Pembahasan Membersihkan sikat gigi setelah menyikat gigi menggunakan bahan aktif eg.

berdasarkan proporsinya bakteri terbanyak adalah pada waktu mengganti yang tidak tentu dengan proporsi 80.

5.2 Pembahasan

Hasil penelitian yang di dapatkan bahwa bakteri yang ada pada sikat gigi mahasiswa FK USU angkatan 2014 pengguna kawat gigi berdasarkan identifikasi pewarnaan Gram sebanyak 7 dari 23 sikat gigi atau sekitar 30,4 gram positif dan 16 dari 23 sikat gigi atau sekitar 69.6 gram negatif. Penelitian ini berbeda dengan Villa H2004 yang mengatakan bahwa bakteri gram positif lebih banyak dibandingkan dengan bakteri negatif, hal ini mungkin disebabkan tingkat higenitas dan sanitasi tiap orang berbeda-beda. Menurut Entjang 2000, personal hygiene dan sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologi, sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan. Perilaku yang kurang baik dari manusia akan mengakibatkan perubahan ekosistem dan timbulnya sejumlah masalah sanitasi lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bakteri berdasarkan habitatnya yaitu bakteri flora normal pada mulut seperti Bacillus subtilis, Staphylococcus epidermidis, dan lain-lain dengan frekuensi 10 dari 23 sikat gigi atau sekitar 43,5. Sedangkan terdapat juga bakteri yang berasal dari lingkungan air maupun udara seperti E. coli, Proteus mirabilis, dan lain-lain dengan frekuensi 13 dari 23 sikat gigi atau sekitar 56,5. Jurnal dari American Society for Microbiology ASM mengatakan bahwa tanpa memperhatikan teknik penyimpanan, 60 dari sikat gigi telah terkontaminasi dengan bakteri dari lingkugan. Penelitian sebelumnya juga menyatakan bahwa bakteri dari lingkungan terlihat pada sikat gigi sekitar 54,85. Dijumpai pada sikat gigi terdapat 80 kemungkinan bahwa bakteri dari Universitas Sumatera Utara lingkungan tersebut datang dari penggunaan kamar mandi yang sama oleh orang lain. Berdasarkan spesiesnya penelitian ini menunjukkan bakteri paling banyak terdapat di sikat gigi mahasiswa FK USU angkatan 2014 pengguna kawat gigi adalah E. coli sebanyak 5 dari 23 sikat gigi atau sekitar 21,7. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Karibassapa 2011 yang menunjukkan bakteri E. coli adalah bakteri terbanyak yang ditemukan pada sikat gigi. Bakteri E. coli juga dapat dikatakan colitinja, colitinjayaitu bakteri yang berasal dari kotoran tinja hewan ataupun manusia. Kemunculan bakteri disebabkan oleh masuknya tinja, kotoran hewan, sampah, air kencing, dahak, ekskresi luka, dan sebagainya ke dalam badan air atau ada kalanya pencemar yang masuk ke dalam air tidak disengaja, seperti masuknya kembali air buangan kedalam sumur, adanya pipa air yang bocor yang menyebabkan hubungan pipa air yang bersih dengan air riul Suriawiria, 2008. Tidak hanya E. coli tetapi terdapat juga perkembangan dari Streptococci spp. pada sebagian besar dari bulu sikat gigi, dimana menunjukkan sikat gigi adalah sarana yang sangat baik bagi transportasi bakteri. Hampir setengah dari bulu sikat gigi menunjukkan pertumbuhan Streptococcus mutans. Staphylococcus ditemukan dalam jumlah banyak, lebih dari 50 dari bulu sikat gigi. Meskipun tergolong mikrobiota oral, Staphylococcus aureus menjadi perhatian lebih dikarenakan kemampuannya untuk menyebabkan banyak penyakit mulut Rodrigues et al, 2012. Hasil dari kuesioner menunjukkan bahwa frekuensi bakteri banyak tumbuh pada sikat gigi subjek yang telah mengikuti saran dari beberapa jurnal untuk penggunaan kawat gigi dan penggunaan sikat gigi. Menurut American Dental Association ADA saran tersebut adalah mengontrol gigi 1x sebulan, menyikat gigi 2x sehari, menyikat gigi dengan durasi 1 menit, dan mengganti sikat gigi 1- 2 bulan. Lain halnya berdasarkan proporsinya bakteri terbanyak yang dijumpai adalah bakteri berasal dari lingkungan yaitu pada pemakaian kawat gigi 4-12 bulan 100, mengontrol kawat gigi 2 bulan sekali 75, menyikat gigi 3x Universitas Sumatera Utara sehari 62,5, menyikat gigi dengan durasi 1 menit 75, dan mengganti sikat gigi dengan waktu tidak tentu 80. Walaupun telah mengikuti saran dari beberapa jurnal tesebut,pertumbuhan bakteri tetap terjadi,kemungkinan karena tempat penyimpanannya dan perawatan sikat gigi setelah menyikat gigi. Sesuai dengan menurut penelitian Rodrigues et al.2012 kontaminasi dari enterobakteri juga sering ditemukan,seperti lebih dari 50 pada bulu sikat gigi, karena hasil dari penyimpanan sikat gigi yang salah, seperti diluar lemari dan wastafel kamar mandi, dimana tempat tersebut merupakan target aerosol dari kloset. Penelitian dilakukan pada bulu sikat gigi karena menurut Karibassapa 2011 bahwa bulu sikat pada kepala sikat gigi lebih mudah untuk mengidentifikasi kontaminasi mikrobanya. Hal tersebut dikarenakan bukan hanya tempat mikroorganismenya tetapi juga penyedia lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan mereka. Kontaminasi dari sikat gigi juga dapat menimbulkan resiko penyebaran infeksi yang signifikan bagi pasien-pasien tertentu seperti imunosupresi, kardiopati, penerima organ transplantasi Sumasogi et al, 2002. Oleh sebab itu sebaiknya pengguna sikat gigi terutama pengguna kawat gigi untuk dapat lebih memperhatikan tempat penyimpanan sikat gigi yang dimilikinya. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Brand Image Sikat gigi Oral-B pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

4 56 106

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Terhadap Prosedur Penggunaan Radiografi Dental Dalam Melakukan Perawatan Gigi

2 85 44

Gambaran Tipe Wajah Dan Bentuk Lengkung Gigi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

9 102 74

Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Brand Image Sikat Gigi Oral-B Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 25 91

Gambaran Mikroorganisme pada Sikat Gigi Mahasiswa Pengguna Dental Braces (Kawat Gigi) Angkatan 2014 Fakultas Kedoteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 13

Gambaran Mikroorganisme pada Sikat Gigi Mahasiswa Pengguna Dental Braces (Kawat Gigi) Angkatan 2014 Fakultas Kedoteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 2

Gambaran Mikroorganisme pada Sikat Gigi Mahasiswa Pengguna Dental Braces (Kawat Gigi) Angkatan 2014 Fakultas Kedoteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 4

Gambaran Mikroorganisme pada Sikat Gigi Mahasiswa Pengguna Dental Braces (Kawat Gigi) Angkatan 2014 Fakultas Kedoteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 2 16

Gambaran Mikroorganisme pada Sikat Gigi Mahasiswa Pengguna Dental Braces (Kawat Gigi) Angkatan 2014 Fakultas Kedoteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 4 4

Gambaran Mikroorganisme pada Sikat Gigi Mahasiswa Pengguna Dental Braces (Kawat Gigi) Angkatan 2014 Fakultas Kedoteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 1 11