Prinsip Dasar Spektrofotometri Serapan Atom

Sejauh susunan nyala itu dipentingkan, dapatlah dicatat bahwa suatu campuran asetilena-udara sesuai untuk penetapan sekitar tiga puluh logam, tetapi suatu nyala propilena-udara haruslah dipilih untuk logam yang mudah untuk diubah menjadi keadaan uap atom. Untuk logam seperti Alumunium dan titanium yang membentuk oksida tahan api, temperatur nyala asetilena-nitrogen oksida yang lebih tinggi itu mutlak perlu dan nyala kepekaan bertambah bila nyala kaya akan asetilena. Vogel,1994 Tabel 2.2.Temperatur nyala dengan berbagai bahan bakar Gas pembakar Temperatur TK Udara Dinitrogen Oksida Asetilena 2400 3200 Hidrogen 2300 2900 Propana 2200 3000 Gas Kota 2100 -

2.8.3. Keuntungan Penggunaan Metode SSA

Analisis dilakukan dengan metode spektrofotometer serapan atomSSA dengan pertimbangan bahwa: 1. Metode analisis SSA dapat menentukan hampir keseluruhan unsur logam. 2. Metode analisis SSA dapat menentukan logam dalam skala kualitatif karena lampunya 1 satu untuk setiap 1 logam. 3. Analisis unsure logam langsung dapat ditentukan walau sampel dalam bentuk campuran. 4. Analisis unsur logam dengan SSA didapat hasil kuantitatif. 5. Analisis dapat diulangi beberapa kali, dan akan selalu di peroleh hasil yang sama. Alfian,2004.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gunung sinabung adalah Gunung Api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Sinabung bersama Gunung Sibayak di dekatnya adalah dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara dan menjadi puncak tertinggi di provinsi itu. Ketinggian gunung ini adalah 2.460 meter. Gunung ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600, tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun 2010. Letusan terakhir gunung ini terjadi sejak September 2013 dan berlangsung hingga kini. Koordinat puncak gunung Sinabung adalah 3 derajat 10 menit LU, 98 derajat 23 menit BT. Wikipedia B. Material yang dihasilkan oleh letusan gunung merapi salah satunya adalah abu vulkanik, sering juga disebut pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik bahan material vulkanik, yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan dan terdiri dari batuan yang berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar biasanya jatuh di sekitar kawah sampai radius 5 hingga 7 km dari kawah. Sedangkan yang berukuran halus dapat jatuh dengan jarak mencapai ratusan bahkan ribuan kilometer dari kawah tergantung pada kecepatan angin. Sebagai contoh, letusan Gunung Galunggung tahun 1982 yang menyebabkan abu vulkaniknya terbang hingga mencapai Australia.suryani, 2014 Hasil penelitian menunjukkan bahwa abu vulkanik mengandung unsur mayor alumunium, silika, kalium dan besi, unsur minor Iodium, magnesium, mangan, natrium, pospor, sulfur dan titanium. Dan tingkat trace aurum, asbes, barium, kobalt, krom, tembaga, nikel, plumbum, sulfur, stibium, stannum, stronsium, vanadium, zirconium dan seng. Debu vulkanik gunung berapi mengandung logam berat dan zat-zat mikro berbahaya bersifat mudah mengendap dalam air. Logam berat merupakan unsur mikro yang ada di semua jenis batuan. Jenis logam berat pada debu vulkanik, antara lain, Cd dan Cu. Meski jumlahnya amat sedikit, tubuh tak boleh sama sekali terpapar logam berat Wikipedia, 2012. Tercemarnya lingkungan diakibatkan kontrol yang hampir tidak pernah dilakukan terhadap buangan atau limbah industri. Hal ini telah mengakibatkan terjadinya pencemaran. Seperti pada kasus pencemaran tersebut adalah pencemaran oleh pabrik plastik yang membuang merkuri ke teluk Minamata, dan masuk pula ke sungai Minamata sehingga 43 orang meninggal akibat keracunan Soemirat, 2005. Banyak logam berat baik yang bersifat toksik maupun essensial terlarut dalam air dan mencemari air tawar atau air laut. Didalam air biasanya logam berikatan dengan senyawa kimia atau dalam bentuk logam ion, tergantung pada kompartemen tempat logam tersebut berada. Tingkat kandungan logam pada setiap kompartemen sangat bervariasi tergantung pada lokasi, jenis kompartemen, dan tingkat pencemaranya palar,2008. Adanya logm berat di perairan, berbahaya baik secara langsung terhadap kehidupan orgainsme, maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Hal ini berkaitan dengan sifat sifat logam berat yaitu sulit terdegredasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan dan keberadaanya secara alami sulit terurai dihilangkan, dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, dan akan membahayakan kesehatan manusia.sutamiharja,1982, dalam Dewi Anggarini,2007. Faktor lingkungan perairan seperti pH, kesadahan, temperatur, dan salinitas juga mempengaruhi daya racun logam berat, kesadahan yang tinggi akan dapat mempengaruhi daya racun logam berat, karena logam berat dalam air yang berkesadahan yang tinggi akan membentuk senyawa kompleks yang mengendap dalam dasar perairan. Endang, 2007. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya mengenai analisis logam berat dan unsur hara debu vulkanik Gunung Sinabung Kabupaten Karo Sumatera Utara oleh Sinuhaji, N. F, 2011, dan Penetapan kadar Mg, Fe, Pb, dan Cd dalam abu letusan Gunung Sinabung secara Spektrofotometri Serapan Atom oleh Milala, I.V 2011, dan juga Studi Perbandingan Kadar Logam Berat Fe, Mn, Zn, Pb, Cu, Al dan Na Pada Debu Erupsi Gunung Sinabung dan Tanah Sebelum Erupsi oleh Tarigan, M 2014 peneliti tertarik untuk melalukan penelitian dengan tujuan mengetahui kadar ion Besi Fe, Mangan Mn dan Kadmium Cd dalam sedimen padatan total yang tidak terlarut dan air sungai Lau Borus aliran lahar dingin gunung sinabung pasca erupsi di desa guru kinayan kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo Sumatera Utara.

1.2 Permasalahan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah sebelumnya, maka penulis merumuskan beberapa hal yang menjadi masalah dalam penelitian ini. Diantaranya: 1. Apakah abu Vulkanik Gunung Sinabung mengandung logam Berat yang berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan. 2. Berapa jumlah kadar logam Besi Fe, Mangan Mn dan Kadmium Cd yang terdapat dalam Sedimen padatan total dan Air sungai. 3. Apakah sedimen padatan total dan air yang telah tercemar logam berat dari abu vulkanik sinabung melewati nilai ambang batas pencemaran. 4. Apakah ada pengaruh konsentrasi antara sedimen padatan total dan air sungai yang terdapat di daerah hulu sungai dengan yang terdapat di daerah hilir sungai.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mendapatkan suatu hasil penelitian dari permasalahan yang ditentukan, maka perlu ada pembatasan masalah penelitian. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1 Logam logam analisa yang di teliti dibatasi pada penentuan logam Besi Fe, Mangan Mn dan Kadmium Cd. 2 Proses uji dan penentuan konsentrasi dilakukan dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom SSA dengan alat ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRIC merek GBC AVANTA VER.2.02 dengan pembakar asetilen- udara. 3 Sampel diambil dari beberapa titik sampel sungai yaitu sungai Lao Borus yang merupakan aliran lahar dingin Gunung Sinabung pasca erupsi, yang terletak di kecamatan naman teran, Kabupaten Karo Sumatera Utara. 4 Metode pengambilan sampel Air dan sedimen padatan total menggunkan metode Grab sample

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar logam Besi Fe,Mangan Mn dan Kadmium Cd yang ada di dalam sedimen padatan total dan air sungai pasca erupsi di beberapa titik dari sumber erupsi Gunung Sinabung menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom SSA .

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian: 1. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi yang berguna bagi masyarakat yang terkena dampak erupsi gunung sinabung . 2. Sebagai bahan masukkan dan informasi terbaru untuk pemerintah terkait dalam menanggulangi pencemaran lingkungan. 3. Sebagai bahan referensi kepada peneliti lain yang tergerak di bidang analisa lingkungan. 4. Untuk mengetahui tingkat pencemaran logam berat yang terdapat disekitar area dampak erupsi vulkanik yang dapat merusak kesehatan serta mencemari lingkungan..

1.6 Lokasi Penelitian