Analisis SurplusDefisit APBD Pertumbuhan APBD

commit to user 69

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

a. Analisis SurplusDefisit APBD Pertumbuhan APBD

APBD adalah rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah dan disetujui oleh Pemerintah Daerah dan DPRD. APBD dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan keuangan daerah dari segi pendapatan daerah atau dari segi belanja daerah. Hasil analisis tersebut akan digunakan untuk pengambilan kebijakan fiskal pada tahun yang akan datang. Untuk mengetahuinya dapat dilihat dari tabel pertumbuhan APBD Kabupaten Boyolali tahun 2002-2008 di bawah ini. Tabel 4.8. Analisis SurplusDefisit APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2002-2008 Menurut Pendekatan Dasar PP No. 5 Tahun 2005. Tahun Total Pendapatan Total Belanja SurplusDefisit Daerah Daerah 2002 325.257.089.102 287.269.875.585 37.987.213.517 2003 389.246.882.291 390.543.661.686 -1.296.779.400 2004 403.049.052.311 395.692.549.618 7.356.502.700 2005 439.245.327.765 427.428.312.570 1.181.701.520 2006 630.290.112.803 530.074.202.239 1.002.159.106 2007 707.982.616.528 738.497.675.773 -3.051.506.920 2008 782.528.354.413 793.262.107.869 -1.073.375.340 Sumber: DPPKAD Kabupaten Boyolali, data diolah commit to user 70 Tabel 4.9. Analisis SurplusDefisit APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2002-2008 Menurut PMK No. 72 Tahun 2006. Tahun Pendapatan Belanja Silpa Pencairan Dana SurplusDefisit Daerah Daerah Cadangan 2002 325.257.089.102 287.269.875.585 14.747.069.678 52.734.283.180 2003 389.246.882.291 390.543.661.686 39.719.462.091 38.422.682.690 2004 403.049.052.311 395.692.549.618 30.615.051.022 37.971.553.720 2005 439.245.327.765 427.428.312.570 36.811.306.043 37.993.007.560 2006 630.290.112.803 530.074.202.239 44.028.253.565 45.030.412.670 2007 707.982.616.528 738.497.675.773 139.080.981.579 136.029.474.600 2008 782.528.354.413 793.262.107.869 94.362.883.685 93.289.508.340 Sumber: DPPKAD Kabupaten Boyolali, data diolah Dilihat dari kedua tabel di atas jika dibandingkan, yang pertama menurut pendekatan dasar PP No. 5 Tahun 2005, maka PEMDA Boyolali bisa dikatakan pada tahun 2002, 2004, 2005, 2006 sudah memenuhi kriteria APBD karena jumlah APBD mengalami surplus. Sedangkan pada tahun 2003, 2007, 2008 PEMDA Boyolali juga bisa dikatakan sudah memenuhi kriteria APBD karena jumlah APBD mengalami defisit dan jumlah defisit tersebut tidak melebihi 5 dari total pendapatan. Kemudian pertumbuhan yang kedua menurut PMK No. 72 Tahun 2006, maka PEMDA Boyolali bisa dikatakan sudah memenuhi kriteria APBD karena jumlah APBD pada tahun 2002-2008 mengalami surplus. Pada tahun 2007 terjadi fluktuasi silpa dari tahun sebelumnya sebesar 139.080.981.579, hal itu terjadi karena pada tahun tersebut pemasukan pendapatan daerah dari PAD, dana perimbangan dan lain PAD yang sah mengalami kenaikan yang tinggi dari pendapatan tahun- commit to user 71 tahun sebelumnya. Meningkatnya pendaptan juga akan meningkatkan belanja daerah.

b. Kontribusi PAD terhadap APBD