24
1.7. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh
data, peneliti
menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut: 1.
Dokumentasi Dokumentasi pada penelitian ini adalah DVD film Captain
America: Civil War agar mudah untuk mengidentifikasi yang ada di
dalam film tersebut untuk lebih memahami terhadap representasi heroisme
kulit putih yang ada difilm tersebut. 2.
Studi Pustaka Sumber data-data yang diperoleh melalui beberapa sumber ilmiah
seperti jurnal, buku serta website yang berkaitan dengan penelitian tersebut.
1.8. Teknik Analisis Data
Teknik data ini dilakukan dengan menganalisis film Captain America: Civil War
Penelitian ini menggunakan analisis wacana Discourse Analysis. Dengan berdasarakan teori yang dikemukakan
Theo Van Leeuwen. Analisis ini adalah suatu model analisis yang dapat dipakai untuk melihat bagaimana peristiwa dan aktor-aktor sosial
ditampilkan dan bagaimana suatu kelompok yang tidak mempunyai akses menjadi pihak yang terus menerus dimarginalkan. Analisis Theo
Van Leeuwen secara umum menampilkan bagaimana pihak dan aktor
25
baik perorangan maupun berkelompok ditampilkan dalam pemberitaan Darma Aliah, 2014: 151.
Analisis wacana menghubungkan dengan studi bahasa linguistik, yang pada aspeknya tekstual serta konteks dan proses
produksidan konsumsi suatu teks, dan bagaimana bahasa bisa diproduksidan ideologi dibaliknya. Terdapat tiga pandangan kritis
mengenai analisis wacana, yaitu pandangan positivsm-empiris, konstruktivitisme dan kritis. Dalam penelitian ini menggunakan
pandangan kritis, atau sering dikenal sebagai analisis wacana kritis. Dalam karakteristik analisis wacana kritis, wacana semata-mata tidak
dipahami melalui bahasa saja, namun juga sebagai bentuk praktik dari sosial. Bahasa digunakan untuk melihat ketimpangan kekuasaan
dimasyarakat. Berikut ini disajikan karakteristik wacana kritis yang diambil dari tulisan Teun A. Van Djik, Fairlough, dan Wodak
Eriyanto,2001:7-14.
1.8.2. Tindakan
Wacana dipahami sebagai sebuah tindakanatau action dengan pemahaman sebagai sebuah interaksi. Wacana dipandang sebagai
sesuatu yang bertujuan, apakah untuk mempengaruhi, mendebat, membujuk, menyangga, bereaksi,dan sebagainya. Kemudian wacana
dipahami sebbagai sesuatu yang diekspresikan secara sadar, terkontrol, bukan sesuatu yang di luar kendali atau diekspresikan di luar kesadaran.