Tabel 8. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Formal di Nagori Pulo Bayu Kecamatan Hutabayuraja Kabupaten
Simalungun 2012
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Penduduk Jiwa Persentase
1 Belum Sekolah
485 16,28
2 SD
1150 39,01
3 SLTP
620 21,74
4 SLTA
395 13,22
5 AkademiD1,2,3
12 1,42
6 S1
3 0,13
7 Tidak Sekolah
245 8,2
Total 2989
100,00
Sumber : Kantor Kepala Desa Pulo Bayu 2012
Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang dijalani penduduk di Nagori Pulo Bayu pada umumnya di tingkat SD, yaitu sebesar 1.150 jiwa 30,01, tetapi
masih ada penduduk yang tidak menduduki bangku sekolah, yaitu sebanyak 245 jiwa 8,2.
4.4 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan infrastruktur yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilakukan. Perkembangan suatu daerah sangat
membutuhkan suatu alat yang dapat mempercepat akses masuknya arus informasi bagi perkembangan daerah tersebut. Sarana dan prasarana yang terdapat di Nagori
Pulo Bayu Kecamatan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9. Sarana dan Prasarana di Nagori Pulo Bayu Kecamatan Hutabayuraja Kabupaten simalungun 2012
No Fasilitas Sarana dan Prasarana
Jumlah
1 Pendidikan
TK SD
SLTP SLTA
2 4
1 1
2 Pertanian
Pompa Air Sumur Bor
Traktor Mesin Panen
30 17
21 4
3 Sosial Ekonomi Pertanian
Kios Sarana Produksi Pasar Tradisional
Kelompok Tani 5
1 16
4 Lembaga Desa
LKMD BPD
PKK POLMAS
1 1
1 1
Sumber : Kantor Kepala Desa Pulo Bayu 2012
Tabel 9 menunjukkan ketersediaan sarana dan prasarana di Nagori Pulo Bayu Kecamatan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun cukup baik dan dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat baik di bidang pendidikan, pertanian, sosial ekonomi pertanian, maupun lembaga-lembaga desa yang ada.
4.5 Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Organisasi sosial kemasyarakatan ini merupakan suatu wadah diskusi dan berkumpul bagi para masyarakat pedesaan yang dibentuk atau didirikan atas
kebutuhan seluruh warga masyarakat di Nagori Pulo Bayu Kecamatan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun.
Tabel 10. Organisasi Sosial Kemasyarakatan di Nagori Pulo Bayu Kecamatan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun Tahun 2012
No Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Jumlah
1 Kelompok Tani
16 2
Gabungan Kelompok Tani 1
Sumber : Kantor Kepala Desa Pulo Bayu 2012
Universitas Sumatera Utara
Tabel 10 menunjukkan organisasi social kemasyarakatan di Nagori Pulo Bayu Kecamatan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun sudah cukup baik dan
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat melalui organisasi kemasyarakatan ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Kegiatan Usahatani Petani Jagung 5.1.1 Pembenihan
Benih yang akan digunakan sebaiknya bermutu tinggi, baik mutu genetik, fisik maupun fisiologinya. Berasal dari varietas unggul daya tumbuh besar, tidak
tercampur benihvarietas lain, tidak mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan penyakit. Benih yang demikian dapat diperoleh bila menggunakan benih
bersertifikat. Pada umumnya benih yang dibutuhkan sangat bergantung pada kesehatan benih, kemurnian benih dan daya tumbuh benih. Varietas benih yang
digunakan yaitu Nusantara 1.
5.1.2 Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan untuk tanaman jagung sudah disiapkan sebelulan sebelum penanaman. Bibit dipindahkan langsung ke lahan yang telah siap. Pelaksanaan
pengolahan lahan dibantu dengan peralatan mesin yaitu dengan mesin traktor, pembajakan dilakukan dua kali.
5.1.3 Penanaman
Dahulu orang menanam jagung belum menggunakan aturan atau teknik tertentu. Jagung asal saja ditanam menggunakan jarak tanam antara bibit yang satu dengan
bibit yang lainnya. Jadi, ada bibit yang terlalu dekat dengan bibit yang lain dan juga ada yang terlalu jauh dengan bibit yang lain. Hal ini dapat menyebabkan
pembagian zat makanan tidak merata. Tetapi, setelah adanya Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu, para petani sudah menggunakan aturan-aturan
untuk meningkatkan produksi mereka. Penanaman dilakukan saat kondisi tanah
Universitas Sumatera Utara
lembab dan dilakukan secara manual atau dengan cara ditugal. Bibit dimasukkan ke dalam lubang dengan tugal sebanyak 1-2 biji dengan dalam ± 3cm.
5.1.4 Pemupukan
Pemupukan dimaksudkan untuk menambah hara yang dibutuhkan tanaman karena hara yang tersedia didalam tanah tidak mencukupi. Pupuk pertama sebelumsaat
tanam ditugalkan sejauh 7cm dari lubang benih dengan kedalaman 10 cm. Pemupukan kedua dilakukan pada umur 4-5 minggu setelah penyiangan dengan
ditugalkan seperti pemupukan yang pertama. Pemakaian pupuk berimbang yaitu urea = 200-300 KgHa, SP36 100-150 KgHa, Kcl = 50-100 KgHa dan Za = 50-
75 KgHa. Pemakaian pupuk tersebut dapat dicampurkan bersamaan dan harus disesuaikan dengan kondisi perkembangan tanaman dan keadaan fisik tanah.
5.1.5 Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan tujuan membersihkan gulma-gulma di sekitar tanaman jagung agar unsur hara di dalam tanah dapat sepenuhnya diserap oleh
tanaman jagung. Penyiangan yang dilakukan pada petani sampel dengan mencabut rumput-rumput liar di sekitar tanaman jagung yang dilakukan setelah
jagung berumur 3 minggu setelah tanam dan 45 hari setelah tanam. Penyiangan dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul dan mencabut rumput secara
manual.
5.1.6 Penyemprotan
Penyemprotan dilakukan untuk memberantas hama dan penyakit tanaman jagung dengan menggunakan obat-obatan. Hama dan penyakit tanaman yang sering
mengganggu pada petani sampel adalah lalat bibit, penggerek tongkol, penggerek
Universitas Sumatera Utara
batang, wereng jagung, busuk biji dan busuk tongkol. Penyemprotan dilakukan sesuai dosis, cara dan waktu yang tepat.
5.1.7 Panen
Jagung yang sudah matang siap untuk dipanen dan biasanya berumur 86-96 hari sesuai dengan varietas yang ditanam. Sebenarnya menentukan saat memanen
jagung hanya didasarkan pada umur jagung tersebut adalah kurang tepat. Hal tersebut karena masaknya buah jagung tergantung pada jenisnya juga sangat
dipengaruhi keadaan tanah dan cuaca. Panen petani sampel dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia atau sistem borongan.
5.2 Tingkat Partisipasi Patani Sampel dalam Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu SLPTT