commit to user
Laporan Tugas Akhir Pembuatan Bioetanol dari Ubi Jalar Putih
Diploma III Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret
efisien. Karena etanol sangat korosif terhadap sistem pembakaran, meliputi selang, gasket karet, aluminum, dan ruang pembakaran maka
untuk campuran etanol konsentrasi tinggi 100, mesin perlu dimodifikasi dengan bahan stainless steel
yang lebih mahal. www.id.wikipedia.org
g. Bioetanol bersifat multi-guna karena dicampur dengan bensin pada komposisi berapapun memberikan dampak yang positif. Pencampuran
bioetanol dengan kadar 99 fuelgrade sebanyak 10 dan bensin 90, sering disebut Gasohol E-10. Gasohol singkatan dari gasoline
bensin plus alkohol bioetanol. Etanol absolut memiliki angka oktan ON 117, sedangkan Premium hanya 87-88. Gasohol E-10 secara
proporsional memiliki ON 92 atau setara Pertamax. Campuran antara bioetanol dan bensin dengan porsi bioetanol sampai dengan 25 yang
dapat langsung digunakan pada mesin mobil, bensin tanpa perlu memodifikasi mesin Pada komposisi ini bioetanol dikenal sebagai octan
enhancer aditif yang paling ramah lingkungan dan di negara- negara maju telah menggeser penggunaan Tetra Ethyl Lead TEL maupun
Methyl Tertiary Buthyl Ether MTBE. www.acehforum.or.id
3. Hidrolisis
Hidrolisis adalah suatu proses antara reaktan dengan air agar suatu senyawa pecah terurai. Reaksi Hidrolisis:
C
6
H
10
O
5
n + n H
2
O n C
6
H
12
O
6
Pati Air Glukosa
Reaksi antara air dan pati berlangsung sangat lambat sehingga diperlukan bantuan katalisator untuk memperbesar kereaktifan air.
Katalisator bisa berupa asam maupun enzim. Katalisator asam yang biasa digunakan adalah asam klorida, asam nitrat dan asam sulfat. Dalam
industri umumnya digunakan enzim sebagai katalisator. Salah satu proses hidrolisis yaitu hidrolisis dengan katalis asam,
dimana katalisatornya menggunakan asam. Asam berfungsi sebagai
commit to user
Laporan Tugas Akhir Pembuatan Bioetanol dari Ubi Jalar Putih
Diploma III Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret
katalisator dengan mengaktifkan air dari kadar asam yang encer. Umumnya kecepatan reaksi sebanding dengan ion H
+
tetapi pada konsentrasi yang tinggi hubungannya tidak terlihat lagi. Di dalam industri
asam yang dipakai adalah H
2
SO
4
dan HCl. HCl lebih menguntungkan karena lebih reaktif dibandingkan H
2
SO
4
.Groggins,1992
4. Fermentasi
Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini
dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan, sebagai akibat dari pemecahan kandungan-kandungan bahan tersebut. Sebagai contoh
misalnya buah atau sari buah dapat menghasilkan rasa dan bau alkohol, ketela pohon dan ketan dapat berbau alkohol atau asam, susu menjadi
asam dan lain-lainnya.Winarno, 1980 Fermentasi glukosa oleh yeast, misalnya Sacharomyces cereviceae
dapat menghasilkan etil alkohol etanol dan CO
2
melalui reaksi sebagai berikut:
C
6
H
12
O
6
Sacharomyces cereviceae
2 C
2
H
5
OH + 2 CO
2
Glukosa Etanol
Reaksi ini merupakan dasar dari pembuatan tape, brem, anggur minuman dan lain-lain. Fessenden and Fessenden, 1982
Ragi roti
Saccharomyces cerevisiae
dan ragi
anggur Saccharomyces ellipsoideus akan tumbuh baik pada keadaan aerob,
tetapi keduanya akan melakukan fermentasi terhadap gula jauh lebih cepat pada keadaan anaerob. Winarno, 1980
Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan ragi roti Saccharomyces cerevisiae. Harahap, 2003
a. Nutrisi zat gizi Dalam kegiatannya ragi memerlukan penambahan nutrisi untuk
pertumbuhan dan perkembanbiakan, misalnya : Unsur C
: Ada pada karbohidrat
commit to user
Laporan Tugas Akhir Pembuatan Bioetanol dari Ubi Jalar Putih
Diploma III Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret
Unsur N : Dengan penambahan pupuk yang mengandung
nitrogen, ZA, Urea, Anomia, Pepton. Unsur P
: Penambahan pupuk fospat dari NPK, TSP. b. Keasaman pH
Untuk fermentasi alkoholis, ragi memerlukan media suasana asam, yaitu antara pH 4,8– 5,0. Pengaturan pH dilakukan penambahan
asam sulfat jika substratnya alkalis atau natrium bikarbonat jika substratnya asam.
c. Temperatur Temperatur optimum untuk dan pengembangbiakan adalah 28 –
30 C pada waktu fermentasi, terjadi kenaikan panas, karena ekstrem.
Untuk mencegah agar suhu fermentasi tidak naik, perlu pendinginan supaya suhu dipertahankan tetap 28-30
C. d. Udara
Fermentasi alkohol berlansung secara anaerobic tanpa udara. Namun demikian, udara diperlukan pada proses pembibitan sebelum
fermentasi, untuk pengembangbiakan ragi sel.
5. Distilasi