Interpretasi Tema Keterkaitan Tema dengan Judul Studi Banding Arsitektur dengan Tema Sejenis

REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI Universitas Sumatera Utara | 37 5 Simbiosis dari Rakyat dan Murni dalam seni Membangun kembali jejak-jejak masa lalu dalam kemurnian aslinya ada pasti modifikasi detail dan perabot sehingga tidak ada lagi menerima bangunan yang ada sebagai salinan tepat dari aslinya. menciptakan gaya masa lalu dengan memiliki unsur-unsur yang dipilih dan dimurnikan mereka untuk mengintegrasikan mereka ke dalam arsitektur modern. 6 Simbiosis interior dan eksterior intermediate zona Jalan sekaligus daerah untuk lalu lintas, perpanjangan alam semesta intim dan ruang komunal. sifatnya yang pluralistik memberikan pluralitas makna. jalan adalah singkatnya zona transisi di mana jalan raya umum. zona antara dan zona transisi adalah daerah yang kontak ditingkatkan dengan luar membangkitkan rasa kontinuitas antara bangunan dan lingkungan. Simbiosis adalah istilah arsitek Kurokawa yang bermaksud bahwa bangunan tidak seharusnya dilihat sebatas struktur mekanik semata. Tetapi juga harus dapat bekerjasama sebagai bentuk kehidupan, dan memberi nafas secara menguntungkan. Prinsip ini telah diterima baik pada pertunjukkan projek besarnya National Art Centre di Tokyo 2005, area baru Zhegdong di China yang didesign untuk 150.000 orang dan rencana masternya untuk International Airport Astana, di Kazakhstan.

3.2 Interpretasi Tema

Berdasarkan penjelasan diatas, simbiosis sendiri berarti hubungan. Arsitektur Simbiosis yang akan diterapkan pada bangunan adalah bangunan yang dapat memberikan interaksi hubungan yang baik dengan pengguna dan lingkungannya.

3.3 Keterkaitan Tema dengan Judul

Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi di rencanakan akan membuka jalur langsung menuju Bandara Internasional Kualanamu, Medan. Melihat kedaadan eksisting bangunan, diperlukan adanya perbaikan untuk mencapai tujuan tersebut. Terlebih lagi Kota Tebing Tinggi merupakan kota transit yang hanya sekedar dilewati orang pengguna lajur lintas padahal jika kita amati lebih lanjut kota ini memiliki banyak tempat wisata, tempat bersejarah dan juga makanan khasnya yang cukup terkenal, kota ini juga memiliki sejarah dengan kebudayaan melayu dan kolonial. Sangat disayangkan jika potensi daerah ini tertutupi dan Universitas Sumatera Utara REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI Universitas Sumatera Utara | 38 nilai kebudayaan yang dimiliki dilupakan, oleh karena kesan kota transit yang selama ini melekat Dengan adanya Redesain Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi di harapkan terjadinya simbiosis antara bangunan pengguna dan lingkungannya, karena seperti yang kita ketahui stasiun kereta api adalah pusat perpindahan moda, sehingga jika pusat perpindahan tersebut di perbaiki maka diharapkan fasilitas pendukung yang lain juga akan mengikuti. Di samping itu dengan diadakannya redesain stasiun kereta api ini maka diharapkan terjadinya penambahan kuantitas pengguna kereta api sehingga mengurangi ratio kendaraan bermotor yang melintas.

3.4 Studi Banding Arsitektur dengan Tema Sejenis

1. National Bunraku Theatre National Bunraku Theatre yang terletak di Minami-ku, Kota Osaka. Desain dan konstruksinya dilakukan pada tahun 1979-1983, menghasilkan sebuah teater dengan luas bangunan 3.924,874 m2 sedangkan luas lantai total 13.169,911 m2 yang terdiri atas 2 basement dan 5 lantai atas. Teater ini menggunakan konstruksi baja dan teknis reinforced concrete. Dari bangunan ini dapat diketahui bahwa dari beberapa filosofi konsep simbiosis yang ada, Kisho Kurokawa menggunakan 2 pendekatan konsep, yaitu 1 simbiosis with nature Pendekatan konsep Simbiosis with nature merupakan bentuk dari sikap yang diambil saat melihat site di mana bangunan ini berdiri. Memang bukan dalam artian ‘bagaimana bangunan ini dapat sesuai dengan kondisi alam sekitarnya’ namun lebih kepada usaha menyesuaikan luas bangunan dengan kebutuhan manusianya. Hal ini dikarenakan lokasi National Bunraku Theatre ini terletak pada area yang sangat padat di pusat Osaka dengan luas lahan yang kecil. Sementara kebutuhan untuk ruang dan fungsi yang ada sangat banyak, sehingga dapat diperkirakan lahannya tidak memadai. Untuk itu, bangunan ini menggunakan sistim bangunan bertingkat. 2 simbiosis of tradition and modern architecture. Pendekatan konsep Simbiosis of tradition and modern architecture merupakan bentuk keinginan dari Kisho Kurokawa untuk menggabungkan gaya Jepang yang Universitas Sumatera Utara REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI Universitas Sumatera Utara | 39 sudah menjadi tradisi dengan unsur modern saat ini. Unsur tradisional banyak diterapkan pada interior , sedangkan unsur modern dapat dilihat dari penggunaan bahan beton dan pada penggunaan teknologi canggih yang mendukung pementasan teater. Kedua hal ini membuat pengunjung merasa berada dalam ruang di masa lampau dengan melihat pertunjukkan dari masa depan. Konsep pendekatan Simbiosis of Tradition and modern architecture yang digunakan pada bangunan di atas diturunkan lagi ke dalam metode Intermediarry space sebagai penerapannya serta metode pattern, device and abstract symbol. Metode Intermediarry Space Intermediarry space merupakan suatu ruang antara yang ada dalam kebudayaan Jepang. Ruang antara ini biasanya diterapkan dalam merancang sebuah rumah dengan lingkungannya, meskipun tidak menutup kemungkinan diterapkan dalam perancangan bangunan yang lain. Dengan berdasar dari prinsip ‘engawa’ yaitu prinsip hubungan antara Shoin dengan Sukiya di mana terdapat veranda, engawa yang berfungsi sebagai intermediarry space antara rumah atau taman. Bila intermediarry space terletak di suatu ruang tertutup maka dia menjadi bagian dari interior, sedangkan bila berada di ruang terbuka, maka menjadi bagian dari eksterior. Contoh dari intermediarry space adalah teras di ruang terbuka sebagai penghubung antar zona publik jalan di luar rumah dengan zona privat ruang dalam rumah. Penerapan metode ini dapat dilihat pada ruang dalam teater. Untuk memaksimalkan pemanfaatan area secara total, gedung tersebut dibuat berkantilever pada lantai kedua, di mana area di bawahnya digunakan sebagai galery. Perlakuan ini merupakan salah satu ciri dari metode tradisional Jepang, yaitu menciptakan intermediate space di bawah atap di mana internal dan external space secara efektif saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, pada dinding auditorium bagian bawah dicat dengan warna hitam, sedangkan bagian atas menggunakan wheatherboard cladding pattern. Hal ini menunjukkan adanya pergantian zone. Metode Pattern, Device and Abstract Symbol Menggunakan turunan dari symbiosis of tradition and modern architectur. Dalam metode ini Kisho menggunakan desain pengembangan dari elemen-elemen tradisional Jepang Universitas Sumatera Utara REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI Universitas Sumatera Utara | 40 dan dipadukan dengan bentukan-bentukan yang dipakai di jaman Edo yang diolah lagi menjadi simbol-simbol abstrak. Metode ini banyak diterapkan pada interior teater Bunraku sebagai berikut:  Lengkung tepian atap pada entrance menggunakan gaya Cina  Pegangan pintu fusuma dari Istana Katsura digunakan untuk pintu dorong pada pintu utama auditorium  Furniturenya menggunakan pola-pola kimono asymetris untuk menghormati seni rakyat Jepang. Universitas Sumatera Utara REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI Universitas Sumatera Utara | 41 2. Melbourne Central, Australia Melbourne Central yang terletak di pusat wilayah bisnis di Melbourne, Australia. Kompleks ini dirancang dan dikonstruksi pada tahun 1986-1991. Cukup menghabiskan banyak waktu karena terdapat banyak bangunan dalam satu areasite. Gambar 3.1 National Bunraku Theatre Universitas Sumatera Utara REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI Universitas Sumatera Utara | 42 Kompleks ini mempunyai area seluas 26,067.00 m2 dengan total arealantai 263,435.00 m2 yang meliputi  The Tower seluas 106,131.00 m2 yang terdiri atas 4 basement, 53 stories. Menggunakan struktur baja dan reinforced concrete.  Shopping center Atrium annex seluas 92,096.00 m2 yang terdiri atas 4 basement, 6 stories dan 2 penthouse. Atrium menggunakan struktur baja dan reinforced concrete.  Shopping Center lonsdale annex seluas 45,208.00 m2 terdiri atas 4 basement, 3 stories dan 2 penthouse. Menggunakan struktrur baja untuk jembatan bagi pedestrian dan reinforced concrete. Kisho Kurokawa menerapkan beberapa pendekatan konsep dari keseluruhan dasar filosofinya dalam mendesain Melbourne central ini. Konsep yang dipakai adalah : 1 the Symbiosis of History and Present Pendekatan konsep yang pertama The Symbiosis of History and Present merupakan cara Kisho Kurokawa dalam menciptakan suasana dua masa lampau dan saat ini. Area lokasi Melbourne Central merupakan area yang sudah dikenal oleh masyarakat Melbourne pada khususnya dan masyarakat Australia pada umumnya. Selain itu di area ini terdapat Shot Tower yang merupakan bangunan lama. Keberadaan Shot Tower bukanlah suatu hal yang penting bila dilihat dari sudut pandang ars itektur. Namun menjadi hal yang penting untuk ‘menyajikan’ bangunan lama di antara bangunan-bangunan baru di masa sekarang secara bersama-sama. 2 the Symbiosis of Various Function. Pendekatan yang kedua The Symbiosis of Various Function merupakan jalinan dasar atas adanya bermacam- macam ‘fungsi’ berbeda yang ada dalam kompleks tersebut. Dengan adanya konsep dasar maka fungsi yang berbeda itu dapat memiliki satu alur. Melbourne Central terdiri atas beberapa fungsi yang berbeda, yaitu kantor, retail, dan fasilitas entertainment serba guna. Selain itu di lokasi tersebut juga terdapat bangunan Shot Tower yang merupakan bangunan lama. Keadaan ini menciptakan tantangan bagi Kisho untuk Universitas Sumatera Utara REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI Universitas Sumatera Utara | 43 merancang suatu kompleks bangunan yang menarik, untuk itu digunakanlah metode-metode tertentu sebagai berikut: Metode Historical Symbol Shot Tower yang merupakan bangunan historikal adalah simbol dari masa lampau. Kisho berusaha memadukannya dengan bangunan baru yang merupakan simbol masa sekarang. Di dalam kompleks itu terdapat sebuah kerucut kaca yang besar, membentuk sebuah atrium di pusat perbelanjaan dan di dalamnya terdapat The Shot Tower, sehingga seakan-akan kerucut itu melindunginya masa sekarang melindungi masa lampau. Bisa dikatakan bila pengunjung memasuki kerucut itu maka mereka akan berada di sebuah bangunan modern dan dapat melihat bangunan lama. Keadaan ini bisa diartikan lagi menjadi bila kita sedang berada di masa sekarang, maka kita juga dapat menengok lagi ke masa lampau. Metode ini merupakan turunan dari Symbiosis of History and Present Metode Abstract Form Bentuk abstrak merupakan pengadaptasian dari seni modern dan arsitektur modern. Selain itu abstract form dapat diekspresikan secara bebas, bebas dilihat dari sudut pandang manapun tanpa takut akan mengubah makna atau esensinya. Keadaan ini memudahkan Kisho dalam menerjemahkan suatu bentukan sebagai wadah dari bermacam-macam fungsi yang dibutuhkan pada kompleks tersebut, dan hasilnya pun memiliki berbagai makna yang berbeda. Bentukan-bentukan yang diterapkan pada kompleks Melbourne Central ini antara lain kerucut, kerucut yang terpotong, kubah dan persegi panjang. Metode abstract form merupakan turunan dari Symbiosis of Various Function. Metode Heterogen Material Untuk mengimbangi bentukan-bentukan abstrak tersebut, maka digunakanlah bermacam- macam material seperti batu, papan alumunium, kaca pantul, dan kaca gelap. Semua ini dimaksudkan untuk menghindari kemonotonan. Perbedaan material pada permukaan bangunan menciptakan suatu transisi, yaitu solid di bagian bawah dan mulai berubah sedikit demi sedikit sampai pada puncaknya, seakan- akan ‘menguap’ menuju angkasa. Metode Intermediarry Space Universitas Sumatera Utara REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI Universitas Sumatera Utara | 44 Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa intermediarry space menghubungkan dua zona yang berbeda. Dalam kompleks Melbourne Central ini terdapat banyak bangunan yang terpisah, untuk menghubungkannya maka dibuatlah sebuah jembatan bagi para pedestrian yang menggunakan struktur baja. Jembatan ini merupakan bentuk terapan dari intermediarry space. Kompleks Melbourne Central ini diharapkan bisa menjadi pusat kota yang memiliki ciri khas mengingat ciri khas kota Melbourne sudah hilang karena terlalu banyak ‘fungsi’ yang ada. Gambar 3.2 Melbourne Central Universitas Sumatera Utara REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI Universitas Sumatera Utara | 45

BAB IV ANALISA

Universitas Sumatera Utara REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI Universitas Sumatera Utara | 46

BAB IV ANALISA

Dalam merancang, bangunan yang dirancang harus memperthatikan tapak, lingkungan, dan manusia. Dalam hal tapak khususnya, analisis yang baik akan memberikan konsep dasar sebuah perancangan arsitektur.

4.1 Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan

Keadaan site  Lokasi Tapak : Jln. Imam Bonjol  Batas Site o Utara Pemukiman Penduduk o Selatan Pemukiman Penduduk o Timur Pemukiman Penduduk o Barat Jalan Imam Bonjol  Luas Lahan : 8500m 2  Kondisi Lahan : Tanah Datar  Status Proyek : Fiktif Gambar 4.1 Lokasi Site Universitas Sumatera Utara