Pet Station: Arsitektur Zoomorfik

(1)

SEMES

Sebaga

DEP

UNIVER

LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - TUGAS AKHIR

ESTER A TAHUN AJARAN 2011 / 2012

bagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Oleh

REBECCA PJDP

070406063

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

IVERSITAS SUMATERA UTARA

2012


(2)

Oleh :

REBECCA PJDP 07 0406 063

Medan, Juli 2012

Disetujui Oleh :

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. N. Vinky Rahman, MT. NIP.19660622 199702 1 001

Wahyuni Zahra, ST, MT Ir. Dwi Lindarto H.,MT


(3)

(SHP2A)

Nama : Rebecca PJDP

NIM : 07 0406 063

Judul Proyek Tugas Akhir : Pet Station

Tema : Arsitektur Zoomorfik

Rekapitulasi Nilai :

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

No. Status

Waktu Pengumpulan

Laporan

Paraf Pembimbing

I

Paraf Pembimbing

II

Koordinator TKA-490 1. Lulus Langsung

2. Lulus Melengkapi

3. Perbaikan Tanpa Sidang 4. Perbaikan

Dengan Sidang 5. Tidak Lulus

Medan, Juli 2012

A B+ B C+ C D E

Ketua Departemen Arsitektur,

Ir.N.Vinky Rahman, MT. NIP : 19660622 199702 1 001

Koordinator TKA-490,

Ir.N.Vinky Rahman, MT. NIP : 19660622 199702 1 001


(4)

Alhamdulillah, puji dan syukur, saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

Selama proses hingga selesainya laporan ini, penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang turut andil dalam menyukseskannya. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

• Bapak Wahyuni Zahra ST,MT sebagai Dosen Pembimbing I atas bimbingan, dukungan dan semangat yang sangat berarti dan selalu memberikan motivasi dari awal hingga akhir.

• Bapak Ir. Dwi Lindarto H, MT selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, serta motivasi yang sangat berarti.

• Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT Sebagai Ketua Jurusan Arsitektur USU. • Bapak Imam Faisal Pane, ST, MT Sebagai Sekretaris Jurusan Arsitektur USU. • Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT Sebagai Ketua Koordinator Studio Tugas

Akhir Semester B TA. 2011/2012.

• Seluruh Staf pengajar Bapak Ibu Dosen Arsitektur Universitas Sumatera Utara atas semua kritik dan sarannya selama asistensi.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kelengkapan dan terwujudnya kesempurnaan sebagaimana dimaksud.

Akhir kata, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU

.

Hormat Penulis


(5)

DAFTAR ISI

hal

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Maksud dan Tujuan 5

1.3 Perumusan Masalah 6

1.4 Lingkup Masalah 6

1.5 Metode Pendekatan 7

1.6 Kerangka Berpikir 8

BAB II TINJAUAN PROYEK 9

2.1 Tinjauan Umum 9

2.2 Tinjauan Lokasi 9

2.2.1 Kondisi Lingkungan 9

2.2.2 Peruntukan Lahan 9

2.2.3 Kriteria Pemilihan Lokasi 10

2.3 Tinjauan Kelayakan Proyek 14

2.3.1 Tinjauan Ekonomi 14

2.3.2 Tinjauan Sosial 15

2.3.3 Tinjauan Fungsional 15

BAB III DESKRIPSI PROYEK 16

3.1 Pengertian Station 16

3.2 Jenis – jenis pets dan perawatannya 18


(6)

3.3.1 Kucing 27

3.3.2 Anjing 28

3.3.3 Mamalia Kecil 29

3.3.4 Burung 30

3.3.5 Ikan 31

3.3.6 Reptil dan Amphibia 32

3.4 Fasilitas – fasilitas Pet World 34

3.5 Program Kegiatan 34

3.6 Kebutuhan Ruang 36

3.7 Studi Banding Proyek 39

3.7.1 Valencia Pet Gallery 39

3.7.2 Pet Planet 40

BAB IV.ELABORASI TEMA

4.1 Pengertian Zoomorfik 41

4.2 Interpretasi Tema 42

4.3 Studi Banding Tema Sejenis 46

4.3.1 Milwaukee Art Museum 47

4.3.2 Lyon Satalos Airport 51

4.4 Keterkaitan Tema dengan Proyek 52

4.5 Kesimpulan 53

BAB V. ANALISA

5.1 Analisa Lokasi Tapak dalam Skala Kota dan Region 54

5.2 Analisa Ruang 58

BAB VI. KONSEP PERANCANGAN

6.1 Konsep zoning 81


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Populasi Anjing Tahun 2005 di Sumatera Utara 2

Tabel 1.2 Jumlah Kaskus Positif Tahun 2005 di Propinsi Sumatera Utara 4

Tabel 2.1 Potensi Pengembangan Wilayah Kota Medan 9

Tabel 2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi 10

Tabel 2.3 Analisa Pengembangan Daerah Masing-masing Site 12

Tabel 2.4 Analisa Karakter khusus Site 12

Tabel 3.1 Daftar Takaran Pakan Kucing 19

Tabel 3.2 Jadwal Pemberian Vaksinasi Kucing 20

Tabel 3.3 Takaran Pakan Anjing Menurut Berat Badan 21

Tabel 3.4 Jadwal Vaksinasi Pada Anjing 22

Tabel 3.5 Penghuni Petworld dan Kegiatannya 35

Tabel 3.6 Kebutuhan Fasilitas dan Kebutuhan Ruang Petworld 36

Tabel 5.1 Besaran ruang 73


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran 8

Gambar 3.1 Gary’s Pet World di Canda 17

Gambar 3.2 All Paws Pet Centre 17

Gambar 3.3 Denny’s Pet World di Washington 17

Gambar 3.4 Kucing dewasa jenis Mainecoon 18

Gambar 3.5 Kucing Mainicoon berumur 6 minggu 19

Gambar 3.6 Anak anjing jenis Golden Retriver 20

Gambar 3.7 Anjing dewasa jenis Golden Retriver 21

Gambar 3.8 Daerah tertular rabies tahun 2003 22

Gambar 3.9 Syrian Hamster 22

Gambar 3.10 Kelinci Dutch 23

Gambar 3.11 Tikus domestik 23

Gambar 3.12 Gerbil merupakan hewan kecil yang gesit 23

Gambar 3.13 Kerikil domestic bersih 24

Gambar 3.14 Burung Kakak 25

Gambar 3.15 Iguana, ular dan kura-kura 25

Gambar 3.16 Ikan Louhan, Ikan Koi, Ikan Arwana 26

Gambar 3.17 Sketsa konsep desain rancangan ruang kandang kucing 28 Gambar 3.18 Sketsa standar ukuran tinggi pagar dan bahan-bahan pagar pembatas 29 Gambar 3.19 Kandang sebaiknya di luar di tempatkan vegetasi alami 30

Gambar 3.20 Valencia Pet Gallery 39

Gambar 3.21 Pet Plamet 40

Gambar 4.1 Lyon-Satolas Airport Railway Station 41

Gambar 4.2 Bangunan 30St Mary Axe Tower London karya Norman Foster 43 Gambar 4.3 Bangunan Milwaukee Art Museum karya Santiago Calatrava 43

Gambar 4.4 Bangunan karya Eugene Tsui berbentuk seperti mata 44

Gambar 4.5 Potongan St.Mary Axe Tower 45


(9)

Gambar 4.7 Milwaukee Art Museum karya Santiago Calatrava 46

Gambar 4.8 30 St Mary Axe karya Foster and Partner 46

Gambar 4.9 Milwaukee Art Museum 47

Gambar 4.10 Interior Quadracci Pavilio

47

Gambar 4.11 Jembatan dan bentuk bangunan 48

Gambar 4.12 Pengulangan detail selasar yang berulang-ulang membentuk 49 ciri-ciri tulang rusuk hewan

Gambar 4.13 Denah Milwaukee Art Museum 49

Gambar 4.14 Suasana Quadracci Pavilion 50

Gambar 4.15 Sketsa ide perancangan jembatan dan ide perancangan 50 fungsi sayap burung

Gambar 4.16 Lyon-Satolas Airport Railway Station 51

Gambar 4.17 Sketsa ide perancangan bentuk gedung 51

Lyon-Satolas Airport Railway Station

Gambar 4.18 Potongan Lyon-Satolas Airport Railway Station dengan 52 detail-detail gambar struktur utamanya

Gambar 4.19 Bentuk bangunan yang terinspirasi dari bentuk sayap burung 53 Gambar 4.20 Bentuk bangunan yang terinspirasi dari bentuk sayap burung 54


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk Allah yang diciptakan lebih sempurna dibandingkan makhluk Allah lainnya. Hal yang membedakan antara manusia dengan makhluk ciptaan Allah lainnya adalah akal pikiran manusia. Dengan akal, manusia dapat membedakan baik dan buruk, sehingga dapat menentukan langkah yang sesuai dengan peraturan dan norma-norma yang ada.

Setiap makhluk hidup, demikian pula dengan manusia, mempunyai kebutuhan hidup demi kelangsungan hidupnya. Demi kelangsungan hidupnya manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Menurut Abraham Maslow dalam teorinya Hierarchy of

Human Needs ada beberapa tingkat kebutuhan manusia.

Berdasarkan teori Abraham Maslow di atas ada lima tingkatan kebutuhan manusia. Kebutuhan yang pertama yaitu Physiological needs atau kebutuhan dasar, seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kesehatan dan lain sebagainya, untuk kelangsungan hidupnya manusia harus memenuhiu kebutuhan dasar ini. Apabila kebutuhan dasar telah terpenuhi maka manusia akan berusaha untuk memenuhi tingkat kebutuhan yang lainnya yaitu kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk bersosialisasi, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Seperti halnya kota-kota besar lainnya di dunia, Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia. Mengalami pembangunan ekonomi dan industrialisasi yang sangat pesat dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Perkembangan ekonomi yang lebih, maka manusia dapat dengan mudah memenuhi kebutuhannya.

Tingkatan terakhir dari teori Abraham Maslow yaitu tingkat kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri ini berkaitan dengan keinginan atau kebutuhan manusia untuk diakui orang lain tentang kemampuan diri dalam mengerjakan sesuatu atau untuk mencapai sukses dalam hal tertentu. Salah satu contoh dari aktualisasi diri yaitu memiliki hewan peliharaan mereka berusaha membuktikan kepada orang lain bahwa mereka mampu merawat hewan peliharaan mereka. Untuk memberikan perawatan bagi hewan peliharaan mereka dibutuhkan sarana yang dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi hewan.


(11)

Dr Roy Page, Executive Director of the South Africa Companion Animal Council (SACAC) mengemukakan beberapa manfaat memelihara hewan peliharaan : 1

Mempunyai banyak kesempatan untuk terhubung dengan orang lain

Hewan peliharaan adalah teman yang sangat baik, tetapi mereka juga dapat membujuk si empunya untuk malas bersosialisasi atau ke luar rumah. Jadi, dengan mengajak hewan peliharaan berjalan-jalan ke luar dapat membukai lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Mendeteksi penyakit

Sebagian binatang peliharaan dapat mengingatkan pemiliknya terhadap penyakit. Anjing dengan penciuman dan kesadaran yang tajam dapat mendeteksi kanker dan memprediksi serangan epilepsi. Anjing, misalnya, mampu menangkap perubahan bau atau perilaku pemiliknya dengan baik.

Mengurangi alergi pada anak

Kebijaksanaan konvensional menegaskan bahwa hewan peliharaan meningkatkan risiko berkembangnya alergi pada anak-anak. Namun menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, anak-anak yang tumbuh dengan hewan peliharaan memiliki penurunan risiko terkena alergi pada hewan, seperti halnya alergi pada serbuk sari bunga dan jamur. Studi ini juga menemukan bahwa anak-anak yang dekat dengan hewan peliharaan memiliki risiko lebih rendah terserang asma.

Selain itu dengan memelihara hewan peliharaan, anak-anak juga dapat belajar berempati, bertanggung jawab, menambah kemampuan kognitif anak, dan dapat mengurangi tingkat stress pada anak.2

Mengurangi tekanan darah

Sebuah studi di AS menemukan bahwa pialang saham yang memiliki hewan peliharaan memiliki tekanan darah lebih rendah ketika stres dibandingkan yang mereka yang tidak. Selain itu, hewan pendamping dapat membantu mengurangi stres dan hipertensi pada siapapun. Pada gilirannya, ini membantu mengurangi risiko serangan jantung dan penyakit jantung.

1

Health 24 tabloid


(12)

Di Medan, peminat hewan peliharaan semakin banyak. Beberapa ajang perlombaan hewan peliharaan diadakan di Medan. Seperti Medan Cat Club (MCC) yang berdiri tahun 2006, mengadakan kontes sekaligus wadah bertukar pikiran antara sesama pecinta kucing.3 Selain itu, tempat penitipan hewan peliharaan juga laris manis. Dimana si pemilik yang ingin berpergian dalam waktu yang tidak terlalu lama, dapat menitipkan hewan peliharaannya4. Dari beberapa contoh fenomena diatas, dapat disimpulkan bahwa di kota Medan memiliki peminat yang banyak akan memelihara hewan peliharaan.

Tabel 1.1 Data Populasi Anjing Tahun 2005 di Sumatera Utara

Sumber : Bagian Program Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara

3

http://www.hariansumutpos.com

4 http://eksposnews.com

NO. KABUPATEN JUMLAH

1 Medan 11.247

2 Deli Serdang 16.576

3 Langkat 14.215

4 Binjai 1.258

5 Karo 11.521

6 Dairi 12.831

7 Simalungun 9.778

8 P. Siantar 5.871

9 Asahan 6.728

10 Labuhan Batu 9.776

11 Tapanuli Utara 10.097

12 Tapanuli Tengah 1.488

13 Tapanuli Selatan 1.041

14 Nias 0

15 Tebing Tinggi 1.566

16 Tanjung Balai 1.822

17 Toba Samosir 17.786

18 Mandailing Natal 3.261

19 Padang Sidempuan 569

20 Serdang Bedagai 0

21 Humbang Hasundutan 15.669

22 Samosir 5.206

23 Pakpak Bharat 7.119

24 Nias Selatan 0


(13)

Semakin tinggi para peminat pemelihara hewan maka semakin tinggi pula kebutuhan akan fasilitas pendukung serta kegiatan-kegiatan pemeliharaan hewan. Namun pada kenyatannya di Medan, kondisi objektif fasilitas-fasilitas yang mewadahi kegiatan-kegiatan pemeliharaan hewan di Medan belum mendukung / mewadahi secara efektif. Yaitu:

1. Fasilitas yang satu dengan yang lain terpisah-pisah

2. Kurang terdukungnya tempat penyelenggaraan kegiatan-kegiatan hewan-hewan peliharaan,

3. Ketiadaan tempat penitipan hewan, Sumatera Utara sebagai jalur perdagangan yang strategis, mendatangkan para tenaga kerja asing ( baik dari dalam negeri maupun yang dari luar negeri ) yang tinggal di Medan. Dan saat hari libur perayaan atau hari-hari besar keagamaan tiba, mereka kebanyakan pulang ke kampung halaman mereka yang berada diluar Medan menyebabkan perlunya tempat penitipan hewan-hewan kesayangan mereka untuk dirawat, disayang dan dijaga.

4. Keberadaan dokter hewan yang tidak begitu diketahui keberadaannya cukup menyulitkan para pemilik hewan. Belum lagi beberapa penyakit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia. Seperti rabies.

Tabel 1.2 Jumlah Kasus Positif Rabies Tahun 2005 di Propinsi Sumatera Utara

NO. KAB/KOTA HEWAN

ORANG

YG POSITIF KET

MENGGIGIT DIGIGIT RABIES

1 Medan 36 55 36

2 Deli Serdang 31 43 31

3 Langkat 9 13 9

4 Binjai 2 2 2

5 Karo 9 19 9

6 Dairi 3 7 3

7 Simalungun 7 8 7

8 P. Siantar 3 7 3

9 Asahan 10 21 10

10 Labuhan Batu 4 6 3

11 Tapanuli Utara 0 0 0

12 Tapanuli Tengah 16 30 16

13 Tapanuli Selatan 0 0 0

14 Nias 7 0 0

15 Tebing Tinggi 3 3 3

16 Tanjung Balai 0 0 0

17 Toba Samosir 0 0 0

18 Mandailing Natal 0 0 0

19 Padang Sidempuan 0 0 0


(14)

Oleh karena itu dibutuhkan wadah yang dapat mendukung dan melengkapi segala kebutuhan medis ( yang paling utama ), penitipan hewan, kecantikan, dan perlengkapan pada satu tempat untuk mempermudah setiap pemilik hewan yang datang, supaya hewan-hewan peliharaan ini terjaga dan terpelihara dengan baik.

1.2.

Maksud dan Tujuan

Maksud :

• Merancang sebuah fasilitas yang berkaitan dengan memelihara hewan peliharaan secara terpadu. Mulai dari kegiatan jual beli sampai rekreasi dikemas dalam format yang bersifat hewani & rekreatif dalam arti memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang mendasar sesuai yang dibutuhkan oleh masing-masing hewan.

• Membuka lapangan kerja baru serta menciptakan tenaga-tenaga kerja ahli yang professional dalam masalah perawatan dan pemeliharan hewan.

• Sebagai salah satu wujud partisipasi dalam melawan penyakit rabies dan penyakit menular hewan lainnya, serta menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.

Tujuan :

• Sebagai salah satu tempat penjualan hewan-hewan peliharaan terlengkap di Medan. • Menjadikan Pet Station sebagai wadah lapangan kerja, terutama kerja praktek bagi

calon-calon dokter hewan yang ada di seluruh Nusantara.

• Menyediakan wadah yang dapat membantu menagani masalah kesehatan hewan, terutama pencegahan pemberantasan penyakit hewan peliharaan serta pengobatannya. • Menjadikan Pet Station sebagai lapangan usaha komersial yang dapat menaikkan

pendapatan daerah kota Medan.

• Menambah objek sarana rekreasi di kota Medan yang dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat

21 Humbang Hasundutan 0 0 0

22 Samosir 0 0 0

23 Pakpak Bharat 1 2 1

24 Nias Selatan 0 0 0


(15)

1.3.

Perumusan Masalah

Batasan fungsi Bangunan pada kasus Proyek Pet Station yang akan dibuat yaitu: • Persyaratan perencanaan bangunan disesuaikan dengan peraturan daerah yang berlaku

pada tapak tersebut dan disesuaikan dengan masterpalan dari dinas tata kota daerah setempat.

• Sebagai tempat perawatan kesehatan hewan, penitipan hewan, penjualan hewan serta perlengkapannya, eksibisi / event acara dan salon.

• Karena jumlah hewan peliharaan di dunia sangat banyak ragam jenisnya maka disesuaikan dengan memanfaatkan pemahaman dari studi literatur akan kategori hewan peliharaan yang ada di Medan.

• Penataaan ruang dan bentukan bangunan disesuaikan dengan tema yang akan dibuat sehingga bangunannya mampu mengkonsumsikan bentuk yang ada dengan fungsi bangunan yang akan dibuat.

• Lokasi proyek yang berada pada kawasan kota yang memiliki nilai lahan yang sangat tinggi perlu dikaitkan nantinya ke masalah-masalah komersial.

1.4.

Lingkup Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam merancang bangunan Petworld:

• Bagaimana mewujudkan desain bangunan pada judul proyek ini sehingga sesuai dengan peruntukkan fungsi bangunan dan kelayakan studi proyek sesuai dengan kebutuhan pada lokasi proyek.

• Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tema yang diambil untuk diterapkan dalam desain bangunan agar sesuai dengan fungsi bangunan dan prinsip-prinsip estetika dalam teori arsitektur.

• Pemilihan lokasi proyek disesuaikan dengan peruntukan fungsi bangunan berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.

• Bagaimana menciptakan desain bangunan yang sesuai dengan lingkungan sekitar, serta menarik minat pengunjung dalam skala perkotaan.

• Bagaimana merancang lingkungan yang bersih dan higienis bagi mereka yang berada di dalam dan diluar bangunan serta mampu menyediakan fasilitas-fasilitas yang bermutu dan mampu mendukung perkembangan dunia medis satwa.

• Bagaimana menciptakan desain yang nyaman bagi hewan-hewan yang akan menghuni bangunan, bagi dari segi kenyamanan thermal dan lingkungannya


(16)

• Bagaimana menciptakan kualitas potensi lingkungan pada lokasi proyek sebagai kontribusi pengembangan dan fungsi kawasan sesuai dengan tata ruang kota.

1.5.

Metode Pendekatan

Pendekatan-pendekatan dalam penyelesain masalah pada perancangan dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:

• Studi literatur dengan mempelajari permasalahan yang ada serta pemecahan masalah berdasarkan referensi-referensi yang dianggap relevan dan mendukung dalam proses perancangan seperti buku panduan, standar bangunan maupun standar keselamatan pada bangunan sesuai dengan fungsi proyek dan kelayakannya.

• Studi banding dengan melakukan pendekatan permasalahan dan fungsi bangunan yang memiliki kesamaan dalam proyek sejenis maupun tema dalam judul proyek ini yang diambil dari berbagai sumber seperti buku, internet, media cetak lainnya, dan sumber-sumber yang dianggap penting.


(17)

1.6.

Kerangka Berpikir

PET STATION Latar Belakang

Kasus Proyek Maksud dan Tujuan

Identifikasi Masalah Perancangan

Batasan Masalah Pendekatan

Masalah

Analisis Perancangan : Analisis Site Analisis Kegiatan Analisis Ruang

Analisis Bentuk dan Langgam Bangunan

Konsep

Perancangan Alternatif Konsep

Desain Akhir Pet Station

Gambar 1.1. Skema Kerangka Pemikiran


(18)

BAB II

TINJAUAN PROYEK

2.1.

Tinjauan Umum

Bangunan Pet Station Medan merupakan bangunan yang mempunyai fungsi sebagai penjualan hewan-hewan peliharaan, pusat pelayanan kesehatan dan perawatan hewan-hewan peliharaan dan menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan oleh hewan-hewan peliharaan yang kesemua itu disesuaikan dengan kebutuhan hewan-hewan yang ada pada kawasan tersebut. Ditambahkan juga fungsi tempat penyelenggaraan perlombaan hewan-hewan peliharaan, yang dapat menarik wisatawan-wisatawan asing untuk datang dan melihat acara tersebut pada bangunan ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa petworld ini adalah usaha bergerak di bidang jasa, perdagangan, dan juga rekreasi. Sehingga untuk pemilihan lokasinya disesuaikan dengan sasaran dari WPP Kota Medan

2.2.

Tinjauan Lokasi

2.2.1. Kondisi Lingkungan

Letak Geografis kota Medan yang dijadikan sebagai lokasi proyek ini merupakan pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang terletak pada 2°27’ – 2°47’ Lintang Utara dan 98° 35’ – 98° 44’ Bujur Timur memilki luas daerah sekitar 265,10 km2 dan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut.

Kota Medan memiliki iklim Tropis dengan suhu minimum 22,7°C – 24,1°C dan suhu maksimum 30,5°C – 33,2°C ( menurut stasiun Polonia Medan ) serta kelembaban udara rata-rata 83%-84% menjadikan kota ini lokasi yang sesuai untuk perkembangbiakan dan pemeliharaan hewan ( terutama binatang peliharaan ).

2.2.2. Peruntukan Lahan

Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan terdiri dari 5 WPP, beserta wilayah per WPP, seperti terlihat pada tabel berikut:


(19)

Tabel 2.1. Potensi Pengembangan Wilayah Kota Medan WPP Cakupan Kecamatan Pusat

Pengembangan Sasaran Peruntukkan

A

1. Kec. Medan Belawan 2. Kec. Medan Marelan 3. Kec. Medan Labuhan

Belawan

Pelabuhan, industri, pemukiman, rekreasi, maritim, usaha kegiatan pembangunan jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan

B Kec. Medan Deli Tanjung Mulia

Kawasan perkantoran, perdagangan, rekreasi indoor, pemukiman, pembangunan jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah, dan sarana pendidikan

C

1. Kec. Medan Timur 2. Kec. Medan perjuangan 3. Kec. Medan Tembung 4. Kec. Medan Area 5. Kec. Medan Denai 6. Kec. Medan Amplas

Aksara

Pemukiman, perdagangan, dan rekreasi, pembangunan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan

D

1. Kec. Medan Johor 2. Kec. Medan Kota 3. Kec. Medan Baru 4. Kec. Medan Maimoon 5. Kec. Medan Polonia

Inti Kota

Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor dan pemukiman, dengan program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan

E

1. Kec. Medan Barat 2. Kec. Medan Petisah 3. Kec. Medan Sunggal 4. Kec. Medan Selayang 5. Kec. Medan Tuntungan

Sei Sikambing

Kawasan pemukiman, perdagangan, dan rekreasi dengan program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan

Sumber : RUTRK Medan

2.2.3. Kriteria Pemilihan Lokasi

Tabel 2.2. Kriteria Pemilihan Lokasi

No Kriteria Lokasi

1 Tinjauan Terhadap Struktur Kota Berada dikawasan dekat pusat kota, dimana terdapat bangunan yang dirancang dengan fungsi komersil dengan skala kota (Sumber: RUTRK Kota Medan Tahun 2005)

2 Pencapaian Dapat diakses dari segala penjuru kota, baik angkutan umum maupun pribadi (oleh karena itu harus berada dijalan besar /arteri kota atau jalan kolektor)


(20)

(Sumber: NAD dan TSS)

3 Area Pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi perbelanjaan dan bangunan publik lainnya atau disekitar pemukiman yang belum ada fasilitas hiburannya

4 Peraturan Tanah milik pemerintah atau pribadi.

Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersil.

Untuk pengembangan kawasan pemukiman, perdagangan, dan rekreasi, alternatifnya yaitu, WPP C, WPP D atau WPP E KDB Bangunan 60%

KLB 3-5 lantai

Sumber : RUTRK Medan

Berdasarkan kebutuhan dan daya dukung site untuk proyek Pet Station ini maka dipilihlah 3 lokasi site, yaitu :

1. Alternatif I.

Lokasi berada di jalan Kapten Patimura dengan luas lahan ± 1,2 Ha terletak di kawasan Kecamatan Medan Baru

2. Alternatif II.

Lokasi berada di Jalan Ring Road dengan luas lahan ± 1,6 Ha terletak di Kecamatan Medan Timur.

3. Alternatif III.

Lokasi berada di Jalan Gatot Subroto (samping Carefour) dengan luas 1,7 Ha terletak di Kecamatan Medan Petisah

Karena proyek berkaitan dengan perdagangan dan jasa maka perlu diperhatikan konteks komersial pada site yang sasaran utamanya perumahan-perumahan yang diasumsikan memiliki peliharaan. Oleh karena itu, dibawah akan dianalisa lokasi yang dianggap terbaik untuk proyek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :


(21)

Tabel 2.3. Analisa Pengembangan Daerah Masing-Masing Site

No Analisa

Alternatif Lokasi Jl.Kapten Patimura Jl. Ring Road

Industri Jl. Gatot Subroto

1 Peruntukan Tanah Komersial Komersial Komersial

2 Wilayah

Administrasi Kecamatan Medan Baru Kecamatan Medan Sunggal Kecamatan Medan Petisah

3 KDB 60% 60 % 60 %

4 Daerah

Pengembangan

WPP D Pusat bisnis ( CBD ), pusat

pemerintahan, perumahan, hutan kota, pusat pendidikan WPP E Perumahan, perdagangan, rekreasi, pendidikan dan kesehatan WPP E Perumahan, perdagangan, rekreasi, pendidikan dan kesehatan

5 Kepemilikan Swasta Swasta Swasta

6 Luas Wilayah ± 1,2 ha ± 1,6 ha 1,7 ha

Tabel 2.4. Analisa Karakteristik khusus site

No Potensi Jl. Kapten

Patimura

Jl. RingRoad Jl. Gatot Subroto

1 Luas Lahan 1

Untuk luasan site yang paling

kecil yaitu 1,2 ha

3 Untuk luasan site seluas 1,6

ha

5 Untuk luasan site seluas 1,7

ha

2 Lebar Jalan 1

Untuk jalan arteri dengan

lebar ± 11 m

5 Untuk jalan arteri dengan lebar ± 23,5 m

3 Untuk jalan arteri dengan

lebar ± 22m

3 Kemacetan Lalu Lintas -3

Untuk kemacetan dan kepadatan lalu lintas dalam skala sedang -1 Untuk kemacetan lalu lintas dalam skala kecil -5 Untuk kemacetan lalu lintas dalam skala besar (rawan macet)

4 Memiliki Jalan Arteri 5

Untuk site yang memiliki Jalan

arteri di Kota Medan

5

Untuk site yang memiliki Jalan

arteri di Kota Medan

5

Untuk site yang memiliki Jalan

arteri di Kota Medan


(22)

Untuk harga lahan yang tidak terlalu mahal (sedang) Untuk harga lahan yang tidak mahal Untuk harga lahan yang mahal

6 Daerah Pemukiman

menengah ke atas

1 Untuk daerah pemukiman menengah ke bawah(sedikit daerah pemukiman menengah keatas) 5 Untuk daerah yang memiliki banyak pemukiman dalam skala menengah keatas 3 Untuk daerah pemukiman menengah keatas namun tidak terlalu banyak

7 Asumsi Pemilik Hewan Peliharaan

3 5 1

8 Kepadatan Penduduk 5

Memiliki kepadatan penduduk yang besar 3 Memiliki kepadatan penduduk yang sedang 1 Memiliki kepadatan penduduk yang kecil 9 Banyak Angkutan Umum

(Angkot) 3 Beberapa angkot melewati Jl.Pattimmura 1 Tidak ada angkot yang melintas 5 Angkot yang melintas sangat banyak 10 Banyak angkutan umum

lainnya (becak dan taxi)

3 Jl Patimura dapat diakses dengan mudah oleh becak dan

taxi

3 Jl RingRoad dapat diakses dengan mudah oleh becak dan

taxi

3

Jl Gatot Subroto dapat diakses dengan mudah oleh becak dan

taxi 11 Berada di Tepi Jalan Besar,

dan Terlihat Dari Jalan Besar

5 Site berada di tepi jalan utama

5 Site berada di tepi jalan utama

5 Site berada di tepi jalan utama 12 Fasilitas Komersial

( menurut jenisnya )

3 Untuk memiliki fasilitas komersial dalam ukuran sedang 3 Untuk memiliki fasilitas komersial dalam ukuran sedang 5 Untuk memiliki fasilitas komersial dalam ukuran besar (kawasan komersial)

Jumlah Total 22 38 26

Total penilaian alternatif I : 24

Keterangan : 5 : tinggi


(23)

Total penilaian alternatif II : 36 Total penilaian alternatif III : 26

Dari kriteria-kriteria di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lahan yang paling berpotensi tinggi untuk membangun sebuat Pet Station adalah Jalan Ring Road, Medan.

2.3.

Tinjauan Kelayakan Proyek

Medan sebagai kota nomor tiga terbesar di Indonesia mempunyai potensi besar dalam memajukan dan mengembangkan perekonomian kotanya. Dan seiring dengan itu maka gaya hidup masyarakat pun juga ikut berkembang. Mereka yang biasanya hanya beranggotakan keluarga inti saja, menjadi bertambah dengan adanya hewan peliharaan mereka. Sebagai merupakan bagian dalam lingkaran keluarga maka kebutuhan hewan ini akan lebih diperhatikan dan lebih disayangi selayaknya manusia. Selain dianggap sebagai bagian dari anggota keluarga, ada juga beberapa kalangan yang menjadikannya sebagai lambang

prestige. Maka, diperlukan suatu wadah khusus yang dapat membantu masyarakat yang

berminat untuk memiliki peliharaan dan mencari segala kebutuhan hewan peliharaannya pada suatu tempat yang mampu menyediakan variasi peliharaan dan kebutuhan-kebutuhannya yang ingin dimiliki oleh masyarakat, sekaligus tempat perawatan dan pemeliharaannya.

2.3.1. Tinjauan Ekonomi

Telah dibukanya AFTA ASEAN Free Trade Area, membuka peluang yang

menguntungkan proyek ini sebab dengan masuknya orang-orang asing yang menyukai hewan peliharaan serta membutuhkan tempat perawatan yang baik untuk peliharaannya. Dan ini mampu menghasilkan keuntungan yang besar (selain itu para anggota konsulat asing di Medan merupakan sasaran yang baik ).

Selain itu, untuk proyek Pet Station ini dapat memberi peluang yang menguntungkan bagi para investor untuk menanamkan sahamnya dan akan bekerjasama dengan pemilik Pet World yang ada saat ini. Diasumsikan Pet Station akan berekspansi untuk melengkapi kebutuhan yang lebih memadai.

Ditinjau dari jenis usahanya Pet Station termasuk kedalam jenis usaha perdagangan dan jasa, karena didalamnya terdapat usaha penjualan hewan (pet shop), jasa pelayanan kesehatan dan perawatan kesehatan hewan dan penitipan hewan-hewan peliharaan. Dan sebagai usaha komersil maka proyek ini dapat membantu memacu pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja serta mengurangi pengangguran angka pengangguran di Medan.


(24)

Banyaknya hewan-hewan peliharaan yang berkelas yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi didalam pasar. Seperti kucing Anggora adalah kucing favorit dalam masyarakat ekonomi menengah keatas umumnya.

2.3.2. Tinjauan Sosial

Adanya dorongan yang membuat seseorang untuk membeli hewan peliharaan dikarenakan temannya mempunyai hewan peliharaan yang cantik mendorong seseorang untuk membeli agar bisa berbagi cerita atau pengalaman. Ada juga yang menjadi faktor gengsi-gengsian terutama bagi masyarakat ekonomi keatas dan ada juga dikarenakan hobi dan kegemaran memelihara hewan.

Untuk para hobiis/pecinta hewan mereka perlu tempat untuk menyalurkan keinginan mereka memamerkan hewan peliharaan mereka. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan suatu acara perlombaan hewan-hewan peliharaan. Dan dengan diadakannya perlombaan tersebut dapat membantu menarik wisatawan untuk datang dan melihat acara tersebut, sehingga menjadikannya sebagai salah satu objek rekreasi di Medan.

Banyaknya kepercayaan-kepercayaan maupun mitos yang ada didalam masyarakat, pada hewan khusunya, mendorong mereka untuk membeli dan mempunyai hewan peliharaan sebagai jimat keberuntungan. Contohnya ikan Laohan dipercaya oleh masyarakat Cina umumnya memberikan keberuntungan dan masa depan yang baik.

2.3.3. Tinjauan Fungsional

Proyek ini berada pada Kawasan Kecamatan Medan Baru yang berarti bahwa lokasi ini memiliki peruntukan WPP E, yaitu peruntukan bagi kawasan perdagangan, rekreasi dan permukiman. Namun untuk lebih khusus lagi yaitu berada di jalan Ring Road Industri Medan peruntukan lahannya merupakan lahan komersial. Hal ini mengalami perubahan peruntukan Dinas Tata Kota pada tahun 1987 yaitu dari fasilitas umum menjadi fasilitas komersial. Didukung dengan adanya RUTRK yang disusun berdasarkan UU No.24 tahun 1992 dan Perda Kotamadya Dati II Medan tahun 1995 yang memiliki masalah berlaku hingga tahun 2005 ( 5 Kawasan yang masuk dalam WPP E yaitu kecamatan Medan Johor, Medan Baru, Medan Kota, Medan Maimoon dan Medan Polonia


(25)

BAB III

DESKRIPSI PROYEK

3.1.

Pengertian Station

Pengertian Petworld berasal dari bahasa Inggris yaitu Pet dan Station, dimana definisi keduanya adalah sebagai berikut :

Pet :

1. A tame, fondled animal 5 ( hewan yang jinak dan dicintai ).

2. Any loved and cherished creature6. ( hewan yang dicintai dan dihargai )

Station :

Ecology

a. The normal habitat of a particular plant or animal community.7( Habitat normal dari suatu tanaman tertentu atau komunitas hewan)

b. The exact place of occurrence of a species or individual within a given habitat.8

(Tempat yang tepat dari terjadinya suatu spesies atau individu dalam suatu habitat yang diberikan)

Jadi dapat disimpulkan bahwa Pet Station adalah tempat atau habitat normal dari suatu komunitas hewan yang jinak dan dicintai.

Sedangkan Pet Station secara fisik merupakan tempat yang menyediakan segala fasilitas yang diperlukan bagi hewan-hewan peliharaan dan pemelihara hewannya. Fasilitas yang disediakan bermacam-macam mulai dari penjualan hewan peliharaan beserta perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan oleh hewan seperti makanan, kandang hewan, tempat pakan, shampo dan lain-lainnya. Kemudian tempat perawatan kesehatan dan pengobatan hewan, beserta apotik. Tempat penitipan hewan, pelatihan dan perawatan hewan. Untuk pelatihan hewan biasanya dikhususkan untuk anjing yang biasanya hewan-hewan ini dilatih untuk patuh dan olahraga untuk kesehatan fisik anjing tersebut. Perawatan hewan bisa seperti perawatan bulu ( biasanya pada hewan mamalia sepeti anjing dan kucing umumnya ), pembersihan kuping mata dan mulut/gigi, dan menggunting kuku hewan, biasanya perawatan seperti ini sering dilakukan di Salon-salon khusus untuk salon hewan.

5 Webster Comprehensive Dictionary, Encyclopedie edition, Vol 2 6 Webster Comprehensive Dictionary, Encyclopedie edition, Vol 2 7

The American Heritage® Dictionary of the English Language, Fourth Edition

8


(26)

Dikota-kota maju, terdapat banyak bangunan Pet Station, namun tidak menyediakan semua fasilitas dalam satu bangunan. Ada yang menyediakan penjualan hewan dan aksesoris hewan beserta penitipan dan klinik hewan, ada yang hanya berupa rumah sakit, ada yang menyediakan jasa pelatihan hewan (anjing) beserta penginapan hewan dengan fasilitas salon hewan.

Beberapa contoh Pet Station dapat dilihat dibawah sebagai berikut :

Dari ketiga contoh di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas – fasilitas yang tersedia oleh masing-masing bangunan, tergantung kepada faktor kebutuhan masyarakat kota tersebut. Sedangkan di Medan kebutuhan-kebutuhan untuk perawatan hewan-hewan mereka belum terpenuhi dan sangat minim. Oleh karena itu dibutuhkan tempat/bangunan yang dapat menyediakan segala keperluan untuk kebutuhan hewan-hewan peliharaan masyarakat terutama di kota Medan.

Gary’s Pet World

Gedung ini menyediakan jasa penjualan hewan, aksesoris dan segala perlengkapan untuk hewan peliharaan, pemberian vaksinasi, dan penitipan hewan

All Paws Pet Center

Fasilitas yang tersedia berupa penjualan hewan, aksesoris, dan tempat adopsi hewan, tempat pelatihan anjing, dan perawatan bulu hewan (grooming)

Denny’s Pet World

Merupakan tempat penjualan hewan-hewan peliharaan beserta perlengkapan-perlengkapan kebutuhan hewannya. Disini sering diadakannya acara-acara perlombaan hewan peliharaan

Gambar 3.1. Gary’s Pet World di Canada

(sumber :www.petworld.ie)

Gambar 3.3. Denny’s Pet World di Washington

(sumber :www.dennyspet.com)

Gambar 3.2. All Paws Pet Center di Canada


(27)

3.2.

Jenis-Jenis Pets dan Perawatannya.

Memelihara hewan merupakan kegiatan yang telah dilakukan sejak 10.000 tahun yang lalu. Menurut Pusat Kesehatan Universitas Nebraska manfaat dari hewan peliharaan sangatlah banyak, seperti :

1. Bagi anak-anak yang tumbuh dengan Peliharaan maka pada saat ia dewasa kelak anak tersebut akan lebih mandiri, tidak egois dibandingkan teman-temannya yang tidak memiliki peliharaan. Selain itu ia akan lebih memahami masalah-masalah kehidupan dengan lebih baik seperti sakit, seks dan kematian ( dengan bimbingan orang tua ). 2. Bagi mereka yang dewasa / yang berusia lanjut, memelihara hewan dapat memberikan

kasih sayang, mengisi rasa kesepian, dan membantu menghilangkan stres.

3. Penyakit Alzehimer disarankan untuk memiliki peliharaan karena dengan adanya peliharaan mereka akan lebih percaya diri untuk mendorong mereka bersosialisasi dengan orang-orang sekitarnya.

4. Bagi anak-anak penderita autisme hewan peliharaan akan membantu mereka berkomunikasi sebagai langkah awal berkomunikasi dengan orang-orang lainnya ( terutama keluarganya ).

Dari poin-poin diatas maka manfaat dari hewan peliharaan sangat banyak terutama sebagai pendorong dalam penyembuhan masalah kesehatan dan komunikasi dengan lingkungan. Dan karena hewan yang ada sangat banyak ragamnya maka berikut akan dilihat kategori hewan yang termasuk peliharaan, ciri-cirinya dan perawatannya :

I. Kucing, merupakan hewan yang peliharaan yang dekat hubungannya dengan mistikisme. Di Mesir, kucing merupakan Dewa yang dipuja oleh masyarakat Mesir sebagai dewa penolong yang membasmi hama penyakit, dan statusnya sangatlah tinggi. Di Eropa kucing dianggap hewan yang paling ditakuti (terutama kucing hitam) karena mereka sangat

Gambar 3.4. Kucing dewasa jenis Mainecoon


(28)

berhubungan erat dengan ilmu hitam dan iblis. Namun pada abad 17 kucing-kucing mulai disenangi berkat kemampuannya menangkap tikus dan bagi kalangan elit saat itu kucing adalah lambing prestige.

Perawatan Kucing

Tabel 3.1 Daftar Takaran Pakan Kucing

Umur Kadar Pakan ( gr )

Bayi baru lahir – 8 minggu Menyusui langsung Oleh Induknya 12 minggu @ 25 gram dalam 4 kali sehari 16 minggu @100 – 200 gram dalam 3 kali sehari Kucing Hamil 200 – 240 gram dalam 3 kali sehari Sumber: Panduan Perawatan dan Pemeliharaan Kucing Peliharaan Anak kucing yang baru lahir harus diasuh oleh induknya hingga ia berhenti menyusui pada umur 8 minggu, hingga berumur 12 minggu anak kucing tersebut dapat diberi makan 4 kali sehari yaitu 25 gr sekali makan. Pada umut 12-16 minggu makanannya dikurangi menjadi 3 kali sehari dan berkurang terus menjadi 2 kali sehari setelah 16 minggu sehingga nantinya total makanannya hanya sebesar 150-250 gram namun untuk kucing hamil jumlah ini dapat dinaikkan hingga 300 gram.

Kesehatan

1. Mulut : Harus selalu membersihkan gigi dan gusi serta melakukan pemeriksaan berkala setiap tahun ke dokter hewan. Ini bertujuan menghindari terbentuknya Tar atupun patahan pada gigi

2. Mata : Kotoran dimata harus senantiasa dibersihkan dengan memakai bahan yang lembut seperti kapas/tisu. Untuk kucing exotic dan ras Persian menggunakan boric acid yang dicampur dengan peroksida.

3. Telinga: Dapat dibersihkan dengan minyak zaitun dan cotton bud, tetapi dengan catatan bahwa cotton bud tidak boleh dimasukkan kedalam telinga kucing. 4. kaki : kuku harus selalu dipotong agar tidak tumbuh berlebih.

5. Kulit : Kucing hanya perlu dimandikan apabila bulunya kotor terkena Lumpur dan debu. Bulunya cukup disisir setiap hari serta diperiksa secara rutin adanya kutu atau tidak.

Gambar 3.5. Kucing Mainicoon berumur 6 minggu.


(29)

Vaksinasi.

Kucing harus divaksinasi secara teratur terhadap beberapa penyakit yang berbahaya, seperti panleucopenia, feline calicivirus, dan rhinotrachietis. Selama anak kucing masih menyusu kepada induknya, mereka masih terlindung karena adanya antibosi yang diperoleh dari susu induknya. Setelah lepas sapih, mereka perlu diberi vaksinasi.

Tabel 3.2. Jadwal Pemberian Vaksinasi Kucing.

Penyakit Vaksinasi I Vaksinasi II Vaksinasi III

Panleucopenia 8 – 10 minggu 12 – 16 minggu 12 bulan Viral Rhinotrachietis 8 – 10 minggu 12 – 16 minggu 12 bulan

Calivirus 8 – 10 minggu 12 – 16 minggu 12 bulan

Chlamydiosis 8 – 10 minggu 12 – 16 minggu 12 bulan

Rabies 12 minggu 64 minggu 12 atau 36 bulan

Sumber: Panduan Perawatan dan Pemeliharaan Kucing Peliharaan

II. Anjing, merupakan hewan peliharaan yang paling bersahabat dengan manusia, dan merupakan hewan favorit oleh masyakat kebanyakan, dikarenakan mudah diatur dan penurut. Ada lebih dari 350 jenis anjing yang dimulai dari yang terkecil yaitu Chihuahua hingga ke Irish Wolfhound ( tingginya hingga 91 cm ). Semua jenis anjing yang ada merupakan keturunan dari serigala abu-abu ( cannis lupus ) yang merupakan mamalia paling banyak di dunia.


(30)

Perawatan Anjing Makanan :

Untuk anak anjing dengan anjing yang besar dapat dibedakan tergantung pada besar dan beratnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3. Takaran Pakan Anjing Menurut Berat badan

Berat Jumlah

2 kg 110 – 140 g

5 kg 200 – 280 g

10 kg 400 – 570 g

20 kg 680 – 900 g

35 kg 900 – 1,1 kg

45 kg 1,25 – 1,6 kg

70 kg 1,7 – 2 kg

Sumber: Panduan Lengkap Memelihara, Merawat dan Melatih Anjing Kesayangan Kesehatan

1.Mulut : Dapat dilakukan dengan menggosok gigi dengan pasta khusus untukmenghindari hard calculus atau tartan

2. Mata : Kotoran mata dapat dibersihkan dengan memakai kain kapas/tisu.

3. Telinga: telinga anjing umumnya sangat sensitive terutama jenis spaniel sehingga untuk membersihkannya cukup dengan tissue lembut atau untuk anjing tertentu dengan cotton bud.

4. kaki : Kuku anjing tidak boleh menyentuh tanah sebagai syarat utama, bila tidak nantinya dapat tumbuh hingga ke tapak kaki sehingga harus senantiasa dipotong. Bila memotongpun perhatikan bagian kuku yang berwarna merah jambu tidak terpotong agar tidak terjadi pendarahan.


(31)

5. Kulit : Agar bulunya tidak berkutu anjing harus selalu dimandikan secara teratur setiap tiga kali sebulan.

Vaksinasi

Vaksinasi sangat penting untuk menghindari penyakit-penyakit yang dapat terjangkit. Khusus untuk anak anjing harus diisolasi dari anjing-anjing lain setelah divaksinasi selama 7-10 hari dan begitu seterusnya hingga berumur 12 minggu. Pada minggu ke-12 nantinya akan diberi suntukan rabies.

Gambar 3.8. Daerah Tertular Rabies tahun 2003 ( sumber : Tempoineraktif ) Tabel 3.4 Jadwal Vaksinasi Pada Anjing

Umur Jumlah

6 minggu Vaksin I anak anjing

8 minggu DH LPP* I

12 minggu DH LPP II

14 minggu DH LPP II + Suntikan Rabies

*DH LPP = Distemper Canine Inf. Hepatitis. Leptospirosis, parainfluensza dan parvovirus

Sumber: Panduan Lengkap Memelihara, Merawat dan Melatih Anjing Kesayangan

III. Mamalia Kecil, merupakan hewan yang paling murah dan mudah perawatannya. Mamalia Kecil ini terdiri dari:

1. Hamster, memiliki tingkat umur 18 – 24 bulan, namun ada jenis hamster yang disebut dengan Syrian hamster yang dapat bertahan hidup 7 – 10 tahun. Hamster merupakan binatang malam sehingga pemilik hamster yang bekerja di pagi hari tidak akan direpotkan dengan keberadaannya. Khusus

Gambar 3.9. Syrian Hamster


(32)

Gambar 3.10. Kelinci Dutch

(sumber :www.petsworld.co.uk )

untuk Syrian hamster maka hewan ini tidak dapat dijadikan peliharaan bagi anak-anak karena kebiasaan hewan ini suka menggigit.

Makanan : cukup diberikan dalam jumlah kecil namun sering, makanan utamanya adalah biji-bijian dan gandum.

Kandang : harus di sediakan lingkaran tempatnya berputar dan bermain serta di tambahkan tempat tidur dari susunan ranting sebagai tempatnya sembunyi dan tidur.

2. Kelinci, memiliki batas umur hingga 12 tahun namun tanda-tanda penuaan sudah mulai tampak saat ia berumur 5 – 6 tahun. Mamalia kecil jenis inilah yang paling mudah dirawat dan dijinakkan. Makanan : rumput, dedaunan, dan wortel ( dalam

jumlah kecil dan dapat diberi makan hingga 40 kali dalam sehari )

Kandang : kandang yang baik sebaiknya memiliki –panjang 91 cm dan tinggi 60 cm agar sang kelinci merasa nyaman dan tidak kesempitan saat ia mulai besar. Kelinci dapat juga dibiarkan bebas dihalaman tanpa harus dikandangkan.

3. Tikus, hewan mamalia ini berumur hingga 4 tahun

Makanan: minimal makan sehari bagi tikus kurang-lebih 7 gram, dimana ia dapat diberi sayur, sereal, dan keju. Dapat juga diberi makanan anjing seperti biskuit untuk melatih gigi-giginya.

Kandang: sebaiknya diberi tambahan seperti kertas dan jerami sebab tikus tergolong hewan pemalu.

4. Gerbil, hewan ini perawatannya sama dengan hewan hamster karena sama-sama hewan malam. Hewan ini paling tidak berbau karena merupakan hewan gurun jadi sedikit

Gambar 3.12. Gerbil merupakan kecil yang gesit dan lincah.

(sumber :www.petsworld.co.uk )

Gambar 3.11. Tikus domestik mempunyai warna bulu yang variatif


(33)

Gambar 3.13. Kerikit domestik bersih dan cantik bulunya daripada tikus

biasa. (sumber :www.petsworld.co.uk )

mengeluarkan urin dan justru menyerap kelembaban. Dapat berumur hingga 3 tahun dan memiliki bobot seberat 70 – 130 gram.

Makanan : berupa gandum dan biji-bijan, buah dan sayur.

Kandang : harus tinggi, dapat juga menggunakan sisa-sisa akuarium. 5. Kerikit, umumnya memiliki panjang 50 cm

dan tinggi 25 cm, serta umur rata-rat 10 hingga 12 tahun bahkan ada juga yang bertahan hingga 20 tahun.

Makanan : minimal makan sehari bagi tikus kurang-lebih 7 gram, dimana ia dapat diberi sayur, sereal, dan keju. Dapat juga diberi makanan anjing seperti biskuit untuk melatih gigi-giginya

Kandang : semuanya ditutupi kawat hingga memudahkan kotoran jatuh ke dasar dan bulu kerikit terhindar dari kotoran tersebut ( agar tidak rusak ). Selain itu perlu ditambahkan abu ( lempung ) didalam kandang sebagai termpatnya mandi.

6. Tupai, memiliki panjang hingga 10 cm ( 7 cm adalah panjang ekornya ) dan berumur sampai dengan 12 tahun.

Makanan : biji-bijian, buah, kacang dan sayur.

Kandang : sebaiknya dijauhkan dari sumber-sumber keributan seperti suara televisi dan radio karena hewan ini mudah stress dan bila ia stress ia akan cenderung hiperaktif dan kemudian mati ( karena hiperaktif berlebihan ).

7. Landak, hewan ini bertahan hingga 10 tahun dan berat rata-ratanya 0.5 kg. landak peliharaan merupakan landak jenis yang kecil dimana ia hanyalah sebesar biji angur ).

Makanan : cacing, jangkrik, dapat juga diberi makanan anjing dan kucing.

Kandang : tidak masalah soal kandangnya yang penting kandangnya cukup tertutup.


(34)

IV. Burung, secara garis besar umumnya perawatan, makanan, dan kandang hampir sama. Kandang umumnya dibuat dari kayu ataupun besi (untuk burung besar diutamakan besi) dan harus dibersihkan secara rutin (alasnya). Dan umur rata – rata yang dimiliki oleh burung adalah 12 tahun.

Makanan : biji-bijan, sayur dan buah-buahan. Khusus

burung Beo tidak diperbolehkan memakan biji-bijian cukup makan buah ataupun serangga seperti cacing dan jangkrik V. Reptil dan Amfibi.

Kedua hewan ini memiliki perawatan dan kandang yang hampir sama, bedanya hanya terletak pada jenis makanannya, yaitu :

1. Herbivora : kura-kura dan iguana. Makanan yang dimakan berupa dedaunan seperti seledri, dandelion dan selada.

2. Karnivora : ular dan iguana ( iguana dibedakan tiga jenis dari kategori makanannya ). Tikus, ikan, dan ayam merupakan santapan utamanya.

3. Insecta : Iguana yang memakan jangkrik, larva kupu-kupu dan cacing. Hewan – hewan ini umumnya berumur panjang, dapat dilihat dari data berikut ini:

1. Kodok : dapat berumur hingga 20 tahun

2. Kura – kura : merupakan jenis hewan yang paling panjang umurnya, yaitu 100 tahun.

3. Ular : dapat berumur dari 10 hingga 15 tahun. 4. Iguana : dapat berumur hingga 20 tahun.

Gambar 3.14 . Burung Kakak Tua (sumber :www.petsworld.co.uk )


(35)

VI. Ikan, umur ikan hampir semuanya sama yaitu hingga 10 tahun, namun untuk ikan mas dapat bertahan sampai 40 tahun. Akuarium ataupun habitat ikan-ikan ini yang membedakannya, yaitu :

1. Ikan Mas : cukup dengan pencahayaan yang memadai, paling mudah dan sederhana untuk dirawat.

2. Ikan Koi : ikan ini yang paling pelik dan siap mengeluarkan biaya yang banyak sebab ikan ini harus ada kolam dengan kedalaman minimal 1.5 m dengan filterasi air yang bagus karena air harus tetap jernih.

3. Ikan Tropikal : harus ada akuarium yang ditambahkan pasir

4. Ikan Marina : airnya harus air tawar dan akuarium harus besar dan leluasa.

VII. Invertebrata, ada 5 jenis yaitu :

1. Insecta ( stick Insects ) yang terbagi 2 :

Insekta Indian, dapat berumur hingga setahun dan merupakan yang paling mudah untuk dijaga karena dapat ditempatkan dimana saja asalkan berada dalam temperatur ruangan 25oC.

Insekta Besar berukuran anatara 15 – 20 cm, lebih susah dijaga sebab harus ditempatkan pada suhu yang hangat.

2. Siput tanah raksasa

Hewan ini sangat jinak, bila dipegang maka tidak sama seperti siput lainnya, siput ini tidak akan memasukkan kepalanya kedalam cangkang. Panjang 20 cm dan berat 227 gram maka hewan ini diharuskan berada pada tempat yang panas dan lembab ( kotak kaca merupakan solusi terbaik ). Makanan yang diberi dapat bermacam-macam yaitu sayuran, buah, dan dedaunan.

3. Kalajengking

Berukuran hingga 25 cm harus ditempatkan pada kandang yang dapat mencerminkan lingkungannya sehingga penambahan bebatuan, ranting dan Gambar 3.16 . (dari kiri ke kanan) Ikan Louhan, Ikan Koi, Ikan Arwana (sumber :buku hewan eksotik)


(36)

dedauanan sangat penting. Hewan ini cukup diberi makan cacing, jangkrik ataupun sesama invertebrata lainnya.

4. Tarantula.

Makanan tarantula berupa jangkrik, lalat dan insekta lain yang bisa dimakan tarantula. Selain itu hewan ini harus berada pada tempat yang memiliki kelembaban tinggi ( 70% - 80% ) dan udara yang hangat.

5. Invertebrata Marina terdiri dari :

Kepiting Hermit ; harus memiliki kandang yang sangat tertutup dan agak lembab, perlu ditambahkan juga pasir dan bebatuan agar menyerupai habitat aslinya dengan tinggi kandang minimal 45 cm. makanannya sebaiknya makanan hewani daripada makanan dari tumbuh-tumbuhan.

Anemon Laut : sebaiknya disediakan tangki dengan pencahayaan yang baik agar dapat tumbuh dengan baik. Sangat penting untuk ditempatkan berjauhan agar tidak mengganggu pertumbuhan dan penggerakan anemone masing-masing. Hewan ini dapat bertahan hidup sampai 50 tahun dan makanannya sudah tersedia khusus (kemasan).

3.3. Kebutuhan Ruang Hewan

3.3.1. Kucing.

“Dogs come when they are called; cats take a message and get back to you.”

Mary Bly

Kucing adalah hewan peliharaan yang lebih manja dibandingkan dengan hewan peliharaan anjing. Ia tidak akan menjemput/menghampiri pemiliknya jika ia tidak pernah diberi kasih saying seperti dielus dan dipeluk. Hal inilah yang menjadi perbedaan dalam memelihara hewan anjing dan kucing.

Sifat alami hewan ini sebenarnya bukan berkelompok, sebagian dari mereka adalah hewan yang individual. Kita tidak bisa memaksa mereka untuk hidup dalam kelompok, dan jika itu dilakukan hanya akan meningkatkan stress pada hewan ini. Hal ini menjadi pertimbangan mendasar dalam merancang ruang yang nyaman untuk kucing.

Standar ruang kandang nyaman minimum untuk satu ekor kucing adalah 30 ft3 ditambah dengan ruang bermain, tempat tidur, dan sanitasinya. Untuk mendapatkan ruang yang nyaman yang berisikan kandang-kandang kucing ditambah dengan area bermain, tempat


(37)

pembuangan/pembersihan dan meja grooming (perawatan bulu) 2

2 1

kali luas kandang kucing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa:

• Ukuran volume kandang kucing adalah 2,5 ft x 4 ft x 3 ft = 30 ft3. • Luas kandang kucing adalah 2,5 ft x 4 ft = 10 ft2

• Luas ruangan kandang kucing adalah 2

2 1

x 10 ft2 = 25 ft2

3.3.2. Anjing

Anjing sangat peka dan memiliki naluri atau insting yang kuat sebagai indera keenamnya. Hewan ini mampu merekam sasuatu atau bereaksi terhadap kondisi sekitarnya. Naluri itu muncul dari dirinya untuk melakukan sesuatu sehingga hewan ini tidak bisa ditipu dan direkayasa. Kelebihan ini membuat anjing bisa membedakan penjahat atau sahabat, sehingga hewan ini sangat disukai oleh manusia.

Berurine adalah salah satu kebiasaan anjing yang dilakukan secara rutin setiap harinya. Bagi anjing pejantan berurine merupakan penanda wilayah kekuasaannya. Ada kebiasaan lainnya seperti mengunyah, menggali, mienggonggong dan manja. Hal ini menjadi perhatian penting dalam merancang ruang untuk anjing, dalam segi kenyamanan fisik dan psikologinya.

Ruang untuk anjing menurut standar USDA (United States Departmen of

Agriculture), Animal Welfare Standard, bab3, paragraph 3.8, tentang perencanan kandang

kennel. Kebutuhan luas lantai untuk seekor anjing adalah :

[ Panjing ( dari ujung hidung hingga ujung ekornya ) + 15 cm ]2 = Lanjing cm2

Untuk luasan kandang per ekor anjingnya adalah 2 kali dari Lanjing

Untuk kandang yang berkapasitas lebih dari satu ekor anjing = total seluruh Lanjing x 2 Gambar 3.17 . Sketsa konsep desain rancangan ruang kandang kucing (sumber :ww.cfa.org)


(38)

“Dogs love company. They place it fi rst on their short listof needs.” J.R. Ackerley

Pada dasarnya anjing adalah makhluk yang hidup berkelompok (makhluk sosial). Selain anjing senang beraktivitas berjalan dan bermain, mereka senang juga untuk berinteraksi dan bermain dengan sesamanya. Maka sangat diperlukan sebuah fasilitas yang menyediakan area taman bermain anjing atau DEA (Dog Exercise Area). DEA merupakan tempat bagi hewan anjing-anjing ini untuk beraktifitas olahraga, bermain sekaligus berinteraksi. Standar DEA atau taman anjing yang nyaman menurut Arlington County Open

Space Master Plan, luas DEA untuk kapasitas satu ekor anjing adalah 450 ft2. Ukuran minimal DEA adalah 10000 ft2 yang dapat menampung kapasitas sebanyak 22 ekor anjing.

Untuk tembok pembatas taman minimal setinggi1,2 meter. Bahan material untuk pembatas bisa dari kayu, pagar besi, ataupun dengan vegetasi alami (gambar 3.18 )

Material pada permukaan lapangan sebaiknya meminimalkan pemakaian elemen keras. Anjing sangat suka “mengendus” (menggunakan indera penciumannya) ke daerah sekelilingnya atau kemana pun anjing berjalan. Sehingga sangat dianjurkan menggunakan elemen yang lembut seperti rerumputan, hal ini untuk mencegah luka pada hidungnya akibat bergesekan pada benda keras.

3.3.3. Mamalia Kecil.

Hamster, Tikus, Kerikit

Karena hewan-hewan ini hewan pengerat maka kandang yang terbuat dari bahan kayu, triplek, bambu, karton, dan bahan-bahan yang mudah dikerat sebaiknya dihindari. Karena jika menggunakan bahan tersebut dapat maka kandang akan mudah untuk dirusak/dijebol, sehingga kemungkinan untuk hewan-hewan ini lolos sangat besar. Untuk itu digunakan bahan kawat yang anti karat, jeruji plastic, atau kaca untuk kandang mereka.

Gambar 3.18. Sketsa standar ukuran tinggi pagar dan bahan-bahan pagar pembatas taman


(39)

Ukuran kandang umumnya berukuran lebar 15 cm x 10 cm x 15 cm atau 15 cm x 10 cm x 20 cm. Lantai kandang sebaiknya dibuat dari bahan yang kuat, keras dan padat,tahan keropos, dan empuk, mudah menyerap cairan, dan mudah dibersihkan. Lingkungan kandang harus berudara segar, cukup disinari matahari dan tidak lembap.

Kelinci

Kelinci merupakan hewan yang hidup berkelompok dan dapat berkembang biak sangat cepat. Kelinci juga hewan yang gesit dan lincah, dapat melompat, lari menyusup dan masuk kedalam lubang.

Kelinci sebagai hewan kesayangan dapat dipelihara di dalam rumah (indoor) atau di luar rumah (outdoor), tetapi dapat ditempatkan dalam kandang. Konstruksi kandang outdoor dan indoor sama, hanya ukurannya yang berbeda, yaitu kandang outdoor lebih luas.

3.3.4. Burung

Perilaku burung cukup aktif bergerak, seperti makan, minum, menelesik, dan bersosialisasi dengan kawan-kawannya. Dan riuhnya kicauan burung akan terasa lebih indah bila dipadukan dengan keserasian lingkungan yang lebih ekologis dengan keasrian taman dan kolam kecil. Lingkungan yang ekologis dan alami dapat memberi rasa nyaman bagi burung-burung tersebut dan juga bagi para pemilik hewan. Maka diperlukan sarana dan prasarana yang dapat saling menunjang sehingga para penghuni bangunan dapat melakukan kegiatan dengan lancar.

Sarana pokok dalam pemeliharaan burung yang utama adalah sangkar atau aviari. Sangkar harus dapat melindungi burung-burung gangguan dan musuh-musuh alaminya

seperti, kucing, tikus, musang, dan ular. Untuk menghindari itu, sangkar harus kuat, dan Gambar 3.19. Kandang sebaiknya luas, agar dapat ditempatkan vegetasi alami didalamnya sehingga suasana


(40)

aman. Sangkar burung diusahakan memperoleh banyak sinar matahari pagi untuk kenyamanan kesehatan burung, dan dihindari dari matahari terik.

Untuk penempatan sangkar di dalam atau di luar ruangan, tergantung dari jenis burung. Untuk burung berkicau dan burung hias serta ukurannya dari kecil hingga sedang dapat diletakkan di dalam ruangan (indoor). Sedangkan untuk jenis burung besar seperti elang, ayam hutan, bekisar dan kuau dapat ditempatkan di luar ruangan (outdoor).

Bentuk dan ukuran sangkar dapat berupa segi empat persegi panjang atau berbentuk kapsul yang agak lebih rumit dengan ukuran panjang 3 m, lebar 2 m, dan tinggi 3 m, serta pintu masuk dengan lebar 0,75 cm, dan panjang 1 m. Bentukan sangkar lainnya dapat juga dibuat dengan bentuk segi dilengkapi dengan sebuah koridor yang berfungsi sebagai pelayanan dan pengamatan burung, serta perlindungan agar burung tidak lolos keluar dari sangkarnya. Aviari berukuran 3 m x 2 m 3 m dapat diisi empat ekor burung.

Perlengkapan aviari dilengkapi dengan tnggeran yang cukup di sekitar puncak sangkar maupun di sekitar permukaan tanah. Selain itu sangkar juga dilengkapi dengan tempat pakan, kolam air (untuk minum dan mandi) dan bak pasir (untuk mandi pasir dan kebutuhan mineral burung), dan dilengkapi dengan saluran air yang memadai.

3.3.5. Ikan.

Dalam hal ini jenis ikan dibagi atas 2 ukuran yaitu ikan air tawar besar dan ikan air laut. Ukuran akuarium tidak hanya harus disesuaikan dengan luas ruangan tempat akuarium tersebut akan dipajang tetapi harus juga sesuai dengan jenis, jumlah, ukuran dan sifat ikan yang akan dipelihara. Volume akuarium yang ideal untuk ikan air tawar minimal 90 liter atau berukuran 70 cm x 30 cm x 40 cm. Model akuarium lainnya adalah bentuk tinggi dan bentuk pendek. Akuarium bentuk pendek ukurannya lebih besar dari tingginya, dan permukaan airnya lebih luas, sehingga ikan lebih leluasa bergerak. Akuarium bentuk tinggi lebih dalam namun tidak banyak pengaruhnya pada ikan lebih cenderung bergerak mendatar daripada naik-turun.

Ukuran akuarium yang lebar dan tinggi relatif sama umumnya sering dipakai. Ukuran akuarium biasanya menggunakan rumus sebagai beriukt

Tinggi > 1 ⁄ 2 panjang Lebar < 1 ⁄ 2 panjang

Untuk ukuran akuarium yang lebar banyak digunakan untuk sebagai penampungan sementara saja. Rumus untuk ukuran akuarium tersebut adalah sebagai berikut.


(41)

Lebar > 1 ⁄ 2 panjang

Menurut Fish Welfare, kapasitas akuarium laut yang ideal minimal adalah 55 gallon ( 55 gallon x 4 liter = 220 liter ). Dengan rincian ukurannya, panjang 70 cm, lebar 50 cm, dan dalam ( tinggi air ) 60 cm. Tinggi akuarium cukup 70 cm, sehingga ada ruang antara permukaan air dengan batas atas akuarium sekitar 10 cm.

Variasi ukuran akuarium yang mempunyai kapasitas 55 gallon, cukup banyak, misalnya panjang 90 cm, lebar 60 cm dan tinggi ( air saja ) 40 cm. Ukuran yang lain dengan kapasitas sama, panjang 90 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 60 cm. Dengan panjang 100 cm, lebar 45 cm dan tinggi air 50 cm juga menghasilkan kapasitas sekitar 220 liter ( 55 gallon ). Ukuran tersebut dikatakan ideal karena faktor dari sudut penerangan/pencahayaan (Lighting Requirement). Akuarium laut, terlebih-lebih bagi yang orientasi ke koral (corals

reef ) membutuhkan pencahayaan yang sempurna. Persyaratan penerangan/pencahayaan ini

bukan saja pada kwalitas/intensitas cahaya saja, juga mengenai penyebaran cahaya ke segala sudut akuarium.

3.3.6. Reptil, dan Amphibia

Ular

Ciri-ciri karakteristik ular yaitu:

• Tubuh yang elastis sehingga dapat melilit dan melingkar serta merayap horizontal atau vertikal.

• Habitat aslinyanya dapat hidup di tanah, pohon, liang dalam tanah, sampai di perairan (air tawar maupun air asin).

• Mempunyai temperamen yang sangat bervariatif. • Sangat individual.

Setelah melihat sifat-sifat di atas maka untuk kandang ular tidak perlu yang luas, tetapi cukup tinggi. Kandangnya dapat berbentuk akuarium (dari kaca atau pixelglass), dengan kandang ini lingkungannya dapat terjaga dan pemelihara dapat melihat ular dari luar. Kandang dari kawat tidak baik untuk ular dikarenakan keadaan lingkungan belum tentu sesuai untuk ular itu sendiri, dan dikhawatirkan ular dapat terluka oleh kawat. Atap dan lantai tidak bolah ada celah, untuk itu sebaiknya atap dan lantai jangan terbuat dari kawat.

Kandang perlu dilengkapi dengan kolam untuk berendam agar stabilitas suhu dan kelembapan tubuh dan kandang terpelihara. Luas dan dalamnya disesuaikan dengan tubuh ular.


(42)

Iguana

Iguana memiliki indera pendengaran, penglihatan, dan pembauan yang sangat tajam. Bila ada bahaya, iguana akan segera meloncat dari pepohonan ke sungai dan segera berenang dengan untuk menylamatkan diri. Iguana tidak hanya lincah dan gesit, namun juga perenang yang lihai.

Untuk kandang iguana didasarkan pada kemudahan untuk melakukan sanitasi kandang. Sehingga mudah untuk dibersihkan dan kesehatan iguana pun terjaga. Ukuran kandang harus sesuai dengan ukuran tubuh iguanan untuk keperluan geraknya.

Iguana menyukai lingkungan yang hangat,berkisar30-390 C. untuk itu kandang perlu dilengkapi dengan jendela untuk bisa mendapat sinar matahari. Sinar matahari diperlukan untuk sumber sinar ultraviolet (UV) untuk membangun vitamin D3. Bila tidak dapat maka kandang harus dilengkapi lampu UV buatan. Lampu UV buatan harus dilindungi dengan bahan penghantar panas agar tidak langsung mengenai tubuh iguana.

Habitat aslinya iguana suka berjemur diatas bebatuan sungai atau di pokok pohon. Untuk itu kandangnya harus dilengkapi oleh elemen-elemen tersebut yang diletakkan di tempat yang terkena matahari.

Kura-kura

Jenis kura-kura yang banyak dipelihara yaitu, kura-kura alligator, kura-kura kepala babi (Carettochelys insculpta), kura-kura Galapagos (Geochelone electhantopus), kura-kura kotak-kotak (Terrapene sp), dan kura-kura mata-mata.

Kandang untuk anak kura-kura dapat berupa akuarium berisi air dan bebatuan atau kayu yang tingginya melebihi dari permukaan air agar anak kura-kura dapat berjemur diatasnya. Tipe dan luas kandang untuk kura-kura dewasa tergantung jumlah jenis dan ukuran kura-kura dewasa. Kandang harus dilengkapi dengan kolam seluas 2/3 luas kandang dan 1/3 berupa daratan. Daratan harus dilengkapi dengan batu-batuan dan tanaman hijau tempat persembunyiannya.

Sinar matahari langsung akan kehilangan daya ultravioletnya bila harus melewati fiber atau kaca jendela. Bila sinar matahari tidak dapat langsung masuk maka kandang perlu dipasangkan lampu UV artificial. Lampu ini dinyalakan selama 10-12 jam sehari pada waktu udara cerah atau 12-14 jam sehari pada waktu cuaca mendung atau gelap.


(43)

3.4.

Fasilitas-Fasilitas Pet Station

1. Klinik Hewan

Sarana medis (kesehatan dan perawatan) untuk hewan-hewan peliharaan. 2. Tempat Penitipan Hewan.

Pelayanan penitipan dan penginapan bagi hewan-hewan peliharaan yang hendak ditinggal oleh pemiliknya sementara.

3. Salon Hewan.

Sarana pemeliharaan kebersihan dan kecantikan hewan-hewan peliharaan. 4. Galeri dan Penjualan Hewan

Tempat penjualan hewan-hewan peliharaan dan segala kebutuhan perlengkapan bagi hewan-hewan peliharaan itu sendiri.

5. Wadah Exibisi dan Perlombaan Hewan Peliharaan.

Wadah tempat diadakannya perlombaan-perlombaan antar hewan peliharaan. 6. Food Court

Tempat pelayanan penjualan makanan dan minuman. 7. Kantor Pengelola Pet World

Tempat Pemilik Pet World mengatur segala kegiatan yang terjadi didalam Pet World.

3.5.

Program Kegiatan

Para pengguna fasilitas-fasilitas Pet World ini dapat dikategorikan menjadi 3 bagian, yaitu:


(44)

Tabel 3.5. Penghuni Petworld dan Kegiatannya

No Penghuni / Pemakai Kegiatan

A Pengunjung • Membeli hewan peliharaan atau membeli perlengkapan hewan.

• Perawatan kesehatan hewan peliharaan

• Perawatan kecantikan dan kebrsihan hewan peliharaan • Pengunjung sekadar melihat hewan-hewan di Pet World

ataupun menonton kegiatan exhibisi yang berlangsung. • Menitipkan hewan peliharaannya

B Pekerja yang bertugas/melakukan kegiatan di dalam Pet World terbagi atas 5 tim 1. Penjualan Hewan dan Perlengkapannya

Penjual • Menjual hewan peliharaan

• Menjual makanan dan perlengkapan kebutuhannya • Menjaga kebersihan toko

2. Klinik Hewan

Dokter Hewan • Memeriksa, mendiagnosa, mengobati, dan mengoperasi hewan

• Memberi vaksinasi kepada hewan

Perawat/suster • Merawat dan menjaga kondisi hewan yang dirawat-inap • Mengawasi perkembangan kondisi kesehatan hewan. Kennel Boys Merawat dan menjaga hewan-hewan yang dirawat inap. Cleaning servis Membersihkan ruangan agar tetap higienis

Tim Rawat Taman dan Kuburan Hewan

• Menanam dan merawat tanaman-tanaman. • Menyediakan kuburan hewan

Tim Administrasi atau Tata Usaha

Melakukan pembukuan, mengatur dan menjaga arsip-arsip/file pasien.

3. Penitipan Hewan

Dog Trainer • Membawa anjing bermain ke area bermain khusus anjing • Menjaga dan melatih anjing agar tetap sehat dan tidak

stress

Pegawai Mengurus, menjaga dan merawat hewan-hewan peliharaan titipan

Cleaning Servis • Memandikan hewan peliharaan

• Menjaga kebersihan kandang hewan agar tetap higienis Administrasi atau

Tata Usaha

Melakukan pembukuan, mengatur dan menjaga arsip-arsip/file hewan yang menginap.


(45)

Tim Styler Khusus Hewan

• Merawat dan mencukur bulu hewan • Menggunting kuku, dan

• Memandikan dan mengeringkan bulu hewan Administrasi Salon Melakukan pembukuan, mengatur dan menjaga

arsip-arsip/file penting 5. Servis

Supir Ambulan Memgantar dan menjemput hewan peliharaan yang sakit ke rumah sakit.

Supir Pet Taxi Mengantar dan menjemput hewan peliharaan titipan serta yang dari salon hewan

Tim Satpam Penjaga keamanan dan ketertiban Pet World

C Pengelola Mengatur, dan mengawasi pengelolaan fasilitas-fasilitas yang ada didalam kompleks Pet World.

3.6.

Kebutuhan Ruang

Tabel 3.6. Kebutuhan Fasilitas dan Kebutuhan Ruang Petworld

No Fasilitas Kebutuhan Ruang

1 Klinik Hewan A. Pelayanan Medis

• Lobby • Resepsionis • Ruang Data • Ruang Tunggu • Apotik

• Toilet Pengunjung

• Ruang Pemeriksaan Awal • Ruang Penanganan Medis • Ruang Operasi

• Gudang

B. Perawatan Medis • Ruang Rawat Intensif • Ruang Perawatan • Ruang Konsultasi • Ruang Kabag Perawatan • Ruang Pengawas

C. Staff Rumah Sakit Hewan


(46)

• Ruang Dokter / Paramedis

• Ruang Administrasi Umum Rumah Sakit Hewan • Ruang Kennel Boys

• Ruang Pertemuan Rapat D. Servis

• Ruang Pakan Satwa • Dapur Staff / Karyawan • Ruang Laundry / Linen • Gudang Pakan Satwa • Krematorium

• Ruang Utilitas

2 Penitipan Hewan • Lobby

• Respsionis • Ruang Periksa

• Ruang Kandang Kucing • Ruang Kandang Anjing • Ruang Bermain Indoor • Ruang Bermain Outdoor. • Dapur Pakan

• Ruang Kennel Boys • Ruang Dog Trainer • Ruang Pegawai

• Kamar Mandi Karyawan • Gudang

3 Salon Peliharaan • Ruang Mandi

• Ruang Cukur / Blow • Lobby

• Ruang Tunggu Peliharaan • Ruang Karyawan

• Kamar Mandi Pengunjung • Kamar Mandi Karyawan • Gudang

• Kasir

4 Toko Perlengkapan Hewan • Area Penjualan • Area Kasir • Loker

• Kamar Mandi Karyawan • Kamar Mandi Pengunjung


(47)

• Gudang

5 Cafeteria • Ruang Makan

• Dapur • Kasir • Pantry • Loker

• Kamar Mandi Karyawan • Kamar Mandi Pengunjung • Gudang

6 Pengelola Petworld • Ruang Direktur Utama

• Ruang Manajer Petworld • Ruang Sekretaris

• Ruang Pegawai

• Sekurity dan Informasi • Lobby

• Ruang Rapat

• Kamar Mandi Karyawan • Pantry

7 Fasilitas Penunjang • Garasi

• Ruang Supir


(48)

3.7. STUDI BANDING PROYEK

3.7.1. Valencia Pet Gallery

Lantai 2 merupakan area grooming dan penjualan hewan peliharaan yang terdiri dari area

mandi hewan peliharaan, tempat cukur hewan, pengeringan dan penjualan hewan peliharaan. Valencia Pet Galery merupakan tempat penitipan, salon hewan (grooming), klinik, dan penjualan aksesoris dan makanan hewan peliharaan. Berlokasi di Jalan Kapten Muslim Komplek Grand Legian no 5 Medan.

Valencia Pet Galery ini terdiri dari 3 lantai :

Lantai 1: Merupakan area penjualan aksesoris dan

makanan hewan peliharaan, kasir dan kamar mandi pengunjung.


(49)

Lantai 3 merupakan area penitipan hewan. Terdapat klinik kecil untuk merawat hewan

peliharaan yang sakit selama dititipkan atau hewan peliharaan untuk dijual. Pet Gallery ini memiliki dokter hewan yang hanya datang saat dipanggil. Kandang-kandang penitipan hewan ini seluas 1,5 x 2 m dimana di setiap kandang memiliki tempat tidur mini sesuai permintaan si pemilik hewan peliharaan jika dibutuhkan.

3.7.2. Pet Planet

Pet World merupakan tempat penitipan, salon hewan dan penjualan hewan peliharaan. Berlokasi di Jalan Pattimura Medan. Banguan Pet World ini hanya terdiri dari 1 lantai namun memiliki halaman yang luas dan penjualan hewan-hewan nya lebih lengkap.

Pet Planet sering mengadakan event-event mengenai hewan peliharaan salah satunya yaitu Pameran IGSC Sumut 2011 adalah ajang perlombaan hewan peliharaan khusus anjing Siberian Husky dan Golden Retivier.


(50)

BAB IV

ELABORASI TEMA

4.1.

Pengertian Zoomorfik

Zoomorfik berasal dari Bahasa Yunani zōon yang berarti hewan, dan morphē yang berarti bentuk. ini dapat didefenisikan sebagai berikut:

1. Perlambangan bentuk tubuh hewan atau karakteristik-karakteristik bentuk yang dimiliki oleh hewan.

2. Menggunakan gambaran hewan dalam seni dan desain atau catatan simbol-simbol hewan.

3. Pandangan perilaku manusia dalam konteks perilaku hewan (memperbandingkan) Di bidang arsitektur, bangunan yang dirancang meniru makhluk hidup di alam kini merupakan fenomena baru, sehingga dikenallah istilah “Zoomorphic” atau arsitektur meniru binatang. “Zoomorphic adalah perpaduan antara arsitektur dan biology”, menurut Hugh Aldersey-Williams, kepala museum Victoria and Albert di London, Inggris (2001), yang beberapa waktu lalu mengadakan pameran tentang zoomorfik. Sejumlah bangunan yang terilhami binatang telah didirikan, di antaranya meniru bentuk burung, ikan, udang, paus, atau bentuk-bentuk biologis seperti tulang, iga, dan mata serangga. Salah satu contohnya adalah stasiun kereta api di Prancis sebagaimana tampak pada gambar dibawah.

Zoomorfik merupakan salah satu trend baru di dalam dunia arsitektur yang terinspirasi oleh hewan-hewan di dalam kerajaan hewan ( Kingdom Animalia ). Baik secara struktur, visual maupun organik, bangunan yang menganut bentuk-bentuk dari kerajaan hewan, menghasilkan bentuk dan desain yang luar biasa dengan fungsi dengan cara yang baru.

Gambar 4.1.Lyon-Satolas Airport Railway Station, karya dari arsitek Santiago Calatrava, yang dulunya merupakan stasiun kereta api pada tahun 1987 dan kini bertambah fasilitasnya yaitu bandara udara, pada tahun


(51)

Dari sejak abad yang lalu sudah banyak bangunan-bangunan yang terinspirasi kepada alam semesta. Dan dengan memakai material-material bangunan yang baru dan bantuan dari software desain komputer memungkinkan segala bentuk bangunan ini dapat tercipta dengan leluasa dan bebas. Dan pemakaian analogi hewan di dalam pengerjaan arsitektur ini dapat menjangkau hingga ke seluruh bentuk di dalam kerajaan hewan. Hal ini termasuk rumah-rumah seperti bintang laut dan kupu-kupu, museum seperti hewan armadillo dan kokon, dan lain-lain.

Seorang kurator Zoomorfik, Hugh Aldersey – Williams (2001), berkata :

"Some of the most arresting and interesting architecture being designed today by the world's greatest architects is inspired by animal forms, either in a very direct way or when architects borrow more subtly from the biological world. Some of the architecture is whimsical and fantastic, but there is also a serious scientific impulse. As architects learn more from the world of biology, they will be able to create buildings more in harmony with both the natural and built environment."

Dari perkataannya diatas dapat diterjemahkan, bahwa “hal yang paling menarik dalam desain mereka, para arsitek dunia terinspirasi oleh bentukan-bentukan hewan, ada yang memakai langsung bentukannya dan ada juga yang memakai dari bentuk hingga ke unsur terdalam biologisnya. Beberapa karya arsitektur ada yang fantastik dan menakjubkan, namun ada juga yang betul-betul hasil dari pendalaman penerapan sains. Sebagai arsitek mendalami tentang dunia biologi, membuat mereka mampu menciptakan bangunan-bangunan yang lebih harmonis antara alam dan lingkungan binaannya.”

4.2.

Interpretasi Tema

Istilah Arsitektur “Zoomorphic” dimulai pada pameran Zoomorfik di Museum Victoria & Albert London, yang mana acara tersebut menampilkan gelombang baru pada arsitektur kontemporer yang terinspirasi oleh hewan-hewan.

Para arsitek yang ingin menerapkan kembali rancangan mereka itu kembali kepada bentukan alam maupun bentuk organisme. Ketertarikan mereka dalam mencari inspirasi tersebut kebanyakan dengan mempelajari ilmu biologi yang menghasilkan keluaran desain bangunan yang bermacam-macam bentuknya. Hasil bentukan-bentukan bangunan ini dibagi atas dua macam:

1. Bangunan yang mengambil unsur biologis, dan ini bisa berupa bagian-bagian dari bentuk hewan untuk tujuan simbolik;


(52)

2. Bangunan dimana animalisme dipakai sepenuhnya maupun kurang pada fungsi program ruangnya.

Simbolisme hewan dipakai dalam tingkatan yang berbeda. Ada bangunan yang menjadi sebagai gateway untuk kota tersebut. Museum Seni Milwaukee karya Santiago Calatrava menjadi salah satu contoh tersebut. Lambang hewan pada bangunan dan lokasi tapaknya memberi ciri khas karakternya tersendiri. Dipihak lain, ada yang bangunannya ditujukan menjadi sebuah metafora, dalam hal ini diterapkan dipakai sebagai terminal transportasi.

Zoomorfik menampilkan proyek arsitektural yang indah, yang menggambarkan hubungan organisme natural dan cara kerjanya. Dalam kebanyakan proyek yang diwakili oleh model dan gambar kemudian menempatkannya dalam objek natural, untuk memposisikan evolusi arsitektur. Sebagai contoh Gedung 30 St. Mary Axe Tower London karya Norman Foster yang berevolusi dari bentuk sponge, yang disebut “ euplectella”. Bentuk bangunan, skema struktur dan ventilasi semuanya dapat dilihat secara paralel seperti dalam tingkatan makhluk laut sebagai sponge kaca.

Kenapa disebut Zoomorphic?. Bangunan yang dianalisa oleh Hugh Perman menampilkan pertemuan arsitektur dengan alat-alat tubuh hewan. Sebenarnya ini merupakan konsep yang sederhana. Banyak bangunan sekarang ini digambar dari inspirasi merekan

Gambar 4.3. Bangunan Milwaukee Art Museum karya Santiago Calatrava. (Sumber: Hugh Pearman)

Gambar 4.2. Bangunan 30St Mary Axe Tower London karya Norman Foster


(53)

kepada alam. Bangunan itu seperti bentuk burung, paus, sponge laut, armadillo, sarang lebah, potongan daun, ubur-ubur, dan lain sebagainya. Hal ini berkat teknologi modern, yang terus maju dan berkembang memungkinkan arsitek untuk merancang desain bentuk bangunan dengan segala bentuk.

Sangat sedikit bangunan yang didesain menggambarkan hewan, tapi pemikiran untuk merancang bangunan seperti itu selalu ada. Seperti pada American amusement park, dimana mereka menyukai Gedung-Bebek dan Gedung-Gajah. Amerika juga telah menerapkan desain seperti ini pada beberapa proyek, seperti oleh arsitek dan kritikus Michael Sorkin, yang mengembangkan bentuk hewan seperti ikan, domba, anjing, kodok, penyu, dan lain sebagaimya dalam tingkatan tertentu. Seorang arsitek bernama Eugene Tsui yang merancang sebuah rumah yang terlihat seperti sebuah mata raksasa atau seperti seekor capung. Kemudian sebuah rumah yang dirancang oleh Laurie Chetwood dari bentuk kupu-kupu.

Trend arsitektur zoomorfik merupakan lebih dari sebuah penggabungan struktur yang diilhami oleh alam dan bentuk yang allusive. Sebuah bangunan bisa mengingatkan seseorang pada sesuatu baik tersurat atau tersirat. Bisa saja menggambarkan tiang bangunan seperti


(54)

pohon, atau seperti burung yang terbang, atau menggambarkan kulit yang menutupi sebuah bangunan seperti burung atau ular.

Hugh Aldersey-Williams, seorang kurator telah membuat perbandingannya sendiri, dan memiliki peniliaian yang terbukti memperoleh persetujuan para arsitek. Ia menganalisa bentuk Gedung St. Mary Axe Tower London menyerupai bentuk sponge laut, dan ia memiliki gambar yang dapat membuktikannya.

Bagaimanapun penerapan yang dilakukan oleh arsitek dari gambaran dunia alam ada dipikiran mereka masing-masing. Arsitek Spanyol yang sukses secara internasional yaitu Santiago Calatrava yang memiliki pandangan terbuka karirnya dengan membuat apapun dari jembatan sampai museum seni dan pusat ilmu pengetahuan dalam bentuk-bentuk alam. Ia membangun sebuah bangunan di Valencia seperti mata manusia raksasa, selain itu di Lyon seperti burung yang mengembangkan sayap, yang lainnya di Milwaukee membuat banyak pemikiran analitik di kepala Aldersey-Wiliiams dalam gambaran satu ia menggambarkan Museum Seni di Milwaukee seperti seekor burung tapi menurut Hugh Pearman seperti ekor paus yang tubuhnya sedang menyelam. Pada kenyataannya Calatrava tetap melangkah jauh untuk terus menghasilkan karya-karya yang spektaluler.

Berikut beberapa contoh-contoh karya arsitek yang memakai tema hewan didalamnya:

1. Capung

Reyes House in Oakland, California, merupakan contoh karya evolusi arsitektur dari Eugene Tsui. Ini merupakan hasil desain dan penelitiannya yang telah Tsui lakukan dalam mempelajari implementasi terhadap evolusi alam yang telah bersintesis dalam ribuan juta tahun yang lalu yang beraplikasi terhadap keadaan dan kebutuhan bentuk, fungsi dan

tujuannya

Gambar 4.5. Potongan St Mary Axe Tower. (Sumber: Hugh Pearman)

Gambar 4.6. Reyes House karya Eugene Tsui.

(Sumber: Hugh Aldersey-Williams)


(55)

Burung

Salah satu karya Calatrava yang populer dalam melakukan renovasi pada Milwaukee Art Museum, dimana 72 silinder balok baja, yang lebih dari 32 meter panjangnya dan bergantung pada sebuah tiang rangka dan tiang Baja silinder tersebut dapat diangkat dan diturunkan dengan memakai bantuan mesin berteknologi canggih.

2. Spons laut

Merupakan bangunan karya Foster and Partners yang mengisi skyline kota London. 30 St Mary Axe merupakan bangunan kantor milik Swiss Re Insurance Company, yang mempunyai bentukan yang mirip dengan spons laut dengan membuat sistem rangka geometris yang luar biasa dari bawah hingga keatas, analoginya mencapai hingga kepada aspek fungsi bangunannya juga.

Arsitektur Zoomorfik memang dipengaruhi dari bentuk makhluk organisme, yang mana rancangannya sangat membutuhkan bantuan teknologi mesin canggih dan material yang baru dalam merancang bentukan-bentukan yang rumit dan juga dalam kekuatan strukturnya.

Gambar 4.7. Milwaukee Art Museum karya Santiago Calatrava. (Sumber: Hugh

Aldersey-Williams)

Gambar 4.8. 30 St Mary Axe karya Foster and Partner.


(1)

Pet station

92

Arsitektur Zoomorfik

Rebecca PJDP (070406063)

7.

RENCANA FIRE SYSTEM


(2)

Pet station

93

Arsitektur Zoomorfik

Rebecca PJDP (070406063)

8.

RENCANA ELEKTRIKAL


(3)

Pet station

94

Arsitektur Zoomorfik

Rebecca PJDP (070406063)

9.

RENCANA AC


(4)

Pet station

95

Arsitektur Zoomorfik

Rebecca PJDP (070406063)

10.

RENCANA SANITASI


(5)

Pet station

96

Arsitektur Zoomorfik

Rebecca PJDP (070406063)


(6)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Medan. 2007. Medan Dalam Angka http://www.bmigaming.com (4 Maret 2012)

http://klimahaus-bremerhaven.de (6 Maret 2012) http://www.discoverycube.org (5 Maret 2012) http://www.mediamation.com (4 Maret 2012)

http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?p=89570123 (18 Maret 2012)

Jimmy S. Juwana. 2004. Panduan Sistem Bangunan Tinggi untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan . Jakarta : Gelora Aksara Pratama

NA. 2004. Standar Toilet Umum Indonesia. Kementrian Kebudayaan Dan Pariwisata Neufert, Ernst dan Sunarto Tjahjadi. 1997. Data Arsitek Jilid 1 Edisi 33. Jakarta : Erlangga. Neufert, Ernst dan Sjamsu Amril. 1995. Data Arsitek Jilid 2 Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Seymor, M. Gold. 1980. Recreation Planning ang Design. United States of America:

Mc.Graw Hill Inc,.