Telinga tengah Histopatologi a. Telinga luar

Epitel skuamous pada liang telinga, apabila terjadi kerusakan pada lapisan basal oleh karena trauma atau inflamasi, akan bermigrasi sampai mereka menemukan permukaan epitel lain, baik epitel yang sama maupun epitel yang berbeda. Bila terjadi kerusakan pada membran timpani, akan terjadi salah satu dari tiga hal yaitu celah yang tersambung kembali yang menghasilkan penyembuhan membran timpani; epitel gagal membentuk jembatan dan bergabung pada mukosa telinga tengah; tidak bertemu mukosa telinga tengah karena mukosa telah rusak Browning, 1997.

b. Telinga tengah

Epitel kolumner bertingkat bercilia melapisi tuba eustachius sampai sejauh bagian anterior kavum telinga tengah. Sel-sel ini mempunyai kemampuan untuk memproduksi mukus. Terdapat juga sel goblet dan glandula yang mensekresi mukus. Pada bagian posterior, mukosa berubah menjadi epitel kuboid simpleks atau bertingkat dan tidak terdapat komponen sekresi. Bagian tengah membran timpani dan sel udara mastoid dihubungkan oleh lapisan sel tunggal yang bervariasi bentuknya mulai kuboid sampai gepeng Browning, 1997. Pada stadium awal inflamasi, apapun penyebabnya, terdapat vasodilatasi jaringan submukosa. Sekresi glandula distimulasi oleh produksi cairan mukoid. Beberapa sel epitel mati dan bakteri normal yang terdapat di daerah tersebut akan memperbanyak diri dan memperparah keadaan. Reaksi polimorfonuklear akan terjadi yaitu munculnya neutrofil di dalam darah dan discharge yang mukopurulen. Hal ini akan tetap berlangsung pada telinga tengah dan sel udara mastoid karena immobilitas atau hilangnya silia pada tuba eustachius Browning, 1997. Resolusi akan terjadi, tetapi apabila kondisi ini berlanjut karena beberapa alasan, seperti sekresi yang tidak bisa mengalir, jumlah glandula dan sel goblet akan meningkat dan daerah yang dilapisi epitel kuboid atau gepeng akan berubah menjadi epitel kolumner bertingkat semu pseudostratified Browning, 1997. Jaringan granulasi merupakan hasil akhir proses inflamasi yang tidak dapat beresolusi. Daerah mukosa lokal akan menjadi hiperplasi diikuti dengan invasi fibroblast, kapiler dan makrofag, sel plasma dan limfosit. Jaringan granulasi akan dilapisi oleh semua variasi tipe mukosa yang telah dijelaskan diatas, tetapi sering juga terjadi ulserasi karena tidak dilapisi Browning, 1997. Pada otitis media kronis, yang paling sering terjadi adalah metaplasia kolumner, dan densitas fibroblastik meningkat. Infiltrasi limfoid ditandai dengan perubahan polipoid pada mukosa. Sering dijumpai juga osteitis dan osteoneogenesis. Terlihat adanya jaringan granulasi matur dengan fibrosis subepitelial dan berkurangnya vaskularisasi pada penyakit yang berlangsung lama Matorin P., 1994.

c. Kolesteatoma