73
produksi air bersih. Adapun hasil pengamatan tekanan vakum selama pengujian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3 Tekanan vakum yang bekerja pada sistem selama enam hari
Tekanan Vakum cmHg Hari Ke
Start Up Pemvakuman
Kondensor Proses
Evaporasi Penurunan
kamis, 12 Nov 2015
73 68
62.5 61
Jumat, 13 Nov 2015
74 68
62 61
Sabtu, 14 Nov 2015
74 68
62.5 61
Senin, 16 Nov 2015
74 68
62 61
Selasa, 17 Nov 2015
74 68
61 59
Rabu, 18 Nov 2015
73 68
61,5 60
4.6 Kualitas air bersih yang diperoleh
Kualitas air tawar yang diperoleh setelah hasil pengujian dianalisis di Laboratorium Proses Industri Kima, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik
USU. adapun parameter pengukuran yang dilakukan yaitu, salinitas, pH, total suspended solids TSS
. Adapun hasil analisa kualitas produksi air yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Kualitas Air Tawar hasil produksi
No Parameter Satuan
Hasil Analisa Metode Uji
Air Laut Air Tawar
1 pH
- 6,72
6,48 pH
meterLabEkologi 2
Warna Skala TCU
1,5 1,3
Spektrofotometri 3
Bau -
Tidak Berbau
Tidak Berbau
Organoleptis 4
Salinitas ppt
31 0,9
Pengukuran Densitas
5 TSS
ppm 2,06
4,65 Gravimetri
terlampir
Penurunan kadar garam setelah pengujian selama enam hari dapat dihitung dari persentase yang tampak pada hasil salinitas air tawar, bahwa persentase
penurunan kadar garam tercapai hingga 97,097. Setelah melewati proses desalinasi pH juga mengalami penurunan, namun tidak terlalu besar disebabkan
74
karena kondisi air laut belawan dari pantai OC tersebut telah mengalami proses penyaringan di waduk, nilai pH yang diperoleh sebesar 6,48 disebabkan karena
presisi dari alat ukur yaitu pH meter. Nilai TSS juga mengalami perubahan dari skala 2,06 menjadi 4,65. Untuk parameter yang diuji ini, produk air hasil
desalinasi sudah memenuhi standar, hal ini dibuktikan dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia PERMENKES NO.492MenkesPerIV2010.
Pada proses penguapan air dimana terjadi perubahan bentuk air dari bentuk cair menjadi bentuk gas, secara otomatis akan terjadi perubahan berat jenis
dari air tersebut. Berat jenis air dalam bentuk uap akan lebih kecil dari berat jenis air dalam bentuk cair. Ketika terjadi penguapan air maka unsure-unsur penyusun
air alam dan bahan impurities unsure logam, garam, bahan padat, dan lainnya yang memiliki berat jenis lebih besar dari berat uap akan tertinggal sebagai residu
atau refinat.
75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dihasilkan dari pengujian ini adalah: 1.
Telah dirancang bangun alat desalinasi air laut sistem natural vakum dengan media evaporator menggunakan heater listrik berdaya 2500 watt
sebagai sumber panas, pipa APK setinggi + 10,34 meter untuk membentuk kondisi vakum, dan kondensor yang dimodifikasi flange.
2. Kinerja alat desalinasi air laut sistem vakum natural ini bekerja pada
panas yang rendah dengan rentang temperatur 27˚C - 50˚C, dan dijaga konstan pada temperatur evaporasi 50˚C dengan tekanan vakum rata-rata
sebesar 61,083 cmHg. 3.
Dari perhitungan yang diperoleh energi listrik rata-rata yang diperlukan oleh alat desalinasi selama proses pendidihan adalah 1 kWh.
4. Kehilangan panas rata-rata yang terjadi dianalisis pada sisi alas
evaporator, dinding evaporator, dan tutup evaporator. Total kehilangan panas menyeluruh rata-rata evaporator adalah 7,45 watt
5. Kuantitas produksi rata-rata air bersih yang diperoleh selama pengujian