Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan Analisa Iklim Analisa Kebisingan

REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI Universitas Sumatera Utara | 46

BAB IV ANALISA

Dalam merancang, bangunan yang dirancang harus memperthatikan tapak, lingkungan, dan manusia. Dalam hal tapak khususnya, analisis yang baik akan memberikan konsep dasar sebuah perancangan arsitektur.

4.1 Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan

Keadaan site  Lokasi Tapak : Jln. Imam Bonjol  Batas Site o Utara Pemukiman Penduduk o Selatan Pemukiman Penduduk o Timur Pemukiman Penduduk o Barat Jalan Imam Bonjol  Luas Lahan : 8500m 2  Kondisi Lahan : Tanah Datar  Status Proyek : Fiktif Gambar 4.1 Lokasi Site Universitas Sumatera Utara REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI Universitas Sumatera Utara | 47

4.2 Analisa Iklim

 Matahari  Angin Tebing Tinggi merupakan kota dengan iklim tropis dataran rendah. Ketinggian 26 – 24 meter di atas permukaan laut dengan topografi mendatar dan bergelombang. Temperatur udara di kota ini cukup panas yaitu berkisar 25° - 27 °C. Sebagaimana kota di Sumatera Utara, curah hujan per tahun rata-rata 1.776 mmtahun dengan kelembaban udara 80-90. Gambar 4.2 Anallisa Matahari Gambar 4.3 Analisa Angin Universitas Sumatera Utara REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI Universitas Sumatera Utara | 48 Dengan iklim tropis dan tambah pula lokasi site yang berada disebelah jalan lintas. Kota Tebing Tinggi dapat dikatakan gersang, sehingga bangunan nantinya harus dirancang agar pengunjung dapat tetap merasa nyaman berada didalamnya.

4.3 Analisa Kebisingan

Kebisingan utama sebenarnya dihasilkan oleh mesin kereta api itu sendiri. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana kebisingan dari site berdampak pada lingkugan sekitarnya, terlebih lagi lokasi site bersinggungan langsung dengan pemukiman penduduk. Pada kondisi eksisting bagian depan bangunan memiliki jarak yang cukup jauh dari jalan dan juga memiliki banyak vegetasi sehingga kebisingan pada arah depan dapat dimiimalkan. Tetapi pada bangian depan site dilalui oleh kendaraan bermotor sehingga memberikan kebisingan yang cukup besar. Pada bangian samping site hanya ada pembatas antara site dengan pemukiman disebelahnya, tetapi terdapat jarak beberapa meter dari rel kereta api terhadap pemukiman sehingga kebisingan tidak terlalu keras. Pada bagian belakang site, pemukiman penduduk cukup dekat dengan rel Gambar 4.4 Analisa Kebisingan Universitas Sumatera Utara REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI Universitas Sumatera Utara | 49 dan hanya dibatasi dengan tembok tinggi dan sedikit vegetasi sehingga kebisingan cukup besar. Dengan kondisi seperti ini area dengan kebisingan besar dapat digunakan sebagai area komersial. Area dengan kebisingan oleh kereta api dapat diminimalkan dengan memperjauh jarak antara pemukiman dengan rel. Pada bagian depan site dapat digunakan sebagai halte.

4.4 Analisa sirkulasi