Perhitungan jumlah pupuk pada tanaman cabai merah

Lampiran 3. Perhitungan Dosis Pupuk Cangkang Kelapa Sawit a. Perlakuan 1 : 10 tonhektar= b. Perlakuan 2 : 15 tonhektar = c. Perlakuan 3 : 20 tonhektar = d. Perlakuan 4 : 25 tonhektar = e. Perlakuan 5 : 30 tonhektar = Lampiran 4. Perhitungan berat buah pertanaman : Perlakuan Rerata gram P0 = Kontrol 600 gram briket Pupuk Kandang tanaman P1 = 300 gram briket cangkang kelapa sawit tanaman P2 = 450 gram briket cangkang kelapa sawit tanaman P3 = 600 gram briket cangkang kelapa sawit tanaman P4 = 750 gram briket cangkang kelapa sawit tanaman P5 = 900 gram briket cangkang kelapa sawit tanaman 44.940 37.697 40.663 41.800 60.323 51.363 Ruang tanam tanaman cabai yang digunakan yaitu 50 x 60 cm = 300 cm 2 x rerata berat buah x rerata berat buah pertanaman  x 44.940 = 1, 49 tonhektar Perlakuan P0 : Kontrol 600 gram briket Pupuk Kandang tanaman  x 37.697 = 1, 25 tonhektar Perlakuan P1 = 300 gram briket cangkang kelapa sawit tanaman  x 40.663 = 1, 35 tonhektar Perlakuan P2 = 450 gram briket cangkang kelapa sawit tanaman  x 41.800 = 1, 39 tonhektar Perlakuan P3 = 600 gram briket cangkang kelapa sawit tanaman  x 60.323 = 2,07 tonhektar Perlakuan P4 = 750 gram briket cangkang kelapa sawit tanaman  x 51.363 = 1,71 tonhektar Perlakuan P5 = 900 gram briket cangkang kelapa sawit tanaman 50 60 Lampiran 5. Hasil sidik ragam a. Tinggi tanaman Sumber ragam Db JK KT F-hitung PrF Model 5 475.1511111 95.0302222 2.28 0.1123 Galat 12 499.8733333 41.65611111 Total 17 975.0244444 ns: Perlakuan yang diberikan tidak menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 untuk parameter tinggi tanaman b. Berat segar tanaman Sumber ragam Db JK KT F-hitung PrF Model 5 7080.096933 1416.019387 16.75 .0001 Galat 12 1014.403067 84.533589 Total 17 8094.500000 : perlakuan yang diberikan menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 untuk parameter berat segar tanaman c. Berat kering tanaman Sumber ragam Db JK KT F-hitung PrF Model 5 893.219644 178.643929 11.40 0.0003 Galat 12 188.128667 15.677389 Total 17 1081.348311 : perlakuan yang diberikan menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 untuk parameter berat kering tanaman d. Jumlah buah Sumber ragam Db JK KT F-hitung PrF Model 5 3247.777778 649.555556 3.61 0.0318 Galat 12 2160.000000 180.000000 Total 17 5407.777778 : perlakuan yang diberikan menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 untuk parameter jumlah buah tanaman e. Berat buah Sumber ragam Db JK KT F-hitung PrF Model 5 1050.027111 210.005422 2.68 0.0752 Galat 12 940.668667 78.389056 Total 17 1990.695778 : perlakuan yang diberikan menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 untuk parameter berat buah tanaman. Lampiran 6. Jadual Kegiatan Penelitian No Tahapan Penelitian Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Tahap Persiapan 2 Pembuatan Arang Cangkang Kelapa Sawit 3 Pembuatan Briket 4 Aplikasian Briket 5 Pengamatan 6 Analisis Data dan Pembahasan Cangkang Kelapa Sawit Lampiran 7. Documentasi Briket Cangkang Kelapa Sawit Tanaman Pada Lahan Peneltian Daun Randu Buah tanaman Penelitian Pengambilan Sampel Pasir Penelitian Hasil Panen Penelitian Cabai Merah Keriting Penimbangan Berangkasan Tanaman Penelitian Penimbangan Hasil Panen Penelitian Pembongkaran Tanaman Setelah Panen Pengovenan Brangkasan Tanaman Penelitian Penimbangan Berangkasan Tananan Peneitian Laporan Hasil Penelitian APLIKASI BRIKET CANGKANG KELAPA SAWIT DALAM BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH KERITING Capsicum annuum L. DI TANAH PASIR PANTAI SAMAS BANTUL SKRIPSI Disusun oleh : Nazri Fadhlani Dalimunthe 20120210121 Program Studi Agroteknologi FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016 1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan laju jumlah penduduk di Indonesia mengakibatkan kebutuhan pangan dan produk hortikultura lainnya meningkat. Peningkatan laju pertumbuhan ini tidak diimbangi dengan luas lahan pertanian produktif untuk sebagai media penyedia produk pertanian. Dari tahun ke tahun lahan produktif pertanian menyusut, pada tahun 2011 – 2012 mengalami penyusutan dari luasan 39.796.838,00 hektar menjadi 39.594.536,91 hektar Kementerian Pertanian, 2013. Penyusutan berlangsung secara terus menerus. Oleh karena itu, perlu adanya pemanfaatan lahan marginal untuk kegiatan budidaya, salah satunya adalah lahan pasir pantai, Samas, Bantul, Yogyakarta. Lahan pasir pantai merupakan salah satu lahan marginal yang belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk budidaya tanaman pangan maupun hortikultura.Indonesia memiliki panjang garis pantai mencapai 106.00 km dengan potensi luas lahan 1.060.000 hektar Nasih, 2009. Dengan luas lahan tersebut apabila dikembangkan untuk budidaya dapat menjadi lahan pertanian produktif. Salah satu komoditas hortikultura yang dikembangkan di lahan pasir pantai adalah cabai merah keriting. Cabai merah keriting Capsicum annuum L merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomis di Indonesia.Kebutuhan cabai keriting di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Luas panen cabai keriting pada tahun 2012 seluas 211.566 hektar dengan produksi sebesar 1.053.060 ton sementara untuk tingkat konsumsi cabai keriting sebesar 1,13 per tahun, dengan rata-rata konsumsi 1,550 kg per kapita BPS.2013. Lahan pasir pantai memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian untuk meningkatkan produktivitas cabai merah. Namun, disisi lain lahan pasir pantai memiliki beberapa kekurangan dalam hal menyimpan air, kandungan bahan organik rendah, dan porositas tanah yang tinggi Gunawan Budiyanto, 2009. Penambahan bahan organik pada tanah dapat memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah. Salah satu bahan organik yang dapat ditambahkan adalah limbah cangkang kelapa sawit. Salah satu cara untuk mengatasi kelamahan tersebut adalah dengan cara memodifikasi limbah cangkang kelapa sawit menjadi bentuk briket. Briket 2 merupakan bentuk lain bahan organik yang dimodifikasi penampilannya menjadi padat.

B. Perumusan Masalah

permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Berapakah dosis briket cangkang kelapa sawit yang dapat meningkatkan efisiensi pemupukan tanaman cabai merah keriting di lahan pasir pantai Samas Bantul? 2. Apakah pemberian bahan organik dalam bentuk briket cangkang kelapa sawit memberikan pertumbuhan dan hasil yang terbaik pada tanaman cabai merah keriting?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menetapkan dosis briket cangkang kelapa sawit yang efisien pada lahan pasir pantai samas serta dapat memberikan pertumbuhan dan hasil yang terbaik pada tanaman cabai merah keriting.

II. TATA CARA PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari 2016 sampai bulan Mei 2016 di lahan penelitian Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

B. Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu pasir pantai Samas, arang cangkang kelapa sawit, benih cabai merah, Urea, SP36, KCl, daun randu. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu timbangan analitik, polybag, ember, meteran, drum, paralon 1 dim, blender, saringan ukuran 0,5 mm, nampan, karung, dan alat tulis. Alat-alat untuk pengambilan tanah pasir pantai samas.