BAB IV
ANALISIS DAN EVALUASI
A. Prosedur Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.
Pajak Pertambahan Nilai PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang atau jasa di dalam daerah pabean oleh orang pribadi atau badan. PPN
tergolong sebagai pajak yang objektif, karena penekanaanya mula-mula kepada obyeknya terlebih dahulu,baru kemudian kepada subyeknya,siapupun subyeknya
masyarakat yang mampu maupun masyarakat yang kurang mampu,akan dikenakan PPN,selama mengkonsumsi Barang Kena Pajak BKP atau Jasa Kena Pajak JKP
di daerah Pabean.
Sehubungan dengan mulai diberlakunya UU PPN yang baru 1 April 2010, maka untuk perubahan dan ketentuan dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 1983
tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan undang-undang
Nomor 42 Tahun 2009,maka Dirjen Pajak telah mengeluarkan aturan baru mengenai bentuk,isi dan tata cara penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan
Nilai SPT Masa PPN yaitu dengan peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-14PJ2010 tentang perubahan kedua atas Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER-
146Pj2006 Tentang Bentuk ,isi Dan Tata Cara Penyampaian Surat pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT Masa PPN. dan dengan surat edaran nomor
Universitas Sumatera Utara
SE-43PJ2010.Berikut ini disampaikan hal-hal yang diatur oleh PER-14PJ2010 dan SE-43PJ2010 tersebut.
Dalam prosedur pelaporan Pajak Pertambahan Nilai terlebih dahulu diketahui siapa yang wajib membayarmenyetor dan melaporkan PPNPPnBM,apa saja yang
wajib disetor oleh PKP dan pemungut PPN dan PPnBM dimana tempat pembayaran pajak, kapan saat pembayaran PPNPPnBM,kapan saat pelaporan PPNPPnBM dan
apa saja sarana yang digunakan untuk pembayaranpenyetoran pajaknya. Untuk membayar PPN dan PPnBM digunakan formulir Surat Setoran Pajak
SSP yang tersedia di kantor pelayanan pajak dan kantor penyuluhan dan pengamatan potensi perpajakan di seluruh Indonesia.PPN dan PPnBM yang dihitung
sendiri oleh PKP,harus dilaporkan dalam SPT Masa dan dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak setempat paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak
berakhir. Setiap Wajib Pajak Wajib mengisi surat pemberitahuan dalam bahas
indonesia dengan menggunakan huruf latin,angka arab,satuan mata uang rupiah,dan menandatangani serta menyampaikan ke kantor Direktorat Jendral Pajak tempat
Wajib pajak dikukuhkan. Bagi wajib Pajak yang menggunakan bahasa asing dan mata uang asing dalam penyelenggaraan pembukuannya, wajib menyampaikan Surat
Pemberitahuan dalam bahasa Indonesia dan mata uang selain rupiah yang di izinkan,mengambil Surat Pemberitahuan PPN masa beserta petunjuk cara
penggisiannya di Kantor Pelayanan Pajak.harus dilakukan dengan lengkap, benar dan
Universitas Sumatera Utara
di tanda tangani oleh penggurus atau direksi untuk Wajib Pajak Badan ,wajib pajak yang namanya tercantum dalam kartu NPWP dan SK PKP bagi wajib pajak orang
pribadi dan dalam hal harus di tanda tangani oleh pihak lain selain tersebut diatas maka harus di lampirkan surat kuasa khusus.disampaikan langsung Kekantor
Pelayanan Pajak dimana pengusaha dikukuhkan sebagai PKPKantor penyuluhan Pajak setempat paling lambat 20 hari setelah masa pajak berakhir.
Pengusaha wajib pajak,wajib menyerahkan faktur pajak setiap penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak,setiap penerimaan pembayaran terjadi
sebelum penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak,serta saat pengusaha kena pajak menyampaikan kepada bendahara pemerintah sebagai pemungut Pajak
Pertambahan Nilai.
B. Proses Pemungutan PPN Dan PPnBM