32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Adapun perancangan alat desalinasi ini di kerjakan di laboraturium Instalasi Uap, Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara, Jalan
Civitas Akademika kampus USU, Medan dengan waktu pengerjaan ± 6 minggu. Dan alat ini kemudian di pasang untuk pengujianpenelitian selanjutnya di koridor
luar lantai 3 Gedung J20 laboratorium menggambar teknik, Magister Pascasarjana Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara, Jalan Tri Dharma
kampus USU, Medan dengan lama pengujian 6 hari.
3.2 Metode Desain
Konsep-konsep selalu digunakan untuk melakukan suatu perancangan. Perancangan merupakan tahap awal dari langkah untuk merealisasikan suatu
produk. Keputusan yang diambil harus berdasarkan konsep yang telah dijabarkan sesuai dengan kebutuhan pasar. Hal ini yang harus dilakukan pada saat awal
proses desain. Setelah perancangan selesai maka dilaksanakan pembuatan produk. Cara
merancang terdiri dari 4 tahap yang masing-masing terdiri dari beberapa langkah Pahl dan Beitz. Keempat fase tersebut adalah :
1. Fase Fungsi Functional Phase
2. Fase Perancangan Design Phase
3. Fase Perumusan Formulation Phase
4. Hasil Result
Perancangan alat desalinasi ini terdiri dari evaporator, kondensor, dan pipa APK beserta pipa fresh water yang dalam teorinya disebut water desalination
vacuum system. Proses evaporasi air laut terjadi didalam evaporator yang
dilengkapi dengan water heater pemanas air sebagai pendukung proses kerja evaporasi air laut dan proses perubahan fasa uap hasil evaporasi akan diteruskan
untuk dikondensasikan di dalam kondesor. Karena alat ini bekerja secara vakum, proses kerjanya dirancang dengan memakai pipa dengan panjang ketinggian alat
33
+10m. Dalam pemilihan bahannya evaporator, kondensor, dan pipa APK ini dirancang menggunakan material bahan stainless steel sesuai studi literatur yang
dipelajari dan penggunaannya dalam jangka panjang. Sementara untuk pipa fresh water
digunakan pipa PVC. Tujuan dari perencangan alat desalinasi ini ialah dapat digunakan dalam
mengolah air laut menjadi air tawar dan konsentrat garam sebagai wujud teknologi tepat guna yang ekonomis, produktifitas tinggi, mudah pembuatan, serta
mudah dioperasikan. Selain itu juga bisa digunakan untuk usaha skala menengah keatas dalam produksi skala yang besar.
3.2.1 Perancangan Evaporator
Pada perancangan evaporator ini rancang bangun dirujuk pada literatur disertasi Saleh Al-Kharabsheh,2003 hal 57-58. Untuk menguapkan air laut
sebanyak + 38 Liter, maka dilakukan perancangan evaporator berbentuk silinder dan penutupnya kerucut dengan luas alas 0,2 m
2
, tinggi 0,27 m 0,15 m tinggi tabung dan 0,12 m tinggi kerucut dengan ketebalan bahan 5,8 mm. Dari data
tersebut maka diperoleh dimensi evaporator berdasarkan jenis bahan yang beredar di pasaran:
Luas alas =
ᴫ x r
2
sehingga r
2
= Luas alas ᴫ
Maka: r =
= 0,2523 m ≈ 25cm
Dimensi yang diperoleh, D
evaporator
= 0,5m; t
evaporator
= 0,27m; ketebalan = 0,58cm.
Gambar 3.1 Desain evaporator pada Solidwork 2010
34
Sebagai penyuplai panas pada ruang evaporator dipasang water heater pemanas air, Adapun desain gambar tampak seperti berikut.
Gambar 3.2 Desain heater pada Autocad 2007
Gambar 3.3 Desain tampak evaporator dilengkapi heater pada Solidwork 2010
3.2.2 Perancangan Kondensor
Pada perancangan kondensor ini dirujuk rancang pada literatur yang sama dengan evaporator. Kondensor berbentuk pipa dengan diameter 4 inchi, panjang 50cm, dan
ketebalan bahan 0,25cm. kondensor ini dilengkapi dengan fin berdiameter 25,4 cm sebanyak 10 buah dengan jarak yang merata pada sisi kondensor. Kondensor ini
dimodifikasi dengan flange 1 inchi sebagai penahan panas agar tidak terkonduksi ke kondensor. Adapun desain gambar tampak sebagai berikut.
35
Gambar 3.4 Desain kondensor dengan modifikasi flange pada Solidwork 2010
3.2.3 Perancangan pipa APK dan pipa fresh water
Dalam perancangan pipa APK dan pipa fresh water juga dirujuk pada literatur evaporator dan kondensor, karena kerja alat berada pada proses vakum,
untuk menentukan ketinggian idealnya diperlukan perhitungan matematis dimana tekanan udara pada dasarnya sama dengan tekanan zat cair tekanan hidrostatik
dengan mengetahui beberapa parameter. Adapun parameter tersebut yaitu tekanan udara P, masa jenis air
ρ
, dan gravitasi g. Berdasarkan studi literatur diketahui bahwa tekanan udara 1 atm ialah 101325 pa, massa jenis air 998
kgm
3
dan gravitasi 9,81 ms
2
. Maka ketinggian atau panjang pipa ideal yang diperlukan dapat kita rumuskan.
h =
=
= 10,34 meter Dari persamaan tersebut diatas menunjukkan bahwa, untuk proses
desalinasi air laut ini agar berada dalam keadaan vakum, maka alat desalinasi harus berada pada ketinggian 10,34m pada alas evaporator dari ketinggian air di
tangki air laut sea water. Dan dalam perancangannya, pipa APK ini dirancang membentuk pipa annulus dengan dimensi 1 inchi dan ½ inchi, ketebalan 3mm.
1 atm = 101325 pa 1 pa
= 1 Nm
2
Atau 1 pa
= 1 kgm.s
2
36
Pada pipa 1 inchi sebagai pipa keluarnya konsentrat garam menuju tangki air garam, dan pipa ½ inchi sebagai pipa pemasukan air laut menuju evaporator.
Sementara pipa fresh water ialah pipa tunggal PVC dengan dimensi ½ inchi, ketebalan 2,5mm dimana air hasil kondensasi langsung dihubungkan ke tangki
fresh water . Adapun desain gambar tampak sebagai berikut.
Gambar 3.5 Desain pipa APK dari evaporator pada Solidwork 2010
Gambar 3.6 Desain pipa APK menuju tangki air pada Solidwork 2010
Pada saat air garam turun atau keluar dari evaporator temperaturnya masih relatif tinggi. Sementara air laut yang baru yang ditarik naik ke evaporator
temperaturnya juga masih relatif rendah. Panas yang terbawa bersama aliran garam akan diambil kembali heat recovery dengan menggunakan sebuah APK
pipa annulus.
37
3.3 Proses pembuatan alat Desalinasi
1. Pembuatan desain alat desalinasi menggubakan software solidwork 2010
Gambar 3.7 Desain alat desalinasi
2. Pembuatan Evaporator
Gambar 3.8
Pembuatan tangki evaporator
Gambar 3.9
Pembuatan tutup tangki evaporator
38
Gambar 3.10 Pemasangan tangki dengan tutup evaporator
3. Pembuatan kondensor dengan modifikasi flange
Gambar 3.11 Pembuatan Kondensor
Gambar 3.12 Kondensor dengan modifikasi flange
39
4. Pemasangan Pipa APK
Gambar 3.13 Rancangan pipa APK
5. Instalasi alat total Desalinasi air sistem vakum
Gambar 3.14 Instalasi total alat desalinasi air sistem vakum
40
3.4 Alat dan Bahan 3.4.1 Alat
Pada penelitian ini, alat yang digunakan sebagai berikut
1. Evaporator
Bekerja dengan bantuan arus listrik yang disuplai ke water heater. Spesifikasinya adalah sebagai berikut.
Gambar 3.15 Evaporator
Bahan = Stainless steel 304
Ketebalan bahan = 5,8 mm
Diameter evaporator = 50cm
Tinggi tangki evaporator = 15 cm
Tinggi kerucut penutup = 12 cm
2. Water Heater pemanas air Digunakan untuk membantu proses kerja evaporasi dalam evaporator.
Adapun spesifikasinya adalah sebagai berikut.
Gambar 3.16 Elemen Pemanas
41
WIKA Solar Heater Bahan
= Stainless Steel Tegangan
= 220 – 240 V
Konsumsi Daya Normal = 2500 W
Kuat Arus Normal = 11.3 A
Panjang heater = 2,97 m
Tebal heater = 10 mm
Jumlah laluan batang heater = 6 laluan batang Jarak antara batang heater = 3 inchi
3. Konsensor dengan modifikasi flange Digunakan sebagai proses kondensasi. Dilengkapi dengan flange agar
dapat terkondesasi dengan baik. Spesifikasi kondensor sebagai berikut.
Gambar 3.17 Kondensor dengan modifikasi flange
Bahan = Stainless steel 304
Diameter kondensor = 4 inchi
Panjang kondensor = 50 cm
Ketebalan bahan = 2,54 mm
Jumlah fin = 10 buah
Diameter fin = 25,4 cm
Tebal fin = 0,6 mm
Jarak antar fin = 4 cm
42
Diameter flange = 12,8 cm
Tebal flange = 1,5 cm
4. Pipa APK Konsentrat garam yang berada pada evaporator tidak dapat berevaporasi
karena titik didih konsentrat garam lebih tinggi daripada titik didih air bersih, sehingga konsentrat garam yang tidak mendidih akan dialirkan ke tangki
konsentrat garam. Oleh karena temperatur konsentrat garam masih relatif tinggi saat dipanaskan di evaporator, maka sebelum dialirkan ke tangki konsentrat
garam, terlebih dahulu konsentrat garam akan dialirkan ke alat penukar kalor untuk mengalirkan sebagian kalor terhadap air laut yang mengalir di pipa dalam.
Sehingga pemanasan di evaporator dapat berlangsung dengan cepat. Spesifikasi alat penukar kalor adalah sebagai berikut:
Gambar 3.18 Pipa APK
Material pipa luar : Stainless Steel 304
Material pipa dalam : Stainless Steel 304 Diameter pipa luar : 2.54 cm
Diameter pipa dalam : 1.27 cm Panjang pipa
: +10m
43
5. Thermocontrol dan Termocouple Penggunaan elemen pemanas pada evaporator akan memakan banyak
energi listrik jika dioperasikan terlalu lama. Material evaporator stainless steel yang mampu menjebak panas lebih lama, aluminium foil yang melapisi bagian
luar evaporator yang mampu menahan panas keluar lingkungan tidak akan cukup membuat sistem lebih efisien apabila penggunaan elemen pemanas tidak dibatasi
waktu penggunaannya. Oleh karena sistem berada dalam tekanan vakum tekanan dibawah tekanan udara, tentunya air laut yang dipanaskan akan berevaporasi
pada temperatur di bawah 100
o
C. Berdasarkan tabel tekanan cair-uap saturasi, bahwa pada tekanan 8 kPa air dapat berevaporasi pada temperatur 40,29
o
C. Karena temperatur penguapan yang kecil ini, maka elemen pemanas dapat diatur
lama pemanasannya berdasarkan temperatur fluida di evaporator. Pengaturan lama pemanasan ini diatur oleh sebuah sensor temperatur yang disebut thermocontrol,
sedangkan pengukur temperatur dalam evaporator disebut termokopel.
Gambar 3.19 Panel Termokontrol
Spesifikasi Thermocontrol Sampling rate
: 2.5 timessecond Analog Output
: 1 loop 4-20 mA; load resistance 600Ωmax
Auxiliary voltage output : DC 24V
Capacity : 30mA max
Control output : Relay output load capability:3A250VAC
Resolution : Display ± 0.1
℃ Power consumption
: ≤ 5 W
44
Working environment : 0~50
℃ 85 RH Storange environment
: -20~60 ℃ 85 RH
Gambar 3.20 Termokopel
Spesifikasi Termokopel Bahan Konduktor Positif
: Tembaga Bahan Konduktor Negatif
: Konstantan Range Temperatur
: 0 – 350
o
C Batasan Ralat
: ±1
o
C atau ±1.5 Material
: Stainless Steel 304 6. Tangki Air Laut, Konsentrat Garam, dan Air Bersih
Tangki yang berfungsi sebagai penampung air laut, konsentrat garam dan air bersih yang dipasang di bawah 10 meter dari evaporator dan kondensor agar
proses pemvakuman dapat berlangsung. Tangki yang akan digunakan mempunyai volume masing-masing 20 liter.
Gambar 3.21 Galon air
45
7. Laptop Digunakan untuk menyimpan dan mengolah data yang telah didapatkan
dari Hobo Microstation Data Logger dan Agilient 34972 A. Spesifikasinya:
Gambar 3.22 Laptop
Acer Aspire One 725 CPU
= AMD Dual Core Processor C70 Memory
= 2 GB DDR Memory Battery
= 4-cell Li-ion battery OS
= Microsoft windows 7
8. Agilent 34972 A Alat yang berfungsi untuk mengukur dan mencatat temperatur yang akan
di ukur. Alat ini dihubungkan dengan termokopel yang dipasang pada titik-titik yang akan diukur temperaturnya. Hasil data yang didapat akan disimpan pada
flashdisk yang dicolokkan pada bagian belakang.
Gambar 3.23 Agilient 34972 A
46
Dengan Spesifikasi : Daya 32 Watt
Jumlah saluran termokopel 20 buah Memiliki 3 saluran utama
Tegangan 250 Volt Memindai data hingga 250 saluran perdetik
Ketelitian termokopel 0,03 ⁰C Mempunyai 8 tombol panel dan sistem kontrol
Fungsional antara lain pembacaan suhu termokopel, Resistance
Temperature Detector RTD , termistor serta aruslistrik AC.
9. Laser distance meter Alat ini merupakan sebuah alat ukur jarak yang sudah menggunakan
teknologi laser dan tilt sensor. Mampu melakukan pengukuran hingga 50m dengan mudah dalam kondisi tanpa papan pemantul.
Gambar 3.24 Laser distance meter
Type : Extech DT300
Laser diode : Class 2 red laser wavelength: 635nm
Battery : Two
2 ‘AAA’ alkaline batteries DustSplash Proof
: IP 54 Operating conditions : 0 to 40°C 32 to 104°F
Storage conditions : -10 to 60°C 14 to 140°F
47
Dimensions : 115 x 48 x 28mm 4.5 x 1.9 x 1.1”
Weight : 150 g 5.3 oz
Distance Range : 0.5 to 50 m 2” to 164’
Resolution : 0.001 inches, feet, or meters
Accuracy : ±1.5 mm ± 0.06”
Length : 99.99 m 99’ 11”
Area : 999.99 m
2
999.99 sq. ft Volume
: 999.99 m
3
999.99 cu. ft
10. Vacuum Pressure Digunakan untuk mengukur tekanan vakum yang bekerja pada sistem di
evaporator dan kondensor yang masuk kompresor. Spesifikasi dari alat pengukur tekanan vakum adalah:
Gambar 3.25 Vacuum pressure
Vacuum BS E N837-1 Hamburg-Germany Sambungan
= 18 NPT Kisaran tekanan
= -76 cmHg – 0 cmHg
Keakuratan Vakum = 2,5cmHg -
20˚C - +60˚C
48
11. Stopwatch Digunakan untuk mengukur lamanya waktu proses pemakaian heater
selama beroperasi serta lamanya proses pengujian.
Gambar 3.26 Stopwatch
Trinity Stopwacth Terdiri dari 3 baris display panel
Memiliki kalender display tahun, bulan, tanggal, jam menit, detik Menyimpan waktu lintasan hingga 199 memori
Memiliki fungsi display mundur
12. Kompresor udara Kompressor udara digunakan untuk menguji kebocoran alat desalinasi.
Adapun spesifikasi kompresor udara yang dipakai adalah
Gambar 3.27 Kompresor Udara
Brand: Powerone Daya listrik: 600 watt 34 Hp
Model: PX 124
49
Volume Tabung: 24 Liter Kecepatan Udara: 118 Lmenit
Tekanan Max: 0.8 Mpa Kecepatan Motor: 2850rpm
Berat: 28 kg
13. Gelas ukur Gelas ukur digunakan untuk mengukur kuantitas air bersih hasil produksi
yang diperoleh selama pengujian. Gelas ukur yang dipakai dalam pengujian ini adalah gelas ukur pyrex 1000ml.
Gambar 3.28 Gelas ukur
3.4.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah sampel air laut sebanyak 150 liter yang digunakan selama pangujian. Sampel air laut ini diambil
dari air laut belawan yang berlokasi di pantai Ocean Pasifik OC.
Gambar 3.29 Air laut untuk pengujian
50
3.5 Flowchart Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan kegiatan yang meliputi beberapa tahapan yang digambarkan dalam bentuk diagram yang tergambar seperti
ditunjukkan pada gambar 3.30.
Gambar 3.30 Diagram alir proses pelaksanaan penelitian
Mulai Studi
Literatur
Usulan Penelitian
Tahap Persiapan: 1.
Perancangan Alat desalinasi Sistem Vakum
1. Persiapan evaporator dan kondensor 2. Instalasi alat dan pengujian kebocoran
3. Pengujian alat desalinasi
Pengumpulan data: -
Temperatur
o
C -
Waktu menit -
Tekanan cmHg -
Volume air bersih liter
KesimpulanLaporan Selesai
Tidak Ya
Pengolahan dan Analisis Data
Ya
Tidak
51
3.6 Prosedur Pengujian
Prosedur pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Instalasi alat penelitian 2.
Pengecekan kebocoran sistem dan pelapisan isolasi panas pada evaporator 3.
Pemasangan vacuum pressure, termokopel panel dan termokopel agilent pada sistem
4. Mengisi air laut pada sistem dan tangki air laut
5. Pemvakuman sistem
6. Saklar penyuplai listrik dihidupkan, panel kontrol yang terhubung dengan
termokopel diatur pada temperatur 50
o
C 7.
Proses perekaman data dimulai 8.
Pengujian dilakukan hingga 8 jam mulai pukul 09.00 sampai 17.00 WIB 9.
Tekanan vakum dicatat setiap 1 jam 10.
Ketinggian air laut di tangki diatur pada ketinggian 10,34 meter 11.
Laju produksi air bersih dan konsentrat garam diukur setelah pengujian selesai
12. Ulangi pengujian hingga 6 hari
13. Hasil data pengujian dianalisis
3.7 Data Penelitian