2. Fungsi Pajak
Terdapat dua fungsi pajak, yaitu : a.
Fungsi Budgetair, adalah pajak berfungsi salah satu sumber penerimaan Negara untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan Negara.
b. Fungsi Reglured, adalah sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi serta mencapai tujuan-tujuan tertentu diluar bidang keuangan Resmi, 2008:3.
3. Pengertian Wajib Pajak
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pomotongan pajak dan pemungutan pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pasal 1 ayat 2 UU KUP.
4. Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak atas konsumsi barang dan jasa di daerah pabean yang dikenakan secara bertingkat di setiap jalur produksi dan distribusi.
Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sangat dipengaruhi oleh perkembangan transaksi bisnis serta pola konsumsi masyarakat objek dari Pajak Pertambahan Nilai atas nilai
tambah added value yang timbul efek pengenaan pajak berganda dapat dihindarkan Resmi, 2008:1.
Universitas Sumatera Utara
5. Karakteristik Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai itu ada berapa macam:
5.1. Pajak Tidak Langsung
Beban pajak dipikul oleh konsumen akhir. Pengusaha akan menggeser beban pajak kepada pembeli sesuai dengan mata rantai produksi dan distribusi sampai ke
konsumen akhir melalui pengenaan pajak secara bertingkat pengusaaha menggeser beban melalui pengkreditan pajak Resmi, 2008:1.
5.2. Pajak Konsumsi
Pemikul beban pajak berakhir pada konsumen.
5.3. PPN Bersifat Netral
Pengenaan PPN didasarkan pada ”destination principle” dan hanya dikenakan atas nilai tambahan lainnya.
5.4. PPN dipungut di tempat Barang atau Jasa tersebut dikonsumsi 5.5. Pajak Objektif
PPN hanya dikenakan bila terdapat faktor objektif, yaitu; keadaan, peristiwa atau perbuatan hukum yang dapat dikenakai pajak Resmi, 2008:1.
5.6. PPN akan mendahulukan Objek, Baru Kemudian mencari Subjektifnya
5.7. Sistem Faktur
Setiap penyerahan barang kena pajak dan jasa kena pajak yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak harus dibuatkan faktur pajak Resmi, 2008:1.
Universitas Sumatera Utara
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri, penulis ingin mengetahui beberapa masalah sebagai berikut :
1. Mekanisme pelaporan pajak pertambahan nilai,
2. Objek pajak pertambahan nilai,
3. Kendala ataupun masalah dalam mekanisme pelaporan pajak pertambahan
nilai, 4.
Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi pelaksanaan pelaporan pajak pertambahan nilai.
E. Metode Praktik Kerja lapangan Mandiri
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data sesuai dengan metode yang di gunakan sebagai berikut:
1. Tahapan Persiapan
Hal ini berkaitan dengan persiapan yang dibutuhkan mahasiswa mulai dari peninjauan objek dan lokasi, mencari bahan untuk pembuatan proposal, permohonan
surat jalan surat permohonan dari fakultas, dan lain sebagainya.
2. Studi Literatur
Hal ini berkaitan dengan pengumpulan buku-buku yang berkaitan dengan judul Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, artikel ilmiah serta sumber-sumber lain
yang mendukung penulisan laporan ini.
Universitas Sumatera Utara
3. Observasi Lapangan
Penulis melakukan pengamatan secara langsung tentang kondisi serta keadaan dari kantor tempat dimana penulis melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Mandiri.
4. Pengumpulan Data
Penulis melakukan pengumpulan data untuk menunjang keberhasilan dari topik yang dibahas. Dalam hal ini data-data bersumber dari Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Timur. a.
Data Primer adalah data yang diperoleh dari pihak-pihak yang mengetahui tentang objek kajian Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari referensi ilmiah, seperti buku
perpajakan, Undang-Undang Perpajakan yang bertujuan untuk pengumpulan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
5. Analisis dan Evaluasi Data