Polisakarida xilitol Jenis – jenis Karbohidrat

dengan suatu bentuk aldehid atau keto. Konsumsi sukrosa dalam jumlah besar dapat menurunkan kapasitas bufer saliva sehingga mampu meningkatkan insiden terjadinya karies. 8 Manifestasi sukrosa dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk gula putih. Sukrosa banyak dikonsumsi orang karena rasa manisnya enak, bahan dasarnya mudah diperoleh dan biaya produksinya cukup murah. Walaupun demikian, hasil menunjukkan sebagai indikasi karies paling besar. Hal ini disebabkan karena sintesa ekstra sel sukrosa lebih cepat daripada gula lainnya seperti gluokosa, fruktosa dan laktosa sehingga cepat diubah oleh mikroorganisme dalam rongga mulut menjadi asam. Oleh karena itu, dicari suatu cara untuk mengurangi jumlah konsumsi sukrosa yaitu menggantikannya dengan gula alkohol. Gula alkohol adalah gula yang komposisi kimianya terdiri dari tiga atau lebih kelompok hidroksil. Bentuk gula alkohol antara lain sorbitol, xilitol dan manitol. 8,16

2.3.3 Polisakarida xilitol

Xilitol merupakan jenis polisakarida, xilitol adalah lima karbon polyalkohol, xilitol dimetabolisme di hati dan dikonversikan menjadi D-xylulose dan glukosa oleh polyol dehydrogenase Xilitol pertama kali ditemukan oleh Herman Emil Fischer, seorang kimiawan berkebangsaan Jerman pada tahun 1891. Xilitol telah digunakan sebagai pemanis pada makanan sejak tahun 1960-an. Namun demikian, pemanfaatanya untuk perawatan gigi baru digunakan pada era tahun 1970-an di Finlandia. Pada waktu itu para peneliti dari Universitas Turku menunjukkan hasil penelitiannya yang menyatakan bahwa xilitol dapat mencegah terjadinya karies gigi. Setelah melalui kontemplasi yang cukup panjang pada tahun 1983 JECFA Joint Expert Committe of Food Additives milih FAOWHO merestui penggunaan xilitol sebagai pemanis dalam produk pangan. Tiga tahun kemudian, FDA Fod Drug Administration mengizinkan penggunaannya. 7,8 Xilitol mempunyai atom karbon yang lebih pendek daripada pemanis lainnya, antara lain sorbitol fruktosa dan glukosa. Atom karbon pada xilitol membuat bakteri pathogen seperti Streptococcus mutans tidak dapat mengonsumsinya yang menyebabkan bakteri ini gagal berproliferasi. Satu sendok teh xilitol mengandung 9,6 kalori sedangkan satu sendok gula pasir mengandung 15 kalori. Xilitol tidak mengandung karbohidrat efektif zero net carbohidrate sedangkan gula pasir mengandung 4 gram per sendok teh. Xilitol juga tidak mempunyai efek after taste rasa tidak enak yang bertahan setelah mengkonsumsi sesuatu. Nama lain xilitol adalah pentitol, pentose, polyalkohol dan polyol. 7,9 Secara kimia struktur xilitol terdiri atas lima atom karbon dan lima gugus hidroksil C 5 H 12 O 5 , tidak seperti gula lainya yang terdiri dari atas atom karbon. Struktur seperti ini sangat sulit untuk dimetabolisme oleh bakteri sehingga xilitol secara komersi dilakukan melalui proses hidrogenasi xylosa C 5 H 10 O 5 dengan bantuan katalisator nikel, pada suhu 80º-14º celcius dan 50 tekanan atmosfer. 16 Xilitol murni berupa kristal putih, dengan wujud dan rasa seperti gula. Pada label produk pangan, xilitol sering dimasukkan sebagai karbohidrat dan sebagian kecil sebagai poliol, meskipun dalam pustaka xilitol termasuk dalam kelompok poliol atau alkohol polihidrat atau gula alkohol. Xilitol mengandung kurang dari 40 kalori dan energi yang lebih sedikit jika dibandingkan karbohidrat lainnya. Satu gram xilitol menghasilkan 2,4 kalori. Dalam kemasan permen karet kandungan xilitol sebesar 1236 mg per saji dan manitol 1206 mg per saji. Menurut Yusuf xilitol yang diaplikasikan dalam permen karet mengandung furonan dan kalsium fosfat yang memberikan efek positif apabila dikonsumsi dua butir dalam lima kali sehari sehabis makan, sikat gigi dan sebelum tidur. 19 Adapun fungsi xilitol yang terbukti secara klinis adalah menghambat pertumbuhan plak gigi, menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans, menghambat demineralisasi email gigi, meningkatkan pH plak, menyebabkan remineralisasi enamel gigi, produksi air liur meningkat sehingga dapat meredakan xerostomia sebagai bahan pemanis yang aman untuk penderita diabetes, mengurangi infeksi di mulut dan nasofaring dan pencegah atau penahan laju osteoporosis tulang. Permen karet dipasaran banyak menggunakan bahan pemanis sukrosa. Bahan pemanis sukrosa dipecah menjadi monosakarida oleh enzim glukosiltransferase yang dihasilkan Streptococus mutans. Hasil pemecahan ini berupa glukugan dan fruktan, yang digunakan pada proses metabolisme glikolisis hingga menghasilkan energi dan asam yang dapat menyebabkan gigi karies. Selain permen karet yang menggunakan sukrosa sebagai pemanis, terdapat juga permen karet yang menggunakan xilitol sebagai pengganti sukrosa yang sifat karioogeniknya lebih ringan dibandingkan dengan sukrosa. Xilitol memiliki derajat kemanisan yang sama dengan sukrosa, yaitu gula biasa, namun dibandingkan dengan sukrosa, xilitol lebih sedikit kalorinya, yaitu sekitar 40. Xilitol tidak dimetabolisme oleh bakteri oral termasuk Streptococcus mutans akan terbentuk xilitol 5 fosfat yang menyebabkan kerja substansi yang berperan dalam proses glikolisis terhambat. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya energi yang dihasilkan saat proses metabolisme, dengan demikian permen karet ini dapat mengurangi pembentukan plak dan bersifat antikaries karena mampu menekan jumlah koloni Streptococus mutans, menghambat pertumbuhan plak, menekan keasaman saliva.

2.4 Indeks Plak