Struktur Bismut Natrium Titanat Metode Padatan solid state reaction

2.5 Struktur Bismut Natrium Titanat

Bismut Natrium Titanat mempunyai sturuktur kristal perovskite terdistorsi ABO 3 . Dimana atom Bi 3+ dan Na +3 menempati sudut-sudut sel satuan kubik, sedangkan Ti menempati pusat sel satuan kubik Body Centred Cubic BCC. Akan tetapi atom O -2 ditengah bidang-bidang dari sel satuan kubik Fase Centred Cubic FCC. Gambar 2.3 Struktur perovskite BNT Sumber: Materials, 2015 Fase transisi adalah salah satu dari penentu utama dari sifat dielektrik material. BNT dapat dipilih dengan fase transisi yang terjadi dalam berbagai temperatur. Struktur perovskite merupakan salah satu jenis struktur dari material ferroelektrik. Sekarang ratusan dari formula ABO 3 divariasikan dengan menggantikan larutan padatan atau penambahan bahan pengotor atau dopants Shrout dan Swartz, 1992.

2.6 Metode Padatan solid state reaction

Solid State Reaction metode padatan adalah suatu metode yang paling banyak digunakan untuk bahan-bahan anorganik bersuhu tinggi, metode ini sering disebut dengan metode kering. Metode ini merupakan reaksi padatan yang terjadi antar partikel yang bereaksi diatas permukaan, yang dipengaruhi oleh sifat kehomogenan bahan, tekanan saat kompaksi dan suhu sintering. Tahapan dari metode solid state reaction adalah : a Penggerusan Blending Tujuan dari proses ini adalah untuk menghomogenisasi bahan dengan adanya pengecilan butiran agar permukaan kontak antar partikel dapat lebih baik. Universitas Sumatera Utara b Kompaksi Compacting Tujuan dari proses ini adalah pemberian tekanan terhadap bahan sehingga memungkinkan terjadinya proses difusi yang lebih cepat. c Pemanasan Sintering Proses sintering adalah proses pemanasan serbuk pada suhu dibawah titik lelehnya dalam rentang waktu yang cukup lama dengan tujuan mendapatkan kualitas bahan yang lebih bagus. Selain itu, agar butiran- butiran yang berdekatan dapat bereaksi dan berdekatan. Pada metode padat ini bahan tidak dapat tercampur secara homogen sehingga akan mempengaruhi proses reaksinya, untuk itu diperlukan suhu tinggi pada proses sintering agar bahan dasar dapat tercampur secara homogen. Metode padat diawali dengan proses penggerusan, dimana akan mengurangi rongga antar partikel pereaksi dan juga membuat ukuran serbuknya lebih kecil, sehingga permukaan partikel yang dapat bereaksi lebih luas. Kemudian proses kompaksi atau pemberian tekanan terhadap bahan yang dapat meningkatkan luas kontak anatarmuka pereaksi-pereaksi. Proses sintering atau proses pemadatan dari serbuk bahan yang dibentuk pada suhu tinggi, namun masih berada di bawah titik leleh bahan tersebut untuk menjadi bahan padat. Selama proses sintering terjadi pengurangan pori-pori bahan yang disertai oleh pembesaran dari masing-masing butir sehingga jarak dari butir semakin kecil, sehingga terjadi ikatan yang kuat antar masing-masing butir Ahda, 2010.

2.7 Temperatur Curie