D. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Pengusaha yang melakukan penyerahan sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan perundang-undangan kecuali pengusaha kecil yang batasanya ditetapkan
oleh Menteri Keuangan, wajib melaporkan usahanya unutk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak dan wajib memungut,menyetor,dan melaporkan Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas barang mewah yang terutang. Pengusaha yang melakukan penyerahan barang kena pajak danatau
penyerahan jasa kena pajak didalam daerah pabean danatau melakukan ekspor barang kena pajak berwujud,ekspor jasa kena pajak,danatau ekspor barang kena
pajak tidak berwujud di wajibkan: a.
Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak; b.
Memungut pajak yang terutang; c.
Menyetorkan pajak petambahan nilai yang masi harus dibayar dalam hal pajak keluaran lebih besar dari pajak pemasukan yang dapat dikreditkan serta
menyetorkan pajak penjualan atas barang mewah yang terutang; d.
Melaporkan perhitungan pajak. Kewajiban diatas tidak berlaku untuk pengusaha kecil yang batasanya di
tetapkan oleh mentri keuangan Pengusaha kecil diperkenankan untuk memelih dikukuhkan menjadi
pengusaha kena pajak. Apabila pengusaha kecil memilih menjadi pengusaha kena pajak, Undang-Undang ini berlaku sepenuhnya bagi pengusaha kecil tersebut.
Universitas Sumatera Utara
E. Saat Terutang Pajak Pertambahan Nilai
Pemungutan PPN atau PPnBM menganut prinsip akrual, artinya terutangnya pajak terjadi pada saat penyerahan barang kena pajakjasa kena pajak meskipun
pembayaranya belum diterima Terutangnya pajak terjadi pada saat :
1. Penyerahan barang kena pajak
a. Saat barang kena pajak diserahkan secara langsung pada pembeli
b. Saat barang kena pajak diserahkan secara langsung kepada penerima
baranguntuk pemberian Cuma-Cuma, pemakain sendiri, penyerahan pusat kecabang.
c. Saat barang kena pajak diserahkan kepada juru kirim atau jasa
angkutan. d.
a. Saat harga atas penyerahan Barang Kena Pajak diakui sebagai piutang penghasilan.
b. Saat diterbitkan faktor penjualan. 2.
Penyerahan Jasa Kena Pajak a.
Saat harga atas penyerahan jasa pajak diakui sebagai piutang penghasilan
b. Saat diterbitkan faktor penjualan oleh Pengusaha Kena Pajak
c. Saat kontrak perjanjian ditandatangani
Universitas Sumatera Utara
d. Saat mulai tersedianya fasilitas kemudahan untuk dipakai secara
nyata, baik sebagian atau seluruhnya dalam pemberian cuma-cuma atau pemakaian sendiri Jasa Kena Pajak
3. Impor Barang Kena Pajak
Saat Barang Kena Pajak tersebut dimasukkan kedalam Daerah Pabean 4.
Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud Jasa Kena Pajak dari Luar Daerah Pabean
Saat yang diketahui terjadi lebih dahulu dari peristiwa-peristiwa sebagai berikut :
a. Secara nyata digunakan oleh pihak yang memanfaatkannya
b. Dinyatakan sebagai utang oleh pihak yang memanfaatkannya
c. Saat harga jual danatau penggantian diganti oleh pihak yang
menyerahkan d.
Harga perolehan dibayar, baik sebagian atau seluruhnya, oleh pihak yang memanfaatkan
e. Ditandatanganinya kontrak perjanjian atau saat lain yang ditetapkan
oleh Dirjen Pajak 5.
Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud Saat Barang Kena Pajak dikeluarkan dari daerah Pabean
6. Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau Jasa Kena Pajak
Saat pergantian atas jasa yang diekspor tersebut dicatat atau diakui sebagai penghasilan.
Universitas Sumatera Utara
7. Saat Lain yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak
a. Atas barang kena pajak berupa persediaan danatau aktiva yang
menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada pembubaran perusahaan, saat terutangnya PPN adalah
pada saat yang terjadi lebih dahulu sebagai berikut : 1.
Saat ditandatanganinya akte pembubaran oleh Notaris 2.
Saat berakhirnya jika waktu berdirinya perseroan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar AD Perusahaan
3. Saat tanggal penetapan pengadilan perseroan dibubarkan
4. Saat diketahuinya bahwa perusahaan tersebut nyata-nyata sudah
tidak melakukan kegiatan usaha atau sudah dibubarkan, berdasarkan hasil pemeriksaan atau berdasarkan data atau
dokumen yang ada b.
Atas kegiatan membangun sendiri saat terutangnya PPN adalah pada saat mulai dibangunnya bangunan
c. Atas penyerahan kepada pemungut PPN :
1. Saat terutangnya PPN adalah pada saat disampaikan tagihan
2. Kontraktor Migas dan Panas Bumi, saat terutangnya PPN adalah
pada saat sama dengan penyerahan Barang Kena Pajak Jasa Kena Pajak
8. Saat pembayaran diterima sebelum penyerahan Barang Kena Pajak atau
jasa Kena Pajak
Universitas Sumatera Utara
Pajak terutang saat pembayaran dalam hal : a.
Pembayaran diterima sebelum penyerahan Barang Kena Pajak atau jasa Kena Pajak
b. Pembayaran dilakukan sebelum dimulainya pemanfaatan Barang Kena
Pajak Tidak Berwujud Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean
F. Mekanisme Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai