15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan; Laboratorium Bioproses dan
Laboratorium Penelitian Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan.
3.2 BAHAN DAN PERALATAN
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini daun pepaya. Bahan kimia yang digunakan adalah aquadest, buffer fosfat, ammonium sulfat, kasein,
asam trikhloroasetat TCA, dan reagen ninhidrin, tirosin. Peralatan utama yang akan digunakan adalah blender, magnetic stirrer,
timbangan elektrik, alat-alat gelas, incubator, kertas saring whatman No. 4, sentrifius, dan spektrofotometer.
3.3 PROSEDUR PENELITIAN 3.3.1 Ekstraksi Papain Noviyanti dkk
[12]
100 gram daun pepaya ditimbang dan diblender dengan 200 ml buffer fosfat pH 7. Campuran kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring
whatman No. 4, hasil residunya dibuang dan filtratnya ditambahkan ammonium sulfat pada tingkat kejenuhan 40, 50, 60, 70, 80 dan 90. Setelah itu filtrat
distirer selama 20 menit pada temperatur 4
o
C sampai tercampur rata. Kemudian disentrifius dengan kecepatan 8000 rpm selama 7 menit pada temperatur 4
o
C. Endapan yang terbentuk dilarutkan dengan 0,5 ml larutan 0,05 buffer fosfat pH 7
dan didiamkan selama 0, 12, 24, dan 36 jam.
3.3.2 Uji Aktivitas Protease Enggel at al [27]
Kualitas papain sangat ditentukan oleh kekuatan atau kemampuan papain untuk memecah protein. Kemampuan papain ini disebut aktivitas proteolitik
Proteolytic activity yang sering dinyatakan dengan satuan unit [2].
Universitas Sumatera Utara
16 Ekstrak papain sebanyak 0,1 ml dilarutkan dengan 0,1 ml larutan buffer
fosfat pH 7 dan dipreinkubasi pada temperature 37
o
C selama 5 menit dan ditambahkan dengan substrat 2 kasein dalam 0,05 M buffer fosfat pH 7
sebanyak 0,1 ml. kemudian diinkubasi selama 10 menit pada temperatur 37
o
C. Kemudian reaksi dihentikan dengan menambahkan 0,2 ml asam trikhloroasetat
TCA 0,4 M serta disentrifius pada kecepatan 1000 rpm selama 10 menit. 0,2 ml filtrat yang dihasilkan diprainkubasi selama 50 menit. Setelah itu 1 ml reagen
ninhidrin. Lalu absorbansi dapat diukur dengan menggukan alat spektrofotometer dengan panjang gelombang 274,80 nm. Sehingga aktivitas protease dapat dihitung
dengan menggunakan Persamaan : 3.1
Keterangan : tirosin : konsentrasi tirosin yang terbentuk
v : volume total sampel pada tiap tabung q : waktu inkubasi
p : jumlah enzim mL Fp : faktor pengenceran
3.3.3 Analisa Rendemen AOAC [28]
Penghitungan rendemen dilakukan dengan menimbang crude protease yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan berat sampel dikalikan 100.
Penghitungan rendeman dapat menggunakan Persamaan : 3.2
Keterangan: A : berat crude papain gram
B : berat sampel daun pepaya gram
Universitas Sumatera Utara
17
3.3.4 Analisa Kadar Air British Standar [29]
Sampel yang dihasilkan dikeringkan di dalam oven pada suhu 105
o
C. Selanjutnya didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai diperoleh bobot
yang konstan. Penghitungan kadar air dapat menggunakan Persamaan : Kadar air = x 100
3.3 Keterangan:
a : kehilangan bobot papain gram
b : bobot awal papain gram
Universitas Sumatera Utara
18
3.4 FLOWCHART PROSEDUR PENELITIAN
3.4.1 Flowchart Ekstraksi Papain
Mulai
100 gram daun pepaya diblender dengan 200 ml buffer fosfat pH 7
Campuran disaring dengan menggunakan kertas saring whatman No. 4
Filtrat ditambah ammonium sulfat pada tingkat
kejenuhan 40
Campuran distirer pada temperatur 4
o
C selama 20 menit
Campuran disentrifius pada temperatur 4
o
C pada kecepatan 8000 rpm selama 7 menit
Endapan yang terbentuk dilarutkan dengan 0,5 ml larutan
0,05 M buffer fosfat pH 7
Selesai Diamkan selama 0 menit
pada temperatur ruangan
Gambar 3.1 Flowchart Ekstraksi Papain
Universitas Sumatera Utara
19
3.4.2 Flowchart Uji Aktivitas Protease
Mulai
Diprainkubasikan pada 37
o
C temperatur selama 5 menit
0,1 ml larutan enzim ditambahkan dengan 0,1 ml
larutan 0,05 M buffer fosfat
Ditambahkan 0,1 ml substrat 2 kasein dalam
0,05 M larutan buffer fosfat Diinkubasikan pada 50
o
C temperatur selama 10 menit
0,2 ml asam trikhloroasetat TCA 0,4 M ditambahkan
Campuran disentrifius pada kecepatan 1000 rpm selama 10 menit
Diprainkubasikan selama 10 menit
1 ml reagen ninhidrin ditambahkan
Absorbansi diukur dengan spektrofotometer
Hitung aktivitas proteasenya
selesai Diambil filtrat sebanyak 0,2 ml
Gambar 3.2 Flowchart Uji Aktivitas Protease
Universitas Sumatera Utara
20
3.4.3 Flowchart Analisa Rendemen
Mulai
Crude papain ditimbang
Sampel papain dibandingkan dengan crude papain dan dikalikan 100
Selesai
Gambar 3.3 Flowchart Analisa Rendemen
3.4.4 Flowchart Analisa Kadar Air
Mulai Ditimbang cawan petri kosong
Ditimbang sampel + cawan Dikeringkan dalam oven pada temperatur 105
o
C sampai konstan
Didinginkan dalam desikator Ditimbang cawan petri dengan residu
Selesai Dihitung kadar air
Gambar 3.4 Flowchart Analisa Kadar Air
Universitas Sumatera Utara
21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 EKSTRAK CRUDE PAPAIN DARI DAUN PEPAYA CARICA
PAPAYA L
Daun papaya merupakan salah satu bahan baku yang digunakan untuk membuat ekstrak papain. Pada penelitian ini daun pepaya yang digunakan ialah
daun pepaya yang berasal dari pohon pepaya jenis pepaya Bangkok. Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 6 pagi. Hal ini dilakukan
karena waktu yang tepat untuk pengambilan getah pepaya dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terbit, sekitar pukul 05.30
– 08.00 atau pada sore hari sebelum matahari terbenam, sekitar pukul 17.30
– 18.30. Ekstrak crude papain merupakan hasil dari sentrifugasi yang diperoleh dari
filtrat daun pepaya. Hasil sentrifugasi yang diperoleh berupa sludge berwarna hijau pekat. Filtrat diperoleh dari daun papaya yang dihaluskan dengan
penambahan buffer fosfat dan disaring dengan menggunakan kertas saring. Hasil penyaringan ditambahkan ammonium sulfat dengan konsentrasi 40 sampai 90
kemudian distirer selama 20 menit sampai ammonium sulfat tercampur semua pada suhu 4
o
C. Pemilihan temperatur 4
o
C dilakukan untuk mencegah kerusakan enzim [12]. Garam ammonium sulfat sering digunakan untuk salting out protein
enzim, karena kelarutannya sangat tinggi dan pada beberapa kasus memberikan efek menstabilkan enzim [8].
Kemudian dilakukan pemisahan dengan cara sentrifugasi selama 7 menit dengan kecepatan 8000 rpm pada suhu 4
o
C. Endapan yang diperoleh dipisahkan dengan menggunakan kertas saring dan direndam dengan larutan buffer fosfat 0.05
M pH 7 sebanyak 0,5 ml selama sesuai perlakuan 0 jam, 12 jam, 24 jam, dan 36 jam. Perendaman dilakukan untuk memisahkan protein enzim dari ion logam, ion
logam dan molekul-molekul kecil, sehingga dapat memurnikan protein enzim [11].
Universitas Sumatera Utara
22
4.2 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM