BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Sintesis BNT dengan penambahan mol Ta
2
O
5
0, 1.5, 3, 4.5, 6, dan 15 mendapatkan struktur perovskite dengan komposisi yang paling
optimal pada penambahan Ta
2
O
5
sebesar 3. 2. Penambahan 3 Ta
2
O
5
memiliki temperatur curie tertinggi yaitu 350
o
C. Sedangkan menggunakan karakterisasi BET Brunauer Emmet and Teller
volume total porositas terendah juga terjadi pada saat penambahan Ta
2
O
5
3 yaitu pada 1.048e-03.
5.2 Saran
Dari penelitian penulis masih banyak yang perlu diteliti antara lain: 1. Untuk analisa perubahan struktur maka diperlukan penambahan Ta
2
O
5
yang lebih tinggi. 2. Sangat dimungkinkan pengembangan bahan piezoelektrik BNT + Ta
2
O
5
dengan memvariasikan tekanan yang lebih tinggi. 3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk mengukur konstanta
dielektrik, pengukuran kurva hysteresis dan konstanta piezoelektrik.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Struktur Kristal
Bahan Kristal merupakan suatu bahan yang terdiri dari atom-atom yang tersusun secara berulang dalam pola tiga dimensi dengan rangkaian yang panjang Callister
William, 2003.
Gambar 2.1 Skema tentang struktur kristal Callister, 2003
Pada sistem kristal terdapat konstanta kisi yang terbentuk dalam 3 dimensi
yang diberi symbol dengan a, b, dan c. Sudut antara ketiga konstanta kisi tersebut
diberi simbol dengan . Misalnya, untuk kristal yang berbentuk kubik,
konstanta kisinya sama dalam ketiga arah koordinat a = b = c dan sudut antara
ketiga sisinya sama besar yaitu 90º = 90º , sedangkan untuk kristal
yang bukan kubik konstanta kisinya berbeda dalam ketiga arah koordinat. Volume sel satuan ditetapkan oleh 3 kisi a, b, dan c dan sudut 3
. Jarak bidang kristal merupakan panjang garis yang diambil secara tegak lurus antara 2
bidang kristal yang sama dalam sebuah kristal. Penentuan jarak antara bidang kristal bergantung pada sistem kristal, karena setiap sistem kristal memiliki rumus
jarak yang berbeda Takafumi, dkk, 2012. Tujuh bentuk sel satuan yang berbeda bias dibentuk dari parameter-
parameter yang dikenal sebagai sel satuan konvensional, dan bila dikombinasikan dengan posisi atom khusus dengan sel satuan, akan
menghasilkan 14 kisi bravais, yang rincinya dapat dilihat pada tabel 2.1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Sel satuan konvensional dan 14 kisi Bravais Kittle, 2002
Sistem Kristalografi
Panjang Sumbu dan Sudut
Kisi Bravais Simbol
Kisi Skeme Tiga
Dimensi Simple
Kubik α = = = 90
o
a = b = c -Simple
-Face-centered -Body-centered
P F
I
Tetragonal α = = = 90
o
a = b ≠ c -Simple
-Body-centered P
I
Ortorombik α = = = 90
o
a ≠ b ≠c - Simple
- Base-centered - Face-centered
- Body-centered P
C F
I
Monoklinik α = = 90
o
≠ a ≠ b ≠c
- Simple - Base-centered
P C
Triklinik α ≠ ≠ = 90
o
a ≠ b ≠c - Simple
P
Hexagonal α = = 90
o
, = 120
o
a = a c
- Simple
P
Rombohedral α = =
90
o
120
o
a = b = c - Simple
P
Universitas Sumatera Utara
Pada sebuah kristal dapat ditentukan dengan menentukan titik-titik potong dari sebuah kristal tiga dimensi kemudian membalikkan nilai titik-titik potong
tersebut dengan menjadikan penyebut suatu pecahan yang memiliki pembilang 1, nilai dari ketiga bilangan tersebut dibuat dalam bentuk hkl yang disebut dengan
indeks miller. Jarak antara bidang d merupakan fungsi dari indeks bidang hkl. Jarak antar bidang kristal merupakan panjang suatu garis yang diambil
secara tegak lurus antara 2 bidang yang sama dalam sebuah kristal, menentukan jarak antara bidang kristal tergantung pada sistem kristal Kittle, 2002.
2.2 Bahan Dielektrik