untuk memperoleh data dan standar yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan wahana rekreasi renang, meliputi : kebutuhan ruang , besaran ruang, dan lainnya.


(86)

 Wawancara

Pengumpulan data dengan meminta keterangan dari pihak-pihak yang terkait yang sekiranya dapat memberi masukan untuk melengkapi data-data yang telah tersedia.

1.5 Lingkup Kajian

Lingkup kajian proyek Selayang Waterpark ini adalah :

 Seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan mengenai bangunan sarana hiburan yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan, dan perencanaan ruang.

 Perencanaan fasilitas didasarkan pada tinjauan jenis-jenis fasilitas yang ada pada studi banding proyek sejenis.

 Sasaran proyek adalah keluarga dengan segala tingkatan usia, yakni : anak-anak, remaja, dan dewasa.

1.6 Batasan

Ditekankan pada segi arsitektural dalam hal pengolahan benuk, ruang, sistem struktur dan utilitas yang merupakan esensi dari arsitektur.

1.7 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman-pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran selanjutnya.3


(87)

Latar Belakang

Menambah fasilitas yang ada di Kolam Renang Selayang ini serta menambah daya tarik bagi pengunjung sehingga tempat ini mendapat pendapatan yang lebih untuk pemeliharaan fasilitas yang ada di kolam renang Selayang.

Maksud dan Tujuan

Maksud : Merencanakan bangunan yang sudah ada menjadi lebih menarik serta menambah fasilitas dan meningkatkan fasilitas.

Tujuan : * Menciptakan fisik arsitektural bangunan yang menarik.

* Meningkatkan kualitas dengan merencanakan fasilitas yang dapat menampung kegiatan olahraga air.

Masalah Perancangan

1. Masalah bangunan, lingkungan, struktur.

2. Pengaturan gubahan massa dan komposisi bangunan yang efisien dan efektif. 3. Penerapkan tema rekreatif air pada perancangan bangunan.

Pengumpulan Data

1. Studi literatur 2. Studi banding

Analisa Perancangan

Analisis antara tinjauan pustaka dan data untuk memperoleh pendekatan aspek fungsional ,kontekstual ,teknis dan kinerja (program perencanaan dan citra (konsep) perancangan bangunan

Konsep Perancangan

Berdasarkan analisa, peraturan pemerintah, konsep kompleks, dan konsep bangunan.

DESAIN

Hasil dari analisis yag berupa program perencanaan dan konsep dasar perancangan arsitektur bangunan Selayang Waterpark.


(88)

1.8 Sistematika Laporan

Laporan ini tersusun secara sistematis, sistematika laporan yang tersusun dalam proyek ini yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan,lingkup/batasan,kerangka berpikir dan sistematika laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Berisi tentang tinjauan tentang revitalisasi kolam renang Selayang dan studi banding proyek sejenis.

BAB III ELABORASI TEMA

Berisi tentang kajian mengenai pengertian, studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sejenis, dan keterkaitan tema dengan judul.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak perancangan, masalah, potensi, prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga berisi tentang dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisi tentang konsep-konsep perancangan yang sesuai dengan tema lingkungan kajian.


(89)

(90)

Manyur 71-d. But as time goes by, it needs for change, because this place is still often used for swimming competitions, and also a strategic position.Hence this brief information Pool added recreations that serve as waterpark with recreational architecture-themed, because in addition to add to the existing facilities in Selayang, also adds to the attraction for visitors so that it gets more income for the maintenance of the facilities at the pool Selayang. Recreational architecture applied to building design creates a space that is different from everyday life which is usually always full and formal regularity be informal according to the characteristics and psychological behavior of each visitor according to the level of its age.1 The purpose of the selayang waterpark is to create physical architectural buildings, improve the quality of the pool of new entertainment, giving brief information for visitors and users of the pool facility with a Brief game of water is higher quality.

Keywords : Recreational Architecture, Waterpark

Abstrak

Kota Medan mempunyai banyak tempat fasilitas olahraga renang yang salah satunya bernama Kolam Renang Selayang, tempat ini berlokasi di Jalan Dr. Manyur 71-D. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, perlu diadakannya perubahan pada Kolam Renang Selayang, karena tempat ini masih sering dipergunakan untuk kompetisi-kompetisi renang, dan juga posisinya yang strategis. Maka dari itu Kolam Renang Selayang ini ditambahkan sarana rekreasi yang berfungsi sebagai waterpark yang bertemakan arsitektur rekreasi, karena selain untuk menambah fasilitas yang ada di Kolam Renang Selayang, juga menambah daya tarik bagi pengunjung sehingga tempat ini mendapat pendapatan yang lebih untuk pemeliharaan fasilitas yang ada di kolam renang Selayang. Arsitektur rekreasi yang diterapkan pada desain bangunan menciptakan sebuah ruang yang berbeda dari kehidupan sehari-hari yang biasanya selalu formal dan penuh keteraturan menjadi informal sesuai dengan karakteristik perilaku dan psikologis masing-masing pengunjung sesuai dengan tingkat umurnya.2 Tujuan dari selayang waterpark adalah menciptakan fisik arsitektural bangunan, meningkatkan kualitas kolam renang Selayang, memberi hiburan baru bagi pengunjung dan pengguna kolam renang Selayang dengan adanya fasilitas permainan air yang lebih berkualitas.


(91)

LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2012 / 2013

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

FABIANI NOVITASARI

090406060

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK


(92)

LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2012 / 2013

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Oleh

FABIANI NOVITASARI

090406060

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK


(93)

Oleh:

FABIANI NOVITASARI 09 0406 060

Medan, Juli 2013

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. N. Vinky Rahman, MT.

NIP.19660622 199702 1 001

Devin Defriza Harisdani S.T., M.T

NIP : 19750810 199802 1 001

Andalucia, S.T., M.Sc.


(94)

Nama : Fabiani Novitasari

NIM : 090406060

Judul Proyek Tugas Akhir : Selayang Waterpark

Tema : Arsitektur Rekreasi

Rekapitulasi Nilai :

A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan:

No. Status

Waktu Pengumpulan

Laporan

Paraf Pembimbing I

Paraf Pembimbing II

Kordinator

TKA – 490

1 Lulus Langsung

2 Lulus

Melengkapi

3 Perbaikan

Tanpa Sidang

4 Perbaikan

Dengan Sidang

5 Tidak Lulus

Medan, Juli 2013

Ketua Departemen Arsitektur Koordinator TKA-490

Ir. N. Vinky Rahman, MT.

NIP 196606221997021001

Ir. Basaria Talarosa, MT

NIP 196501091995012001


(95)

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya sya dapat mengerjakan dan menyelesaikan tugas akhir ini.

Tugas akhir ini mengambil judul Selayang Waterpark. Tugas ini merupakan syarat wajib bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.

Pada kesempatan ini dengan tulus dan kerendahan hati, saya

menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan sebesar –

besarnya kepada pembimbing tugas akhir saya bapak Devin Defriza

Harisdani S.T., M.T. dan ibu Andalucia, S.T., M.Sc. serta kepada para

penguji bapak Prof Ir H. Moehammad Nawawiy Loebis M.Phil, Ph.D dan

bapak Ir. Novrial M.Eng. atas kesedian membimbing, memotivasi, memberi

ilmu, memberi masukan dan waktu beliau sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Rasa hormat dan terima kasih yang sama juga saya tujukan kepada:

 Bapak Ir. N. Vinky Rahman, M.T. sebagai Ketua Departemen

Arsitektur dan bapak Imam Faisal Pane, S.T., M.T. sebagai Sekretasis Departemen Arsitektur.

 Ibu Ir. Basaria Talarosa, M.T. selaku Koordinator Tugas Akhir,

Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

 Bapak Kepala HRD Kolam Renang Selayang Medan.

 Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas

Teknik, Universitas Sumatera Utara.

 Orang tua saya yang tercinta,bapak Tarbiyatno, S.T.,M.T. dan ibu Sri

Handayani Lubis, S.E. atas segala doa, kesabaran dan segala pegorbanannya selama ini.

 Kakak saya Nova Juliana, S.T., M.T. yang selalu membantu dan


(1)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Alir Kerangka Berpikir……… 6

Gambar 2.1 Kolam Leisure………... 13

Gambar 2.2 Kolam Leisure Konvensional………... 13

Gambar 2.3 Jenis Kolam Berdasar Jumlah Kolam………... 14

Gambar 2.4 Jenis Kolam Berdasar Bentuk Kolam……….. 15

Gambar 2.5 Struktur Kolam Terkait Lokasi Kolam……… 16

Gambar 2.6 Peta Lokasi Proyek……….. 20

Gambar 2.7 WaterBoom Lippo Cikarang……… 23

Gambar 2.8 Papan Luncur di WaterBoom……….. 24

Gambar 2.9 Ocean Park……… 25

Gambar 2.10 Kolam Ombak Ocean Park………... 26

Gambar 2.11 Draco Waterpark Medan………... 27

Gambar 2.12 Suasana Draco Waterpark Medan……….. 27

Gambar 2.13 Tampak Bird View Watercube Beijing dan Stadion………. 28

Gambar 2.14. Water Cube Indoor Waterpark……… 29

Gambar 3.1 Taman Zabeel Dubai……… 38

Gambar 3.2 Suasana Taman Zabeel Dubai………... 40

Gambar 3.3 Discovery Science Center………. 40

Gambar 3.4 Galery Dino Quest……….. 41

Gambar 4.1 Peta Kecamatan Kota Medan……… 42 Gambar 4.2 Lokasi Site Kolam Renang Selayang………


(2)

Gambar 4.3 Kondisi Site……… 44

Gambar 4.4 Kondisi Sekitar Site ………. 46

Gambar 4.5 Sirkulasi Site……….. 48

Gambar 4.6 Sirkulasi Pejalan Kaki……….. 48

Gambar 4.7 Pedestrian Jalan Dr. Mansyur……… 48

Gambar 4.8 Pedestrian Jalan Dr. Mansyur……… 49

Gambar 4.9 Pedestrian Jalan Setiabudi………. 50

Gambar 4.10 Pedestrian Jalan Jamin Ginting……….. 50

Gambar 4.11 Tata Guna Lahan……….. 50

Gambar 4.12 Perspektif Tata Guna Lahan Sekitar Site……….. 50

Gambar 4.13 Peta Skyline di Lokasi Site………... 51

Gambar 4.14 Skyline daerah A………. 51

Gambar 4.15 Skyline daerah B………. 51

Gambar 4.16 Ketebalan Bangunan………. 52

Gambar 4.17 Analisa Matahari………. 53

Gambar 4.18 Denah vegetasi di sekitar site……… 54

Gambar 4.19 Pepohonan di tengah trotoar jalan Dr. Mansyur di depan site…... 54

Gambar 4.20 Pepohonan di pinggir jalan Dr. Mansyur………. 54

Gambar 4.21 Vegetasi dalam site……… 55

Gambar 4.22 Foto Vegetasi……….. 55

Gambar 4.23 View kedalam Site………... 56


(3)

Gambar 4.25 Analisa Pencapaian……….……...58

Gambar 4.26 Analisa Kebisingan………. 58

Gambar 4.27 Skema Utilitas Elektrikal……… 59

Gambar 4.28 Skema Utilitas Air Kotor………. 59

Gambar 4.29 Skema Utilitas Air Bersih………... 60

Gambar 4.30 Skema Utilitas Air Buangan……….. 61

Gambar 4.31 Data Pengunjung Kolam Renang Selayang……….. 61

Gambar 5.1 Tata Ruang Luar Kolam Renang Selayang (Lama)……… 68

Gambar 5.2 Konsep Ruang Luar Selayang Waterpark……… 69

Gambar 5.3 Zoning Ruang Dalam Kolam Renang Selayang (Lama)……… 70

Gambar 5.4 Konsep Ruang Dalam Selayang Waterpark(Baru)………. 71

Gambar 5.5 Entrance Kolam Renang Selayang (Lama)……….. 72

Gambar 5.6 Entrance Selayang Waterpark (Baru)……… 73

Gambar 5.7 Sirkulasi Kolam Renang Selayang (Lama)……….. 74

Gambar 5.8 Sirkulasi Selayang Waterpark (Baru)……… 75

Gambar 5.9 Vegetasi Kolam Renang Selayang (Lama)………. 76

Gambar 5.10 Vegetasi Selayang Waterpark (Baru)………. 77

Gambar 5.11 Skema Distribusi Air Bersih……….. 78

Gambar 5.12 Massa Bangunan Kolam Renang Selayang (Lama)……… 79

Gambar 5.13 Konsep Massa Bangunan Selayang Waterpark……….. 80


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kebutuhan Ruang Luar………9

Tabel 2.2 Kebutuhan Ruang Dalam………. 10

Tabel 2.3 Peruntukan Lahan………. 18

Tabel 2.4 Kriteria Pemilihan Lokasi ……… 19

Tabel 2.5 Deskripsi Perilaku ……… 21

Tabel 2.6 Deskripsi Kegiatan ……….. 22

Tabel 4.1 Kondisi Eksisting Lokasi Proyek……… 44

Tabel 4.2 Sirkulasi Kendaraan……….. 46

Tabel 4.3 Data Jumlah Pengunjung Tempat Rekreasi Air……… 62


(5)

Abstract

Medan has many swimming pool, one of them is Selayang Pool, this place is located at Dr. Manyur 71-d. But as time goes by, it needs for change, because this place is still often used for swimming competitions, and also a strategic position.Hence this brief information Pool added recreations that serve as waterpark with recreational architecture-themed, because in addition to add to the existing facilities in Selayang, also adds to the attraction for visitors so that it gets more income for the maintenance of the facilities at the pool Selayang. Recreational architecture applied to building design creates a space that is different from everyday life which is usually always full and formal regularity be informal according to the characteristics and psychological behavior of each visitor according to the level of its age.1 The purpose of the selayang waterpark is to create physical architectural buildings, improve the quality of the pool of new entertainment, giving brief information for visitors and users of the pool facility with a Brief game of water is higher quality.

Keywords : Recreational Architecture, Waterpark Abstrak

Kota Medan mempunyai banyak tempat fasilitas olahraga renang yang salah satunya

bernama Kolam Renang Selayang, tempat ini berlokasi di Jalan Dr. Manyur 71-D. Tetapi

seiring dengan berjalannya waktu, perlu diadakannya perubahan pada Kolam Renang Selayang, karena tempat ini masih sering dipergunakan untuk kompetisi-kompetisi renang, dan juga posisinya yang strategis. Maka dari itu Kolam Renang Selayang ini ditambahkan sarana rekreasi yang berfungsi sebagai waterpark yang bertemakan arsitektur rekreasi, karena selain untuk menambah fasilitas yang ada di Kolam Renang Selayang, juga menambah daya tarik bagi pengunjung sehingga tempat ini mendapat pendapatan yang lebih untuk pemeliharaan fasilitas yang ada di kolam renang Selayang. Arsitektur rekreasi yang diterapkan pada desain bangunan menciptakan sebuah ruang yang berbeda dari kehidupan sehari-hari yang biasanya selalu formal dan penuh keteraturan menjadi informal sesuai dengan karakteristik perilaku dan psikologis masing-masing pengunjung sesuai dengan tingkat umurnya.2 Tujuan dari selayang waterpark adalah menciptakan fisik arsitektural bangunan, meningkatkan kualitas kolam renang Selayang, memberi hiburan baru bagi pengunjung dan pengguna kolam renang Selayang dengan adanya fasilitas permainan air yang lebih berkualitas.

Kata kunci : Arsitektur Rekreasi, Waterpark


(6)