Derajat Otonomi Fiskal DOF Upaya Fiskal

commit to user 75

b. Derajat Otonomi Fiskal DOF

Derajat Otonomi Fiskal DOF menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan penyelengaraan pemerintahan, pembangunan daerah dan pelayanan kepada masyarakat Mulyanto, 2004:7. DOF Kabupaten Boyolali dapat dihitung dengan menggunakan rasio antara pajak daerah, retribusi daerah dengan total belanja daerah. Tabel 4.12. Derajat Otonomi Fiskal Kabupaten Boyolali Tahun 2002-2008 Tahun DOF 2002 6,82 2003 6,66 2004 8,19 2005 9,72 2006 8,12 2007 6,86 2008 6,32 Rerata 7,53 Sumber: Hasil Ringkasan Pengolahan Data Sekunder Dilihat dari tabel di atas menunjukkan bahwa besarnya DOF Kabupaten Boyolali yang tertinggi terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 9,72 dan yang terendah terjadi pada tahun 2008 sebesar 6,32. Bila dilihat dari rerata DOF Kabupaten Boyolali tahun 2002- 2008 dengan nilai sebesar 7,53 maka kemampuan pemerintah daerah dalam membiyai sendiri penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat cenderung masih rendah karena nilai reratanya kurang dari 50, yaitu syarat batasan nilai DOF. commit to user 76

c. Upaya Fiskal

Upaya fiskal digunakan untuk mengukur kemampuan pendapatan suatu daerah dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Hal itu dapat dihitung dengan mencari koefisien elastisitas PAD terhadap PDRB dengan rata-rata pertumbuhan selama waktu tertentu. PAD bisa dikatakan semakin baik jika eastisitas PAD terhadap PDRB semakin tinggi. Tabel 4.13. Pertumbuhan PAD dan PDRB Kabupaten Boyolali Tahun 2002-2008 Tahun Pert PAD Pert PDRB HB Pert PDRB HK 2002 - - - 2003 34,02 6,16 4,85 2004 12,77 5,20 3,41 2005 34,74 9,16 4,07 2006 19,05 10,84 4,19 2007 13,70 11,00 4,08 2008 - 5,49 12,93 4,04 Rerata 18,13 9,21 4,11 Sumber: Hasil Ringkasan Pengolahan Data Sekunder Dilihat dari tabel 4.13 di atas dapat dihitung elastisitas PAD terhadap PDRB melalui perhitungan sebagai berikut : Elastisitas PAD terhadap PDRB ADHB 97 , 1 21 , 9 13 , 18 = Elastisitas PAD terhadap PDRB ADHK 41 , 4 11 , 4 13 , 18 = commit to user 77 Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa menggunakan PDRB ADHK struktur PAD Kabupaten Boyolali lebih baik daripada menggunakan PDRB ADHB dikarenakan PDRB ADHK mempunyai elastisitas lebih tinggi. Dari perhitungan di atas pula bisa diketahui laju pertumbuhan PDRB ADHB berpengaruh sedikit terhadap peningkatan PAD, yaitu jika PDRB naik 1 maka PAD meningkat sebesar 1,97. Sedangkan jika menggunakan PDRB ADHK laju pertumbuhan PDRB juga berpengaruh terhadap peningkatan PAD, yaitu jika PDRB naik 1 maka PAD juga akan naik sebesar 4,41.

d. Rasio Efektivitas