Menurut Bem dalam Maramis 2006, sikap biasanya sedikit banyak berhubungan dengan kepercayaan Hal ini sejalan dengan pendapat Allport dalam
Notoatmodjo 2007, bahwa sikap terdiri dari tiga komponen pokok yaitu kepercayaan terhadap suatu objek, kehidupan emosional atau evaluasi terhadap objek, dan
kecenderungan untuk bertindak. Contohnya, seorang mahasiswa telah mengetahui penyebab, akibat, dan sebagainya tentang PPOK. Pengetahuan ini akan membawa
mahasiswa tersebut untuk berpikir dan berusaha supaya tidak terkena PPOK. Dalam pemikiran, komponen keyakinan dan emosi ikut berpengaruh sehingga mahasiswa itu
menghindari asap rokok untuk mencegah PPOK. Mahasiswa ini mempunyai sikap tertentu terhadap objek yang berupa PPOK.
2.2.1 Tingkatan-tingkatan Sikap
Sama halnya dengan pengetahuan, sikap juga terdiri dari hirarki tingkatan. Ada empat tingkatan dalam sikap :
1. Menerima Receiving
Sikap menerima dilakukan ketika subjek seseorang mau dan memerhatikan objek stimulus yang diberikan.
2. Merespon Responding
Sikap merespon adalah bila seseorang memberikan jawaban bila diberi pertanyaan, mengerjakan, atau menyelesaikan suatu tugas yang diberikan.
3. Menghargai Valuing
Sikap menghargai diartikan bila seseorang mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan tentang suatu masalah.
4. Bertanggung Jawab Responsible
Pada tingkat sikap yang paling tinggi ini, seseorang mampu bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risikonya.
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Universitas Sumatera Utara
Bila secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Indikator untuk sikap kesehatan, juga sejalan dengan
pengetahuan kesehatan, antara lain : a.
Sikap terhadap sakit dan penyakit Sikap mengenai bagaimana penilaian atau pendapat seseorang
terhadap gejala penyakit, penyebab penyakit, cara penularan penyakit, dan sebagainya.
b. Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat
Sikap mengenai bagaimana penilaian sesorang terhadap makanan, minuman, olahraga, relaksasi, merokok, dan sebagainya
c. Sikap terhadap kesehatan lingkungan
Sikap mengenai bagaimana pendapat seseorang terhadap lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan, misalnya terhadap air bersih, polusi, dan
sebagainya. Sikap menggambarkan suka atau tidak suka sesorang terhadap objek. Sikap
membuat seseorang mendekati atau pun menjauhi objek lain. Sikap positif terhadap nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan nyata. Hal-hal yang
memengaruhinya, antara lain: a.
Sikap akan terwujud di dalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu. b.
Sikap diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan yang mengacu kepada pengalaman orang lain.
c. Sikap diwujudkan atau tidak diwujudkan berdasarkan banyak sedikitnya
pengalaman seseorang. d.
Sikap dipengaruhi oleh nilai-nilai yang menjadi pegangan setiap orang dalam menyelengggarakan hidup bermasyarakat Teori WHO, dalam Notoatmodjo
2007.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kategori Pengukuran Pengetahuan dan Sikap