xl sehingga keuntungannya bermanfaat bagi rakyat untuk memperoleh genting dengan harga pokok.
Pada bulan Januari 1922 diputuskan untuk mengambil alih sebuah pabrik genting dengan harga f 25.000.- pada tahun-tahun berikutnya diadakan banyak perluasan dan pembaharuan, sehingga nilai
pabrik itu pada tahun 1925 sudah berlipat dua kali. Dana penduduk Tasikmadu dan Colomadu masing-masing membeli saham f 8.400 dan f 5.000, dan memberi pinjaman f 16.600 dan f 10.000
sebagai modal kerja. Pinjaman tersebut pada tahun1927 sudah dapat dilunasi, karena perusahaan ini milik Dana Penduduk, sedangkan Dana Penduduk itu milik pabrik gula, maka pabrik genting di
Kemiri itu adalah milik Dana Milik tingkat III.
55
6. Pabrik Rokok “Priyayi”
Pada tahun 1930 Komisi memutuskan untuk ikut serta dalam usaha pabrik rokok “Priyayi”, yang didirikan pada tahun 1930 dengan jalan membeli saham 50 buah, yakni f 50.000.-
kecuali itu juga meminjamkan modal kerja kepada perusahaan tersebutsebanyak f 45.000.- Akan tetapi pabrik rokok tersebut jatuh pailit atau bangkrut pada tanggal 1 Juni 1932, setelah mengalami
berbagai kendala. Karena besarnya passive tidak dapat diharapkan akan menerima pembayaran, maka keikutsertaan dalam modal sebesar f 50.000.- disusutkan dari neraca perhitungana untung
rugi dari neraca Dana Milik.
56
7. Perusahaan Gamping “Betal”
Perusahaan gamping Betal yang perjajnjiannya dibuat pada tahun 1928, hubungannya agak berlainan. Komisi beranggapan bahwa urusan-urusan perusahaan tersebut yang kurang baik
jalannya akan diserahkan kepada Dana Milik, asalkan kepada Dana Milik diberikan bagaian dari keuntungannya. Superintenden menjadi direktur dari perusahaan gamping tersebut dengan hak atas
10 persen dari keuntungannya, yang seluruhya diserahkan kepada Dana Milik. Modal kerja dan biaya pemasangan jalan rel tetap dibiayai oleh Dana Milik. Perusahaan gamping tersebut
membawa keuntungan yang cukup besar bagi Dana Milik.
57
8. Usaha Penanaman Tembakau di Tawangmangu
55
Ibid, hal., 245
56
Ibid, hal., 248
57
Ibid.
xli Komisi Pengawas mendapatkan anjuran dari Penyuluh Pertanian untuk melakukan
percobaan-percobaan untuk menanam berbagai jenis tembakau di tanah antara Karangpandan dan Tawangmangu, tujuannya ialah apabila berhasil, rakyat dianjurkan untuk menanam tembakau di
musim kemarau karena keuntungannya lebih banyak, dan Dana Milik nanti yang akan membelinya dan kemudian menjualnya. Percobaan-percobaan telah dilakukan antara tahun 1929 dan 1932,
usaha tersebut telah menghabiskan biaya sekitar f 11.000.- tetapi hasilnya menunjukkan bahwa tanah tersebut tidak cocok sama sekali untuk budidaya tembakau.
58
9. Rumah dan Hotel Milik Mangkunegaran