Gambar 2.2.Komponen Alat OrtodontikDental Braces Kawat Gigi : a.Buccal tube, b.Molar Band, c.Bracket, d.Arch wire, e.Auxilliary Spring.
2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Alat OrtodontikDental Braces Kawat Gigi
Alat OrtodontikDental Braces Kawat Gigi mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan Alat OrtodontikDental Braces Kawat
Gigi terdapat pada retensi yang tidak menjadi masalah, karena alat ortodontik ini dicekatkan pada gigi-gigi. Penggunaan alat ortodontikdental braces kawat gigi
juga kurang membutuhkan keterampilan dari pihak pasien dalam mengendalikan alat ortodontik cekat. Alat ortodontikdental braces kawat gigi bisa
menghasilkan gerakan gigi yang tidak mungkin diperoleh dengan alat ortodontik lepasan karena alat ortodontik lepasan mengaplikasikan komponen tekanan hanya
pada daerah yang sangat kecil di mahkota gigi, dan karena itu hanya menghasilkan gerak tipping dan rotasi sederhana Foster TD, 1999.
Kekurangan utama dari alat ortodontikdental braces kawat gigi berpusat pada masalah kesehatan rongga mulut. Alat ortodontik jenis ini dicekatkan pada
gigi-gigi sehingga lebih sulit dibersihkan daripada alat ortodontik lepasan, dan kesehatan rongga mulut tentu lebih sulit dipertahankan selama perawatan dengan
alat ortodontik cekat. Kekurangan lain dari alat ortodontikdental braces kawat gigi yaitu dapat menghasilkan gerakan gigi yang merugikan karena alat
ortodontik tersebut dicekatkan pada gigi, tekanan yang terlalu besar tidak akan menyebabkan alat ortodontik cekat terungkit, tetapi malahan bisa merusak
struktur pendukung gigi. Selain itu pada sistem alat orotodontik cekat yang lebih rumit akan lebih mudah untuk mendapatkan gerak yang tidak diinginkan melalui
tekanan resiprokal, dan sistem ini sebaiknya hanya dikerjakan oleh operator yang berpengalaman Foster TD, 1999.
2.5 Sikat Gigi dan Pasta Gigi
Sikat gigi mempunyai bentuk bermacam-macam, demikian juga kekerasan bulunya. Ada yang lunak, agak keras dan keras bulunya. Agar supaya sikat gigi
Universitas Sumatera Utara
tetap berfungsi dengan baik, sikat gigi perlu diganti lebih kurang setiap 2-3 bulan sekali . kerusakan yang terjadi pada sikat gigi tidak sama pada setiap orang. Ada
yang memerlukan waktu hanya 1-2 minggu saja, sikat giginya sudah rusak, tetapi ada yang sudah memakainya sampai berbulan-bulan, sikat giginya masih tampak
dalam keadaan baik. Dalam jangka waktu 2-3 bulan sikat gigi praktis sudah tidak dapat bekerja lagi dengan baik. Bulu sikat gigi yang sudah rusak tidak akan bisa
memberrsihkan gigi dengan baik, dan malahan akan dapat melukai gusi. Oleh karena itu, setiap sikat gigi rusak, sikat gigi segera diganti Boedihardjo, 1985.
Ada dua jenis sikat gigi yang sering digunakan, manual dan elektrik. Sikat gigi manual adalah sikat gigi yang biasa digunakan sehari-hari dengan
menggunakan tangan Forrest, 1993 Daliemunthe, 2006. Sikat gigi manual terdiri atas kepala sikat head, bulu sikat bristle dan tangkai atau pegangannya
handle Perry, 2002. Pemilihan sikat gigi tergantung pada kebutuhan setiap orang. Ukurannya
disesuaikan dengan besar mulut sehingga dapat dipergunakan untuk membersihkan semua bagian mulut Situmorang, 2005.
Umumnya kepala sikat bervariasi, bentuknya ada yang segiempat, oval, segitiga atau trapesium agar bisa disesuaikan dengan anatomi individu yang
berbeda. Kekerasan bulu sikat juga bervariasi seperti hard keras, medium sedang, dan soft lunak. Ukuran kepala sikat maupun kekerasan bulu sikat
orang dewasa berbeda dengan anak-anak Rifki, 2010 Untuk anak-anak ukuran yang biasa digunakan ialah Situmorang, 2005:
a. Panjang tangkai : 13 cm b. Panjang kepalanya : 2 cm
c. Lebar kepala : 0,6 cm American Dental Assosiation ADA menganjurkan ukuran maksimal kepala
sikat gigi anak-anak 20x7mm. Tangkai sikat gigi umumnya dibuat lurus. Walaupun sekarang ini terdapat
variasi pada tangkainya tetapi pemilihannya tergantung kepada selera per- individu, asalkan fungsi pembersih dari sikat gigi tetap optimal Daliemunthe,
2008.
Universitas Sumatera Utara
Pasta gigi adalah bahan yang digunakan bersama sikat gigi untuk membersihkan gigi. Pasta gigi di pasaran tersedia dalam bentuk tepung, pasta atau
gel dan semuanya dijual untuk kebutuhan terapeutik atau kosmetik Pintauli, 2008.
Umumnya pasta gigi mengandung bahan abrasif 20-40, air 20-40, pelembab humectant 20-40, deterjen 1-2, bahan pengikat binding agent
2, bahan penyegar ±2, bahan pemanis ±2, bahan terapeutik ±5, dan pewarna 1Pintauli, 2008.
Kontaminasi dari enterobakteri juga menarik perhatian, seperti yang ditemukan lebih dari 50 dari bulu sikat gigi, karena hasil dari penyimpanan sikat
gigi yang salah, seperti diluar lemari dan wastafel kamar mandi, dimana itu adalah target aerosol dari kloset Rodrigues et al, 2012.
2.5.1 Metode menyikat gigi
Banyak metode atau teknik menyikat gigi yang diperkenalkan para ahli, dan kebanyakan metodenya dikenal dengan namanya sendiri seperti metode Bass,
Stillman, Charters, atau disesuaikan dengan gerakannya. Pada prinsipnya terdapat empat pola dasar gerakan, yaitu metode vertikal, horizontal, berputar rotasi, dan
bergetar vibrasi Pintauli, 2008 Perry, 2002. Disini akan dibahas teknik penyikatan gigi dengan metode horizontal dan
Roll a. Rolling
Teknik ini memungkinkan pembersihan gusi dan gigi tanpa menekan sulkus. Bulu sikat diletakkan sejajar dan berlawanan dengan attached
gingiva sedangkan kepala sikat sejajar dataran oklusal Pintauli, 2008 Forrest, 1993.
Bulu sikat dengan posisi mengarah ke akar gigi, sehingga sebagian bulu sikat menekan gusi. Gusi menjadi berwarna pucat. Ujung bulu sikat
digerakkan perlahanlahan sehingga kepala sikat gigi bergerak membentuk lengkungan melalui permukaan gigi. Pada waktu bulu sikat
melalui mahkota gigi kedudukannya hampir tegak lurus dengan
Universitas Sumatera Utara
permukaan gigi. Permukaan mahkota gigi juga ikut disikat. Gerakan ini diulangi 8-12 kali pada setiap daerah dengan sistematis agar tidak ada
yang terlewat. Cara penyikatan ini terutama bertujuan untuk pemijatan gusi, supaya kotoran dapat keluar, dan untuk membersihkan daerah sela-
sela gigi Rifki, 2010. Dengan teknik ini, daerah sepertiga gigi kemungkinan tidak tercakup
dengan sikat gigi tetapi menyentuh attached gingiva, oleh karena bila sikat gigi diletakkan terlalu dalam ke vestibulum, maka kemungkinan
dapat menyebabkan trauma pada mucogingiva junction dan mukosa alveolar Pintauli, 2008.
Gambar 2.3. Penyikatan gigi metode Roll Stoke
b. Horizontal Teknik horizontal ini sangat dianjurkan sehingga paling banyak
digunakan orang. Bulu sikat ditempatkan tegak lurus terhadap mahkota gigi. Kemudian sikat gigi digerakkan maju-mundur 6-9 mm. Gigi anak-
anak yang mempunyai bentuk seperti lonceng bell-shaped paling efektif bila dibersihkan dengan menggunakan teknik ini. Metode horizontal
untuk anak-anak, memberikan hasil yang baik. dan memerlukan sedikit waktu dan merupakan suatu teknik sederhana Tan, 1993.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4. Penyikatan gigi metode Horizontal
2.5.2 Waktu dan Frekuensi Menyikat Gigi
American Dental Assosiation ADA menyatakan bahwa pasien harus menyikat gigi secara teratur minimal, dua kali sehari yaitu pagi hari setelah
sarapan dan sebelum tidur malam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bila plak disingkirkan setiap hari secara sempurna, maka tidak akan menimbulkan efek
pada rongga mulut Pintauli, 2008. Waktu menyikat gigi pada setiap orang tidak sama, bergantung pada
beberapa faktor seperti kecendrungan seseorang terhadap plak dan debris. Hanya setelah pasien berulang kali menyikat dan diawasi oleh tenaga profesional, maka
baru dapat ditentukan berapa kali sebaiknya orang tersebut menggosok gigi. Biasanya, rerata lama menyikat gigi adalah kira kira 1 menit, walaupun demikian
ada juga yang melaporkan 2-2,5 menit. Penentuan waktu ini tidak bisa sama pada setiap orang terutama pada orang yang sangat memerlukan program kontrol
plakPintauli, 2008.
2.6 Evaluasi Klinis Penyikatan Gigi