REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | 72
5.7.1 Penutup Atap dan Dinding
Atap pada bangunan ini menggunakan struktur atap melayu dengan kuda – kuda baja
ringan. Sementara itu dengan penutup atap utama yang digunakan untuk melindungi penumpang di dalam bangunan didominasi dengan menggunakan atap metal ringan.
5.7.2 Transportasi Dalam Bangunan
Dikarenakan bangunan memiliki perbedaan elevasi, transportasi dalam bangunan menggunakan escalator dan tangga. Serta lift dan ramps dengan kondisi kemiringan 12
O
, juga dimanfaatkan untuk penunjang fasilitas difabel
5.7.3 Sistem Utilitas
Jaringan Air Bersih – Kotor Air bersih menggunakan sistem air PDAM kota Tebing Tinggi dan air kotor akan diproses
dan dibuang menuju riol kota Jaringan Listrik
Jaringan listrik yang berkaitan dengan perjalanan kereta api berada di bawah dan diatas rel
kereta api. Stasiun kereta api memiliki spesifikasi tertentu seperti jaringan PPKA yang terdapat di local control panel. Local control panel memiliki fungsi menerima dan mengirim
sinyal pada kereta api yang akan datang dan berangkat. Kaitannya dengan traffic light kereta api yang biasanya terdapat di kedua ujung dari stasiun kereta api dan di tiap penyebrangan
perlintasan kereta api. Jaringan tersebut memiliki spesifikasi kabel NYY. Kabel tersebut pada
Gambar 5.5 Konsep Struktur Bangunan
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | 73
umumnya terletak hingga 2 meter di bawah tanah. Jaringan listrik yang digunakan untuk bangunan stasiun sendiri lebih memiliki jaringan yang tersebar.
Dikarenakan Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi merupakan fasilitas publik yang tergantung dengan kelistrikan, sumber listrik bangunan tidak hanya menggunakan Perusahaan
Listrik Negara atau PLN. Namun menggunakan genset yang tersambung jaringan antara PLN – Main Panel. Ruang main panel dbutuhkan untuk kontrol bangunan secara keseluruhan dan
yang bertanggung jawab secara penuh adalah petugas teknisi atau maintenance.
Jaringan Telekomunikasi Jaringan telekomunikasi juga memiliki jaringan eksisting di bawah rel kereta api. Jaringan
tersebut juga memiliki sambungan langsung di local control panel. Dan Jaringan tersebut tidak boleh terganggu karena kaitannya dengan keselamatan penumpang kereta api dan calon
penumpang kereta api. Jaringan telekomunikasi di stasiun pada umumnya menggunakan satu rekening namun dipisah menjadi 2 nomor telfon dan 1 jaringan internet. Jaringan telfon yang
dibutuhkan biasanya terhubung dengan ruang kepala stasiun dan ruang administrasi. Serta internet yang diprioritaskan menjadi sumber jaringan ke server kereta api di ruang PPKA atau
ruang local control panel. Sementara itu jaringan komunikasi internal terdapat di setiap ruang stasiun, hal ini berkaitan dengan keamanan, dan kondisi atau situasi darurat tertentu. Selain
untuk darurat, terdapat jaringan komunikasi internal bangunan dan sekitarnya yang berpusat di ruang
local control panel yang berkaitan dengan jadwal kereta api datang dan pergi. Pengaman
Pengaman yang dimaksud adalah pengaman dalam situasi bencana dan pengaman
penumpang dari kereta api.Pengaman dari situasi darurat memiliki dimulai dari jaringan smoke detector. Yang memiliki hubungan ke jaringan alarm yang akan berbunyi secara
otomatis dan jaringan sprinkler yang juga akan mengeluarkan air secara otomatis. Kedua jaringan tersebut tidak memiliki pemutus jaringan atau saklar, hal ini dikarenakan kondisi
menyala atau mati tidak dapat diprediksi, dan kaitannya dengan keselamatan. Selain itu, pengumuman untuk kondisi darurat juga memiliki jaringan speaker atau pengeras suara.
Jaringan lampu atau kelistrikan juga dibutuhkan untuk keamanan di area peron di bagian zona bebas. Hal ini juga memiliki sifat yang krusial. Karena zona tersebut tidak boleh dilewati oleh
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | 74
penumpang kereta api sebelum kereta api berhenti secara total. Dan lampu indikator perlu diinstalasi merah dan hijau untuk penumpang sudah diperbolehkan naik atau belum. Dan zona
bebas tersebut berada di 80 cm dari batas terluar peron.
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | 75
BAB VI HASIL PERANCANGAN
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | iii
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | iv
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | v
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | vi
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | vii
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | viii
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | ix
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | x
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xi
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xii
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xiii
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xiv
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xv
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xvi
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xvii
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xviii
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xix
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xx
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xxi
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xxii
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xxiii
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xxiv
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xxv
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xxvi
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xxvii
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xxviii
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | xxix
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | iii
BAB VII KESIMPULAN
BAB VII
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | iv
KESIMPULAN
Kesimpulan dari perancangan Redesain Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi adalah sebagai berikut:
1. Mengevaluasi kondisi eksisting Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi dari segi lokasi,
kelayakan desain dan sirkulasi a.
Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi berada pada jalan lintas Sumatera yaitu Jl. Imam Bonjol yang pada setiap hari cukup padat dilalui oleh kendaraan terlebih
lagi pada hari libur. b.
Signage disekitar bangunan kurang menunjukkan keberadaan stasiun kereta api.
c. Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi memiliki luas bangunan yang cukup kecil
sedangkan lahan yang dimilikinya cukup luas. d.
Halaman site cukup luas untuk dijadikan lahan parkir, tetapi belum teroganisir dengan baik karena tidak ada penanda atau batasan dan juga akses keluar
masuk bangunan hanya dari satu tempat. e.
Lokasi site yang terletak pada jalur lintas ini memungkinkan adanya pengunjung yang datang atau pulang dengan menggunakan angkutan umum
seperti angkot, becak dan bus, sehingga perlu diadakan halte sebagai tempat pemberhentian sementara sehingga tidak menyebabkan kemacetan pada jalan
akibat naik dan turunnya penumpang. f.
Kurangnya vegetasi pada lingkungan site menyebabkan polusi dari kendaraan lintas yang berlalu lalang masuk kedalam site sehingga site terlihat kotor dan
gersang. g.
Kondisi pedestrian yang cukup sempit dan tanpa pembatas vegetasi membuat jarangnya pedestrian digunakan dan akhirnya dipergunakan sebagai tempat
‘ngetem’ para tukang becak. 2.
Mendesain kembali Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi dengan konsep dan suasana baru sehingga dapat berperan baik secara fungsional dan dapat menjadi daya tarik
lingkungannya dengan menerapkan tema Arsitektur Simbiosis
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | v
a. Massa bangunan diperbesar dengan dasar kebutuhan pada masa mendatang dan
juga asumsi dibukanya jalur kereta api Tebing Tinggi – Kualanamu
b. Memberikan space atau halte untuk tempat pemberhentian sementara para
angkutan umum sehingga tidak menyebabkan kemacetan c.
Membuat akses terpisah untuk kendaraan keluar dan masuk. Serta meletakkan akses service pada jalan dibelakang site.
d. Menambahkan vegetasi di sekitar site sehingga bangunan tidak terlihat gersang
dan kotor. e.
Bentukan dasar bangunan adalah bentuk persegi, karena memiliki orientasi yang jelas dan sederhana. Pada sisi bangunan dibuat kaca yang cukup lebar
sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan Kota Tebing Tinggi. 3.
Menciptakan lingkungan stasiun yang mampu menyelesaikan masalah sirkulasi kendaraan, manusia dan parkir
a. Memperluas pedestrian dan memberikan vegetasi pembatas antara jalan
dengan pedestrian sehingga pejalan kaki nyaman menggunakannya. b.
Disediakannya parkir kendaraan pada lantai ground dan juga basement yang dapat dipergunakan sebagai tempat parkir inap kendaraan.
c. Memisahkan jalur pengunjung yang akan berangkat dengan yang akan pulang
sehingga tidak terjadi cross circulation. Pengunjung yang akan berangkat masuk dan menunggu pada lantai ground, sedang pengunjung yang akan
pulang setelah turun dari kereta api langsung diarahkan pada ramp menuju basement.
d. Terdapat jalur penyebrangan pada rel, tetapi juga disediakan jalur
penyebrangan melalui ramp menuju basement sehingga lebih aman. e.
Disediakannya ramp untuk mempermudah menaiki kereta api akibat perbedaan tinggi lantai dan pintu kereta api sehingga pengguna disable tidak mengalami
kesulitan.
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | 11
BAB II DESKRIPSI PROYEK
Universitas Sumatera Utara
REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI
Universitas Sumatera Utara | 12
BAB II DESKRIPSI PROYEK