Indeks Plak Kerangka Teori Kerangka Konsep

dihasilkan Streptococus mutans. Hasil pemecahan ini berupa glukugan dan fruktan, yang digunakan pada proses metabolisme glikolisis hingga menghasilkan energi dan asam yang dapat menyebabkan gigi karies. Selain permen karet yang menggunakan sukrosa sebagai pemanis, terdapat juga permen karet yang menggunakan xilitol sebagai pengganti sukrosa yang sifat karioogeniknya lebih ringan dibandingkan dengan sukrosa. Xilitol memiliki derajat kemanisan yang sama dengan sukrosa, yaitu gula biasa, namun dibandingkan dengan sukrosa, xilitol lebih sedikit kalorinya, yaitu sekitar 40. Xilitol tidak dimetabolisme oleh bakteri oral termasuk Streptococcus mutans akan terbentuk xilitol 5 fosfat yang menyebabkan kerja substansi yang berperan dalam proses glikolisis terhambat. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya energi yang dihasilkan saat proses metabolisme, dengan demikian permen karet ini dapat mengurangi pembentukan plak dan bersifat antikaries karena mampu menekan jumlah koloni Streptococus mutans, menghambat pertumbuhan plak, menekan keasaman saliva.

2.4 Indeks Plak

Indeks plak dipopulerkan oleh Löe dan Silness pada tahun 1964. Indeks ini diindikasikan untuk mengukur skor plak berdasarkan lokasi dan kuantitas plak yang berada dekat margin gingiva. Disarankan untuk menggunakan indeks ini sehingga dapat membantu melihat adanya hubungan plak gigi dengan inflamasi gingiva. Menurut Debnath, indeks ini digunakan dengan bantuan larutan pewarna yang dioeleskan ke seluruh permukaan gigi dan kemudian diperiksa. Setiap gigi diperiksa empat permukaan yaitu permukaan mesial, distal, lingual dan fasial dan kemudian skornya dihitung. 4 Gambar 1. Indeks plak Löe dan Sillness Tabel 1. Skor plak yang dipopulerkan oleh Löe dan Silness. SKOR KRITERIA Tidak ada plak pada gingiva 1 Dijumpai lapisan tipis plak yang melekat pada margin gingiva didaerah yang berbatasan dengan gigi tetangga 2 Dijumpai tumpukan sedang deposit lunak pada poket gingiva dan pada margin gingiva dan atau pada permukaan gigi tetangga yang dapat dilihat langsung 3 Terdapat deposit lunak yang banyak pada poket gingiva dan atau pada margin dan permukaan gigi tetangga Cara perhitungan skor : - Untuk satu gigi : jumlah seluruh skor dari empat permukaan 4 - Untuk keseluruhan gigi : jumlah skor plak jumlah gigi yang ada

2.5 Kerangka Teori

Pembersihan mekanis: Mengunyah Permen Karet Sukrosa - Menyebabkan demineralisasi gigi - Menyebabkan karies gigi Xilitol - Menghambat pembentukan plak gigi - Menghambat demineralisasi gigi

2.7 Kerangka Konsep

Mengunyah permen karet : - sukrosa - xilitol Skor plak - Peningkatan plak - Penurunan plak - Banyaknya permen karet 2 butir = 3 gram - Dosis 3x2hari selama 14 hari - Lama mengunyah = 5 menit

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan pre- post test control group design yaitu dengan melakukan pengukuran atau observasi sebelum dan sesudah perlakuan diberikan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang terletak di Jalan Alumni No.2 Padang Bulan, Medan. Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini dimulai dari bulan Januari sampai dengan Februari tahun 2014.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa FKG USU stambuk 2009 yang berjumlah 165 orang. Pengambilan sampel dilakukan menurut teori Roscoe pada tahun 1975 bahwa untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol besar sampel minimum antara 10 sampai 20, tetapi secara umum untuk memperoleh hasil penelitian yang baik besar sampel adalah 30 orang. Pada penelitian ini diambil sebanyak 60 orang mahasiswa secara purposive menurut kriteria inklusi yang dikelompokkan menjadi kelompok perlakuan secara random mengunyah permen karet xilitol dan sukrosa masing-masing kelompok sebanyak 30 orang. Kriteria Inklusi - Bersedia ikut dalam penelitian Kriteria Eksklusi - Gigi crowded - Memakai ortodonti lepasan - Sakit gigi