instrumen keuangan yang satu dengan yang lain, menyebabkan bahwa kegiatan perbankan dengan lembaga keuangan lain, seperti reksa dana atau
lembaga pembiayaan lain, semakin tercampur. Bank Indonesia sebagai bank sentral tidak dapat disamakan dengan
bank umum karena Bank Indonesia yang sebagai bank Sentral memiliki kewenangan yang lebih luas.
Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian hukum dengan judul :
“TINJAUAN YURIDIS TERHADAP INDEPENDENSI BANK CENTRAL DI INDONESIA STUDI PADA
BANK INDONESIA ”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Setiap penelitian perlu sekali adanya pembatasan masalah agar penelitian itu terlihat jelas dan dapat terfokus pada permasalahan yang akan
dibahas sesuai dengan judul, dan waktu. Pembatasan masalah juga dilakukan guna mencapai efektivitas dan efisiensi dalam penelitian dan pembahasan
masalah. Pembatasan masalah ini, penulis hanya akan melakukan penelitian dan pembahasan masalah sesuai dengan judul penelitian yaitu Tinjauan
Yuridis Terhadap Independensi Bank Central Di Indonesia Studi Pada Bank Indonesia.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah dalam suatu penelitian karya ilmiah agar lebih mendalam, terarah dan tepat mengenai
sasaran karena itu untuk memudahkan
pencapaian tujuan dan
pembahasannya, maka dalam penyusunan skripsi ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kedudukan dan kewenangan Bank Indonesia dalam
melaksanakan indepedensi Bank Sentral dalam sistem Ketatanegaraan? 2.
Bagaimanakah hubungan kelembagaan antara Bank Indonesia sebagai bank sentral dengan Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat-RI?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dalam suatu penelitian menunjukkan kualitas dan nilai penelitian tersebut. Berdasarkan atas latar belakang masalah dan perumusan
masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut:
1. Tujuan
a. Tujuan objektif mendeskripsikanindepedensi Bank Indonesia
sebagai bank Sentral saat menjalankan perannya baik itu fungsi, Indepedensi yang dimiliki serta kewenangan yang dimiliki oleh
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral. b.
Tujuan subjektif, menambah wawasan pengetahuan serta pemahaman penulis terhadap penerapan teori-teori yang penulis
peroleh selama menempuh kuliah dalam mengatasi masalah hukum yang terjadi dalam masyarakat. Selain itu, untuk mengembangkan
daya penalaran dan daya pikir penulis agar dapat berkembang sesuai dengan bidang penulis. Selain itu juga untuk memperoleh
data yang penulis pergunakan dalam penyusunan skripsi sebagai
salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan dalam ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
2. Manfaat
a. Manfaat teoritis, Mengembangkan pengetahuan dibidang hukum
tata negara tetang perbankan, memberikan sumbangan referensi bagi pengembangan ilmu hukum.
b. Manfaat praktis, mengembangkan penalaran, membentuk pola
pikir, dinamis sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menetapkan ilmu yang diperoleh. Di samping itu,
memberikan sumbangan pemikiran dan wacana yang luas bagi para pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini, untuk melatih
penulis dalam mengungkapkan masalah tertentu secara sistematis dan berusaha memecahkan masalah yang ada dengan metode
ilmiah yang menunjang pengembangan ilmu pengetahan yang penulis dapat selama perkuliahan.
D. Kerangka Pemikiran
Tinjauan yuridis terhadap Indepedensi Bank Indonesia dalam sistem ketatanegaraan yang dalam hal ini adalah Bank Indonesia sebagai Bank
sentral merupakan satu-satunya lembaga yang mempunyai wewenang untuk mencetak dan mengedarkan uang sebagai alat pembayaran yang sah dalam
sebuah negara. Bank sentral sebagai sebuah produk bank, tidak dibangun dan tumbuh secara alamiah. Bank sentral pada mulanya berkembang dari
suatu bank yang mempunyai tugas sebagaimana dilakukan oleh bank-bank pada umumnya, atau yang lebih dikenal dengan bank komersial. Seperti
diketahui, bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk
simpanandanamengeluarkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit, dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak sesuai dengan Undang-
undang No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Pada awalnya bank sentral tidak dikenal sebagai bank sentral, istilah bank sentral muncul pada abad 20.
Terminologi Sentral mempunyai makna bahwa bank tersebut mempunyai misi khusus yang bersifat memenuhi kepentingan umum
public purposes
. Konsep mengenai bank sentral pada saat itu menjadi perdebatan dalam
konsep bank sentral tersebut. Perbedaan yang diperdebatkan oleh para ahli pada saat itu melihat pada ciri-ciri khusus yang harus dimiliki oleh bank
sentral yang membedakannya dengan bank konvesional pada umumnya. Adapun beberapa pendapat tersebut antara lain:
7
a. Menurut Goodhart, Bank sentral adalah Institusi yang berevolusi secara
alami dari bank swasta yang berperan khsus sebagai bank pemerintah kemudian berkembang menjadi institusi independen yang memiliki peran
sentral menjaga kestabilan ekonomi terutama yang bersumber dari ketidakmampuan bank-bank dalam menghadapi goncangan.
b.Hawke menjelaskan bahwa bank sentral adalah sebuah organisasi yang berada di antara pemerintah dan perbankan.
7
Dahlan Siamat,1996, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Hal 79
c. Kisch dan Elkin menyimpulkan bahwa bank sentral adalah suatu alat dari
kebijakan publik bukan alat dari kepentingan individu. Bank sentral adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan publik
melalui sektor perbankan guna memengaruhi variabel ekonomi.Penulis akan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Dahlan Siamat untuk menjawab
tentang rumusan masalah yang kedua dimana di dalam teori yang disampaikan oleh Dahlan Siamat.
8
Independensi Bank Indonesia yang semakin terkikis tercermin dari pasal-pasal yang termuat baik dalam Undang-Undang Otoritas Jasa
Keuangan mapun Undang-Undang Mata Uang. Adanya jabatan
ex officio
dalam Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan yang berasal dari Bank Indonesia dan Kementrian Keuangan juga semakin adanya ketidakjelasan
dari independensi masing-masing institusi.
9
Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 23 tahun 1999 dan perubahannya
Undang-Undang No. 3 tahun2004 adalah bank sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga negara yang independent, bebas dari campur
tangan pemerintahdaatau pihak-pihak lainnya, kecuali diatur secara tegas oleh undang-undang yang mengaturnya, dalam perspektif hukum nasional
mengenai Bank Sentral diatur melalui Undang-Undang No 3 Tahun 1968 tentang Bank Sentral yang menjelaskan bahwa Bank Sentral adalah suatu
lembaga otoritas yang memiliki fungsi pokok dalam menjaga kestabilan
8
Dahlan Siamat, 1996. Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hal. 85
9
Sumitro Djojohadikusumo,1953,Persoalan Ekonomi Indonesia , Indira pers: Jakarta. Hal 189
moneter, keamanan sistem pembayaran naasional, dan pengaturan serta pengawasan bank. Undang-Undang Bank Sentral tersebut menjelaskan
bahwa Bank Sentral ikut serta dalam membantu dan menjalankan tugas- tugas pemerintah dalam menjaga,mengatur dan memelihara kestabilan nilai
mata uang, dan mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja. Hadirnya reformasi memberikan
transformasi baru dalam kelembagaan negara dengan dimunculkannya lembaga- lembaga negara independen dalam menjawab carut-marut
pemerintahan dalam
eksistensinya sebagai
pelayan kesejahteraan
masyarakat. Prareformasi, pemerintah memiliki kewenangan penuh dalam
mengorganisir Bank Indonesia artinya pemerintah ikut campur dalam segala kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia sehingga
pelayanan dan pemaksimalan kestabilan nasional gagal dilakukan, hal ini dibuktikan dengan krisis moneter 1998. Independensi Bank Indoensia
sebagai Bank Sentral diatur dalam Pasal 4 Ayat 2 Undang-Undang No 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, walaupun ada perubahan dalam
Undang-Undang No 3 Tahun 2004 kelembagaan Bank Indonesia sebagai lembaga independen sebagaimana diatur dalam Pasal 4 undang-undang ini.
Keberadaan peraturan-peraturan tersebut menjelaskan dan menguatkan status dan keberadaan Bank Indonesia merupakan bagian dari lembaga-
lembaga negara di Indonesia.
E. Metode Penelitian