Pola Hubungan dan Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah

commit to user 88 Dilihat dari tabel di atas hanya ada 2 jenis retribusi yang dikategorikan prima yaitu retribusi pelayanan kesehatan dari badan RSU pandan arang dan retribusi biaya cetak KTPKK. Untuk retribusi yang dikategorikan potensial adalah retribusi pelayanan kesehatan dari dinas kesehatan sosial DKK, retribusi pelayanan pasar, retribusi pelayanan askeskin dan retribusi jasa usaha pemakaian kekayaan daerah. Untuk retribusi yang dikategorikan berkembang adalah retribusi pelayanan pemakaman, pemeriksaan alat pemadam kebakaran, pelayanan pendidikan, ijin gangguan, tempat usaha, tanda daftar perusahaan, tanda daftar gudang dan pelayanan insimenasi buatan. Selain retribusi yang disebutkan di atas adalah retribusi yang dikategorikan terbelakang.

f. Pola Hubungan dan Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah

Kemandirian daerah dengan pola hubungannya digunakan untuk mengetahui besarnya ketergantungan Pemerintah Daerah terhadap Pemerintah Pusat serta untuk menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam membiayai sendiri penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Kemandirian daerah dan pola hubungan Kabupaten Boyolali dapat dihitung dengan membandingkan penerimaan PAD terhadap penerimaan bantuan dan sumbangan daerah. Selain itu adanya potensi SDA dan SDM yang berbeda akan menyebabkan perbedaan dalam commit to user 89 tingkat kemandirian daerah dan pola hubungan antar daerah terhadap Pemerintah Pusat. Untuk mengetahui pola hubungan kemandirian daerah dari sisi keuangannya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.24.Pola Hubungan dan Tingkat Kemampuan Daerah Kemampuan Keuangan Kemandirian Pola Hubungan Rendah Sekali Rendah Sedang Tinggi 0 - 25 25 - 50 50 - 75 75 - 100 Instruktif Konsultatif Partisipatif Delegatif Sumber: Nataluddin dalam Abdul Halim, Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah, 2004. Dilihat dari hasil perhitungan tingkat kemandirian daerah Kabupaten Boyolali pada tahun 2002-2008 dapat diketahui pada tabel berikut : Tabel 4.25. Tingkat Kemandirian, Kemampuan Keuangan dan Pola Hubungan Kabupaten Boyolali Tahun 2002-2008 Tahun Rs. Kemandirian Kemandirian Keu Pola Hubungan 2002 8,75 Rendah Sekali Instruktif 2003 9,64 Rendah Sekali Instruktif 2004 10,66 Rendah Sekali Instruktif 2005 13,60 Rendah Sekali Instruktif 2006 10,90 Rendah Sekali Instruktif 2007 11,09 Rendah Sekali Instruktif 2008 9,32 Rendah Sekali Instruktif 10,56 Rendah Sekali Instruktif Sumber: Hasil Ringkasan Pengolahan Data Sekunder commit to user 90 Dilihat dari tabel di atas bahwa kemandirian daerah Kabupaten Boyolali dalam melaksanakan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat masih sangat rendah dari sisi pembiayaannya. Hal tersebut dilihat dari kemandirian keuangan daerah yang rendah sekali dan pola hubungannya instruktif yang berarti peranan Pemerintah Pusat lebih dominan daripada kemandirian Pemerintah Daerah Daerah yang tidak mampu melaksanakan otonomi daerah. Dari tahun 2005-2008 rasio kemandirian Kabupaten Boyolali cenderung mengalami penurunan, sempat naik pada tahun 2007 kemudian turun lagi. Hal ini disebabkan karena nilai rata-ratanya masih dibawah 25.

g. Kemampuan Pinjaman Daerah