Variasi Kondisi Bahan Baku Variasi Waktu Fermentasi Variasi Berat Yeast

commit to user Laporan Tugas Akhir Pembuatan Bioetanol dari Ubi Jalar Putih Diploma III Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ubi jalar putihIpomoea Batatas Linneaus berpotensi sebagai bahan baku pembuatan bioetanol karena ketersediaan yang banyak, mudah di dapat dan kandungan glukosanya. Adapun kandungan glukosa setelah dihirolisa menurut penelitian Marsono, dkk 2002 adalah 15 – 20. Dalam percobaan pendahuluan diperoleh kandungan glukosa ubi jalar putih berkisar antara 18 – 21,55. Kandungan glukosa yang berbeda-beda ini kemungkinan disebabkan oleh : 1. Varietas jenis Ubi Jalar Ada berbagai macam varietas ubi jalar yang ada di lingkungan, ubi jalar putih, ubi jalar ungu, ubi jalar oranye dan ubi jalar madu atau ubi jalar cilembu yang berwarna kuning, masing-masing mempunyai kandungan gula yang berbeda. 2. Daerah Ubi Jalar berasal Perbedaan lokasi tanam Ubi Jalar seperti : kelembapan udara, tanah serta kandungan mineralnya akan berpengaruh terhadap kandungan zat-zat dalam Ubi Jalar. Penelitian yang dilakukan Marsono, dkk mengambil sampel Ubi Jalar dari daerah Malang sedangkan pembuatan ini mengambil dari wilayah Surakarta. Pembuatan bioetanol dari ubi jalar putih ini dilakukan dengan memperhatikan kondisi bahan, waktu fermentasi, kondisi distilasi dan jumlah Yeastragi sebagai parametervariabel yang diteliti untuk merumuskan kondisi yang optimum.

A. Variasi Kondisi Bahan Baku

Kondisi bahan baku akan mempengaruhi kadar etanol yang dihasilkan, di pembuatan ini digunakan bahan baku yang telah dibuat tepung dengan pengeringan terlebih dahulu kering dan bahan baku yang langsung dihaluskan tanpa dikeringkan basah. Dengan waktu fermentasi selama tiga commit to user Laporan Tugas Akhir Pembuatan Bioetanol dari Ubi Jalar Putih Diploma III Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret hari, yeast yang digunakan 6 gram, 4 gram urea, berat pati 71 gram sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel IV.1. Hasil percobaan pada variasi kondisi bahan Kondisi bahan Glukosa awal gram Volume fermentasi ml Volume destilat ml Kadar etanol bv Berat etanol gram Rendemen Konversi X Basah 134,42 720 82 12,69 10,41 7,74 15,13 Kering 129,08 710 74 10,73 7,94 6,15 12,02 Dari hasil percobaan yang menghasilkan kadar etanol optimum adalah pada kondisi basah atau tanpa pengeringan karena mencegah berkurangnya kandungan gula yang diakibatkan proses pengeringan.

B. Variasi Waktu Fermentasi

Hasil percobaan pengaruh variasi waktu fermentasi pembuatan bioetanol dari ubi jalar putih dengan berat pati 71 gram, urea 4 gram, yeast 6 gram diperoleh sebagai berikut : Tabel IV.2. Hasil untuk variasi waktu fermentasi ubi jalar putih basah Glukosa Awal gram Volume Fermentasi ml Waktu Fermentasi hari Volume Destilat ml Kadar Etanol berat Berat Etanol gram Yield Konversi Glukosa x Kadar etanol metode Hidrometer 131,90 710 2 21 9,81 2,02 1,53 2,99 7 135,63 730 3 40 13,86 5,40 3,98 7,78 12 138,82 720 4 28 10,58 2,90 2,09 4,09 10 Waktu fermentasi yang optimum diperoleh pada hari ke 3 dengan kadar etanol 13,86berat dan berat etanol 6,08 gram, yield 3,98 dan konversi glukosa 7,78.

C. Variasi Berat Yeast

Untuk mempelajari pengaruh Yeast yang digunakan, dengan sampel basah dan kering, waktu fermentasi 3 hari, berat pati ubi jalar putih 71 gram dan berat Urea 4 gram. Hasil yang diperoleh diberikan dalam tabel sebagai berikut : commit to user Laporan Tugas Akhir Pembuatan Bioetanol dari Ubi Jalar Putih Diploma III Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Tabel IV.3. Hasil percobaan pada variasi berat yeast Sampel Glukosa Awal gram Berat Yeast gr Volume Fermentasi ml Volume Destilat ml Kadar Etanol berat Berat Etanol gram Yield Konversi glukosa x Kadar etanol metode Hidrometer Basah I 134,42 6 720 82 12,69 10,41 7,74 15,12 12 Kering I 129,08 6 710 74 10,73 7,94 6,15 12,02 10 Basah II 139,57 8 735 95 18,53 17,60 12,61 24,64 16 Kering II 135,63 8 730 45 13,86 6,24 4,60 8,98 12 Basah III 138,82 10 740 65 10,58 6,88 4,95 9,68 10 Kering III 131,90 10 720 20 9,81 1,96 1,49 2,91 9 Dari tabel di atas dapat dilihat kadar etanol tertinggi diperoleh pada pemakaian Yeast sebesar 8 gram menghasilkan etanol dengan kadar 18,53 bv pada sampel basah dan 13,86 bv pada sampel kering. Maka perbandingan yeast ekonomis untuk fermentasi ubi jalar putih yeast : pati ubi jalar putih adalah 1:9 menghasilkan kadar etanol yang optimum.

D. Variasi Kondisi Distilasi