Pengertian Standar Minimum Internasional

A. Pengertian Standar Minimum Internasional

Standar Minimum Internasional merupakan konsep yang lahir dari asumsi bahwa terdapat seperangkat aturan dalam hukum kebiasaan internasional yang berfungsi untuk melindungi individu asing di negara lain. Standar minimum tersebut menegaskan adanya suatu tingkat perlindungan minimum yang harus dipenuhi oleh pemerintah host state terhadap orang asing. Peraturan mengenai 190 perlindungan individu asing di luar negeri mendapatkan perhatian dunia di akhir abad ke 19 sampai pertengahan awal abad ke 20. Pada masa inilah dikembangkan secara komprehensif karakteristik dasar dari standar minimum internasional. 191 Konsep standar minimum kerap dibandingkan dengan prinsip perlakuan nasional national treatment dimana orang asing hanya mendapatkan perlakuan yang diberikan host state sebagaimana host state memperlakukan warga negara nya sendiri. Sementara, standar minimum internasional menetapkan 192 serangkaian hak dasar berdasarkan hukum internasional yang harus senantiasa diberikan oleh host state kepada orang asing, terlepas dari bentuk perlakuan yang Shaw, Malcolm N., International Law, Sixth Edition, 2008, New York: 190 Cambridge University Press, hlm. 824. Asal mula konsep ini pada zaman Romawi yang disebut dengan ius gentium 191 memiliki hubungan yang sangat erat dengan sejarah hukum internasional publik. Pembahasan mendetil mengenai hukum terhadap orang asing law of aliens terdapat dalam The Law of Nations or the Principles of the Natural Law yang ditulis oleh E. de Vattel. Brownlie, op. cit., hlm. 524; standar ini banyak dianut oleh negara-negara 192 Amerika Latin seperti Meksiko. Perlu diketahui bahwa teori national treatment berbeda dengan national treatment obligation dalam perjanjian investasi internasional. Klausa national treatment mewajibkan perlakuan yang tidak kurang dari sebagaimana terhadap warga negara sendiri, teori national treatment sebagai perbandingan terhadap standar minimum berarti sebaliknya, yaitu perlakuan yang tidak lebih istimewa dibandingkan perlakuan terhadap warga negara sendiri. 66 diberikan host state kepada warga negara nya sendiri. Pelanggaran terhadap norma ini dapat berakibat pada timbulnya tanggung jawab negara dan dapat berujung pada gugatan internasional atas kerugian yang diderita orang asing apabila ia telah memenuhi prosedur exhaustion of local remedies. 193 Andreas Hans Roth, dalam bukunya The Minimum Standard of International Law Applied to Aliens, mendefinisikan standar minimum internasional sebagai berikut: “ … the international standard is nothing else than a set of rules, correlated to each other and deriving from one particular norm of general international law, namely that the treatment of alien is regulated by the law of nations.” 194 sekumpulan aturan yang saling berhubungan satu sama lain yang lahir dari norma hukum internasional umum yaitu perlakuan terhadap orang asing yang diatur oleh hukum internasional. Ian Brownlie menyatakannya sebagai “a moral standard for civilized States, as opposed to the principle of national treatment.” standar moral bagi 195 negara-negara yang beradab, berkebalikan dari prinsip national treatment. Oppenheim menegaskan adanya tanggung jawab negara terhadap kewajiban pemenuhan standar ini dengan menyatakan bahwa “It has been repeatedly laid down that there exists in this matter a minimum international standard, and that a state which fails to measure up to that standard incurs OECD Working Papers, op. cit., hlm.8. 193 A.H. Roth, The Minimum Standard of International Law Applied to Aliens, 194 Leiden: AW Sijthoffs NV, 1949, hlm. 127. Brownlie, op. cit., hlm.502. 195 67 international liability.” kegagalan negara dalam memenuhi standar minimum 196 internasional dapat menimbulkan pertanggungjawaban internasional. C. Reousseau menyatakan bahwa sebagian besar sarjana berpendapat bahwa terdapat suatu standar minimum internasional mengenai hak tertentu yang harus diberikan negara kepada orang asing, bahkan ketika hak tersebut tidak diberikan kepada warga negaranya sendiri. 197 Sementara OECD mendefinisikannya sebagai suatu norma dalam hukum kebiasaan internasional yang mengatur mengenai perlakuan terhadap asing, dengan memberlakukan serangkaian prinsip minimum yang harus dipatuhi oleh negara dalam perlakuannya terhadap orang asing dan properti asing, tanpa dipengaruhi oleh peraturan dan praktik nasionalnya. The American Law 198 Institute’s Restatement of Foreign Relations Law of United States mendefinisikan standar minimum internasional sebagai perlindungan yang harus diberikan negara kepada orang asing atau properti asing, dan terhadapnya negara dapat bertanggung jawab atas kerugian yang diderita apabila ternyata perlindungan yang diberikan di bawah standar minimum yang telah ditetapkan. Negara juga bertanggung jawab Sir Arthur Watts Sir Robert Jennings, Oppenheim’s International Law, Vol. 196 I, 9 th Ed., 1992, hlm. 931. C. Rousseau, Droit International Public, Paris, 1970, hlm. 46. 197 OECD Working Papers, op. cit., hlm. 8. 198 68 apabila ia gagal dalam menyediakan local remedies, dalam hal kerugian tersebut diakibatkan kesalahan negara maupun pihak swasta. 199 Berdasarkan definisi-definisi tersebut, secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa standar minimum internasional berlaku berdasarkan hukum kebiasaan internasional. Suatu kebiasaan internasional, sejatinya dapat dianggap sebagai hukum apabila memenuhi dua unsur, yaitu praktik yang konsisten dari negara-negara, dan kesadaran akan kewajiban hukum opinio juris. Dalam 200 kaitannya dengan hukum investasi internasional, sulit bagi prinsip FET untuk memenuhi unsur-unsur tersebut, khususnya mengenai apa yang diterima negara- negara sebagai konsep perlakuan terhadap asing, serta pengkategorian asing yang lebih spesifik — investor sebagai aktor ekonomi dan aset nya. Dalam sengketa investasi yang melibatkan standar minimum internasional, Claimant, sebagai pengemban beban pembuktian, akan menghadapi kesulitan dalam membuktikan unsur praktik negara dan opinio juris, sementara mahkamah arbitrase internasional juga menafsirkan standar minimum internasional secara beragam. Restatement of the Law on the Foreign Relations Law of the United States, 199 The American Law Institute, Vol. II, American Law Institute Publishers, 1987, hlm. 187, secara lengkap berbunyi: “For instance, a state is responsible for injury resulting to a foreign national or his property from the state’s failure to provide reasonable police protection. A state does not guarantee the safety of an alien or of alien property, but it is responsible for injury when police protection falls below a minimum standard of reasonableness.” Shaw, op. cit., hlm. 74. 200 69

B. Instrumen Hukum yang Mengatur Standar Minimum Internasional

Dokumen yang terkait

PENYELESAIAN SENGKETA INVESTASI MELALUI ARBITRASE DALAM MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

1 8 20

PENYELESAIAN SENGKETA TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL E COMMERCE MELALUI ARBITRASE

5 39 113

PENERAPAN PRINSIP KONSENSUS DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL MELALUI WTO.

0 0 9

TINJAUAN YURIDIS PENYELESAIAN SENGKETA PULAU MIANGAS MELALUI ARBITRASE INTERNASIONAL.

0 1 8

Analisis Yuridis Terhadap Penerapan Prinsip Fair And Equitable Treatment Dalam Penyelesaian Sengketa Investasi Melalui Arbitrase Internasional Yang Berasal Dari Bilateral Investment Treaties

1 1 16

Analisis Yuridis Terhadap Penerapan Prinsip Fair And Equitable Treatment Dalam Penyelesaian Sengketa Investasi Melalui Arbitrase Internasional Yang Berasal Dari Bilateral Investment Treaties

0 0 2

Analisis Yuridis Terhadap Penerapan Prinsip Fair And Equitable Treatment Dalam Penyelesaian Sengketa Investasi Melalui Arbitrase Internasional Yang Berasal Dari Bilateral Investment Treaties

0 0 23

Analisis Yuridis Terhadap Penerapan Prinsip Fair And Equitable Treatment Dalam Penyelesaian Sengketa Investasi Melalui Arbitrase Internasional Yang Berasal Dari Bilateral Investment Treaties

2 7 41

Analisis Yuridis Terhadap Penerapan Prinsip Fair And Equitable Treatment Dalam Penyelesaian Sengketa Investasi Melalui Arbitrase Internasional Yang Berasal Dari Bilateral Investment Treaties

0 0 17

RELASI KLAUSULA FAIR AND EQUITABLE TREATMENT DALAM BILATERAL INVESTMENT TREATY DENGAN KEDAULATAN NEGARA ATAS SUMBER DAYA ALAM Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 13