Menerapkan Rencana Program PENGORGANISASIAN

55 PEDOMAN PELAKSANAAN PENGURANGAN DAMPAK BURUK NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF NAPZA • Identifikasi mengenai barang-barang yang dibutuhkan dan bagaimana barang-barang itu nantinya akan didistribusikan. • Panduan tentang pelaporan program. Karena beberapa kegiatan program dapat berlangsung pada waktu yang bersamaan mungkin akan dapat membantu jika dibuat sebuah rencana kegiatan beserta jadwal kegiatan untuk menggambarkan perubahan-perubahan yang terjadi selama pelaksanaan program. Grafik tersebut mungkin membantu dalam menjajaki kebutuhan akan beberapa sumber daya lain pada tahapan-tahapan yang berbeda dari program tersebut. Ketika merencanakan sebuah program penting untuk mengidentifikasi dimana pembiayaan akan didapat, guna memulai dan menjalankan program tersebut. Sumber dana dibutuhkan untuk berbagai pembiayaan, mulai dari menggaji staf hingga untuk membeli peralatan kantor. Kemungkinan akan diperlukan sebuah proposal tertulis yang ditujukan kepada pemberi dana yang potensial terlepas dari dimana pembiayaan itu dicari misalnya, sumber lokal, nasional, internasional, pemerintah, yayasan dan swasta. Sebuah rencana anggaran akan dapat mengidentifikasi sumber dana yang dapat ditemukan dan menggambarkan dengan cara bagaimana dapat diperoleh. Sejumlah kategori berbeda yang terdapat di dalam anggaran akan mencakup biaya umum overhead, biaya dukungan program, biaya non-staf, serta biaya staf program.

C. Menerapkan Rencana Program

Para staf yang direkrut ke dalam program diharapkan memiliki prinsip tidak menghakimi dan memaksakan kehendak, serta mampu menjaga kerahasiaan. Hal ini penting sekali memperoleh perhatian mengingat kelompok dampingan di dalam program ini adalah orang-orang yang secara sosial terpinggirkan, mengalami stigmatisasi dan terdiskriminasi. Merekrut staf yang sesuai untuk bekerja sebagai pendidik sebaya dan petugas lapangan dapat menjadi sebuah hal yang sulit, sehingga banyak LSM atau suatu institusi mencari di komunitas Penasun untuk menemukan kandidat-kandidat untuk mengisi kedua posisi itu. PEDOMAN PELAKSANAAN PENGURANGAN DAMPAK BURUK NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF NAPZA 56 Pelatihan staf sebelum memulai kegiatan dibutuhkan setelah staf direkrut. Sesi-sesi pelatihan tersebut mengenai isu-isu yang meliputi: HIVAIDS serta perilaku berisiko, penggunaan jarum suntik dan kegiatan seksual dengan lebih aman. Paparan mengenai diskripsi dan tanggung jawab pekerjaan harus dilakukan. Semua staf harus memiliki pertimbangan dan kepekaan terhadap isu-isu yang terkait dengan stereotip, prasangka, diskriminasi dan marjinalisasi terhadap pengguna Napza. Di dalam pelaksanaan program hendaknya selalu ditekankan pada pencapaian target untuk masing-masing kegiatan yang harus dilakukan. Hal ini akan menunjukkan tingkat perubahan situasi yang ingin dicapai dalam suatu periode waktu tertentu. Sejumlah target akan mengindikasikan keberhasilan dari penerapan kegiatan jumlah staf yang telah dilatih dan akibat dari kegiatan target proporsi Penasun yang menggunakan jarum suntik steril. Keuntungan dari orientasi pada target adalah sebuah program dapat dianalisa kemajuan programnya berdasar pada target. Kalau pencapaian target itu tidak terjadi, maka bisa dimungkinkan untuk melakukan analisis tentang berbagai macam faktor yang berkaitan dengan kegagalan tersebut sehingga di kemudian hari bisa dilakukan penyempurnaan atau perubahan-perubahan baik dari aspek strategi maupun dari aspek teknis operasional kegiatan. Meski sebagian besar program akan memiliki staf koordinator atau pengawas untuk mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan program, namun sebuah tim yang berasal dari pihak lain dapat diundang untuk mengawasi program. Tim dapat terdiri dari beberapa orang pakar dan wakil masyarakat.

D. Monitoring dan Evaluasi