Kesimpulan Saran Flora Normal Pada Mulut

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Ditemukan bakteri pada sikat gigi terbanyak kontaminan dari lingkungan dengan frekuensi 13 dari 23 sikat gigi 56,5. 2. Ditemukan E. coli sebagai mikroorganisme kontaminan terbanyak pada sikat gigi dengan frekuensi 5 dari 23 sikat gigi 21,7. 3. Ditemukan Bacillus subtilis sebagai mikroorgnisme flora normal mulut terbanyak pada sikat gigi dengan frekuensi 4 dari 23 sikat gigi 17,4. 4. Ditemukan Klebsiella pneumoniae sebagai flora normal kedua terbanyak pada sikat gigi dengan frekuensi 3 dari 23 sikat gigi 13,0. 5. Ditemukan bakteri gram negatif sebagai bakteri terbanyak berdasarkan jenisnya dengan frekuensi 16 dari 23 sikat gigi 69,6. 6. Hasil dari kuesioner menunjukkan berdasarkan proporsinya bakteri terbanyak yang kita jumpai pada sikat gigi adalah pada pemakaian kawat gigi 4-12 bulan 100, mengontrol kawat gigi 2 bulan sekali 75, menyikat gigi 3x sehari 62,5, menyikat gigi dengan durasi 1 menit 75, dan mengganti sikat gigi dengan waktu tidak tentu 80.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditemukan beberapa saran berikut : 1. Bagi peneliti selanjutnya agar menggunakan perbandingan atau variasi sampel lain agar dapat mengetahui perbedaan terhadap bakteri yang ditemukan. 2. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat lebih mengembangkan penelitian ini sehingga bisa menjadi sumber pembelajaran yang lebih akurat dan menyeluruh. Universitas Sumatera Utara 3. Bagi pembacaterutama pengguna kawat gigi agar dapat menggunakan penelitian ini sebagai pembelajaran untuk menjaga kebersihan sikat gigi karena sikat gigi merupakan salah satu media perantara penyakit. 4. Bagi pembaca terutama pengguna kawat gigi agar menyimpan sikat gigi pada tempat seperti lemari khusus atau tempat yang tidak seruangan dengan kloset. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Flora Normal Pada Mulut

Kulit dan membran mukosa selalu mengandung berbagai mikroorganisme yang dapat tersusun menjadi dua kelompok: 1 Flora residen terdiri dari jenis mikroorganisme yang relatif tetap dan secara teratur ditemukan ditemukan di daerah tertentu. Tempat paling umum dijumpai flora normal adalah tempat yang terpapar dengan dunia luar yaitu kulit, mata, mulut, saluran pernafasan atas, saluran pencernaan dan saluran urogenital. pada uia tertentu; jika terganggu, flora tersebut secara cepat akan hidup kembali dengan sendirinya. 2 Flora transien terdiri dai mikroorganisme yang nonpatogen atau secara potensial bersifat patogen yang menempati kulit atau membran mukosa selama beberapa jam, hari, atau minggu; berasal dari lingkungan, tidak menyebabkan penyakit, dan tidak dapat menghidupkan dirinya sendiri secara permanen di permukaan. Anggota flora transien secara umum memiliki makna yang kecil selama flora residen terganggu, mikroorganisme transien dapat berkolonisasi, berproliferasi, dan menyebabkkan penyakit Jawetz et al, 2008Trampuz Widmer, 2004. Membran mukosa mulut dan faring sering steril saat lahir tetapi dapat terkontaminasi saat melewati jalan lahir. Dalam 4-12 jam setelah lahir, streptococcus viridans dapat ditemukan sebagai anggota flora residen yang paling menonjol dan tetap demikian seumur hidup. Organisme tersebut kemungkinan berasal dari saluran pernapasan ibu dan orang yang hadir saat persalinan. Pada awal kehidupan, staphylocuccous aerob dan anaerob, diplokokus gram negatif neisseria, Moraxela catarrhalis, difteroid, dan kadang-kadang lactobacillus juga ditambahkan. Ketika gigi mulai erupsi, spiroketa anaerob, spesies prefotella terutama P melaninogenica, spesies fusobakterium, spesies rothia, dan spesies capnocytophaga tumbuh dengan sendirinya, bersama dengan beberapa vibrio anaerob lactobacillus. Spesies actinomycetes secara normal terdapat dalam Universitas Sumatera Utara jaringan tonsilar dan gingiva orang dewasa, dan juga terdapat berbagai protozoa. Fungi spesies candida terdapat dalam mulut Jawetz et al, 2008. Infeksi mulut dan saluran pernapasan biasanya disebabkan oleh flora oronassal campuran, termasuk anaerob. Infeksi periodontal, abses perioral, sinusitis, dan mastoiditis dapat melibatkan terutama Prevotella melaninogenica, fusobakeri, dan peptostreptococcus. Aspirasi saliva yang mengandung sampai 100 organisme tersebut dan mikroorganisme aerob dapat menyebabkan pneumonia nekrotikans, abses paru, dan empiema Jawetz et al, 2008. Mikroorganisme yang sering dijumpai pada rongga mulut Samaranayake, 2006: Gram-positif cocci Genus Streptococcus Gram-positif cocci berbentuk rantai, tidak bergerak, biasa bertempat di permukaan berfibril, kadang-kadang berkapsul, belum tentu anaerob; variabel haemolisis tapi alfa-haemolisis paling sering; medium selektif: mitis salivarius agar MSA. Grup mutans  Spesies utama: Streptococcus mutans serotipe c, e, f; S. sobrinus serotipe d, g; S. cricetus serotipe a; S. rattus serotipe b; S. macacae; S. downei serotipe h.  Karakteristik kultural: tinggi, conveks, koloni opak; memproduksi banyak ekstraseluler polisakarida pada media yang mengandung sukrosa; medium selektif MSA + bacitracin agar.  Bagian utama intraoral dan infeksius: permukaan gigi, karies gigi. Grup salivarius  Spesies utama: Streptococcus salivarius; S. vestibularis. Universitas Sumatera Utara  Karakteristik kulturalal: besar, koloni mukoid pada MSA. S. vestibularis tidak memproduksi ekstraseluler polisakarida dari sukrosa; mereka memproduksi urease dan hidrogen peroksida.  Bagian utama intraoral dan infeksius: bagian dorsum dari lidah dan ludah; S. vestibular biasa di bagian mukosa vestibular; tidak terlalu bersifat patogen pada oral. Grup anginosus  Spesies utama: Streptococcus constellatus; S. intermedius; S. anginosus.  Karakteristik kultural: tergatung pada karbon dioksida; bentuk kecil, koloni non-adheren pada MSA.  Bagian utama pada intraoral dan infeksius: celah gusi; dentoalveolar dan infeksi endodotic. Grup mitis  Spesies utama: Streptococcus mitis; S. sanguis; S. gordonii; S. oralis; S. crista.  Karakteristik kultural: kecil, elastis S.sanguis atau koloni non-adheren S. oralis dan S. mitis pada MSA.  Bagian utama pada intraoral dan infeksius: umumnya biofilm pada plak gigi; lidah dan pipi; karies gigi; infeksi endokarditis kecuali S. mitis Streptococcus anaerob  Spesies utama: Peptostreptococcus anaerobius, Micromonas micros; Finegoldia magnus; Peptoniphilus asaccharolyicus; grup akronim GPAC – Gram-positif anerobik cocci.  Karakteristik kultural: anaerobes, tumbuh lambat, biasanya tidak haemolitik.  Bagian utama pada intraoral dan infeksius: gigi, karies gigi, periodontal dan abses dentoalveolar pada kultur campuran. Universitas Sumatera Utara Batang gram-positif dan filamen Organisme ini biasa diisolasi dari plak biofilm plak gigi dan termasuk actinoycetes danlactobacilii. Genus Actinomycetes Pendek, batang gram-positif pleomorfik.  Spesies utama: Actinomycetes israelii; A. gerencseriae; A. odontolyticus; A. naelundii genospesies 1 dan 2; A. myeri; A. georgiae. Yang paling penting patogen pada manusia adalah A. israelii.  Karakteristik kultural: fermentasi glukosa untuk memberikan pola karakteristik dari rantai pendek asam karboksilik berguna untuk speciating; keras atau anaerob fukultatif.  Bagian utama pada intraoral dan infeksius: A. odontolyticus, tahap paling paling pertama dari demineralisasi email gigi; A. naeslundii dilibatkan dengan akar permukaan karies dan radang gusi; A. israelii kemungkinan yang menyebabkan patogen penyebab cervicofacial dan ileocaecal actinomycosis. A. gerencseriae dan A. georgiae adalah komponen kecil dari kesehatan flora gingival. Genus Lactobacillus Bacilli gram-positif  Spesies utama: Lactobacillus casei; L. fermentum; L. dophilus.  Karakteristik kultural: katalase-negatif, mikroaerofilik; membutuhkan nutrisi kompleks; asidurik, PH optimal 5.5-5.8. medium selektif, Rogosa agar.  Bagian utama pada intraoral dan infeksius: habitasi umum pada mulut, tetapi meliputi kurang dari 1 dari oral flora. Biofilm plak gigi, biasanya dalam jumlah kecil; mempercepat dari karies gigi. Universitas Sumatera Utara Organisme gram-positif lainnya yang terkemuka Rothia dentocariosa, gram-positif filamen bercabang, aerob, ditemukan pada plak dan kadang-kadang diisolasi dari infeksi endokarditis. Bifidobacterium dentium adalah gram-positif anaerob biasanya diisolasi dari biofilm plak; berperan dalam penyakit tidak jelas. Gram-negatif cocci Genus Neisseria Gram-negatif diplococci.  Spesies utama: Neisseria subflava; N. mucosa; N. sicca.  Karakteristik kultural: asaccharolytic dan tidak memproduksi polisakarida, fakultatif anaerob.  Bagian utama pada intraoral dan infeksius: diisolasi dalam jumlah kecil pada lidah, saliva, mukosa oral dan plak awal; bisa memakai oksigen pada tahap awal dari pembentukan plak dan memberikan kondisi kondusif untuk pertumbuhan dari anaerob; jarang berhubungan dengan penyakit. Genus Veillonella Kecil, gram-negatif cocci.  Spesies utama: Veillonella parvula; V. dispar; V. atypica.  Karakteristik kultural: anaerob; medium selektif Rogosa vancomycin agar. Kekurangan glukokinase dan fruktokinase menyebabkan tidak bisa untuk memetabolisme karbohidrat; mereka menggunakan produksi laktat oleh bakteri lain dan membuat PH plak menjadi tinggi, dan merhubungan dengan karies gigi.  Bagian utama pada intraoral dan infeksius: diisolasi dari semua permukaan, termasuk lidah, saliva dan plak biofilm. Tidak berhubungan dengan penyakit. Universitas Sumatera Utara

2.2 Bakteri Komensal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Brand Image Sikat gigi Oral-B pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

4 56 106

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Terhadap Prosedur Penggunaan Radiografi Dental Dalam Melakukan Perawatan Gigi

2 85 44

Gambaran Tipe Wajah Dan Bentuk Lengkung Gigi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

9 102 74

Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Brand Image Sikat Gigi Oral-B Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 25 91

Gambaran Mikroorganisme pada Sikat Gigi Mahasiswa Pengguna Dental Braces (Kawat Gigi) Angkatan 2014 Fakultas Kedoteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 13

Gambaran Mikroorganisme pada Sikat Gigi Mahasiswa Pengguna Dental Braces (Kawat Gigi) Angkatan 2014 Fakultas Kedoteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 2

Gambaran Mikroorganisme pada Sikat Gigi Mahasiswa Pengguna Dental Braces (Kawat Gigi) Angkatan 2014 Fakultas Kedoteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 4

Gambaran Mikroorganisme pada Sikat Gigi Mahasiswa Pengguna Dental Braces (Kawat Gigi) Angkatan 2014 Fakultas Kedoteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 2 16

Gambaran Mikroorganisme pada Sikat Gigi Mahasiswa Pengguna Dental Braces (Kawat Gigi) Angkatan 2014 Fakultas Kedoteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 4 4

Gambaran Mikroorganisme pada Sikat Gigi Mahasiswa Pengguna Dental Braces (Kawat Gigi) Angkatan 2014 Fakultas Kedoteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 1 11