2.7 Penyakit Paru Obstruktif Kronik PPOK
2.7.1 Definisi dan Faktor Risiko
PPOK adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati, umumnya ditandai dengan keterbatasan aliran udara persistent yang biasanya progresif dan berhubungan
dengan peningkatan respon inflamasi kronis pada saluran napas dan paru karena partikel atau gas berbahaya. Eksaserbasi dan komorbiditas secara keseluruhan
berkontribusi pada keparahan penyakit pasien GOLD 2015. Keterbatasan aliran udara ditandai dengan adanya penyakit pada saluran
pernapasan kecil obstruktif bronkiolitis dan kerusakan parenkim paru emfisema. Inflamasi kronik menyebabkan perubahan struktural dan mengecilnya saluran
pernapasan. Hal yang sama terjadi pada kerusakan parenkim paru, proses inflamasi menyebabkan hilangnya hubungan antara alveoli dengan saluran pernapasan kecil
dan menurunkan elastisitas recoil paru. Perubahan-perubahan inilah yang menyebabkan ekspirasi pada proses pernapasan terganggu.
Merokok merupakan faktor risiko utama terbesar untuk PPOK, namun juga ada banyak faktor lain yang memengaruhi terjadinya dan perkembangan PPOK,
antara lain: -
Genetik Defisiensi alpa-1 antitripsin.
Gen lainnya belum diketahui jelas -
Umur dan jenis kelamin -
Pertumbuhan dan perkembangan paru sejak dalam kandungan sampai dewasa Ditemukan adanya hubungan positif antara BBLR dengan VEP1 yang
menurun ketika dewasa -
Eksposur terhadap partikel berbahaya Rokok
Debu bahan kimia dari lingkungan kerja, contohnya : Serbuk kayu, arang, kotoran hewan, dan sebagainya
Polusi udara dalam atau luar ruangan
Universitas Sumatera Utara
- Status sosioekonomi kemiskinan
- Asma hiperaktivitas bronkus
- Bronkitis kronik
Adanya hubungan hipersekresi mukus pada bronkitis kronik dengan penurunan VEP1 dan risiko timbulnya PPOK
- Infeksi
Infeksi berulangberat pada masa kanak-kanak menyebabkan penurunan fungsi paru
2.7.2 Patologi, Patogenesis, dan Patofisiologi PPOK Patologi PPOK
Dalam GOLD 2015 disebutkan bahwa perubahan karakteristik pada PPOK ditemukan pada saluran pernapasan, parenkim paru, dan vaskularisasi saluran
pernapasan. Perubahan patologis tersebut meliputi peningkatan jumlah sel-sel inflamasi spesifik pada paru dan perubahan struktur paru serta saluran pernapasan.
Patogenesis
Secara umum, perubahan pada saluran napas tersebut disebabkan respon inflamasi oleh kronik iritan, yaitu rokok. PPOK juga dapat terjadi pada orang yang
tidak merokok, namun respon inflamasi pada pasien seperti ini masih belum diketahui. Stres Oksidatif dan berlebihnya proteinase pada paru juga berpengaruh
dalam inflamasi paru. Semua mekanisme tersebut berujung pada perubahan karakteristik pada penderita PPOK. Inflamasi pada saluran pernapasan menetap pada
orang yang berhenti merokok meskipun mekanismenya belum diketahui, diperkirakan autoantigen dan mikroorganisme berperan dalam hal ini.
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah faktor-faktor yang berperan dalam perubahan karakteristik saluran napas :
a. Oxidative stress
b. Ketidakseimbangan Protease-Antiprotease
c. Sel-sel inflamatori
d. Mediator Inflamasi
Patofisiologi PPOK a.
Keterbatasan aliran udara dan udara yang terperangkap dalam paru Air Trapping
Inflamasi, fibrosis, dan eksudat pada saluran pernafasan kecil menyebabkan penurunan VEP1 dan rasio VEP1KPV. Obstruksi pada saluran napas perifer ini
sedikit demi sedikit memerangkap udara ketika ekspirasi, yang berujung pada hiperinflasi. Hiperinflasi menurunkan kapasitas inspirasi dan meningkatkan kapasitas
residual fungsional,terutama ketika berolahraga hiperinflasi dinamis, yang menyebabkan dispnea. Faktor-faktor ini berkontribusi pada kerusakan otot respiratori,
dan menyebabkan peningkatan sitokin pro-inflammatory cell.
b. Abnormalitas pertukaran gas