Jenis-Jenis Perokok Zat-zat yang terkandung dalam rokok

2.5 Jenis-Jenis Perokok

Secara umum, perokok dibedakan menjadi dua, yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif ialah perokok yang mempunyai kebiasaan merokok atau orang yang mengisap rokok. Sedangkan perokok pasif adalah orang yang berada disekitar perokok aktif, dan menghisap asap rokok perokok aktif Susanna, Hartono dan Fauzan 2003. Perokok pasif rentan menjadi korban penyakit akibat rokok karena menghirup asap sampingan yang mempunyai bahaya tiga kali lebih besar Crofton dan Simpson 2009. Dari survei yang dibuat oleh Departemen Kesehatan 1990, derajat perokok dibedakan menjadi empat a. Perokok ringan 1-10 batanghari b. Perokok sedang 11-20 batanghari c. Perokok berat 20 batanghari d. Perokok yang berhenti merokok Menurut hasil Riskesdas 2013, diketahui bahwa rerata batang rokok yang dihisap per hari per orang di Indonesia adalah 12,3 batang setara satu bungkus, artinya rata-rata perokok di Indonesia termasuk perokok sedang. Klasifikasi lainnya menurut PDPI 2000, derajat merokok seseorang dapat diukur dengan Indeks Brinkman, dimana perkalian antara jumlah batang rokok yang dihisap dalam sehari dikalikan dengan lama merokok dalam satu tahun, akan menghasilkan pengelompokan sebagai berikut : 1 Perokok ringan : 0-200 batang per tahun 2 Perokok sedang : 200-600 batang per tahun 3 Perokok berat : lebih dari 600 batang per tahun Universitas Sumatera Utara

2.6 Zat-zat yang terkandung dalam rokok

Tabel 2.1 Zat Kimia dalam Rokok Primary Toxic and Carcinogenic components of Cigarette Smoke including vapour- phase and particulate phase components Agent Toxic Ciliotoxic Carcinogenic Co- carcinogenic Promoter Carbon Monoxide x Nitrogen Oxides NO x x Hydrogen Cyanide x x Formaldehyde x x Acrolein x Acetaldehyde x Ammonia x Hydrazine x Vinyl Chloride x Urethane x 2-Nitropropane x Quinoline x Benzo[a]pyrene x x Dibenz[a,h]anthracene x x Benzo[b]fluoranthene x x Benzo[j]fluoranthene x x Dibenzo[a,h]pyrene x x Dibenzo[a,i]pyrene x x Dibenz[a,j]acridine x x Indeno[1,2,3-cd]pyrene x x Benzo[c]phenanthrene x x Benz[a]anthracene x x Universitas Sumatera Utara Benzo[e]pyrene x x Chrysene x x Methylchrysene x x Mehtylfluoranthene x x Dibenz[a,c]anthracene x x Dibenz[a,h]acridine x x Dibenzo[c,g]carbazole x x Mehtylnaphtalenes x 1-Methylindoles x Dichlorostilbene x Catechol x 3-Methycatechol x 4-Methycatechol x 4-Ethycatechol x 4-n-Propylcatechol x Nitrosodimethylamine x Nitrosoethymethylamine x Nitrosodiethylamine x Nitrosodi-n- propylamine x Nitrosodi-n-butylamine x Nitrosopyrrolidine x Nitrosopiperidine x Nitrosomorpholine x N-Nitrosonornicotine x 4-methylnitrosamino- 1-3-pyridyl-1- butanone x Universitas Sumatera Utara N-Nitrosoanabasine x N-Nitrosoanatabine x Aromatic Amines x Aromatic Nitrohydrocarbons x Polonium-210 x Nickel x Arsenic x Cadmium x Sumber : Stephen Mulcahy. The Toxicology of Cigarette Smoke and Environmental Tobacco Smoke, dalam Report Assignment-Biochemical Toxicology,1997. Pada saat merokok, asap rokok yang diisap atau asap rokok yang dihirup melalui dua komponen, yaitu: komponen yang lekas menguap berbentuk gas dan komponen yang bersama gas terkondensasi dan berubah menjadi komponen partikulat. Maka, asap rokok yang diisap umumnya 85 gas dan 15 partikel Faucci 2008. Asap rokok sendiri dibedakan menjadi dua : a. Mainstream smoke MS, yaitu asap rokok yang diisap melalui mulut b. Sidestream smoke SS, yaitu asap rokok yang terbentuk pada ujung rokok yang terbakar dan dihembuskan ke udara. Sidestream smoke inilah yang dihirup oleh perokok pasif. Temperatur pada saat pembentukan MS jauh lebih tinggi dibandingkan temperatur SS, akibatnya SS mengandung lebih banyak zat berbahaya dibandingkan MS. Asap rokok diperkirakan mengandung lebih dari 7000 zat kimia dan 70 karsinogen. Meskipun komposisi asap rokok tergantung dari berbagai faktor, yaitu jenis tembakau, pemrosesan tembakau, kekeringan tembakau, berat bahan baku rokok, bahan pembungkus rokok, dan ada tidaknya filter, seluruh jenis rokok akan mengganggu kesehatan seseorang bila ia merokok terus menerus. Universitas Sumatera Utara Berikut ini adalah zat-zat utama berbahaya yang ada dalam setiap rokok a. Nikotin Kandungan zat ini terdapat dalam asap rokok dan tembakau yang tidak dibakar. Nikotin bersifat toksis terhadap jaringan saraf, juga menyebabkan tekanan darah meningkat. Hal ini disebabkan efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin adrenalin yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan akibatnya terjadi peningkatan tekanan darah, yang berakhir dengan hipertensi. Efek lain nikotin adalah, merangsang berkelompoknya trombosit sel pembekuan darah, trombosit akan menggumpal dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang berasal dari rokok. Hal ini akan memperparah kejadian penyakit kardiovaskular. Nikotin juga memegang peranan penting dalam ketagihan merokok. Menurut Benowitz 1994 menyatakan kadar nikotin sejumlah 4-6 mgr per hari dapat menimbulkan ketagihan terhadap rokok. Dengan bioavabilitas nikotin 40 dari rokok yang diisap, Benowitz memperhitungkan ambang batas nikotin agar tidak ketagihan adalah sebesar 0,4-0,5 mgrbatang rokok. Gambar 2.1 Skema metabolisme nikotin Sumber : Nicotine Chemistry, Metabolism, Kinetics and Biomarkers, 2009 Universitas Sumatera Utara b. Tar Tar disebut juga NFDPM = Nicotine Free Dry Particulate Matter, diartikan sebagai total particulate matter TPM tanpa air dan tanpa nikotin. TPM ditemukan dalam filter Cambride pada mesin rokok dari mainstream smoke. Sumber tar adalah tembakau, cengkeh, pembungkus rokok, dan bahan organik yang dibakar Hubungan antara konsentrasi tar dengan efeknya terhadap kesehatan masih belum jelas. Namun diketahui ada hubungan antara rokok dengan kanker, zat karsinogenik dalam tar yaitu polisiklik hidrokarbon aromatis yang memicu kanker paru. Tar juga mengandung benzopyrene, yang menyebabkan noda di gigi, kuku dan paru-paru. Konsentrasi tar yang terkandung dalam rokok bervariasi, dan dapat dikelompokkan menjadi tiga - Kadar tar tinggi: 22 mgbatang rokok - Kadar tar sedang : 15-21 mgbatang rokok - Kadar tar rendah : 14 mgbatang rokok c. Karbon Monoksida CO Gas bersifat toksis yang bersaing dengan oksigen dalam mengikat hemoglobin. CO tidak berwarna dan tidak berbau. CO dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dari karbon. Dalam rokok terdapat 2-6 gas CO saat merokok, sehingga kadar karboksi-hemoglobin dalam darah dapat meningkat dari 1 pada bukan perokok hingga 2-16 pada perokok. Apabila hal ini berlanjut, maka dapat terjadi polisitemia yang memengaruhi saraf pusat, penciutan pembuluh darah, aterosklerosis, hingga meninggal. Universitas Sumatera Utara

2.7 Penyakit Paru Obstruktif Kronik PPOK

Dokumen yang terkait

Perbandingan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Stambuk 2014 Dengan Stambuk 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara mengenai Basic Life Support

7 67 65

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2008 Terhadap Makanan yang Mengandung Natrium

4 58 63

Pengetahuan Dan Sikap Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kebiasaan Merokok Dikalangan Mahasiswa Laki-Laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 38 53

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Terhadap Rokok

1 35 74

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun Masuk 2012 dan 2014 Tentang Merokok Sebagai Faktor Risiko PPOK

0 0 14

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun Masuk 2012 dan 2014 Tentang Merokok Sebagai Faktor Risiko PPOK

0 0 2

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun Masuk 2012 dan 2014 Tentang Merokok Sebagai Faktor Risiko PPOK

0 0 5

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun Masuk 2012 dan 2014 Tentang Merokok Sebagai Faktor Risiko PPOK

0 1 25

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun Masuk 2012 dan 2014 Tentang Merokok Sebagai Faktor Risiko PPOK

0 0 4

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun Masuk 2012 dan 2014 Tentang Merokok Sebagai Faktor Risiko PPOK

0 0 28